METODE PENELITIAN
penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Group Design.
4.3.1 Populasi
strain wistar)
4.3.2 Sampel
inklusi.
(t-1) (p-1) ≥ 15
(t-1) (4-1) ≥ 15
(t-1) 3 ≥ 15
3t-3 ≥ 15
28
29
3t ≥ 15 + 3
3t ≥ 18
t ≥ 18/3
t≥6
Keterangan :
E = (6 x 4) – 4
E = 24 – 4
E = 20
n’ = [n/1-f]
Keterangan :
= 20 + (1 x 4)
= 24 ekor tikus.
sampling.
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
- Tikus yang cacat (lumpuh, ada kelainan pada mata, ada luka)
sebelum perlakuan
domestica)
adalah ordinal.
fuji, tikus putih jantan strain wistar, dan karagenan. Untuk pemberian
bahan uji, dibutuhkan NaCl 0,9 %, beaker glass, pengaduk, sonde, dan
slide glass 20 buah, kaset preparat, mesin tissue tax processor, dan
mesin microtome.
4.5.1 Aklimatisasi
sebagai berikut:
1410 𝑚𝑔 𝑥
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 = =
577,99 𝑚𝑔 400 𝑚𝑔/𝑘𝑔
564000 = 577,99 x
x = 975 mg/kg
terdiri dari :
(BNF) 10 %
Processor
waktu
seluruhnya
mikron
3. Proses deparafinisasi
berurutan dilakukan :
10 menit
kali
menit
sumber air
tetap diberikan
secara random
secara inhalasi
histopatologi.
Analisa data
Gambar 4.1
Alur Penelitian
41
Dari hasil penelitian akan dilakukan uji distribusi data menggunakan uji
Uji Levene. Dikatakan homogen apabila p>0,05. Jika distribusi data normal
dan data homogen, maka dilakukan uji One Way Anova untuk menguji
dengan menggunakan uji Bonferroni bila hasil variasi data homogen, dan
Tamhane’s bila hasil variasi data tidak homogen. Selanjutnya dilakukan uji
pengaruh dosis ekstrak kulit apel dengan sel radang PMN pada subplantar
versi23.