26
BAB 4
METODE PENELITIAN
rancangan post test only control group design. Metode yang digunakan
adalah uji dilusi tabung (tube dilution test) untuk mengetahui efek ekstrak
kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) sebagai antibakteri dengan berbagai
selama 1 bulan.
4.3.1 Populasi
Muhammadiyah Malang.
4.3.2 Sampel
28
29
pisang kepok, satu kelompok kontrol negatif dan satu kelompok kontrol
3 ( p-1 ) ( n-1 ) ≥ 15
4
5 ( 10-1 ) ( n-1 ) ≥ 15
6 9 ( n-1) ≥ 15
7
8 9n – 9 ≥ 15
9
10 n ≥ 2,67 ≈ 3
untuk sampel.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak kulit pisang kepok
dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, 1,56%, 0,78%, 0,39%
media nutrient broth (KHM) dan jumlah koloni bakteri P. aeruginosa pada
1. Ekstrak kulit pisang kepok adalah kulit pisang kepok matang yang
ektrak kulit pisang kepok yang bebas dari pelarut. Konsentrasi ekstrak
kulit pisang kepok yang digunakan pada penelitian ini yaitu 100%, 50%,
25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%. Skala variabel ini
adalah ordinal.
rasio.
31
kontrol negatif sehingga bisa ditentukan ekstrak kulit pisang kepok yang
1. Alat
o Hot plate
o Stirrer
2. Bahan
o Nutrient broth
o Aquades
1. Alat
o Cawan Petri
o Hot plate
o Stirrer
2. Bahan
o Nutrient Agar
o Aquades
32
1. Alat
o Ose
o Kertas penghisap
o Minyak imersi
o Mikroskop
o Gelas obyek
o Cotton bud
o Pipet
o Lampu spiritus
2. Bahan
o Aquades
4.6.4 Alat dan Bahan Uji Kepekaan Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa
paradisiaca L.)
1. Alat
o Ose
o Mikropipet 1 ml
o Inkubator
33
o Lampu spirtus
o Label
o Vortex
o Colony counter
2. Bahan
o Nutrient broth
dan dimasukan dalam autoklaf pada suhu 121oC dengan tekanan 15 atm
pada Erlenmeyer.
kulkas.
a) Pewarnaan Gram
biarkan dingin.
2. Satu ose aquades steril diteteskan pada gelas objek, kemudian diambil
di atas api bunsen dua sampai tiga kali dan sediaan siap diwarnai.
Kemudian sisa kristal violet dibuang dan dibilas dengan air perlahan-
lahan.
b) Uji Katalase
ose pada gelas objek yang sudah ditetesi oleh larutan H2O2
4. Tes positif apabila terdapat gelembung gas, yang berarti bakteri yang
dibuat pada nutrient broth. Kemudian perbenihan bakteri P.aeruginosa ini akan
sampai mencapai optical density (OD) 0.1 yang setara dengan 108 CFU/ml)
dan diencerkan 100 kali sehingga didapatkan jumlah bakteri 106 CFU/ml.
4.7.6 Uji Efek Antibakteri Larutan Ekstrak Kulit Pisang Kepok terhadap P.
aeruginosa
Metode yang digunakan untuk tes ini adalah metode dilusi. Pada penelitian
ini diperlukan kadar beberapa macam konsentrasi ekstrak kulit pisang kepok
37°C.
37
kulit pisang kepok pada tabung 1 serta 2 ml bakteri pada tabung 10.
2 dan 3.
1 ml
1 ml
pisang kepok
Tabung 2 1 ml (100%)
Tabung 3 2 ml (50%)
38
4. Campurlah hingga rata larutan Nutrient broth dan ekstrak kulit pisang kepok
1ml
pisang kepok
Tabung 3 1 ml (50%)
Tabung 4 2 ml (25%)
11. Pada hari ke 2 tabung dikeluarkan dari inkubator, akan di dapatkan KHM
tabung diambil 1 ose dan diinokulasikan pada NAP. Lalu diinkubasikan lagi
12. Pada hari ke 3 NAP dikeluarkan dari inkubator, koloni yang timbul diamati
dari ekstrak kulit pisang kepok dengan cara membandingkan jumlah koloni
Pewarnaan Gram
Uji Katalase
Penanaman pada media NAP
Analisis Data
41
Pada penelitian ini, data yang akan dianalisis yaitu jumlah koloni P.
aeruginosa yang tumbuh pada NAP berdasarkan tingkat konsentrasi ekstrak kulit
pisang kepok (Musa paradisiaca L.). Analisis yang digunakan adalah uji one way
Syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan uji one way ANOVA
1. Distribusi data harus normal (p > 0,05), pada penelitian ini dilakukan uji
tidak normal. Jika distribusi data tidak normal, maka diupayakan untuk
2. Varian data harus sama atau homogen (p > 0,05), yang dapat diketahui dari
uji homogenitas Levene. Jika varian data tidak sama atau homogen, maka
Apabila data berdistribusi normal dan varian sama maka dilanjutkan dengan
uji Post Hoc Bonferroni untuk mengetahui pada kelompok mana terdapat
perbedaan yang bermakna. Jika distribusi normal dan varian berbeda, maka
Jika data hasil transformasi tidak terdistribusi normal atau ragam data tetap