Anda di halaman 1dari 6

Rinitis alergi terjadi 40% pada populasi dunia, di Indonesia cenderung meningkat setiap

tahunnya. Paparan allergen yang menstimulus gejala rinitis dapat menganggu proses bersihan
hidung dan meningkatkan waktu Transpor Mukosilliar (TMS). Semprot hidung NaCl 0,9%
merupakan salah satu terapi suportif rinitis alergi. Minyak Biji Jintan Hitam diketahui sebagai
antihistamin dan antiinflamasi yang dapat memperbaiki gejala rinitis alergi dan TMS hidung.
Mengetahui perbandingan terapi topikal NaCl 0,9% dengan Minyak Biji Jintan Hitam terhadap
waktu TMS hidung penderita rinitis alergi. Penelitian ini merupakan clinical trial dengan
melibatkan 10 subyek penelitian. Subyek dipilih dengan menggunakan kuesioner SFAR. Subyek
yang terpilih dibagi menjadi 2 kelompok yang diterapi dengan topikal NaCl 0,9% dan Minyak
Biji Jintan Hitam selama 14 hari. Sebelum dan sesudah terapi dilakukan pemeriksaan waktu
TMS dengan tes sakarin. Data perbedaan waktu TMS hidung sebelum dan sesudah terapi
dianalisis dengan Paired T-Test. Data perbandingan waktu TMS hidung antara kelompok NaCl
0,9% dan Minyak Biji Jintan Hitam dianalisis dengan Independent T-Test. Waktu TMS hidung
sebelum dan sesudah terapi pada kelompok NaCl 0,9% dan Minyak Biji Jintan Hitam masing-
masing memiliki p>0,05 Perbandingan penurunan waktu TMS pada kedua terapi menunjukkan
perbedaan yang tidak bermakna (p=0,831). Terdapat perbedaan yang tidak bermakna pada waktu
TMS hidung terapi topikal NaCl 0,9% dan minyak biji jintan hitam pada penderita rinitis alergi.
(Diyanah et al., 2019)

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, mempengaruhi kesehatan dan produktivitas
pekerja. Daun kelor kaya akan zat besi dan vitamin C, yang dipercaya dapat meningkatkan kadar
zat besi serum, menjenuhkan transferin dan meningkatkan pengikatan zat besi total. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera lam.)
terhadap kadar besi serum, saturasi transferin, dan kapasitas pengikatan besi total. Besi pada
tikus putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) yang diberi pakan kadar besi rendah. (Fe)
makanan. Metode Penelitian: Penelitian eksperimental hanya menggunakan desain kelompok
kontrol pasca-percobaan. Subjek penelitian sebanyak ekor tikus putih jantan (Rattus novergicus
Strain wistar) yang diberi diet pembatasan zat besi. penelitian dibagi menjadi kontrol negatif,
kontrol positif, kelompok perlakuan dengan ekstrak daun kelor dosis 00.mg/kg BB, 800 mg/kg
BB, 1600 mg/kg PC dan kelompok kontrol ferro fumaras ( FF) 175 mg/200 PC. Hasil: Uji
multivariat serum Manova 0,001 (p0,05) dan saturasi transferrin 0,001 (pandlt; 0,05). Pada
percobaan Post Hoc Tukey, mean serum iron dan saturasi transferin berbeda nyata pada
kelompok kontrol yang negatif untuk semua kelompok perlakuan lainnya, tetapi tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol.kontrol positif, kelompok FF
atau kelompok perlakuan. . Simpulan: Pemberian ekstrak daun kelor tidak bermakna dalam
meningkatkan konsentrasi besi serum, saturasi transferin, dan kapasitas pengikatan besi total
pada ekor tikus jantan karena perlakuan yang disebabkan oleh diet rendah besi. (Hermayanti and
Syafitri, 2020)

Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) secara berlebihan dan atau penggunaan dalam
jangka waktu yang cukup lama akan berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan
terbentuknya radikal bebas dan menimbulkan stres oksidatif. Radikal bebas dan stres oksidatif
dapat terjadi pada testis dan sistem hipotalamus-hipofisis-gonad yang dapat menyebabkan
terganggunya proses spermatogenesis sehingga terjadi penurunan jumlah sel spermatogenik.
Kerusakan sel dan jaringan yang diakibatkan oleh radikal bebas dapat dicegah dan diperbaiki
oleh senyawa flavonoid sebagai antioksidan alami terkandung dalam daun kemangi (Ocimum
basilicum L.). (Kedokteran and Purwokerto, n.d.)

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan bahan alami yang mudah ditemui dan
memiliki sifat antibakteri. Staphylococcus epidrmidis dan Salmonella typhosa adalah bakteri
Gram positif dan Gram negatif yang menyebabkan beberapa jenis penyakit. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Salmonella thyposa secara In
Vitro. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan metode post-
test only control group design. Konsentrasi ekstrak temulawak yang digunakan adalah 5%, 15%
dan 45%. Penelitian menggunakan Media Muller Hilton yang telah diolesi bakteri dan dibuat
sumuran dengan diameter 6 mm sebagai tempat ekstrak temulawak. Kloramfenikol digunakan
sebagai kontrol postif dan aquabides sebagai kontrol negatif. Diameter zona hambat diukur
menggunakan jangka sorong setelah inkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.
(Mustikaturrokhmah and Risanti, 2020)
Seorang dokter pasti akan dihadapkan pada kasus kematian dalam melaksanakan profesinya. Di
Rumah Sakit, dari hasil pengamatan dokter dan perawat, pasien ditandai dengan pupil midriasis,
berhentinya denyut jantung dan pernafasan dianggap telah meninggal dunia atau mati secara
klinis. Dalam waktu kurang dari satu jam bahkan kurang dari 30 menit, pasien yang meninggal
baik di Instalasi Gawat Darurat, rawat inap, ICU dipindahkan ke Kamar Jenazah. Tindakan
tersebut bukan berarti tidak menimbulkan perdebatan, karena adanya kemungkinan bahwa pasien
hanya mati suri. (Nitiprodjo and Maulana, 2018)

Karsinoma nasofaring (KNF) adalah keganasan yang tersering di kepala dan Leher.
Karsinogenesis KNF dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor lingkungan, genetik, dan
infeksi virus. Epstein Barr Virus (EBV) terbukti berperan penting dalam karsinogenesis KNF
dan salah satu protein yang berperan penting adalah LMP2A. Penelitan ini mengidentifikasi
hubungan antara stadium klinis KNF, klasifikasi TNM, dan ekspresi relatif mRNA LMP2A
EBV. Biopsi formalin-fixed parafin-embedded (FFPE) dari jaringan tumor primer terkumpul dari
24 pasien KNF. Sampel diproses menggunakan qRT-PCR. Data di analisa dengan metode 2-ΔCt
dan dianalisis secara statistik. Seluruh sampel mengekspresikan LMP2A. Berdasarkan analisis
statistik tidak ditemukan hubungan stadium tumor dan klasifikasi TNM dengan ekspresi relatif
mRNA LMP2A. Namun demikian terdapat tren penurunan Ct dengan peningkatan stadium klinis
KNF. (Pratama, 2018)

Penderita Tuberkulosis (TB) paru di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan mulai dari
tahun 1997 hingga tahun 2014. Kasus TB paru pada anak di Indonesia mulai ditemukan pada
tahun 2013 yaitu pada umur < 1 tahun sebanyak 2‰, 1-4 tahun sebanyak 4‰ , dan 5-14 tahun
sebanyak 0,30‰. Indonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan beban TB
tertinggi di dunia. Pada tahun 2013 Indonesia menduduki peringkat keempat dalam prevalensi
kasus TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pendidikan dan sikap dari
penderita TB. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan one group pretest-
posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita TB yang berobat di Puskesma.
Sampel sejumlah 30 orang yang diambil dengan cluster random sampling. Data dikumpulkan
dengan metode kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Uji
paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap sikap pada nilai p=0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap perubahan sikap penderita TB yang berobat di wilayah
Puskesmas karanganyar.(Budi et al., 2019)

Infeksi Candida albicans dapat berupa infeksi superfisial hingga sistemik. Ekstrak rumput laut
dan minyak atsiri ekstrak jeruk nipis terbukti dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.
Belum adanya penelitian mengenai penggunaan jeruk nipis dan rumput laut secara bersamaan
sebagai anti jamur, menarik peneliti untuk meneliti masalah ini. Membandingkan efektivitas
daya hambat campuran ekstrak rumput laut dan ekstrak jeruk nipis terhadap Candida albicans
secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Postest Only Control Group
Design. Dibuat 7 perlakuan, 2 perlakuan kontrol dan 5 kelompok perlakuan yang diberi
campuran ekstrak rumput laut dan ekstrak jeruk nipis dengan perbandingan 4:0, 3:1, 2:2, 1:3, dan
0:4. Hasil rerata daya hambat campuran ekstrak rumput laut dan ekstrak jeruk nipis dengan
perbandingan 4:0, 3:1, 2:2, 1:3, dan 0:4 (3,62 mm, 25,5 mm, 31 mm, 42,5 mm dan 42,5 mm
dengan P < 0,05). Hasil uji multifariat menunjukan nilai signifikansi P< 0,05 dan 6 pasang
perlakuan memiliki nilai P > 0,05. Campuran ekstrak rumput laut dan ekstrak jeruk nipis dengan
perbandingan 4:0, 3:1, 2:2, 1:3, 0:4 memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan Candida
albicans. (Satrianugraha et al., 2019)

Coronavirus disease (COVID 19) sudah terjadi hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. FK
UMP memiliki misi keunggulan dalam bidang Herbal. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
pengetahuan dan sikap pola penggunaan obat herbal pada mahasiswa FK UMP selama
menghadapi COVID 19. Jenis penelitian adalah penelitian cross sectional yang dilakukan pada
April 2020. Dalam penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai media untuk memperoleh data.
Jumlah sampel penelitian ini berjumlah 41 responden. Analisis deskriptif dilaporkan untuk
menggambarkan demografi, frekuensi pengetahuan dan sikap mahasiswa FK UMP terhadap
swamedikasi obat/ramuan herbal selama Pandemi COVID 19. Sebanyak 46,4% mahasiswa
meminum obat herbal selama pandemic COVID 19. Adapun ramuan herbal yang dikonsumsi
adalah jahe (15%), bawang putih (24,4%), Echinacea sp. (7,3%), kunyit (5,1%), kemangi
(10,3%), kurma merah (7,7%), jeruk (43,6%) dan jambu (17,9%). Dengan demikian, penelitian
ini menemukan bahwa pengetahuan mahasiswa mengenai obat herbal dan pengetahuan tentang
COVID 19 adalah baik. Sikap tentang penggunaan obat herbal dan sikap selama menghadapi
pandemi COVID 19 pada mahasiswa FK UMP termasuk kategori baik. Kesimpulan dari
penelitian ini menunjukkan bahwa swamedikasi obat herbal selama pandemic COVID 19 di
kalangan mahasiswa FK UMP rendah, dikarenakan obat herbal yang dikonsumsi selama
pandemic COVID 19 hanya untuk peningkatan imunitas tubuh.(Septianawati et al., 2020)

Monosodium glutamat (MSG) merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan untuk
penyedap makanan. MSG mempunyai kandungan senyawa kimia seperti 78% glutamat, 12%
natrium dan 10% air. Food Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa MSG dapat
dikonsumsi sebanyak 120 mg/KgBb atau 9,6 g/hari pada manusia dengan berat badan 70 kg.
Penggunaan MSG yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada hepar. Daun kemangi
mempunyai kemampuan untuk melindungi membran sel dengan cara menurunkan pengaruh
radikal bebas terhadap lipid peroksidase. (Wahyudi et al., 2018)
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Y., Sakti, H., Ratnasari, D., Kedokteran, F., Purwokerto, U.M., 2019. Penderita
Tuberculosis Yang Berobat Di Puskesmas 22–27.
Diyanah, F.Q., Haitamy, M.N., Kusumawati, A., Kadarullah, O., 2019. Perbandingan Terapi
Topikal Natrium Klorida 0,9% dengan Minyak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap
Waktu Transpor Mukosilliar Hidung Penderita Rinitis Alergi. Herb-Medicine J. 2, 1.
https://doi.org/10.30595/hmj.v2i2.3089
Hermayanti, D., Syafitri, F., 2020. EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa
oleifera lam) DALAM MEMPERBAIKI PROFIL SERUM IRON, SATURASI
TRANSFERIN, DAN TOTAL IRON BINDING …. Herb-Medicine J. 3, 1–5.
Kedokteran, F., Purwokerto, U.M., n.d. ( Ocimum basilicum L .) TERHADAP JUMLAH SEL
SPERMATOGENIK TIKUS PUTIH ( Rattus norvegicus ) GALUR WISTAR JANTAN
YANG THE EFFECT OF EXTRACT ETANOL OF BASIL LEAF ( Ocimum Basilicum
L ) TO THE NUMBER OF WHITE GALUR WISTAR MALE RAT CELLS
SPERMATOGENIC ( Rattu.
Mustikaturrokhmah, D., Risanti, E.D., 2020. AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK
ETANOL 70% TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP
Staphylococcus epidermidis DAN Salmonella thyposa IN VITRO. Herb-Medicine J. 3, 47.
https://doi.org/10.30595/hmj.v3i3.6843
Nitiprodjo, A.H., Maulana, A.M., 2018. Persepsi Tenaga Medis Dan Paramedis Terhadap Pasien
Meninggal Di Rs Pku Muhammadiyah Gombong. Herb-Medicine J. 1, 115–121.
https://doi.org/10.30595/hmj.v1i2.2980
Pratama, T.S., 2018. Ekspresi Realtif mRNA LMP2A Virus Epstein Barr Pada Berbagai Stadium
Karsinoma Nasofaring di RSUD prof. Dr. Margono Soekarjo. Herb-Medicine J. 1, 56–64.
https://doi.org/10.30595/hmj.v1i2.2564
Satrianugraha, M.D., Lubis, I., Amardina, N.F., 2019. EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT
CAMPURAN EKSTRAK RUMPUT LAUT (Gelidium latifolium) DAN EKSTRAK
JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO.
Herb-Medicine J. 2, 2–5. https://doi.org/10.30595/hmj.v2i1.4233
Septianawati, P., Pratama, T.S., Pratiwi, H., Sumoprawiro, M., 2020. Pengetahuan Dan Sikap
Terhadap Swamedikasi Obat Herbal Pada Mahasiswa Kedokteran Selama Pan-Demi
Covid19. Herb-Medicine J. 3, 39. https://doi.org/10.30595/hmj.v3i2.7474
Wahyudi, A., Bahar, Y., Septianawati, P., 2018. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN
KEMANGI ( Ocimum basilicum L folium ) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT
TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI MSG. Herb-Medicine
J. 1. https://doi.org/10.30595/hmj.v1i1.2484

Anda mungkin juga menyukai