Abstrak
Berdasarkan profil tuberkulosis (TBC) Indonesia dari World Health Organization (WHO), total kasus
baru penyakit TBC pada tahun 2011 adalah 313.601 kasus dan 8,9% melibatkan anak-anak di bawah
15 tahun. Tingkat kesembuhan TBC pada anak dipengaruhi terutama oleh kualitas pengobatan Obat
Anti Tuberkulosis (OAT) yang diberikan. Pertimbangan pemberian obat dalam bentuk racikan tersebut
karena perhitungan dosis dapat disesuaikan dengan berat badan dan umur anak secara lebih tepat. Tu-
juan penelitian ini adalah mengukur pengaruh kontaminasi mikroba terhadap kualitas OAT racikan guna
meningkatkan efek terapi yang diharapkan dan mencegah kegagalan pengobatan TBC. Uji kontaminasi
mikroba menggunakan Metode Angka Lempeng Total (ALT). Hasil uji menunjukkan kondisi kadar kon-
taminasi mikroba seluruhnya dalam kategori memenuhi syarat. Kualitas obat racik menunjukkan 82%
masuk dalam kategori cukup baik, dan 18% masuk dalam kategori baik.
71
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 2, Nomor 2, Juni 2013
72
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 2, Nomor 2, Juni 2013
dan pengencer dibuat uji kontrol, yaitu pada pemanas listrik, dan spreader glass.
satu cawan petri di isi media agar dan laru- Bahan yang digunakan terdiri dari OAT
tan NaCl fisiologis sebanyak 1 ml. Pada satu racikan mengandung rifampisin 150 mg,
cawan petri yang lain diisi media agar dan isoniazid 100 mg, dan pirazinamid 300 mg,
suspensi bakteri Bacillus subtilis ATCC 6633 bakteri Bacillus subtilis ATCC 6633, jamur
dan suspensi jamur Candida albicans ATCC Candida albicans ATCC 10231, SDA-Oxoid
10231. Setelah media memadat, cawan petri dengan konsentrasi 65 g/L, MHA-Oxoid den-
diinkubasi dalam keadaan terbalik pada suhu gan konsentrasi 38 g/L, dan bahan kimia natri-
37°C selama 18–24 jam. Koloni yang tumbuh um klorida (NaCl-Merck) dengan konsentrasi
pada setiap pengenceran dihitung.9 0,009 g/ml dan kloramfenikol (Kimia Farma).
Parameter kualitas OAT racikan memiliki
kontaminasi mikroba yang masih dalam batas Hasil
kontaminasi mikroba pada Farmakope Indo-
nesia IV. Kondisi kualitas OAT racikan diten- Hasil Uji Kontaminasi Mikroba
tukan oleh keadaan masing-masing kondisi Telah dilakukan uji cemaran mikroba di tem-
hasil uji kontaminasi mikroba. Kualitas OAT pat peracikan obat di Instalasi Farmasi di
racikan dikatakan berkualitas sangat buruk Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Ban-
dan buruk apabila hasil uji kontaminasi mik- dung dengan cara memaparkan media MHA,
roba masuk dalam kategori tidak memenuhi dan media SDA yang mengandung Kloramfe-
syarat. Kualitas OAT racikan dikatakan nikol 1% selama 15 menit. Hasil pemaparan
berkualitas cukup baik, baik, dan sangat baik tersebut, untuk media bakteri diinkubasi pada
apabila hasil uji kontaminasi mikroba masuk suhu 37°C sedangkan media jamur diinkubasi
dalam kategori memenuhi syarat.10 pada suhu ruangan selama 18–24 jam. Ter-
Analisis statistika menggunakan deskriptif dapat pertumbuhan koloni pada semua media
dan pengujian hipotesis menggunakan chi- hasil pemaparan, namun analisis data kondisi
square. Alat-alat yang digunakan di Labora- proses peracikan OAT memasuki kategori
torium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Unpad baik dan cukup baik. Maka dilakukan uji kon-
adalah inkubator (Sakura IF-4), lemari pendi- taminasi mikroba pada OAT racikan.
ngin, mikropipet, autoklaf (Hirayama), ose, Uji kontaminasi mikroba yang mengguna-
oven (Memmert 200 dan Memmert 400–800), kan metode ALT dilakukan terhadap 11 sam-
73
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 2, Nomor 2, Juni 2013
pel OAT. Sampel terdiri dari rifampisin, isoni- kan lebih besar dari 106 cfu per ml, menunjuk-
azid dan pirazinamid, yang telah diracik oleh kan kemungkinan telah terjadi kerusakan atau
responden, dan setiap sampel dikerjakan de- produk mengalami dekomposisi.10,11,12
ngan pengulangan sebanyak dua kali. Metode Dilakukan penyajian pada hasil uji kon-
ALT digunakan untuk menetapkan angka bak- taminasi mikroba, dengan nilai penyajian ti-
teri aerob yang masih hidup. dak memenuhi syarat sama dengan 0, dan ni-
Hasil uji kontaminasi mikroba dalam pene- lai penyajian memenuhi syarat sama dengan
litian ini dibagi dalam dua kategori yaitu tidak 1. Semua hasil uji kontaminasi mikroba ma-
memenuhi syarat dan memenuhi syarat. Ta- suk kategori memenuhi syarat, maka disajikan
bel 1 menunjukan hasil pengamatan terhadap dengan nilai.1
11 sampel yang seluruhnya masuk kategori
memenuhi syarat (100%). Nilai minimum ter- Hasil kualitas OAT racikan
dapat 1 koloni bakteri dan nilai maksimum Diperoleh 9 kondisi kualitas OAT racikan ma-
terdapat 57 bakteri, sedangkan untuk ke- suk dalam kategori cukup baik, yaitu sebesar
beradaan jamur dengan nilai minimum 0 dan 82%, dan 2 kondisi kualitas OAT racikan ma-
nilai maksimal.1 suk dalam kategori baik, yaitu sebesar 18%,
Hasil uji kontaminasi mikroba yang di- seperti dalam Tabel 2 dan Gambar 1 yang
dapatkan memenuhi persyaratan standar kon- menunjukan grafik distribusi normal miring
taminasi mikroba yang telah ditetapkan dalam ke kiri, dimana rata-rata kualitas OAT racikan
FI IV yaitu lebih kecil atau sama dengan 106 lebih kecil nilai median lebih kecil daripada
cfu per ml sampel. Jika nilai ALT yang didapat- nilai modus.
74
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 2, Nomor 2, Juni 2013
75
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 2, Nomor 2, Juni 2013
76