Anda di halaman 1dari 3

1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Labu kuning (Cucurbita moschata Duschenes) merupakan salah satu bahan pangan lokal
yang memiliki nilai gizi yang baik bagi tubuh manusia. Data Badan Pusat Statistik dalam
Hayati (2006), menunjukkan hasil rata-rata produksi labu kuning seluruh indonesia berkisar
antara 20-21 ton per hektar. Sedangkan konsumsi labu kuning di Indonesia masih sangat
rendah, yakni kurang dari 5 kg per kapita per tahun. Labu kuning tergolong bahan pangan
minor

sehingga

data

statistik

belum

tersedia,

namun

dibeberapa

sentra

produksi(pembudidayaan), baik di Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Kalimantan


Selatan, komoditas ini telah ditanam pada luasan tidak kurang dari 300 hektar. Data FAO juga
menunjukkan produksi labu ku ning di Indonesia sangat tinggi , tahun 1999 produksinya
mencapai 73.744 ton, tahun 2000 meningkat menjadi 83.333 ton, dan pada tahun 2001
menjadi 96.667 ton. (Anonim, 2003 dalam Pahlevie, 2011).
Komposisi gizi labu kuning terdiri dari energi 32 kkal; protein 1,1gram; lemak 0,1gram;
karbohidrat 6,6 gram; kalsium 45 mg; karoten total 180 g ; vitamin C 52 mg (PERSAGI,
2009). Penelitian Kandlakunta, et al. (2008), menyatakan bahwa kandungan beta karoten
pada labu kuning sebesar 1,18 mg/100 g. Beta karoten merupaka n salah satu jenis arotenoid,
selain sebagai provitamin -A, beta karoten juga berperan sebagai antioksidan yang efektif
pada konsentrasi rendah oksigen (Sinaga, 2011).
Labu kuning juga sangat baik untuk menu diet rendah lemak juga sebagai obat alternatif,
seperti untuk pengobatan gangguan kesuburan, reaksi alergi, gangguan kantung kemih,
mengatasi diabetes, hipertensi dan banyak penyakit lainnya. Keistimewaan lain dari buah ini
adalah dapat ditanam di lahan-lahan kering. Buah yang sudah tua dan tidak cacat atau retak
dapat disimpan dalam waktu relatif lama sehingga dapat menjadi bahan makanan yang selalu
tersedia.(Yodosudarto,1993)
Mengingat beberapa kelebihan yang dimilikinya dan harganya yang relatif murah, labu
kuning dapat dimanfaatkan sebagai makan yang dapat bertahan lama dan sangat di gemari
oleh masyarakat yang akan diolah menjadi permen jelly. Permen jelly digemari oleh semua
kalangan, terutama anak-anak. Rasanya yang manis dengan tekstur kenyal membuat permen
jelly memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Permen jelly sudah banyak dijual
dipasaran, tetapi rasa buah yang terdapat pada permen berasal dari essence buah saja, oleh
karena itu pada kesempatan kali ini dibuat permen jelly yang dikombinasikan dengan rasa

sayur supaya nilai gizi juga bertambah. Permen jelly labu kuning merupakan permen inovasi
baru yang dikenalkan pada masyarakat umum, terutama bagi kalangan yang kurang menyukai
sayur.
Labu kuning mengandung banyak sekali nutrisi, seperti Vitamin A dan beta carotene.
Terkandung juga dalam labu vitamin B, C, Kalsium, besi, folat, serat, karbohidrat, potasium,
dan protein. Dan hebatnya buah labu termasuk buah yang rendah lemak, rendah kalori tapi
kaya akan serat. Dengan kandungan lemak yang rendah serta rendah kalori, di sini kami akan
mengolah produk permen jelly yang bagus untuk diet serta antioksidan dengan kandungan
beta karoten yang tinggi pada labu kuning. Di sekitar lingkungan kami banyak terdapat buah
labu kuning yang kurang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat maka dengan demikian kami
menciptakan produk yang yang sehat dan bermanfaat bagi kesehatan dari tingginya nilai gizi
yang terdapat pada buah labu kuning.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik membuat produk dengan
memanfaatkan buah labu kuning sebagai pembuatan

permen jelly dari kandungan beta

karoten yang terkandung pada buah labu kuning. Yang bermanfaat bagi kesehatan. Hal-hal
tersebutlah yang mendorong penulis memilih judul Vegetable Candy Jelly For Diet and
Antioksidan.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat permen jelly sehat dengan memanfaatkan buah labu
kuning?
2. Bagaimana standar takaran glukosa yang baik untuk menciptakan permen jelly
yang sehat?
3. apa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari permen jelly buah labu
kuning?
1.3 Tujuan Penelitian
1. memaparkan cara membuat permen jelly yang sehat dengan memanfaatkan buah
labu kuning yang kaya akan kandungan gizi.
2. Mengetahui standar takaran glukosa yang baik dalam pembuatan permen jelly
sehat sehingga dapat bermanfaat bagi kesehatan
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari permen jelly
sehat dari buah labu kuning.
1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat memberikan informasi mengenai manfaat dari buah labu kuning yang dapat
diolah menjadi makanan sehat.
2. Dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai permen jelly yang sehat.
3. Dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan permen jelly yang bernilai
gizi tinggi dan juga sehat.

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA


2.1

Anda mungkin juga menyukai