TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sudarto, 2000 dalam Hardy, 2015. Labu kuning merupakan jenis
tanaman yang sering ditanam sebagai jenis tanaman perintis pada tanah bukan dan
merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh. Labu kuning atau labu besar atau
sama. Tumbuhan ini berasal dari Benua Amerika, tetapi sekarang menyebar di
Waluh (cucurbita moshata, ex. Poir) termasuk jenis tanaman menjalar dari famili
curcubitacea. Waluh dikenal pula dengan nama labu kuning, karena daging
buahnya berwarna kuning. Pumkin (Inggris), labu parang (jawa barat), labu
merah dan labu manis. Waluh tergolong tanaman semusim sebab setelah selesai
berbuah akan mati. Pada daging buah inilah terkandung beberapa vitamin antara
lain : vitamin C, vitamin A, dan vitamin B. Pada bagian tengah labu kuning
terdapat biji yang diselimuti lendir dan serat. Biji ini berbentuk pipih dengan
5
kedua ujungnya yang meruncing. Bentuk buah waluh ini bermacam-macam
tergantung dari jenisnya, ada yang berbentuk bokor (bulat pipih, beralur), oval,
panjang dan piala. Berat buah waluh rata-rata 2-5 kg/buah, dan ada yang
mencapai 30 kg/buah untuk waluh jenis tertentu. Tekstur daging buah tergantung
jenisnya ada yang halus, padat, lunak, dan mumpur (Sudarto, 1993 dalam Igfar,
2012).
Tanaman labu kuning terdiri dari beberapa varietas, baik varietas lokal maupun
varietas yang diimpor dari negara lain. Jenis dan varietas dari labu kuning dapat
No Jenis/varietas Ciri-ciri
1 Bokor atau crme Bentuk buah bulat pipih
Batang bersular panjang 3-5 m
Daging buah berwarna kuning, tebal, bertekstur halus,
berasa manis dan gurih
Berat buah 4-5 kg
6
2.1.2 Kandungan Labu Kuning
Jumlah produksi labu kuning cukup melimpah setiap tahunnya, labu kuning
beberapa faktor antara lain tanaman labu kuning dapat tumbuh dengan mudah,
bahkan di lahan kering sekalipun dan tanpa memerlukan perawatan yang khusus.
Tanaman ini dapat menghasilkan buah labu kuning sebesar 20-40 ton per hektar
lahan dalam waktu yang relatif singkat, hanya sekitar 40-60 hari (Rahmat, 1998
Buah labu kuning juga merupakan buah memiliki kandungan gizi cukup lengkap,
Kandungan unsur gizi dan kalori dari masing-masing jenis (spesies) labu kuning
(Cucurbita moschata) tertera pada Tabel 2. Labu kuning memiliki kandungan gizi
yang cukup banyak terutama pada kandungan karbohidrat dan vitamin A yang
berada di dalam labu kuning, kandungan karbohidrat dapat mencapai 70% dari
7
11 Vitamin C (miligram) 52
Sumber: PERSAGI, 2009 dalam Setyabudi, 2013.
Menurut (Gardjito , 2006 dalam Ranonto, 2015) kadar beta karoten daging buah
labu kuning segar adalah 19,9 mg/100 g. Kandungan gizinya yang cukup lengkap
ini, maka labu kuning dapat menjadi sumber gizi yang sangat potensial dan
pangan minor termasuk labu kuning masih sangat sedikit dibandingkan komoditas
pangan utama, seperti padi dan kedelai (Vanty, 2011 dalam Ranonto, 2015).
Labu kuning merupakan sumber bahan pangan yang sangat potensial karena
kandungan gizinya yang cukup lengkap dan harganya yang terjangkau oleh
masyarakat. Komposisi utama dari labu kuning adalah karbohidrat dan air.
Karbohidrat dari labu kuning dapat mencapai 70% dari pembuatan puree labu
berpotensi untuk diolah menjadi tepung. Labu kuning juga mengandung vitamin
2014).
8
Labu kuning memiliki keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh bahan makanan
lain yaitu labu kuning yang dipetik dalam kondisi sudah tua dan tidak ada
kerusakan dapat disimpan dalam suhu kamar dengan waktu yang cukup lama
yaitu kurang lebih selama enam bulan tanpa mengalami perubahan yang cukup
Pengolahan bahan pangan merupakan upaya alternatif yang bisa dilakukan dalam
rangka meningkatkan nilai ekonomi serta menambah umur simpan dari produk.
Upaya untuk pemanfaatan labu kuning yang melimpah pada saat panen adalah
dengan pembuatan tepung labu kuning. Tepung labu kuning mempunyai sifat
spesifik dengan aroma khas. Secara umum, tepung tersebut berpotensi sebagai
pendamping terigu dan tepung beras dalam berbagai produk olahan pangan.
Produk olahan dari tepung labu kuning mempunyai warna dan rasa yang spesifik,
salah satu proses alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan karena lebih
tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk, diperkaya zat gizi,
dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis.
Dari segi proses, pembuatan tepung hanya membutuhkan air relatif sedikit dan
Igfar, 2012 ).
Perbandingan kandungan gizi antara tepung terigu dengan tepung labu kuning
yaitu tepung terigu memiliki energi 365 kkal, protein 8.9 g, lemak 1.3 g,
karbohidrat 77.3 g, sedangkan tepung labu kuning yaitu energi 328 kkal, protein 5
g, karbohidrat 77,6 g, dan lemak 0,1 g. Dilihat dari kandungan gizi yang hampir
sama, yaitu dari segi karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 100,38% dan protein
9
yang lebih rendah yaitu 56,18% maka tepung labu kuning dapat menjadi alternatif
untuk menggantikan dan mengurangi konsumsi tepung terigu (Iriani, 2011 dalam
Sari, 2015 ).
II.2 Pisang
Tanaman pisang (Musa sp) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara
yang kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Hampir
2004). Tanaman pisang tersebar mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi,
pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat menghasilkan, dapat berlangsung lama,
mudah ditanam dan mudah dipelihara (Sunarjono, 2004 dalam Agustina, 2008).
Produksi pisang di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 6,279,290 ton atau
tahun 2012. Sementara itu produksi pisang di Provinsi Sumatera Utara pada tahun
2013 yaitu sebesar 342,298 ton. Sumatera Utara merupakan provinsi penghasil
sendiri pisang merupakan tanaman buah dengan produksi paling tinggi dibanding
Menurut Prabawati dkk, 2008. Pisang kepok memiliki kulit yang sangat tebal
dengan warna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat, serta daging
10
buahnya manis. Pisang kepok tumbuh pada suhu optimum untuk pertumbuhannya
sekitar 27 0C dan suhu maksimum 380C. Bentuk buah pisang kepok agak gepeng
dan bersegi. Ukuran buahnya kecil, panjangnya 10-12 cm dan beratnya 80-120 g.
Dalam Wahyuni, 2015 menyebutkan. Pisang merupakan salah satu jenis buah
yang mengandung antioksidan, vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh,
serta serat harian yang dibutuhkan tubuh. Pisang juga berperan dalam
menurunkan kadar glukosa darah dan kadar kolesterol. Efek hipoglikemik atau
penurunan kadar glukosa darah dapat terlihat setelah mengkonsumsi satu hingga
dua buah (250 g) pisang dalam sehari. Efek hipoglikemik dapat terjadi karena
magnesium.
Pisang kepok mengandung serat seperti pati resisten dan inulin yang berpengaruh
positif terhadap kadar glukosa darah. Inulin dapat meningkatkan produksi SCFA
(Short Chain Fatty Acid) di dalam usus. SCFA berpengaruh pada metabolisme
insulin di dalam tubuh sehingga efek hipoglikemik dapat terjadi. Flavonoid pada
dalam darah.
Pisang kepok termasuk dalam pisang plantain atau pisang olahan. Meskipun
pisang kepok merupakan jenis pisang olahan, pisang kepok juga dapat dikonsumsi
11
secara langsung ketika pisang sudah matang. Pati resisten pisang kepok
merupakan yang paling tinggi dibandingkan pati resisten pisang lain. Pati resisten
juga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Pisang merupakan buah dengan
kandungan inulin yang paling tinggi yaitu sekitar 1 g/100 g. Pisang kepok kuning
memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan pisang kepok putih. Pisang
karoten pada pisang kepok sekitar 2,4 mg/100g pisang kepok. karoten
diabetes melitus.
untuk mengkonversi pisang menjadi pati dan tepung. Produksi pisang yang
Kulit pisang adalah merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup
banyak jumlahnya.
Selain untuk diet, manfaat pisang kepok lainnya yaitu dapat membantu
yang berujung pada sembelit, wasir dan susah buang air besar, anda bisa
mengonsumsi pisang kepok setiap hari karena dengan kandungan vitamin dan
Tidak hanya itu saja, pisang kepok juga mampu menjaga kestabilan kadar gula
dalam darah yang mudah sekali mengalami kenaikan bagi penderita diabetes.
12
Manfaat pisang kepok untuk menstabilkan gula darah lantaran kandungan gula di
dalam pisang kepok lebih rendah dan karbohidrat di dalamnya mampu membantu
membuat perut tidak mudah merasa lapar sehingga konsumsi karbohidrat dari nasi
bisa terkurangi (Anonim, 2016a). Berikut nilai gizi pada berbagai jenis pisang
kepok.
Tabel 3. Kandungan gizi berbagai jenis pisang (Musa paradisiaca) (per 100 gr)
Tepung pisang yang baik dapat diperoleh dari buah dengan tingkat kematangan
tiga perempat penuh yang mana pada kondisi tersebut kandungan patinya telah
mencapai maksimal serta belum terduksi menjadi gula sederhana dan komponen
13
lainnya dalam keadaan seimbang. Apabila buah lewat dari tiga perempat penuh
akan terjadi kesulitan selama pengeringan dan tepung pisang bersifat lembek,
sedangkan buah dengan kematangan kurang dari tiga perempat penuh akan
menghasilkan tepung pisang terasa sedikit pahit dan sepat karena kadar asam dan
tannin serta kadar patinya masih tinggi (Hardiman,1982 dalam Arifin, 2011).
Pembuatan tepung pisang bertujuan selain untuk memperpanjang daya awet tanpa
pemanfaatan pisang sebagai bahan makanan lain seperti untuk kue, keripik dan
2.3 Flakes
masyarakat, karena flakes mudah untuk digunakan. Flakes umumnya dibuat dari
bahan baku yang berasal dari golongan serealia dan umbi-umbian, seperti tepung
terigu dan tapioka yang merupakan sumber karbohidrat dengan gula, garam dan
air (Marsetio, 2006 dalam Rahmawati, 2014). Flakes merupakan makanan sereal
Flakes merupakan salah satu bentuk dari produk pangan yang menggunakan
bahan pangan serealia seperti beras, gandum atau jagung dan umbi-umbian.
Flakes digolongkan kedalam jenis makanan sereal siap santap yang telah dan
direkayasa menurut jenis dan bentuknya dan merupakan makanan siap saji yang
praktis (Anggara dkk, 2011 dalam Papunas dkk, 2013). Inovasi dalam pengolahan
pembuatan flakes telah dilakukan seperti penelitian Dina Rahayuning, 2004 dalam
14
Papunas dkk, 2013. Menentukkan formulasi flakes berbahan baku tepung ubi
jalar, kecambah kedele, wheat germ sebagai produk sarapan fungsional untuk
anak-anak, juga penelitian dari Suarni, 2009 dalam Papunas dkk, 2013. yang
membuat makanan ringan (flakes) berbasis jagung dan kacang hijau sebagai
Flakes merupakan bentuk pertama dari produk sereal siap santap. Secara
yang sudah dihancurkan (kurang lebih sepertiga dari ukuran awal biji) pada
kondisi bertekanan selama dua jam atau lebih lalu dipipihkan di antara dua rol
baja. Setelah itu dikeringkan dan di panggang pada suhu tinggi (Tribelhorn, 1991
Menurut Tribelhorn, 1991 dalam Hildayanti, 2012, produk sereal sarapan dapat
dikelompokan berdasarkan sifat fisik alami dari produk. sereal sarapan yang ada
pasaran dalam bentuk bahan mentah yang telah diproses. Biasanya dalam
2. Sereal panas instan tradisional, yaitu sereal yang dijual dalam bentuk biji-
bijian atau serbuk yang telah dimasak dan hanya memerlukan air mendidih
dalam persiapannya.
3. Sereal siap santap, yaitu produk yang telah diolah dan direkayasa menurut
15
4. Ready-to-eat cereal mixes, yaitu produk sereal yang telah diolah bersama biji-
keempat jenis di atas karena proses khusus dan atau kegunaan akhirnya.
Menurut Maxwell et al, 1977 dalam Anayuka, 2016. Spesifikasi flakes yang baik
yaitu memiliki ukuran yang seragam dan berwarna coklat keemasan. Flakes yang
dihasilkan harus bebas dari serangga, larva dan kotoran lainnya. Kadar air yang
terkandung dalam flakes sangat rendah sehingga memberikan tekstur yang renyah
pada produk. Persyaratan mutu flakes sebagai sereal sesuai dengan SNI 01-4270-
16
11. 11.1. Angka Lempeng Total APM/g Maks. 5 x 105
11.2. Coliform APM/g Maks. 102
11.3. Coliform - Maks. < 3
11.4. Salmonella / 25 g - Negatif
11.5. Staphylococcusaureus/ g - Negatif
11.6. Kapang Maks.102
Sumber : Badan Standarisasi Nasional (2000) dalam Anayuka, 2016.
Secara umum pembuatan flakes sangat sederhana. Bahan baku akan mengalami
yang disebabkan oleh interaksi antara protein dan gula; (3) proses enzimatik akan
berhenti yang mengakibatkan hasil akhir yang stabil; (4) karamelisasi dari gula
yang muncul sebagai efek dari tingginya suhu oven pemanggang; (5) lempengan
akan menjadi lebih renyah karena kandungan air dalam bahan semakin rendah.
Hal ini membuat sereal cukup popular dan digemari dikalangan konsumen karena
selain citarasanya yang enak, praktis dalam penyajian, makanan ini juga
konsumen yang mulai lebih memperhatikan pola hidup sehat, Maka potensi
makanan ini terus meningkat khususnya dalam negeri (Matz, 2005 dalam
Hildayati, 2012).
2.4.1 Gula
Selain menghasilkan renyah, berpori-pori kecil, dan bertekstur halus, gula kastor
dan gula halus lebih mudah dicampur dengan bahan lain. Gula bubuk (icing
sugar) terbuat dari gula pasir yang dihaluskan sehingga menyerupai tepung.
17
simpan karena bersifat menyerap air. Bakteri, khamir, kapang, dan
gosong, sedangkan kurang gula membuat kue kering berwarna pucat, matangnya
lama dan aromanya kurang harum (Sutomo, 2008, dalam Hanawati 2011).
2.4.2 Margarine
Margarin merupakan produk olahan dari minyak kelapa sawit. Margarin terbuat
dari minyak kelapa sawit sedangkan mentega terbuat dari lemak susu murni.
Margarin merupakan gabungan bahan dengan komposisi minyak kelapa sawit, air,
dengan atau tanpa garam, emulsifier, dengan atau tanpa pewarna beta koroten, dan
flavour sehingga aromanya lebih tajam dan harum. Margarin yang tidak diberi
pewarna beta karoten dan garam menghasilkan margarin putih (Jamhari, 2010
Susu bubuk memiliki manfaat untuk memperkuat cita rasa gurih dalam masakan,
membuat tekstur roti dan kue menjadi lebih lembut, serta menambah aroma. Sama
seperti susu lainnya, susu bubuk juga mengandung kalsium yang baik untuk tubuh
meski tidak sebanyak susu segar. Karena biasanya susu bubuk sendiri juga
beberapa zat. Zat padat susu mempunyai pengaruh mengikat pada protein tepung.
Zat padat ini berisi laktose yang membantu mengatur warna kerak. Juga
18
meningkatkan rasa dan sebagai bahan penahan cairan. Jika susu cair digunakan,
Tepung terigu adalah salah satu bahan makanan yang dibuat dari biji gandum
yang berbentuk serbuk atau butiran sangat halus berwarna putih. Tepung terigu ini
merupakan salah satu jenis tepung yang sering digunakan dalam membuat
berbagai jenis makanan dan masakan. Misalnya, terigu digunakan sebagai bahan
pokok dalam pembuatan mie, roti, biskuit, dan bubur. Ada sedikit perbedaan
antara gandum utuh dengan terigu. Jika gandum berwarna coklat dan cenderung
lebih kasar, maka terigu berwarna putih dan lebih halus teksturnya. Ini disebabkan
karena terigu mengalami beberapa tahap pengolahan. Karena itulah, terigu lebih
banyak mengandung gluten dan punya kadar kekenyalan lebih tinggi ketimbang
gandum utuh. Tepung terigu sebagai salah satu bahan pangan populer tentu saja
memiliki banyak manfaat di dalamnya. Dan bahkan meski terigu diperoleh dari
beberapa tahap pengolahan, gizi dari terigu pun tetap ada. Terigu mengandung
karbohidrat (zat pati) yang cukup tinggi, protein, asam folat, vitamin E, asam
Berdasarkan zat protein yang dikandungnya, tepung terigu dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu tepung terigu protein tinggi, tepung terigu protein sedang, dan tepung terigu
protein rendah. Semakin tinggi kadar proteinnya, semakin tinggi pula kadar
kekenyalannya. Karena itu, tepung terigu yang paling cocok untuk membuat mie,
19