Anda di halaman 1dari 11

Cara Membuat Donat Labu Kuning

Empuk dan Lezat


Cemilan lezat dan empuk yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi bagi banyak
masyarakat di tanah air. pasalnya selain rasanya yang empuk dan lezat bentuk kue
ini juga sangat unik dengan menyerupai ban dalam mobil. Nah, rasa dan tekstur
tersebutlah yang menjadikan sajian kue ini banyak di gemari berbagai
kalangan.Sangat cocok jika menu donat labu kuning dihidangkan saat santai
sendiri, bersama keluarga tercinta maupun bersama sahabat anda. Apalagi di
temani dengan secangkir kopi, teh, susu, jus buah maupun minuman lainya.
Ok, kita balik lagi ke metode pembuatan donat labu kuning. Sajian ini di buat
dengan bahan dasar tepung terigu, labu kuning, dan di padu dengan bahan toping
yang kemudian di racik hingga menjadi kue yang sangat lezat dan empuk. Adapun
Cara Membuat Donat Labu Kuning empuk dan lezat yang lebih lengkap,
perhatikan baik-baik resep berikut..

Bahan donat labu kuning :


 Tepung terigu 250 gram, gunakan lah yang memiliki protein tinggi
 Susu bubuk full cream 25 gram
 Ragi bubuk 6 gram
 Gula pasir 60 gram
 Labu kuning 100 gram ( yang telah dikukus, kemudian haluskan dan
dinginkan )
 Air dingin 40 cc
 Telur ayam 2 buah ( ambil kuning telurnya saja )
 Margarine/mentega 35 gram
 Garam halus yang mengandung yodium 1/4 sendok teh
Toping :

 gula halus secukupnya


Cara Membuat donat labu kuning:
1. Langkah pertama, siapkan susu bubuk, tepung terigu, ragi bubuk dan gula
pasir kemudian campurkan dan aduk hingga bahan – bahan tercampur rata.
2. Berikutnya campurkan juga labu kuning yang telah dihaluskan tadi,
kemudian masukan juga kuning telur dan air dingin sedikit demi sedikit.
3. Lalu uleni hingga adonan tercampur rata dan adonan menjadi kalis.
4. Selanjutnya campurkan garam secukupnya, dan masukan pula mentega.
Kemudian uleni kembali hingga adonan benar – benar kalis dan terasa
elastis. Apabila adonan lengket, bisa ditambahkan sedikit terigu lalu uleni
terus sampai adonan kalis dan tidak lengket lagi.
5. Setelah itu adonan diistirahatkan terlebih dahulu kurang lebih selama 15 –
20 menit.
6. Jika sudah, remas adonan sampai kempis. Lalu bagi adonan masing –
masing 35 gram.
7. Lalu bulatkan dan pipihkan adonan, letakan adonan diloyang yang telah
ditaburi tepung terigu. Kemudian diamkan kembali selama kurang lebih 30
– 40 menit sampai adonan mengembang.
8. Selanjutnya ambil adonan yang telah dipipihkan tadi dan lubangi
tengahnya selayaknya bentuk donat pada umumnya.
9. Kemudian goreng dalam minyak banyak yang sudah dipanaskan sampai
matang ( berwarna kuning keemasan ).
10. Setelah itu angkat donat labu kuning dan tiriskan.
11. Donat siap disajikan dengan bahan taburan gula halus.
A. Judul Program
Judul dalam pelaksanaan program Kewirausahaan ini adalah
Pemanfaatan Labu Kuning Sebagai Bahan Dasar Kue Tradisional (Donat)
Kaya Vitamin.
B. Latar Belakang Masalah
Begitu banyaknya tanaman yang ada di Indonesia, salah satunya adalah
tanaman labu kuning. Labu kuning sebagai tanaman yang tumbuh subur
hampir di seluruh daerah di Indonesia, baik di Jawa, Sulawesi Selatan,
Sumatra Barat dan Kalimantan Selatan, dengan komoditas yang telah ditanam
pada luasan tidak kurang dari 300 hektar (Info@Gizi.net).
Labu kuning termasuk jenis tanaman menjalar dari famili
Cucurbitaceae. Ia disebut labu kuning karena daging buahnya berwarna
kuning. Di Jawa Barat sering disebut labu parang, ada juga yang menamakan
labu manis atau labu merah, sementara nama Inggrisnya adalah Pumpkin.
Buah labu kuning yang berbentuk bulat pipih, lonjong atau panjang
dengan banyak alur (15-30 alur). Ukuran pertumbuhannya cepat sekali,
mencapai 350 gram per hari. Buahnya besar dan warnanya bervariasi (buah
muda berwarna hijau, sedangkan yang lebih tua berwarna kuning pucat).
Daging buah tebalnya sekitar 3 cm dan rasanya agak manis. Bobot buah rata-
rata 3-5 kg. Untuk ukuran labu besar, beratnya ada yang dapat mencapai 20
kg per buah. Buah labu kuning mempunyai kulit yang sangat tebal dan keras,
sehingga dapat bertindak sebagai penghalang laju respirasi, keluarnya air
melalui penguapan, maupun masuknya udara penyebab proses oksidasi. Hal
tersebut yang menyebabkan labu kuning relatif awet dibandingkan buah-
buahan lainnya.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan
tanaman labu kuning berkembang sebagai sayur, sup, atau desert. Masyarakat
Indonesia umumnya memanfaatkan labu kuning yang masih muda sebagai
sayuran seperti lodeh, asem-asem, dan brongkos. Buah labu kuning dapat
diolah menjadi desert seperti kolak waluh dan dawet. Di salah satu propinsi
Indonesia yaitu Propinsi Sulawesi Selatan, labu kuning dimanfaatkan sebagai
campuran dalam membuat bubur Manado dan sayuran bayam. Selain itu
pemanfaatan labu kuning yang dikukus dapat digunakan menjadi beraneka
ragam kue seperti lepet, jenang, dodol dan lain-lain.
Sedangkan bagian-bagian dari tanaman labu kuning yang umum
dimanfaatkan adalah biji labu kuning yang dikenal sebagai Semen
Cucurbitae, yang kaya minyak dan dapat digunakan sebagai obat cacing pita.
Sekitar 500-800 biji segar tanpa kulit bisa digunakan sebagai obat pembasmi
cacing pita pada orang dewasa. Pemanfaatan biji labu kuning selain
digunakan sebagai obat, biji labu kuning yang tua juga dapat dikonsumsi
sebagai kuaci setelah digarami dan dipanggang. Air perasan buah labu kuning
juga dipercaya dapat mengobati luka akibat racun binatang.
Tanaman labu kuning ini cocok tumbuh di daerah tanah kering,
beberapa kota dengan tanah kering yang cocok ditanami labu kuning ini
adalah Sidoarjo dan Bojonegoro. Sedangkan kota Malang merupakan tempat
strategis untuk tempat pengembangan usaha. Hal ini dikarenakan kota
Malang merupakan kota pariwisata yang mempunyai banyak obyek wisata,
sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke kota Malang. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan mengolah
labu kuning sebagai makanan kaya vitamin.
Pada umumnya masyarakat kurang memanfaatkan secara maksimal
labu kuning sebagai peluang usaha, sehingga harga labu kuning menjadi
murah. Untuk itu dengan pengolahan labu kuning diharapkan akan
mempunyai potensi nilai ekonomi yang tinggi.
Hal itulah yang mendorong penulis untuk mengolah labu kuning
sebagai makanan yang kaya akan vitamin dalam bentuk donat. Penulis
mengolah labu kuning sebagai donat dikarenakan dengan melonjaknya harga-
harga kebutuhan pokok seperti tepung terigu sebagai bahan pokok pembuatan
donat jika dikombinasikan dengan labu kuning, maka penggunaan tepung
terigu relatif sedikit. Begitupula dengan gula yang harganya mahal apabila
dikombinasikan dengan labu kuning sebagai donat, maka penggunaan gula
relatif sedikit, hal ini dikarenakan labu kuning tersebut sudah mempunyai rasa
manis dan mempunyai banyak vitamin. Sehingga donat labu kuning tidak
kalah bersaing dengan donat biasa yang memakai tepung, bahkan keuntungan
yang diperoleh dari pengolahan labu kuning sebagai donat mempunyai harga
yang relatif murah. Kandungan vitamin dan gizi dalam labu kuning dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1 Komposisi beberapa zat gizi beberapa jenis labu dalam 100 gr.
No. Zat Gizi Labu Kuning Labu Siam
1. Kalori (kal) 34 -
2. Protein (gr) 1,1 0,6
3. Lemak (gr) 0,3 -
4. Mineral (gr) 0,8 0,3
5. Kalsium (mg) 45 14
6. Karbohidrat (gr) - 6,5
7. Vit A (IU) 813 600
8. Vit C (mg) 700 515
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI
Berdasarkan hal diatas, pada program PKMK ini, penulis bermaksud
untuk melakukan pemanfaatan labu kuning sebagai makanan kaya vitamin
sebagai bahan dasar kue tradisional donat dan diharapkan dapat menambah
penghasilan atau pendapatan bagi mahasiswa serta meningkatkan kreativitas
mahasiswa.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini,
sebagai berikut:
a. Bagaimana membuat dan mengembangkan usaha produk labu kuning?
b. Bagaimana strategi memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dalam
usaha produk kue tradisional (donat) kaya vitamin?
c. Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pemanfaatan usaha
produk kue tradisional (donat) kaya vitamin?
d. Bagaimana membuat dan mengembangkan donat labu kuning dalam
berbagai varian?
D. Tujuan Program
Tujuan dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini, sebagai berikut :
a. Mengetahui cara membuat dan mengembangkan usaha produk labu
kuning.
b. Mengetahui strategi memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dalam
usaha produk kue tradisional (donat) kaya vitamin.
c. Mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pemanfaatan
usaha produk kue tradisional (donat) kaya vitamin.
d. Mengetahui cara pembuatan dan pengembangan donat labu kuning dalam
berbagai varian.

E. Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini,
sebagai berikut:
1. Terciptanya produk donat labu kuning dengan aneka rasa yang memiliki
nilai jual lebih tinggi di masyarakat.
2. Terjadinya hubungan kemitraan dengan para petani labu kuning. Dengan
demikian labu kuning dari petani bisa langsung terdistribusikan tanpa
harus melalui pasar.
3. Meningkatkan nilai ekonomi labu kuning yang selama ini hanya diolah
sebagai sayur, sup, atau desert.

F. Kegunaan Program
Kegunaan makanan olahan labu kuning dalam pelaksanaan program
kewirausahaan ini, sebagai berikut:
1. Bagi masyarakat
a. Produk makanan yang berasal dari labu kuning bermanfaat bagi
kesehatan masyarakat karena banyak mengandung vitamin.
b. Menciptakan peluang usaha bagi masyarakat karena dapat membuka
lapangan usaha.
2. Bagi mahasiswa
a. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam menumbuhkan peluang
usaha produk donat labu kuning.
b. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang cara pembuatan
donat labu kuning.
3. Bagi pengembangan keilmuan
Mengetahui suatu hal yang baru sebagai pemicu pemanfaatan labu
kuning.

G. Gambaran Umum Rencana Usaha


Kondisi geografis wilayah Indonesia yang beriklim tropis merupakan salah
satu faktor pendukung bagi pengembangan labu kuning (Cucurbita Moschata).
Labu kuning termasuk jenis tanaman menjalar dari famili Cucurbitaceae, yang
berpotensi untuk dikembangkan secara komersil karena memiliki banyak manfaat.
Sebagian orang mengetahui bahwa labu kuning hanya digunakan sebagai sayuran,
sup atau desert. Padahal masih banyak manfaat lain dari labu kuning, ada
beberapa manfaat yang telah dikembangkan untuk memperoleh keuntungan, salah
satunya dengan membuat donat labu kuning.
Meskipun demikian, pemanfaatan labu kuning sebagai makanan
tradisional dengan modal usaha yang cukup rendah. Oleh karena, berdasarkan
pada orientasi pola hidup masyarakat sekarang ini yang semakin konsumtif,
terutama terhadap makanan dan minuman. Maka peluang usaha pemanfaatan labu
kuning sebagai produk makanan akan memberikan prospek yang cerah bagi
kesempatan usaha. Hanya dengan modal yang dapat disesuaikan berdasarkan jenis
usaha, baik usaha kecil, menengah atau besar sekalipun. Dengan demikian,
pengembangan labu kuning dapat bernilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga
menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Selain itu, pemanfaatan labu kuning sebagai produk makanan tidak
mengurangi kandungan gizi yang ada pada labu kuning, sehingga fungsi lain dari
labu kuning sebagai bahan dasar sayur, sup, atau desert, masih dapat dinikmati
oleh konsumen dalam bentuk makanan yang menyehatkan. Dalam pengembangan
labu kuning menjadi produk makanan terdapat satu kelebihan khusus yang
diharapkan dapat menambah jenis makanan khas dari wilayah Malang khususnya.
Kelebihan produk ini adalah tahan lama, mudah untuk didapat, mudah untuk
dikonsumsi dan tetap menyehatkan tubuh. Kota Malang dipilih sebagai tempat
untuk memasarkan produk donat labu kuning, karena kota Malang mempunyai
lokasi strategis yaitu sebagai kota pariwisata yang mempunyai banyak obyek
wisata, sehingga banyak wisatawan datang untuk berkunjung. Selain itu kota
Malang dikenal sebagai kota pelajar, sehingga banyak pelajar-pelajar dari
berbagai kota yang datang ke kota Malang untuk melanjutkan studi
pendidikannya.
Donat labu kuning ini diberi merk ”Pumpkin Donuts”, pemberian merk ini
diambil dari bahasa inggris dari labu kuning itu sendiri. Berbagai varian bentuk
dan rasa dari Pumpkin Donuts dibagi menjadi empat, antara lain pumpkin
pineapple yang berisi selai nanas, pumpkin strawberry yang berisi selai straberri,
pumpkin banana yang berisi pisang dan pumpkin reguler adalah donat yang
diolesi dengan cokelat.
Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan Pumpkin Donuts dengan
berbagai varian rasa dan bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan akan dijabarkan
proses pembuatannya berikut ini:
1. Bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan
a. Bahan :
 500 gram labu kuning, kukus dan haluskan
 500 gram tepung terigu
 100 gram gula
 200 gram mentega tawar
 3 butir telur
 1/2 sdt garam
 1/2 sdm ragi
 50 gram susu bubuk
 1 liter minyak goreng
 Untuk hiasan : cokelat, selai nanas, selai strawberry, dan pisang
b. Alat-alat :
 Mangkuk kecil
 Mangkuk besar
 Sendok kecil
 Garpu 1
 Pisau
 Nampan plastik
 Loyang untuk mencetak
 Sendok penggorengan
 Tirisan penggorengan
 Wajan
 Kompor gas
 Sendok pengaduk
 Serbet
 Timbangan
 Blender
 Plastik
 Panci pengukus
c. Proses pengolahan :
 Pada pengolahan labu kuning ini langkah awal yang perlu
dilakukan adalah membersihkan atau mengupas kulit labu kuning
dengan menggunakan pisau atau alat sejenisnya sehingga dapat
dihasilkan daging buah labu kuning yang bersih dari kulitnya.
 Langkah berikutnya adalah mencuci daging buah labu kuning
menggunakan air untuk menghilangkan kotoran didalamnya.
Langkah ketiga adalah menaruh daging buah labu kuning yang
telah dicuci bersih ke dalam panci pengukus. Labu kuning dikukus
kurang lebih selama 15 menit ( tergantung seberapa banyak daging
labu kuning yang direbus ). Pengukusan ini dilakukan untuk
melunakkan labu kuning. Setelah dikukus daging buah labu kuning
siap untuk dijadikan bahan baku pembuatan produk makanan labu
kuning.
2. Cara pembuatan Pumpkin Donuts:
1. Telur + gula dikocok sampai merata.
2. Masukkan tepung terigu + ragi + susu bubuk + garam.
3. Campurkan labu kuning yang telah dikukus + dihaluskan
4. Masukkan mentega, diamkan selama ± 30 menit sampai mengembang
5. Bentuk adonan bulat-bulat dengan diameter ± 1 cm
6. Goreng sampai matang kuning kecoklatan.
7. Hias sesuai selera
3. Untuk mendapatkan hasil gorengan yang bagus :
 Jangan sering dibolak balik, supaya kue tidak menyerap banyak
minyak
 Pada waktu menggoreng, gunakan minyak yang cukup sampai semua
kue terendam minyak agar hasil gorengan kuning merata.
 Pada saat menghias, pastikan donat dalam keadaan tidak panas. Panas
sekecil apapun akan membuat hiasan sulit melekat pada donat.
Agar Pumpkin Donuts mempunyai daya tarik bagi konsumen, pengemasan
menjadi hal yang sangat penting, karena dengan pengemasan yang baik akan
menentukan kualitas dari produk makanan tersebut. Dengan pengemasan ini dapat
ditentukan pula seberapa lama produk makanan tersebut dapat bertahan dan baik
untuk dikonsumsi serta seberapa besar manfaat yang masih dapat diberikan oleh
produk makanan tersebut. Pengemasan yang baik juga dapat meningkatkan daya
beli masyarakat karena pengemasan yang menarik akan menimbulkan daya beli
masyarakat, karena pengemasan yang menarik akan menimbulkan gairah
konsumen untuk mengkonsumsi makanan yang ada dalam kemasan tersebut.
Pengemasan pumpkin donuts dikemas dengan kardus yang berisi 4 buah donat dan
berbagai bentuk ukuran kardus yang disesuaikan dengan permintaan konsumen.
Kegiatan selanjutnya adalah pemasaran produk pumpkin donuts yang
meliputi: perencanaan teknik promosi dan pangsa pasar yang dituju. Pemasaran
ini merupakan ujung tombak suatu usaha, sehingga lancar tidaknya suatu usaha
tergantung dari cara produk tersebut dipasarkan. Secara umum teknik promosi
yang akan dilaksanakan yaitu dengan membuka stand penjualan pumpkin donuts
dan pemasangan spanduk, sehingga konsumen merasa tertarik dan kemudian akan
membeli. Sedangkan pangsa pasar yang dituju adalah masyarakat umum dan
pelajar khususnya di kota Malang. Sedangkan untuk pemasaran pumpkin donuts
aneka rasa terbagi menjadi tiga jalur: langsung ke konsumen, melalui pengecer
dan melalui distributor.
Kegiatan pemasaran langsung kepada konsumen berarti menjual tanpa
melalui jasa perantara lain. Cara ini dilakukan pada perusahaan dengan kapasitas
yang kecil atau secara skala rumah tangga. Keuntungan menggunakan jalur
pemasaran ini adalah harga jual lebih tinggi karena tidak memberikan potongan
atau rabat kepada pengecer atau distributor.
Kegiatan pemasaran melalui jalur pengecer bisa disebut pemasaran tidak
langsung karena pumpkin donuts tidak langsung dijual kepada konsumen tetapi
melalui pengecer. Dengan kegiatan pemasaran ini bisa dijual di tempat-tempat
yang ramai seperti terminal bus, jalan-jalan besar, serta pengecer di pasar modern
seperti mall, atau supermarket.
Kegiatan pemasaran melalui jalur distributor disebut sebagai pemasaran
tidak langsung karena pumpkin donuts dijual kepada konsumen melalui
distributor. Distributor ini umumnya berada di kota-kota besar, ibukota,
kabupaten. Dengan demikian pumpkin donuts dapat dikenal di masyarakat secara
luas.

Anda mungkin juga menyukai