Anda di halaman 1dari 3

Sumber Energi terbarukan sebagai Pengganti Minyak Bumi

Ethanol
Salah satu energi alternatif pengganti minyak bumi yaitu ethanol. Ethanol
merupakan bahan bakar berbasis alkohol yang diperoleh dari fermentasi tanaman. Contoh
tanaman yang difermentasikan untuk menghasilkan ethanol adalah jagung dan juga
gandum. Yang menarik, ethanol dapat dicampur dengan bensin demi meningkatkan
kualitas emisinya. Sayangnya, energi alternatif ini memiliki dampak buruk terhadap harga
jual pangan. Ketersediaannya cukup minim mengingat bahan dasar yang digunakan adalah
tanaman jagung dan gandum.

Proses Pembuatan Bahan Bakar Bensin Atau Bioetanol


Beras merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki sumber pati, yakni
berupa senyawa karbohidrat yang kompleks. Karena itulah, sebelum dilakukan proses
fermentasi, pati yang terkandung di dalam beras tersebut diubah terlebih dahulu menjadi
glukosa, yakni karbohidrat yang lebih sederhana. Dalam proses penguraian pati tersebut
diperlukan bantuan dari cendawan Aspergillus sp, yakni sejenis jamur pengurai makanan
atau yang biasa disebut ragi.
Selama proses penguraian berlangsung, cendawan/ragi ini akan menghasilkan
enzim yang bernama alfaamilase dan glikoamilase. Kedua enzim itu memiliki peran
penting, yakni menguraikan pati menjadi glukosa atau gula sederhana. Setelah proses
penguraian ini berlangsung, barulah fermentasi bisa dilakukan, sehingga menghasilkan
etanol.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat etanol, namun pada
umumnya dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Beras dicuci bersih.
2. Kemudian dimasak dengan panci sampai menjadi bubur. Selanjutnya dipanaskan
dengan malat. Malat adalah beras berkecambah yang mengandung enzim pengurai pati
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana, yang disebut maltosa.
Maltosa memiliki rumus molekul yang sama seperti sukrosa tetapi mengandung dua
unit glukosa yang saling mengikat, sedangkan sukrosa mengandung satu unit glukosa
dan satu unit fruktosa.
3. Ragi kemudian dimasukkan ke dalam bubur, lalu biarkan hangat (sekitar 35°C) selama
beberapa hari sampai proses fermentasi berlangsung sempurna. Tutup rapat dan jangan
biarkan udara masuk ke dalam campuran, tujuannya untuk mencegah terjadinya
oksidasi etanol menjadi asam ethanoat (asam cuka).
Setelah kira-kira 4-5 hari, akan keluar etanol dengan kadar etanol berkisar 90%, atau
disebut juga “minyak tanah BE.40”.
(Pembentukan etanol terjadi karena enzim-enzim dalam ragi mengubah karbohidrat
(maltosa atau sukrosa) menjadi lebih sederhana (glukosa dan fruktosa). Kemudian
mengubah karbohidrat sederhana tersebut menjadi etanol dan karbon dioksida .
4. Karena kadar etanol 90% ini belum cukup berfungsi sebagaimana layaknya minyak
tanah, maka kadar etanol perlu ditingkatkan menjadi 95%. Kadar etanol di bawah 95%
mengandung (Pb).
5. Agar etanol inl bebas dari Pb, perlu ditambahkan batu kapur (gamping).

Solusi Mengatasi Habisnya Persediaan Minyak Bumi

Artikel di atas dikutip dari situs indomigas menyebutkan bahwa di tahun 2009 saja
persediaan minyak bumi di Indonesia hanya cukup untuk 15 tahun saja. Oleh sebab itu apa
yang harus kita lakukan. Tentunya kita tidak bisa untuk berdiam diri saja. Salah satu cara
untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan energi alternatif yang salah
satunya dapat kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari serta dapat dengan mudah
diperbaharui.

Minat menggunakan bahan bakar alternatif untuk mobil atau truk yang terus tumbuh pada
dasarnya dimotivasi oleh tiga pertimbangan berikut ini:

1. Bahan bakar alternatif umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi kendaraan yang
berkontribusi terhadap kabut asap, polusi udara dan pemanasan global;

2. Sebagian besar bahan bakar alternatif tidak diturunkan dari bahan bakar fosil yang
merupakan sumber daya yang terbatas.

3. Bahan bakar alternatif dapat membantu negara memenuhi kebutuhan energi secara
lebih mandiri.
https://nurdian25dhee.wordpress.com/2014/11/22/tugas-kuliah-3-pemilihan-bahan-dan-
proses-bahan-bakar-alternatif-sebagai-pengganti-minyak-bumi/

Anda mungkin juga menyukai