ENZIM JANTUNG
Disusun Oleh:
Nama : Musliana
Nim : AK.21.037
Kelas : B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini sebatas kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
Makalah ini berjudul “Enzim Jantung”. Sesuai dengan judulnya, di dalam
makalah ini kami membahas tentang pemeriksaan-pemeriksaan enzim jantung
yang sering digunakan dalam menegakkan diagnostik pada pasien dengan
kelainan jantung.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai kardiologi khususnya mengenaisistem kariovaskuler.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
agar makalah ini dapa tmendekati kesempurnaannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Enzim ada di hampir seluruh organ tubuh kita. Pada setiap organ tubuh
kita pun, enzim tidak hanya terdiri dari satu macam saja. Tak terkecuali
jantung, ada berbagai macam jenis enzim dalam jantung kita.
PEMBAHASAN
Enzim jantung adalah enzim yang berperan dalam menunjang kerja otot
jantung. Saat terjadi kerusakan, seperti pada serangan jantung, maka enzim ini
akan meningkat jumlahnya dalam darah. Oleh karena itu, pemeriksaan enzim
jantung sering dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendiagnosis serangan
jantung.
Saat seseorang mengeluhkan nyeri dada yang dicurigai sebagai serangan jantung,
maka dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk tes enzim
jantung. Semakin banyaknya jumlah enzim jantung yang terdapat di dalam darah
menunjukkan semakin besarnya kerusakan yang terjadi di jantung pasien.
Beberapa jenis enzim jantung dan protein yang sering diperiksa oleh dokter pada
saat seseorang dicurigai menderita serangan jantung yaitu: Kreatinin kinase (ck) ,
Troponin, dan Myoglobin. Enzim ada di hampir seluruh organ tubuh kita. Pada
setiap organ tubuh, enzim tidak hanya terdiri dari satu macam saja. Tak terkecuali
jantung, ada berbagai macam jenis enzim dalam jantung kita. Dilihat dari
kinerjanya, ada 2 macam jenis enzim, yaitu:
1. Mengkonsumsi Obat-obatan
3. Menggunakan Narkoba
Berikut ini beberapa cara mengatasi zat enzim pada jantung kembali normal:
C. Pemeriksaan
1. Uji Fungsi Jantung
Uji fungsi jantung dapat memakai pemeriksaan CPK-CK yaitu CKMB, N-
terminalpro brain natriuretic peptide (NT pro-BNP) dan Troponin-T.
Kerusakan pada jantung dapat dideteksi denga melihat aktifitas CKMB, NT-
pro-BNP, Troponin-T.
Kadar normal CK berkisar antara 20- 200U/L dan peningkatan CK
merupakan indikasi terjadinya kerusakan otot yang ditandai kemungkinan
adanya luka pada otot atau disebabkan dari efek pengobatan seperti obat
golongan statin. Secara klinis pemeriksaan Kreatinin kinase dilakukan untuk
mencari indikasi : serangan jantung, rabdomiolisis, distrofi muskular, dan
gagal ginjal.
D. Jenis Sampel
1. Spesimen yang digunakan adalah serum atau plasma heparin darah vena,
pengambilan sampel sebaiknya dilakukan sebelum injeksi muscular (IM).
2. Tidak hemolisis
Untuk mencegah pencemaran oleh adenilat kinase
3. Jika tidak langsung dipakai , simpan dalam kondisi beku
4. Serum atau plasma juga dapat digunakan untuk imunoassay CK-MB
5. Serum akan stabil pada suhu kamar selama beberapa jam, segera lakukan
pemeriksaan untuk menghasilkan hasil yang signifikan secara klinis
E. Nilai Rujukan
1. Anak
Neonatus : 65 – 580 IU/I pada suhu 30oC
Anak laki-laki : 0 – 70 IU/I pada suhu 30oC
Anak perempuan : 0 – 50 IU/I pada suhu 30oC
2. Dewasa
Pria : 5-35 Ug/ml atau 30 - 180 IU/I pada suhu 37oC
Wanita : 5-25 Ug/ml atau 25 – 150 IU/I pada suhu 37oC
F. Masalah Klinis
Keadaan yang mempengaruhi peningkatan kreatinin kinase
1. Peningkatan ringan – sedang
a. Infark miokardium akut (MCI akut)
b. Cidera iskemik berat
c. Trauma
d. Cidera serebrovaskular ( CVA)
e. Tindakan bedah
f. Infark paru
g. Miopatik alkohol
h. Pengaruh obat : Injeksi IM, deksametason, furoemid, aspirin, ampisilin, dll
2. Peningkatan berat
a. Distrofi otot duchenne
b. Polimiositis
c. Dermatomiositis
d. Infark miokardium akut
3. CK isoenzim
a. CK-MM : disstrofi muskular, cedera/ trauma remuk, status bedah dan pasca
bedah, injeksi IM, hemofilia
b. CK-MB : MCI akut, bedah jantung, iskemia jantung, miokarditis
c. CK-BB : CVA, perdarahan subaraknoid, kanker otak, cedera otak, sindrom
reye, infark paru
2.3 Troponin
Troponin merupakan molekul protein yang dilepaskan ke aliran darah ketika otot
jantung rusak karena serangan jantung atau penyakit jantung serius. Pemeriksaan
troponin seringkali dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung atau kondisi
lain yang dapat menyebabkan kerusakan jantung.
Protein yang menjadi bagian dari otot jantung dan otot rangka ini terdiri dari
troponin I, troponin T, dan troponin C. Pada serangan jantung, terdapat gumpalan
darah yang menyumbat aliran darah dan oksigen ke otot jantung. Tanpa oksigen, sel
otot jantung akan mati dan melepaskan troponin ke dalam aliran darah. Semakin
banyak kerusakan yang ada di jantung, semakin besar pula jumlah troponin T dan I
yang ada di dalam darah.
Pada orang yang sehat, kadar troponin dalam darah umumnya tidak
terdeteksi karena saking rendahnya. Jika ada kenaikan, walau sedikit saja, sudah
menunjukkan adanya beberapa kerusakan pada jantung. Dan ketika level troponin
dalam darah seseorang mengalami peningkatan besar, kemungkinan besar mereka
terkena serangan jantung.
Pada orang yang terkena serangan jantung, kadar troponin dalam darah
mereka biasanya naik dalam waktu 6-12 jam. Level troponin pun kemungkinan
akan tetap tinggi selama 1-2 minggu setelah serangan jantung terjadi.
2.4 Myoglobin
Myoglobin merupakan protein yang terdapat pada otot rangka dan otot
jantung. Kadar myoglobin akan meningkat dalam waktu 2-12 jam setelah
serangan jantung, dan kembali menurun ke kadar normalnya dalam waktu 24-36
jam setelah serangan jantung.
Karena bisa meningkat pada kondisi penyakit lain, kadar myoglobin sering
kali diperiksa bersamaan dengan enzim jantung dan pemeriksaan jantung lain,
misalnya EKG untuk mendiagnosis serangan jantung.
Dalam prakteknya, diagnosis serangan jantung tak hanya didasari dari hasil
pemeriksaan enzim jantung saja, namun juga membutuhkan pemeriksaan fisik
oleh dokter, ditambah tes penunjang lain, seperti EKG, angiografi, dan kateterisasi
jantung.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Enzim jantung adalah enzim yang berperan dalam menunjang kerja
otot jantung. Beberapa jenis enzim jantung dan protein yang sering diperiksa
oleh dokter pada saat seseorang dicurigai menderita serangan jantung yaitu:
Kreatinin kinase (ck) , Troponin, dan Myoglobin. Kreatinin kinase (CK)
atau dikenal dengan nama kreatin fosfokinase (CPK) merupakan
enzim yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung dan
otot rangka, dan dalam konsentrasi rendah pada jaringan otak.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umum.
Semoga dengan keberadaan materi dalam makalah ini bisa menunjang
pembelajaran dan diskusi dalam kelas. Penyusun makalah
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kelancaran
dalam persiapan makalah selanjutnya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Morrow DA, et al. Chronic coronary artery disease. In: Libby P, et al., eds.
Braunwald’s Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. 8th ed.
Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2007.
Chalik,Novran dkk. 2014.Peningkatan Kadar Enzim Jantung (Jurnal).Palembang