Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA KLINIK

ENZIM JANTUNG

Disusun Oleh:

Nama : Musliana

Nim : AK.21.037

Kelas : B

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI LABORATPRIUM MEDIS


POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini sebatas kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
Makalah ini berjudul “Enzim Jantung”. Sesuai dengan judulnya, di dalam
makalah ini kami membahas tentang pemeriksaan-pemeriksaan enzim jantung
yang sering digunakan dalam menegakkan diagnostik pada pasien dengan
kelainan jantung.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai kardiologi khususnya mengenaisistem kariovaskuler.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
agar makalah ini dapa tmendekati kesempurnaannya.

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................


KATA PENGANTAR ............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................
1.3 TUJUAN PENULISAN .........................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................
2.1 ENZIM JANTUNG…………………………………………………….
A. Penyebeb Enzim Jantung Meningkat
B. Proses Terjadinya Peningkatan Enzim Jantung
C. Cara Mengatasi Enzim Jantung Meningkat
2.2 KREATININ KINASE ……...................................................................
2.3 TROPONIN........................………………………………………..........
2.4 MYOGLOBIN.........................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................


3.1KESIMPULAN.........................................................................................
3.2 SARAN....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Enzim jantung atau enzim pada jantung terdiri dari bermacam-macam


jenisnya. Pada dasarnya, enzim merupakan molekul protein yang kompleks
dan fungsinya sebagai katalisator. Katalisator adalah zat yang berfungsi
mempercepat proses sebuah reaksi.

Enzim bukan zat yang bereaksi, tetapi fungsinya mempercepat reaksi.


Strukturnya pun tak berubah dari sebelum reaksi dan sesudah reaksi. Jadi
kehadiran enzim dalam proses reaksi tidak akan mengubah keseimbangan.

Enzim ada di hampir seluruh organ tubuh kita. Pada setiap organ tubuh
kita pun, enzim tidak hanya terdiri dari satu macam saja. Tak terkecuali
jantung, ada berbagai macam jenis enzim dalam jantung kita.

Menjaga kesehatan jantung seharusnya menjadi gaya hidup bagi setiap


manusia, karena jantung yang sehat merupakan sesuatu yang tidak ternilai dan
sangat berharga. Kebanyakan orang hanya mementingkan kecantikan dan
kesempurnaan fisik bagian luar saja tanpa memperhatikan sesuatu yang lebih
penting seperti kesehatan jantung. Jantung yang sehat menjadi tingkat dan
status sosial yang seharusnya sangat diperhatikan oleh setiap orang. Karena
jika dipikirkan dengan seksama kesehatan jantung itu tidak dapat dibeli
dengan apapun yang ada di dunia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pengertian enzim jantung ?
2. Apa pengertian Kreatinin Kinase ?
3. Apa yang dimaksud dengan Troponin ?
4. Apa itu Myoglobin ?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui pengertian enzim jantung serta macam-macam enzim
jantung dan dapat mengetahui pemeriksaan yang dapat dilakukan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Enzim Jantung

Enzim jantung adalah enzim yang berperan dalam menunjang kerja otot
jantung. Saat terjadi kerusakan, seperti pada serangan jantung, maka enzim ini
akan meningkat jumlahnya dalam darah. Oleh karena itu, pemeriksaan enzim
jantung sering dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendiagnosis serangan
jantung.

Saat seseorang mengeluhkan nyeri dada yang dicurigai sebagai serangan jantung,
maka dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk tes enzim
jantung. Semakin banyaknya jumlah enzim jantung yang terdapat di dalam darah
menunjukkan semakin besarnya kerusakan yang terjadi di jantung pasien.

Beberapa jenis enzim jantung dan protein yang sering diperiksa oleh dokter pada
saat seseorang dicurigai menderita serangan jantung yaitu: Kreatinin kinase (ck) ,
Troponin, dan Myoglobin. Enzim ada di hampir seluruh organ tubuh kita. Pada
setiap organ tubuh, enzim tidak hanya terdiri dari satu macam saja. Tak terkecuali
jantung, ada berbagai macam jenis enzim dalam jantung kita. Dilihat dari
kinerjanya, ada 2 macam jenis enzim, yaitu:

 Enzim fungsional adalah enzim ekstrasel yang sengaja disekresikan dalam


aliran darah dan bekerja ketika diperlukan. Enzim ini terdiri dari beberapa
macam seperti enzim trombokinase dan enzim fibrinolisis.
 Enzim nonfungsional adalah enzim yang tidak bekerja dalam plasma tetapi
ada di tempat tersebut. Enzim nonfungsional terbagi menjadi dua yaitu
enzim ekstrasel dan enzim intrasel
A. Penyebab Enzim Jantung Meningkat

Penyebab enzim jantung meningkat biasanya berasal dari kandungan


makanan yang kita makan, selain itu ada juga penyebab dari kebiasaan yang
merusak jantung, seperti:

1. Mengkonsumsi Obat-obatan

Kebanyakan orang seringkali mengkonsumsi obat-obatan berbeda


penyakit dalam waktu yang bersamaan. Parahnya lagi, pengonsumsian
obat-obatan ini seringkali terjadi dalam jangka waktu yang panjang, tentu
hal ini merupakan tindakan yang sangat ceroboh dan sangat berbahaya
karena dapat meningkatkan enzim pada jantung. Hal ini juga dapat
menyebabkan kematian. Pengonsumsian obat-obatan berbeda penyakit
secara bersamaan seringkali membuat fungsi hati dan jantung manusia
harus bereaksi lebih cepat dari biasanya, yang akan menimbulkan dampak
buruk bagi kesehatan tubuh terutama jantung manusia.

2. Sering Mengkonsumsi Alkohol


Tidak dapat dipungkiri, mengkonsumsi alkohol tentu dapat
menimbulkan reaksi pada tubuh secara berlebihan. Faktanya orang yang
sering mengkonsumsi alkohol akan lebih sering berhalusinasi atau
berkhayal dibandingkan orang yang tidak mengkonsumsi alkohol. Hal ini
membuktikan bahwa mengkonsumsi alkohol menyebabkan senyawa
enzim pada jantung meningkat secara drastis.

3. Menggunakan Narkoba

Narkoba memang lebih banyak membawa dampak negatif daripada


dampak positif bagi manusia. Pada dasarnya narkoba digunakan untuk
membuat orang yang sedang dalam keadaan ingin melakukan operasi atau
amputasi bagian-bagian tubuh agar merasa nyaman dan tidak merasakan
rasa sakit, itu pun dilakukan pada zaman dulu pada saat perang dunia
kedua.

Namun seiring perkembangan zaman, narkoba pun tidak digunakan


lagi pada proses pembedahan melainkan beralih ke obat bius. Hal ini tentu
terbukti dapat meningkatkan enzim pada tubuh orang yang menggunakan
narkoba, faktanya kebanyakan orang yang mengkonsumsi narkoba
mengalami kebocoran jantung akibat zat enzim yang berada pada
tubuhnya sering meningkat secara tiba-tiba.

B. Proses Terjadinya Peningkatan Enzim Jantung

Apabila terjadi serangan jantung, dimana pembuluh koroner tersumbat


secara total akibat pecahnya plak koroner yang menghalangi aliran darah,
seiring waktu berlalu akan terjadi kerusakan sel otot jantung yang semakin
luas. Sel otot jantung (miokardium) yang rusak akan melepaskan beberapa
enzim yang merupakan penanda bahwa infark sudah terjadi. Semakin
tinggi level enzim jantung yang terdeteksi dalam aliran darah, artinya
semakin besar area yang terkena. (Marrow.2007)

C. Cara Mengatasi Enzim Jantung yang Meningkat

Berikut ini beberapa cara mengatasi zat enzim pada jantung kembali normal:

1. Melakukan olahraga ringan: Melakukan olahraga ringan seperti berenang,


berjalan kaki, bersepeda, senam dan lain-lain terbukti dapat menurunkan
tingkat Creatine Phosphokinase atau CK pada jantung manusia
2. Konsumsi air putih: Mengkonsumsi air putih alias air mineral secara rutin
setiap hari, minimal 3 liter per hari dapat menurunkan tingkat enzim pada
tubuh manusia, sehingga dapat membuat jantung Anda lebih sehat dari
sebelumnya.
Menjaga enzim jantung agar tetap normal sangat perlu dilakukan, karena
zat enzim yang berlebihan pada tubuh manusia dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti penyakit kebocoran jantung, rusaknya syaraf-
syaraf penting pada tubuh manusia, dan penyakit-penyakit lain yang
disebabkan oleh jantung.

D. Laktat dehidrogenase (LD, LDH)


Laktat dehidrogenase (LD, LDH) adalah enzim intraseluler yang
terdapat pada hampir semua sel yang bermetabolisme, dengan konsentrasi
tertinggi dijumpai di jantung, otot rangka, hati, ginjal, otak, dan sel darah
merah. LDH merupakan suatu molekul tetramerik yang mengandung
empat subunit dari dua bentuk; H (jantung) dan M (otot), yang
berkombinasi sehingga menghasilkan lima isoenzim yang diberi nama
LDH1 (H4) sampai LDH5 (M4).
Banyak tehnik yang digunakan untuk mengukur isoenzim-isoenzim
LDH, seperti pemanasan (LDH5 terurai dan LDH1 stabil), spesifitas
substrat (aktivitas hidroksibutirat dehidrogenase sebenarnya adalah
LDH1), elektroforesis, dan imunoinhibisi subunit tertentu. Metode yang
terbanyak dilakukan adalah elektroforesis.
Pada kasus Peningkatan enzim yang terjadi adalah enzim LDH.
Enzim LDH meningkat pada hampir semua keadaan penyakit yang
mengalami kerusakan atau destruksi sel. Selain itu, aktivitas LDH total
juga merupakan indikator yang relatif sensitif yang menunjukkan sedang
berlangsungnya proses patologik. LDH total dan rasio LDH1/LDH2
dengan kadar tertinggi LDH1 bermanfaat untuk memastikan diagnosis
infark miokardium (MCI). Kadar LDH meningkat dalam waktu 12-24 jam
setelah terjadinya MCI, mencapai puncaknya dalam 2-5 hari dan tetap
tinggi hingga 6-12 hari, lalu akan menjadi normal kembali dalam waktu 8-
14 hari. Normal enzim LDH (240-480 u/l).
2.2 Kreatinin Kinase (CK)

A. Pengertian Kreatinin Kinase

Kreatinin kinase (CK) atau dikenal dengan nama kreatin fosfokinase


(CPK) merupakan enzim yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot
jantung dan otot rangka, dan dalam konsentrasi rendah pada jaringan otak.CK
adalah suatu molekul dimetrik yang terdiri dari sepasang monomer berbeda
yang disebut M ( berkaitan dengan otot ), dan B ( berkaitan dengan otak) ,
dan terdiri dari tiga isoenzim: CK-MM, CK-BB, CK-MB, isoenzi tersebut
dibedakan dengan proses elektroforesis, kromatografi pertukaran ion, dan
presipitasi imunokimia.
Sumber jaringan utama CK adalah otak dan otot polos (BB), otot
jantung (MB dan MM) dan otot rangka (MM, otot rangka normal juga
memiliki sejumlah kecil MB, kurang dari 1%). Enzim CK-MM dan CK-BB
sama sekali tidak relevan untuk mendeteksi nekrosis pada otot jantung.Enzim
CK-MB mempunyai konsentrasi yang tinggi di otot jantung, tetapi sedikit di
otot skelet.Enzim CK-MM mayoritas terdapat pada otot skelet dan sedikit di
otot jantung. Enzim ini akan meningkat aktivitasnya seiring dengan
peningkatan aktivitas CK total (Zemtsov A, 2007).
Sensitivitas CK-MB sangatbaik (hampir 100%) dengan spesifisitas
agak rendah. Peningkatan CK-MB isoenzim dapatmenandakan terjadinya
kerusakan otot jantung.CK-MB juga dapat meninggi pada kasus-kasus bukan
MCI atau non-coronary obstructive myocardial necrosis, sepertiperadangan,
trauma, degenerasi.
B. Peran atau Fungsi CPK-CK

Enzim CPK mengkatalis secara reversible pemindahan fosfat


berenergi tinggi dari adenosine tri fosfat menjadi kreatin, membentuk kreatin
fosfat dan adenosine difosfat.Kreatin fosfat merupakan molekul yang tidak
stabil dan secara spontan berubah menjadi kreatinin, yang diekskresikan
melalui urin. Produksi kreatinin secara spontan terjadi secara konstan dan
proporsional sesuai dengan massa otot tubuh (Murray et al.,2000). Enzim
kreatin kinase (CK) atau dengan namalain kreatin fosfokinase (CPK)
merupakan enzim yang berfungsi untuk mengkatalis fosforilasi kreatin.
Enzim-enzim kardiak adalah protein-protein yang dilepaskan kedalam
darah oleh otot-otot jantung yang mati. Enzim-enzim kardiak ini adalah
Creatine Phosphokinase (CPK), sub-fraksi khusus dari CPK (terutama, fraksi
MB dari CPK), Troponin, dan Laktat Dehidrogenase.
Enzim-enzim kardiak ini secara khas meninggi dalam darah beberapa
jam setelah penimbulan dari serangan jantung. Rentetan dari tes-tes darah
untuk enzim-enzim yang dilakukan melalui periode waktu dari 24-jam adalah
bermanfaat tidak hanya dalam mengkonfirmasi diagnosis serangan jantung,
namun perubahan-perubahan dalam tingkat-tingkat mereka melalui waktu
juga berkorelasi dengan jumlah dari otot jantung yang telah mati.
Peran fisiologis dari kreatinin kinase adalah untuk mempertahankan
banyaknya jumlah energi kreatinin yang terfosforilasi, yang digunakan untuk
mengembalikan jumlah ATP yang telah digunakan selama kontraksi otot, otot
yang memerlukan asupan energi yang tinggi seperti : otot lurik, enzim ini
berperan dalam mengkatalis produksi ATP ( energi).
Pemakaian CPK-CK untuk kepentingan klinis adalah untuk
mendeteksi infark miokardium akut (MCI).

C. Pemeriksaan
1. Uji Fungsi Jantung
Uji fungsi jantung dapat memakai pemeriksaan CPK-CK yaitu CKMB, N-
terminalpro brain natriuretic peptide (NT pro-BNP) dan Troponin-T.
Kerusakan pada jantung dapat dideteksi denga melihat aktifitas CKMB, NT-
pro-BNP, Troponin-T.
Kadar normal CK berkisar antara 20- 200U/L dan peningkatan CK
merupakan indikasi terjadinya kerusakan otot yang ditandai kemungkinan
adanya luka pada otot atau disebabkan dari efek pengobatan seperti obat
golongan statin. Secara klinis pemeriksaan Kreatinin kinase dilakukan untuk
mencari indikasi : serangan jantung, rabdomiolisis, distrofi muskular, dan
gagal ginjal.

D. Jenis Sampel
1. Spesimen yang digunakan adalah serum atau plasma heparin darah vena,
pengambilan sampel sebaiknya dilakukan sebelum injeksi muscular (IM).
2. Tidak hemolisis
Untuk mencegah pencemaran oleh adenilat kinase
3. Jika tidak langsung dipakai , simpan dalam kondisi beku
4. Serum atau plasma juga dapat digunakan untuk imunoassay CK-MB
5. Serum akan stabil pada suhu kamar selama beberapa jam, segera lakukan
pemeriksaan untuk menghasilkan hasil yang signifikan secara klinis

E. Nilai Rujukan
1. Anak
Neonatus : 65 – 580 IU/I pada suhu 30oC
Anak laki-laki : 0 – 70 IU/I pada suhu 30oC
Anak perempuan : 0 – 50 IU/I pada suhu 30oC

2. Dewasa
Pria : 5-35 Ug/ml atau 30 - 180 IU/I pada suhu 37oC
Wanita : 5-25 Ug/ml atau 25 – 150 IU/I pada suhu 37oC

F. Masalah Klinis
Keadaan yang mempengaruhi peningkatan kreatinin kinase
1. Peningkatan ringan – sedang
a. Infark miokardium akut (MCI akut)
b. Cidera iskemik berat
c. Trauma
d. Cidera serebrovaskular ( CVA)
e. Tindakan bedah
f. Infark paru
g. Miopatik alkohol
h. Pengaruh obat : Injeksi IM, deksametason, furoemid, aspirin, ampisilin, dll
2. Peningkatan berat
a. Distrofi otot duchenne
b. Polimiositis
c. Dermatomiositis
d. Infark miokardium akut
3. CK isoenzim
a. CK-MM : disstrofi muskular, cedera/ trauma remuk, status bedah dan pasca
bedah, injeksi IM, hemofilia
b. CK-MB : MCI akut, bedah jantung, iskemia jantung, miokarditis
c. CK-BB : CVA, perdarahan subaraknoid, kanker otak, cedera otak, sindrom
reye, infark paru

G. Faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan


1. Hemolisis pada sampel
2. Aktifitas berat dapat meningkatkan kadar kreatinin
3. Injeksi IM dapat meningkatkan kadar CPK
4. Trauma dan tindakan bedah dapat meningkatkan kadar CPK

2.3 Troponin

Troponin merupakan molekul protein yang dilepaskan ke aliran darah ketika otot
jantung rusak karena serangan jantung atau penyakit jantung serius. Pemeriksaan
troponin seringkali dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung atau kondisi
lain yang dapat menyebabkan kerusakan jantung.

Protein yang menjadi bagian dari otot jantung dan otot rangka ini terdiri dari
troponin I, troponin T, dan troponin C. Pada serangan jantung, terdapat gumpalan
darah yang menyumbat aliran darah dan oksigen ke otot jantung. Tanpa oksigen, sel
otot jantung akan mati dan melepaskan troponin ke dalam aliran darah. Semakin
banyak kerusakan yang ada di jantung, semakin besar pula jumlah troponin T dan I
yang ada di dalam darah.

Kompleks troponin merupakan suatu proteinyang mengatur interaksi aktin


dan miosin bersama-sama dengan kadar kalsium intra seluler. Troponin T lokasinya
intraseluler, terikat pada kompleks troponin dan untaian molekul tropomision. Pada
otot jantung manusia, diperkirakan 6% dari total TnT miokardial ditemukan sebagai
larutan pada sitoplasmik (fraksi bebas),yang mungkin berfungsi sebagai prekursor
untuk sintesis kompleks troponin.
TnT yang larut dalam cairan sitosol akan mencapai sirkulasi darah dengan
cepat bila terjadi kerusakan miokard, sedangkan TnT yang terikat secara struktural
sirkulasi darah lebih lambat karena harus memisahkan lebih dahulu ( degradasi
proteolitik) dari jaringan kontraktil. Karena pelepasan TnT terjadi dalam 2 tahap,
maka perubahan kadar TnT serum pada IMA mempunyai 2 puncak (bifasik).
Troponin T dan Troponin I normal (< 0,01 ng/ml).
Bagaimana Troponin Pengaruhi Serangan Jantung?

Pada orang yang sehat, kadar troponin dalam darah umumnya tidak
terdeteksi karena saking rendahnya. Jika ada kenaikan, walau sedikit saja, sudah
menunjukkan adanya beberapa kerusakan pada jantung. Dan ketika level troponin
dalam darah seseorang mengalami peningkatan besar, kemungkinan besar mereka
terkena serangan jantung.

Pada orang yang terkena serangan jantung, kadar troponin dalam darah
mereka biasanya naik dalam waktu 6-12 jam. Level troponin pun kemungkinan
akan tetap tinggi selama 1-2 minggu setelah serangan jantung terjadi.

Sedangkan pada penderita angina pektoris, pemeriksaan troponin biasanya


dilakukan jika gejala nyeri dada semakin parah, angina muncul dalam saat sedang
beristirahat, atau jika tidak terdapat perbaikan gejala setelah pengobatan. Jika
ditemukan peningkatan kadar troponin pada kondisi angina, maka hal ini
menandakan terdapat perburukan kondisi jantung dan orang tersebut berisiko
tinggi terkena serangan jantung.
Selain serangan jantung, tingginya kadar troponin dalam darah juga dapat terjadi
pada kondisi-kondisi berikut:

 Denyut jantung yang sangat cepat dan tidak normal.


 Hipertensi pulmonal, yaitu tekanan darah tinggi di pembuluh darah arteri
paru-paru.
 Emboli paru, yaitu penyumbatan pembuluh darah arteri paru-paru oleh
bekuan darah, lemak, atau sel tumor.
 Gagal jantung kongestif.
 Spasme pembuluh darah jantung.
 Miokarditis, yaitu radang otot jantung, biasanya karena virus.
 Olahraga yang berkepanjangan (misalnya, maraton atau triatlon).
 Cedera yang melukai jantung, seperti kecelakaan mobil.
 Kardiomiopati atau melemahnya otot jantung.
 Penyakit ginjal jangka panjang.
 Pasca tindakan medis seperti angioplasti jantung, operasi jantung, terapi
kejut listrik pada jantung, hingga ablasi jantung.

2.4 Myoglobin

Myoglobin merupakan protein yang terdapat pada otot rangka dan otot
jantung. Kadar myoglobin akan meningkat dalam waktu 2-12 jam setelah
serangan jantung, dan kembali menurun ke kadar normalnya dalam waktu 24-36
jam setelah serangan jantung.

Karena bisa meningkat pada kondisi penyakit lain, kadar myoglobin sering
kali diperiksa bersamaan dengan enzim jantung dan pemeriksaan jantung lain,
misalnya EKG untuk mendiagnosis serangan jantung.

Dalam prakteknya, diagnosis serangan jantung tak hanya didasari dari hasil
pemeriksaan enzim jantung saja, namun juga membutuhkan pemeriksaan fisik
oleh dokter, ditambah tes penunjang lain, seperti EKG, angiografi, dan kateterisasi
jantung.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Enzim jantung adalah enzim yang berperan dalam menunjang kerja
otot jantung. Beberapa jenis enzim jantung dan protein yang sering diperiksa
oleh dokter pada saat seseorang dicurigai menderita serangan jantung yaitu:
Kreatinin kinase (ck) , Troponin, dan Myoglobin. Kreatinin kinase (CK)
atau dikenal dengan nama kreatin fosfokinase (CPK) merupakan
enzim yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung dan
otot rangka, dan dalam konsentrasi rendah pada jaringan otak.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umum.
Semoga dengan keberadaan materi dalam makalah ini bisa menunjang
pembelajaran dan diskusi dalam kelas. Penyusun makalah
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kelancaran
dalam persiapan makalah selanjutnya.

.
DAFTAR PUSTAKA

Morrow DA, et al. Chronic coronary artery disease. In: Libby P, et al., eds.
Braunwald’s Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. 8th ed.
Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2007.
Chalik,Novran dkk. 2014.Peningkatan Kadar Enzim Jantung (Jurnal).Palembang

Patriyani REH, Purwanto DF. Faktor Dominan Risiko Terjadinya Penyakit


Jantung Koroner (PJK). J Keperawatan Glob. 2016;1(1):23–30.

Chalik R. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jakarta : Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia; 2016.

Anda mungkin juga menyukai