Anda di halaman 1dari 15

HORMON ADRENALIN

MATA KULIAH : ILMU BIOMEDIK DASAR

Oleh

NAMA : TASYA ANDRIANA


NIM : 144012019092
KELAS :IB
DOSEN PENGAMPU : RIZKI NISFI RAMDHINI M.Si

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AJARAN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr, Wb

Alhamdulillah dan Puji Syukur Atas berkat rahmat Allah SWT yang telah
memberikan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Tak lupa
salawat beserta salam senantiasa kami haturkan kepada nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan safaatnya kelak di yaumil kiamah nanti,

Oleh karena itu, kami sebagai penulis bersyukur telah menyelesaikan


makalah ini tepat pada waktu yang di tentukan.

Kami sebagai penulis sangat menyadariu bahwa makalah ini jauh sekali
dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk menuju kesempurnaan dalam menulis makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada
umumnya.

Wassalamualaikum Wr, Wb

Pringsewu, Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hormon.....................................................................................3
B. Kelenjar yang menghasilkan hormon..........................................................3
C. Fungsi hormon.............................................................................................4
D. Struktur hormon..........................................................................................7
E. Sintesis hormon...........................................................................................7
F. Sekresi dan sirkulasi hormon......................................................................9
G. Mekansme kerja hormon.............................................................................9
H. Jenis penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan kelebihan/keurangan
produksi hormon dan penjelasan penyakit..................................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................12
B. Saran ..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hormon (dari bahasa yunani, hormon berarti “merangsang”) adalah sinyal
kimiawi yang disekresikan ke dalam cairan tubuh, paling sering kedalam
darah, dan mengkomunikasikan pesan –pesan yang bersifat mengatur di dalam
tubuh. Hormon bisa mencapai semua bagian tubuh, tetapi hanya untuk jenis –
jenis sel tertentu saja (sel target) yang memiliki kemampuan untuk
memberikan respon terhadap sinyal tersebut. Dengan demikian, hormon
tertentu yang bersirkulasi dalam aliran darah akan menimbulkan respons
spesifik (perubahan dalam metabolisme), misalnya sel – sel target akan
terseleksi sementara jenis – jenis sel lain akan mengabaikan sinyal dari
hormon tersebut.
Diantara berbagai macam hormon yang dihasilkan di dalam tubuh
manusia, salah satunya adalah adrenalin. Sebagian orang berutang nyawa
pada suatu hormon ajaib bernama adrenalin ini. Saat orang-orang ini dalam
bahaya, cairan ini membuat mereka lebih kuat, lebih cekatan, lebih cepat, dan
lebih siaga. Hormon ini bahkan menggandakan kemampuan fisik seolah-olah
orang-orang itu telah meminum ramuan amat mujarab untuk memberi mereka
kekuatan. Misalnya, seorang pilot menyadari kerusakan mesin di pesawatnya
saat terbang. Setelah kerusakan mesin, yang mengancam akan menjatuhkan
pesawatnya, si pilot berjiwa pahlawan ini mendaratkan pesawatnya dengan
aman di bandara, menyelamatkan nyawa ratusan penumpang. Tetapi, ada suatu
hal yang sangat penting yang biasanya dilupakan wartawan, yang
menyelamatkan nyawa pilot dan para penumpang adalah cairan hebat tersebut
di atas. Cairan ini mengirimkan tanda bahaya ke sel-sel otak sang pilot,
menyebabkan lebih banyak darah dan gula dikirimkan ke otak dan
membuatnya lebih siaga.

B. Rumusan Masalah

1
1. Apa yang dimaksud dengan Hormon adrenalin!
2. Jelaskan Kelenjar yang menghasilkan hormone adrenalin !
3. Uraikan Fungsi hormone adrenalin !
4. Jelaskan struktur hormone adrenalin !
5. Jelaskan Sintesis hormone adrenalin !
6. Bagaimana Sekresi dan sirkulasi hormon ?
7. Bagaimana Mekansme kerja hormone adrenalin ?
8. Jelaskan Jenis penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan
kelebihan/keurangan produksi hormon dan penjelasan penyakit !

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami tentang :
1. Hormon adrenalin!
2. Kelenjar yang menghasilkan hormone adrenalin
3. Fungsi hormone adrenalin
4. Struktur hormone adrenalin
5. Sintesis hormone adrenalin
6. Sekresi dan sirkulasi hormon
7. Mekansme kerja hormone adrenalin
8. Jenis penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan kelebihan/keurangan
produksi hormon dan penjelasan penyakit

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai materi dan acuan mengenai
hormon adrenalin

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormon adrenalin

Hormon adrenalin dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang terletak di bagian


atas ginjal, membantu menstabilkan tekanan darah yang sehat. Melakukan

2
olahraga rutin disertai dengan penerapan pola makan yang benar, kelenjar
adrenal akan menghasilkan hormon dalam jumlah yang normal, sehingga
tubuh bisa bekerja dengan baik.

Kelenjar ini akan meningkatkan produksi hormon adrenalin ketika Anda


dalam keadaan takut, cemas, atau tertekan. Hal ini menyebabkan otak dan
jantung mendapatkan tambahan darah, dan akhirnya memompa darah lebih
cepat.

B. Kelenjar yang menghasilkan hormone adrenalin


Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa
keduanya sangat penting, tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada
dua potong jaringan kecil yang beratnya masing-masing 5 - 6 gram di atas
kedua ginjal yang juga amat penting.
Saat kita mengamati kelenjar-kelenjar ini, yang dikenal dengan nama
kelenjar adrenal, masing-masing adalah sebuah laboratorium yang terpisah.
Yang pertama adalah bagian luar kelenjar adrenal (korteks adarenal), yang
menghasilkan tiga hormon; yang kedua adalah bagian dalam kelenjar adrenal
(medulla adrenal), yang menghasilkan dua hormon. Hormon-hormon yang
dihasilkan oleh kedua kelenjar ini sangat penting sehingga pelepasan terlalu
banyak atau terlalu sedikit hormon-hormon itu akan menyebabkan kematian.
Adrenalin (epinefrin) dihasilkan dan disimpan dalam medulla adrenal -
bagian dalam kelenjar adrenal. Setiap orang memiliki hormon ini di dalam
dirinya sepanjang hidupnya; Anda memilikinya di dalam diri Anda saat ini.
Jika dibutuhkan, kelenjar adrenal akan menghasilkannya sehingga Anda dapat
menjadi lebih kuat, lebih cepat, dan jauh lebih siaga. Jika dalam bahaya, Anda
akan diberikan kekuatan sekitar dua kali lipat biasanya sehingga dapat
melawan sumber bahaya (atau melarikan diri darinya) untuk menyelamatkan
hidup Anda.

C. Fungsi hormon adrenalin

3
Seperti telah kita ketahui bahwa hormon adrenalin memiliki manfaat dan
sangat diperlukan bagi tubuh manusia. Beberapa fungsi dari hormon adrenalin
adalah :
- Menaikkan konsentrasi gula darah (kadar glukosa darah) dengan
menaikkan kecepatan glikogenolisis di dalam liver;
- meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan
meningkatkan denyut jantung,aktivitas metabolisme);
- Menyempitkan pembuluh darah tertentu.
Kebutuhan fisik orang biasa tentunya tak akan sama dengan orang yang
sedang dalam bahaya. Bayangkan kebutuhan orang yang menghadapi sebuah
keadaan berbahaya: ia harus cepat, ototnya harus bekerja lebih cepat, tekanan
darahnya harus meningkat, dan jantungnya harus berpacu lebih cepat. Maka,
ia akan mampu berlari lebih cepat, melarikan diri lebih cepat, atau berkelahi
lebih kuat melawan bahaya.
Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak
mengirimkan perintah secepat kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian
dalam kelenjar adrenal lalu beralih ke keadaan siaga dan melepaskan hormon
adrenalin untuk menghadapi keadaan darurat. Molekul-molekul adrenalin
bercampur dengan darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Molekul-molekul adrenalin memiliki fungsi khusus dalam pembuluh
vena dan arteri yang memastikan bahwa organ-organ penting menerima lebih
banyak aliran darah di saat bahaya, dan karena itu, molekul-molekul ini
melebarkan pembuluh darah menuju jantung, otak, dan otot. Sel-sel yang
mengelilingi pembuluh mematuhi adrenalin dan mengalirkan lebih banyak
darah yang dibutuhkan jantung. Dengan cara ini, darah tambahan yang
dibutuhkan oleh otak, otot, dan jantung dapat dipasok.

4
Korteks adrenal berperan penting mengurangi ketegangan (stres) pada
tubuh. Saat tubuh mengalami ketegangan yang parah, hipotalamus
mengirimkan perintah ke kelenjar pituitari agar melepaskan ACTH (hormon
adrenokortikotropis). Di sisi lain, ACTH merangsang korteks adrenal,
mendorong pembuatan kortikosteroid. Kortikosteroid ini memastikan
produksi glukosa dari molekul-molekul seperti protein, yang tak mengandung
karbohidrat. Akibatnya, tubuh menerima tenaga tambahan dan tekanan pun
berkurang.
Sambil melebarkan pembuluh darah ke jantung, otak, dan otot, adrenalin
menyempitkan pembuluh yang mengalir ke hati dan kulit untuk memastikan
adanya bantuan tambahan yang dibutuhkan tubuh. Ada satu alasan lagi bagi
penurunan jumlah darah yang dipompakan ke kulit: dalam hal kemungkinan
luka, jumlah darah yang hilang dapat dikurangi. Karena itu, penyebab
pucatnya kulit jika kegemparan yang berlebihan adalah karena jumlah darah
yang dipompa ke kulit lebih sedikit
Kesalahan tak pernah terjadi yang melebarkan pembuluh ke jantung (atau
otak) yang menyempitkan pembuluh ke hati (atau kulit); molekul adrenalin
mengetahui apa yang harus dilakukan. Hormon kecil renik ini mengatur garis
tengah ratusan pembuluh darah di dalam tubuh kita ke mana darah harus
diarahkan.

5
Dalam keadaan bahaya, tubuh disiagakan karena adanya hubungan antara
otak dan kelenjar adrenal. Bagi setiap organ tubuh, kerja adrenalin berbeda;
ketika menuju pembuluh darah, molekul adrenalin menyebabkan pembuluh
melebar; ketika menuju jantung, molekul mempercepat penegangan sel-sel
jantung. Ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan menyalurkan tenaga
tambahan yang dibutuhkan otot.
Ketika molekul adrenalin mencapai sel-sel otot, otot dapat menegang
jauh lebih kuat. Molekul adrenalin yang masuk ke hati memerintahkan sel-sel
yang ada di sana agar mencampur gula dengan darah. Ini menyebabkan
jumlah gula darah meningkat dan mengalirkan bahan bakar tambahan yang
dibutuhkan otot.
Kegiatan hormon adrenalin di dalam tubuh ini membutuhkan kecerdasan,
pengetahuan, dan keahlian tinggi. Molekul kecil ini mengetahui apa yang
harus dilakukan dan kapan; ketika tubuh tak memerlukannya, tanda bahaya tak
pernah dibunyikan. Selain itu, molekul adrenalin sangat memahami ke sel
mana harus menuju, dan perintah seperti apa harus diberikan. Lebih-lebih, hal
ini menunjukkan bahwa molekul adrenalin sangat akrab dengan sel-sel, organ-
organ beserta fungsi-fungsinya, dan tak pernah membuat kesalahan seperti
kapan tubuh harus keluar dari keadaan darurat.

D. Struktur hormon adrenalin


Hormon adrenalin sering juga disebut sebagai hormon epinefrin, hormon
ini memiliki rumus struktur sebagai berikut :

6
Dari gambar struktur di atas terlihat ada unsur NH disana, hal ini juga
menandakan bahwa hormon adrenalin atau epinefrin termasuk dalam kelas
amina. Hormon adrenalin juga memiliki nama kimia, yang sesuai dengan
aturan tata nama senyawa IUPAC yaitu :

(R) - 4 - (1-hydroxy-2- methylamino) ethyl) benzene-1,2-diol

E. Sintesis hormon adrenalin


Epinefrin disintesis dari norepinefrin dalam sebuah jalur sintesis yang
terbagi atas keseluruhan katekolamin, termasuk L-dopa, dopamine,
norepinefrin, and epinefrin.

Epinefrin disintesis melalui metilasi terhadap amina pangkal primer pada


norepinefrin oleh feniltanolamin N-metiltransferase (PNMT) dalam sitosol
neuron adrenergik dan sel-sel medulla adrenal (sel kromafin). PNMT hanya
terdapat pada sitosol sel-sel medula adrenal.. PNMT menggunakan S-
adenosilmetionin (SAMe) sebagai ko-faktor yang menyumbangkan gugus
metil pada norepinefrin, membentuk epinefrin.

Karena norepinefrin diaktifkan oleh PNMT dalam sitosol, pertama


norepinefrin harus diubah di luar granula sel kromafin. Hal ini bisa terjadi via
katekholamin-H+ penukar VMAT1. VMAT1 juga bertanggung jawab
mentransport epinefrin yang baru disintesis dari sitosol kembali ke dalam
granula sel kromafin untuk persiapan pelepasan.

Jalur biosintetik utama : fenilalanin → tirosi n→ dopa → dopamine →


norepinefri n→ epinefrin.

7
Tirosin dioksidasi menjadi dopa, dan mengalami dekarboksilasi menjadi
dopamin, yang dioksidasi menjadi norepinefrin. Norepinefrin dimetilasi
menjadi epinefrin. Hasil akhir biosintesis epinefrin dan norepinefrin atau
disebut katekolamin dapat berupa dopamin pada jaringan-jaringan tertentu
(misalnya paru, usus, hati) di sana zat tersebut bereaksi sebagai hormon lokal
(Bagnara dan Turner, 1988).

Norepinefrin terbentuk melalui hidroksilasi dan dekarboksilasi tirosin, dan


epinefrin melalui metilasi norepinefrin. Feniletanolamin-N-metiltransferase
(PNMT), enzim yang mengkatalisis pembentukan epinefrin/epinefrin dari
norepinefrin, ditemukan dalam jumlah cukup banyak hanya di otak dan
medulla adrenal. PNMT medulla adrenal diinduksi oleh glukokortikoid, dan
walaupun diperlukan jumlah relatif besar, konsentrasi glukokortikoid dalam
darah yang mengalir dari korteks ke medula cukup tinggi. Setelah
hipofisektomi, konsentrasi glukokortikoid darah ini turun dan sintesis
epinefrin menurun.

Epinefrin yang ditemukan dalam jaringan di luar medulla adrenal dan otak
sebagian besar diserap dari darah dan bukan disintesis in situ. Yang menarik,
epinefrin kadar rendah kembali muncul dalam darah beberapa waktu setelah
adrenalektomi bilateral, dan kadar ini diatur seperti yang disekresi oleh
medula adrenal (Ganong, 1995).

F. Sekresi dan sirkulasi hormon


Epinefrin disekresikan di bawah pengendalian sistem persarafan simpatis.
Dapat meningkat dalan keadaan dimana individu tidak mengetahui apa yang
akan terjadi. Pengeluaran yang bertambah akan meningkatkan tekanan darah
untuk melawan shok yang disebabkan oleh situasi darurat.

8
Sekresi hormon ini terjadi dengan meningkatan kerja sistem pernafasan
yang mengakibatkan paru-paru bekerja ekstra untuk mengambil oksigen
lebih banyak hingga meningkatkan juga peredaran darah di seluruh bagian
tubuh mulai dari otot-otot hingga ke otak, dan peningkatan tersebut
disebutkan beberapa riset bisa naik mencapai 300% melebihi batas normal.
Akibatnya, bukan jantung saja yang dapat terasa berdebar, namun
keseluruhan sistem tubuh termasuk pengeluaran keringat juga akan
meningkat dengan cepat. Aliran darah di kulit akan berkurang untuk
dialihkan ke organ lain yang lebih penting sehingga orang-orang yang
menghadapi stress biasanya gampang berkeringat, dimana dalam pengertian
awam sering disebut keringat dingin. Sekresi ini menaikkan konsentrasi gula
darah dengan menaikkan kecepatan glikogenolisis di dalam liver.
Rangsangan sekresi epinefrin bisa berupa stres fisik atau emosional yang
bersifat neurogenik.

G. Mekansme kerja hormon adrenalin


Mekanisme kerja EP .sebuah contoh tentang mekanisme kerja epinefrin
adalah mobilisasi energy dalam bentuk glukosa. Ep juga bekerja pada
reseptor bethadi otot untuk menghambat pelepasan amino sehingga
mengurangi laju proteinolisis otot. Mekanisme ini mungkin penting dalam
proses flight or flight , ketika otot akan di gunakan sebagai cadangan energy.
Walaupun hanya sedikit NE yang di lepaskan dari medulla adrenal, namun
hormone ini merupakn neurotransmitter utama system simpatis yang
teraktivasi selama proses flight or flight.(Ben Grenstein, 2010)

H. Jenis penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan kelebihan/keurangan


produksi hormon dan penjelasan penyakit
Segala sesuatu harus berdasarkan atas keseimbangan, seperti halnya
dengan jumlah hormon di dalam tubuh manusia. Kelebihan maupun
kekurangan hormon di dalam tubuh dapat memberikan dampak yang
merugikan bagi tubuh itu sendiri. Demikian juga dengan hormon adrenalin.
Walaupun dengan manfaat dan kegunaan yang beragam, akan tetapi bila

9
berlebihan tetap akan merugikan tubuh, dan bila kekurangan maka manfaat
dari hormon itu sendiripun akan kurang.
Berikut adalah akibat dari kelebihan dan juga kekurangan hormon
adrenalin di dalam tubuh manusia :
- Kekurangan hormon adrenalin dalam tubuh dapat menyebabkan pening,
pusing, kelelahan, penurunan berat badan. Beberapa mengalami gangguan
usus, peningkatan pigmentasi kulit, depresi, nyeri otot dan sakit pinggang.
- Kelebihan hormon adrenalin dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan
yang ditandai dengan serangkaian jantung berdebar, perasaan takut,
peningkatan tekanan darah, denyut nadi yang cepat. Hal ini akan memicu
peningkatan tekanan darah permanen dan wajah menjadi pucat.
Disfungsi kelenjar adrenal merupakan gangguan metabolic yang

menunjukkan kelebihan / defisiensi kelenjar adrenal (Rumohorbo Hotma,

1999).Klasifikasi Disfungsi Kelenjar Adrenal.


1. Hiperfungsi Kelenjar Adrenal
a. Sindrom Cushing
Sindrom Cushing disebabkan oleh sekresi berlebihan steroid

adrenokortikal, terutama kortisol. Gejala klinis bisa juga ditemukan oleh

pemberian dosis farmakologis kortikosteroid sintetik.


b. Sindrom Adrenogenital
Penyakit yang disebabkan oleh kegagalan sebagian atau menyeluruh, satu

atau beberapa enzim yang dibutuhkan untuk sintesis steroid.


c. Hiperaldosteronisme
1) Hiperaldosteronisme primer (Sindrom Cohn)
Kelaianan yang disebabkan karena hipersekresi aldesteron autoimun
2) Aldosteronisme sekunder
Kelainan yang disebabkan karena hipersekresi rennin primer, ini

disebabkan oleh hiperplasia sel juksta glomerulus di ginjal.


2. Hipofungsi Kelenjar Adrenal
a. Insufisiensi Adrenogenital :
1) Insufisiensi Adrenokortikal Akut (krisis addisonian)
Kelainan yang terjadi karena defisiensi kortisol absolut atau relatif

yang terjadi mendadak sehubungan sakit / stress.


2) Insufisiensi Adrenokortikal Kronik Primer (Penyakit Addison)

10
Kelainan yang disebabkan karena kegagaln kerja kortikosteroid

tetapi relatif lebih penting adalah defisiensi gluko dan

mineralokortikoid.
3) Insufisiensi Adreno Kortikal Sekunder
Kelainan ini merupakan bagian dari sinsrom kegagalan hipofisis

anterior respon terhadap ACTH terhambat atau menahun oleh

karena atrofi adrenal.


(Smeltzer Susan C, Brenda G. Bare. 2002)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hormon adrenalin dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang terletak di
bagian atas ginjal, membantu menstabilkan tekanan darah yang sehat.
Melakukan olahraga rutin disertai dengan penerapan pola makan yang benar,
kelenjar adrenal akan menghasilkan hormon dalam jumlah yang normal,
sehingga tubuh bisa bekerja dengan baik.

Kelenjar ini akan meningkatkan produksi hormon adrenalin ketika Anda


dalam keadaan takut, cemas, atau tertekan. Hal ini menyebabkan otak dan
jantung mendapatkan tambahan darah, dan akhirnya memompa darah lebih
cepat.

B. Saran
Kami mengaharap dan menghimbau kepada para pembaca apabila ada
kesalahan atau kekeliruan baik kata-kata atau penyusunan agar memberikan

11
saran dan kritik yang bisa mengubah penulis kearah yang lebih baik dalam
penulisan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bare & Smeltzer.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &.


Suddart (Alih bahasa Agung Waluyo) Edisi 8 vol.3. Jakarta :EGC.

Dorland, N. Kamus kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta; EGC. 2002

Guyton, AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta; EGC.
2007

Ganong, WF. Review of medical physiology. 20th Edition. USA; McGraw-Hill.


2001

12

Anda mungkin juga menyukai