Oleh
Assalamualaikum, Wr, Wb
Alhamdulillah dan Puji Syukur Atas berkat rahmat Allah SWT yang telah
memberikan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Tak lupa
salawat beserta salam senantiasa kami haturkan kepada nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan safaatnya kelak di yaumil kiamah nanti,
Kami sebagai penulis sangat menyadariu bahwa makalah ini jauh sekali
dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk menuju kesempurnaan dalam menulis makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada
umumnya.
Wassalamualaikum Wr, Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hormon.....................................................................................3
B. Kelenjar yang menghasilkan hormon..........................................................3
C. Fungsi hormon.............................................................................................4
D. Struktur hormon..........................................................................................7
E. Sintesis hormon...........................................................................................7
F. Sekresi dan sirkulasi hormon......................................................................9
G. Mekansme kerja hormon.............................................................................9
H. Jenis penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan kelebihan/keurangan
produksi hormon dan penjelasan penyakit..................................................10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hormon (dari bahasa yunani, hormon berarti “merangsang”) adalah sinyal
kimiawi yang disekresikan ke dalam cairan tubuh, paling sering kedalam
darah, dan mengkomunikasikan pesan –pesan yang bersifat mengatur di dalam
tubuh. Hormon bisa mencapai semua bagian tubuh, tetapi hanya untuk jenis –
jenis sel tertentu saja (sel target) yang memiliki kemampuan untuk
memberikan respon terhadap sinyal tersebut. Dengan demikian, hormon
tertentu yang bersirkulasi dalam aliran darah akan menimbulkan respons
spesifik (perubahan dalam metabolisme), misalnya sel – sel target akan
terseleksi sementara jenis – jenis sel lain akan mengabaikan sinyal dari
hormon tersebut.
Diantara berbagai macam hormon yang dihasilkan di dalam tubuh
manusia, salah satunya adalah adrenalin. Sebagian orang berutang nyawa
pada suatu hormon ajaib bernama adrenalin ini. Saat orang-orang ini dalam
bahaya, cairan ini membuat mereka lebih kuat, lebih cekatan, lebih cepat, dan
lebih siaga. Hormon ini bahkan menggandakan kemampuan fisik seolah-olah
orang-orang itu telah meminum ramuan amat mujarab untuk memberi mereka
kekuatan. Misalnya, seorang pilot menyadari kerusakan mesin di pesawatnya
saat terbang. Setelah kerusakan mesin, yang mengancam akan menjatuhkan
pesawatnya, si pilot berjiwa pahlawan ini mendaratkan pesawatnya dengan
aman di bandara, menyelamatkan nyawa ratusan penumpang. Tetapi, ada suatu
hal yang sangat penting yang biasanya dilupakan wartawan, yang
menyelamatkan nyawa pilot dan para penumpang adalah cairan hebat tersebut
di atas. Cairan ini mengirimkan tanda bahaya ke sel-sel otak sang pilot,
menyebabkan lebih banyak darah dan gula dikirimkan ke otak dan
membuatnya lebih siaga.
B. Rumusan Masalah
1
1. Apa yang dimaksud dengan Hormon adrenalin!
2. Jelaskan Kelenjar yang menghasilkan hormone adrenalin !
3. Uraikan Fungsi hormone adrenalin !
4. Jelaskan struktur hormone adrenalin !
5. Jelaskan Sintesis hormone adrenalin !
6. Bagaimana Sekresi dan sirkulasi hormon ?
7. Bagaimana Mekansme kerja hormone adrenalin ?
8. Jelaskan Jenis penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan
kelebihan/keurangan produksi hormon dan penjelasan penyakit !
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami tentang :
1. Hormon adrenalin!
2. Kelenjar yang menghasilkan hormone adrenalin
3. Fungsi hormone adrenalin
4. Struktur hormone adrenalin
5. Sintesis hormone adrenalin
6. Sekresi dan sirkulasi hormon
7. Mekansme kerja hormone adrenalin
8. Jenis penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan kelebihan/keurangan
produksi hormon dan penjelasan penyakit
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai materi dan acuan mengenai
hormon adrenalin
BAB II
PEMBAHASAN
2
olahraga rutin disertai dengan penerapan pola makan yang benar, kelenjar
adrenal akan menghasilkan hormon dalam jumlah yang normal, sehingga
tubuh bisa bekerja dengan baik.
3
Seperti telah kita ketahui bahwa hormon adrenalin memiliki manfaat dan
sangat diperlukan bagi tubuh manusia. Beberapa fungsi dari hormon adrenalin
adalah :
- Menaikkan konsentrasi gula darah (kadar glukosa darah) dengan
menaikkan kecepatan glikogenolisis di dalam liver;
- meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan
meningkatkan denyut jantung,aktivitas metabolisme);
- Menyempitkan pembuluh darah tertentu.
Kebutuhan fisik orang biasa tentunya tak akan sama dengan orang yang
sedang dalam bahaya. Bayangkan kebutuhan orang yang menghadapi sebuah
keadaan berbahaya: ia harus cepat, ototnya harus bekerja lebih cepat, tekanan
darahnya harus meningkat, dan jantungnya harus berpacu lebih cepat. Maka,
ia akan mampu berlari lebih cepat, melarikan diri lebih cepat, atau berkelahi
lebih kuat melawan bahaya.
Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak
mengirimkan perintah secepat kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian
dalam kelenjar adrenal lalu beralih ke keadaan siaga dan melepaskan hormon
adrenalin untuk menghadapi keadaan darurat. Molekul-molekul adrenalin
bercampur dengan darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Molekul-molekul adrenalin memiliki fungsi khusus dalam pembuluh
vena dan arteri yang memastikan bahwa organ-organ penting menerima lebih
banyak aliran darah di saat bahaya, dan karena itu, molekul-molekul ini
melebarkan pembuluh darah menuju jantung, otak, dan otot. Sel-sel yang
mengelilingi pembuluh mematuhi adrenalin dan mengalirkan lebih banyak
darah yang dibutuhkan jantung. Dengan cara ini, darah tambahan yang
dibutuhkan oleh otak, otot, dan jantung dapat dipasok.
4
Korteks adrenal berperan penting mengurangi ketegangan (stres) pada
tubuh. Saat tubuh mengalami ketegangan yang parah, hipotalamus
mengirimkan perintah ke kelenjar pituitari agar melepaskan ACTH (hormon
adrenokortikotropis). Di sisi lain, ACTH merangsang korteks adrenal,
mendorong pembuatan kortikosteroid. Kortikosteroid ini memastikan
produksi glukosa dari molekul-molekul seperti protein, yang tak mengandung
karbohidrat. Akibatnya, tubuh menerima tenaga tambahan dan tekanan pun
berkurang.
Sambil melebarkan pembuluh darah ke jantung, otak, dan otot, adrenalin
menyempitkan pembuluh yang mengalir ke hati dan kulit untuk memastikan
adanya bantuan tambahan yang dibutuhkan tubuh. Ada satu alasan lagi bagi
penurunan jumlah darah yang dipompakan ke kulit: dalam hal kemungkinan
luka, jumlah darah yang hilang dapat dikurangi. Karena itu, penyebab
pucatnya kulit jika kegemparan yang berlebihan adalah karena jumlah darah
yang dipompa ke kulit lebih sedikit
Kesalahan tak pernah terjadi yang melebarkan pembuluh ke jantung (atau
otak) yang menyempitkan pembuluh ke hati (atau kulit); molekul adrenalin
mengetahui apa yang harus dilakukan. Hormon kecil renik ini mengatur garis
tengah ratusan pembuluh darah di dalam tubuh kita ke mana darah harus
diarahkan.
5
Dalam keadaan bahaya, tubuh disiagakan karena adanya hubungan antara
otak dan kelenjar adrenal. Bagi setiap organ tubuh, kerja adrenalin berbeda;
ketika menuju pembuluh darah, molekul adrenalin menyebabkan pembuluh
melebar; ketika menuju jantung, molekul mempercepat penegangan sel-sel
jantung. Ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan menyalurkan tenaga
tambahan yang dibutuhkan otot.
Ketika molekul adrenalin mencapai sel-sel otot, otot dapat menegang
jauh lebih kuat. Molekul adrenalin yang masuk ke hati memerintahkan sel-sel
yang ada di sana agar mencampur gula dengan darah. Ini menyebabkan
jumlah gula darah meningkat dan mengalirkan bahan bakar tambahan yang
dibutuhkan otot.
Kegiatan hormon adrenalin di dalam tubuh ini membutuhkan kecerdasan,
pengetahuan, dan keahlian tinggi. Molekul kecil ini mengetahui apa yang
harus dilakukan dan kapan; ketika tubuh tak memerlukannya, tanda bahaya tak
pernah dibunyikan. Selain itu, molekul adrenalin sangat memahami ke sel
mana harus menuju, dan perintah seperti apa harus diberikan. Lebih-lebih, hal
ini menunjukkan bahwa molekul adrenalin sangat akrab dengan sel-sel, organ-
organ beserta fungsi-fungsinya, dan tak pernah membuat kesalahan seperti
kapan tubuh harus keluar dari keadaan darurat.
6
Dari gambar struktur di atas terlihat ada unsur NH disana, hal ini juga
menandakan bahwa hormon adrenalin atau epinefrin termasuk dalam kelas
amina. Hormon adrenalin juga memiliki nama kimia, yang sesuai dengan
aturan tata nama senyawa IUPAC yaitu :
7
Tirosin dioksidasi menjadi dopa, dan mengalami dekarboksilasi menjadi
dopamin, yang dioksidasi menjadi norepinefrin. Norepinefrin dimetilasi
menjadi epinefrin. Hasil akhir biosintesis epinefrin dan norepinefrin atau
disebut katekolamin dapat berupa dopamin pada jaringan-jaringan tertentu
(misalnya paru, usus, hati) di sana zat tersebut bereaksi sebagai hormon lokal
(Bagnara dan Turner, 1988).
Epinefrin yang ditemukan dalam jaringan di luar medulla adrenal dan otak
sebagian besar diserap dari darah dan bukan disintesis in situ. Yang menarik,
epinefrin kadar rendah kembali muncul dalam darah beberapa waktu setelah
adrenalektomi bilateral, dan kadar ini diatur seperti yang disekresi oleh
medula adrenal (Ganong, 1995).
8
Sekresi hormon ini terjadi dengan meningkatan kerja sistem pernafasan
yang mengakibatkan paru-paru bekerja ekstra untuk mengambil oksigen
lebih banyak hingga meningkatkan juga peredaran darah di seluruh bagian
tubuh mulai dari otot-otot hingga ke otak, dan peningkatan tersebut
disebutkan beberapa riset bisa naik mencapai 300% melebihi batas normal.
Akibatnya, bukan jantung saja yang dapat terasa berdebar, namun
keseluruhan sistem tubuh termasuk pengeluaran keringat juga akan
meningkat dengan cepat. Aliran darah di kulit akan berkurang untuk
dialihkan ke organ lain yang lebih penting sehingga orang-orang yang
menghadapi stress biasanya gampang berkeringat, dimana dalam pengertian
awam sering disebut keringat dingin. Sekresi ini menaikkan konsentrasi gula
darah dengan menaikkan kecepatan glikogenolisis di dalam liver.
Rangsangan sekresi epinefrin bisa berupa stres fisik atau emosional yang
bersifat neurogenik.
9
berlebihan tetap akan merugikan tubuh, dan bila kekurangan maka manfaat
dari hormon itu sendiripun akan kurang.
Berikut adalah akibat dari kelebihan dan juga kekurangan hormon
adrenalin di dalam tubuh manusia :
- Kekurangan hormon adrenalin dalam tubuh dapat menyebabkan pening,
pusing, kelelahan, penurunan berat badan. Beberapa mengalami gangguan
usus, peningkatan pigmentasi kulit, depresi, nyeri otot dan sakit pinggang.
- Kelebihan hormon adrenalin dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan
yang ditandai dengan serangkaian jantung berdebar, perasaan takut,
peningkatan tekanan darah, denyut nadi yang cepat. Hal ini akan memicu
peningkatan tekanan darah permanen dan wajah menjadi pucat.
Disfungsi kelenjar adrenal merupakan gangguan metabolic yang
10
Kelainan yang disebabkan karena kegagaln kerja kortikosteroid
mineralokortikoid.
3) Insufisiensi Adreno Kortikal Sekunder
Kelainan ini merupakan bagian dari sinsrom kegagalan hipofisis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hormon adrenalin dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang terletak di
bagian atas ginjal, membantu menstabilkan tekanan darah yang sehat.
Melakukan olahraga rutin disertai dengan penerapan pola makan yang benar,
kelenjar adrenal akan menghasilkan hormon dalam jumlah yang normal,
sehingga tubuh bisa bekerja dengan baik.
B. Saran
Kami mengaharap dan menghimbau kepada para pembaca apabila ada
kesalahan atau kekeliruan baik kata-kata atau penyusunan agar memberikan
11
saran dan kritik yang bisa mengubah penulis kearah yang lebih baik dalam
penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta; EGC.
2007
12