Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Vitamin adalah komponen tambahan makanan yang berperan sangat penting dalam
gizi manusia. Banyak vitamin tidak stabil pada kondisi pemrosesan tertentu dan
penyimpanan, dan karena itu kandungan vitamin dalam makanan yang diproses dapat sangat
menurun. Vitamin sintetik dipakai secara luas untuk menggantikan vitamin yang hilang dan
untuk mengembalikan kandungan vitamin dalam makanan. Beberapa vitamin berfungsi
sebagai koenzim yang tanpa vitamin itu enzim tersebut tidak efektif sebagai biokatalis
(deMan, 1997).
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat
kecil dan harus disuplai dari makanan karena tubuh tidak dapat menyintesisnya. Suatu
vitamin minimal menunjukkan satu fungsi metabolik khusus. Istilah vitamin digunakan oleh
Casimir Funk pada tahun 1912 yang meneliti tentang penyakit beri-beri. Vita menunjukkan
senyawa yang diperlukan oleh tubuh, sedangkan amine berarti mengandung nitrogen, maka
kemudian istilah amine diganti dengan amin, sehingga lebih dikenal dengan vitamin
(Muchtadi, 2009).
Secara umum pengertian vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat
melakukan aktifitas hidup . Walaupun vitamin memiliki banyak jenis akan tetapi secara
umum vitamin bekerja dengan cara menggalakkan reaksi kimia tertentu dalam suatu proses
metabolisme. Jika kekurangan vitamin dapat memperbesar peluang terkena penyakit pada
tubuh kita.
Ada dua golongan vitamin, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang
larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. sedangkan
vitamin yang larut dalam air adalah B (thiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, asam
pantothenat, biotin, sianokobalamin, choline, inositol) dan vitamin C. Kedua golongan
vitamin ini mempunyai sifat umum yang berbeda-beda. Ada beberapa senyawa yang
berhubungan dengan vitamin, yaitu antivitamin, yang kerjanya dapat merusak struktur
vitamin, dan antagonis vitamin,yang kerjanya dapat berkompetisi dengan vitamin
(proverawati,2011)
Vitamin bukanlah sumber energi,tetapi vitamin melakukan fungsi regulator
(pengatur.vitamin bekerja sama dengan enzim dalam beberapa reaksi kimia.Vitamin juga
penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Vitamin harus ada
dalam tubuh manusia walaupun hanya dalam jumlah kecil karena memiliki fungsi khusus dan
tidak dapat digantikan (Pratiwi, 2007). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu
mengkonsumsi vitamin dalam kadar yang dibutuhkan oleh tubuh. Ada beberapa cara yang
dapat digunakan untuk menganalisis vitamin, yaitu dengan cara kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka “Analisis Vitamin” kami gunakan sebagai judul
dari paper kami.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa itu Analisis Vitamin?
2.Apa Saja Metode Analisis Vitamin?
3.Bagaimana Cara Kerja?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vitamin


Vitamin berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan
amina(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak
vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi
(ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi
oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal. (Wikipedia,2014)
Vitamin merupakan bahan makanan bukan penghasil energi, sehingga harus
diberikan dalam makanan sehari-hari untuk mendapatkan kesehatan yang optimal.
Vitamin merupakan senyawa-senyawa organik yang memegang peranan penting
dalam berlangsungnya berbagai proses vital di dalam tubuh. Masing-masing vitamin
memegang peranan yang spesifik yang pada akhirnya dapat memengaruhi organisme
keseluruhannya. Vitamin memiliki peran sangat penting untuk pertumbuhan,
pemeliharaan kesehatan, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya agar metabolisme berjalan
normal (Sirajuddin, 2012).

2.2 Fungsi Vitamin


Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami
suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini
dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A
maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak
boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Fungsi Vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi enzim, terutama
vitamin vitamin kelompok B. Ada banyak jenis-jenis vitamin yang memiliki fungsi-
fungsi tersendiri. Fungsi vitamin secara umum antara lain sebagai berikut:

 Mengatur zat dalam tubuh.Berfungsi menguatkan gigi dan tulang


 Mempercepat Pertumbuhan.Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit
 Mempercepat proses dalam penyembuhan penyakit Menjaga dan
meningkatkan kebugaran tubuh
 Memperlambat dalam proses penuaan
 Membangun sistem kekebalan tubuh atau sistem imun
 Menjaga tubuh tetap segar dan menghilangkan rasa capek.Vitamin juga
diperkirakan berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh.

Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari terjadinya
bebas (free radikal bebas). Klasifikasi Vitamin memiliki dua kelompok yaitu :

 Water Soluble Vitamin atau vitamin yang dapat larut dalam air seperti vitamin
C dan vitamin B.
 Fat Soluble Vitamin atau vitamin yang dapat larut dalam lemak seperti vitamin
A,D,E dan vitamin K (Apryani, 2013)

2.3 Klasifikasi Vitamin

2.3.1 Vitamin Larut Lemak


Vitamin yang larut di dalam lemak dalam takaran yang besar akan berbahaya
bagi tubuh karena jenis vitamin ini tidak dapat diekskresikan keluar dan akan
tersimpan di dalam tubuh. Adapun vitamin larut larut itu terdiri atas vitamin A, D, E,
dan K.
a) Vitamin A
Vitamin A dikenal luas memiliki manfaat besar untuk mata. Namun selain
itu vitamin A memiliki banyak manfaat lainnya seperti berperan dalam
perkembangan janin dan menghambat timbulnya kanker. Vitamin A juga
berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit, dan sangat penting untuk indra
penglihatan agar tetap sehat serta menjaga imunitas tubuh. Penyebab
penyakit yang kekurangan Vitamin A yaitu penyakit Katarak, Rabun
Senja, Keratomalacia (Perusakan Kornea), Hyperkeratosis (benjolan
putih pada folikel rambut). Sumber makanan yang mengandung vitamin
A : Jenis buah-buahan yang memiliki warna Merah dan Kuning seperti;
wortel, pepaya, pisang, cabe merah, labu kuning, margarine, susu, serta
sayuran yang memiliki warna hijau seperti; bayam.

b) Vitamin D
Vitamin D ini memiliki provitamin D di bawah kulit kita yang bisa
berubah menjadi vitamin D ketika kita mendapatkan sinar matahari yang
cukup terutama di pagi hari. Fungsi vitamin ini memiliki peranan penting
untuk gigi dan tulang, mencegah penyakit rahkitis atau yang disebut
pelunakan tulang pada anak-anak, serta dapat membantu tubuh
menggunakan kalsium dan phosphor. Jika kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan Rheumatoid arthritis atau radang sendi, diabetes, rahkitis
serta Penyakit Osteomalasia atau hilangnya unsur fosfor dan kalsium
secara berlebihan. Sedangkan makanan yang mengandung vitamin D
seperti Susu, udang, paparan sinar matahari, tiram, kedelai, jamur, hati,
telur dan ikan. c) Vitamin E

Vitamin ini sangat dikenal oleh wanita karena memiliki manfaat yang
penting untuk kulit. Vitamin ini berfungsi untuk menjaga kesegaran
tubuh, keremajaan kulit dan mencegah kerusakan kulit akibat paparan
sinar ultraviolet. Macam-macam manfaat vitamin selanjutnya adalah
vitamin E yang memiliki fungsi penting untuk kelancaran fungsi darah
dalam melakukan tugasnya, menjaga kesehatan kulit, mata, darah merah
dan hati, sebagai antioksidan alami,melindungi paru- paru dari polusi
udara serta dapat mencegah asam lemak yang berlebihan. Akibat
kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan kemandulan, gangguan saraf
dan otot. Makanan yang mengandung jenis vitamin E yaitu Gandum,
padi-padian, minyak sayur, ragi, lobak, kuning telur, cabe rawit, tomat,
dan jagung.

d) Vitamin K
Vitamin K yang mempunyai fungsi sebagai membantu
metabolisme tubuh serta dapat mencegah penyakit diabetes, dapat
menurunkan resiko terkena penyakit osteoporosis dan dapat menekan
proses pendarahan akibat pemakaian senyawa aspirin atau antibiotik
yang berlebihan. Kekurangan vitamin K bisa menyebabkan gusi
berdarah, mudah memar, menurunnya kepadatan tulang serta dapat
menghambat pembekuan darah. Vitamin ini bisa didapatkan
diantaranya dari alpukat, anggur, bluberi, asparagus, peterseli atau
parsley dan kiwi.

2.3.2 Vitamin Larut Air


Vitamin larut air dapat diekskresikan ke dalam urine sehingga
takaran yang besar tidak membahayakan kesehatan. Akan tetapi jenis
vitamin larut air biasanya lebih sering ditemui kasus kekurangan pada
manusia. Adapun yang termasuk vitamin larut air ini adalah vitamin B
Kompleks dan vitamin C.
a) Vitamin B Kompleks
Vitamin B kompleks pada umumnya memiliki fungsi untuk
membantu proses pencernaan makanan.Vitamin ini
memiliki banyak jenis dengan fungsi yang masing-masing
berbeda dalam proses metabolisme yang termasuk jenis
vitamin B sebagai berikut :
 Vitamin B1
Vitamin B1 memiliki fungsi yang sangat
penting untuk system saraf dan fungsi jantung
serat dapat mencegah penyakit beri-beri. Akibat
kekurangan vitamin ini bisa mengalami penyakit
beri-beri, kulit kering, kulit bersisik, serta dapat
mengalami penurunan daya tahan tubuh, nafsu
makan menjadi berkurang dan susah untuk
buang air besar. Adapun sumber makanan yang
mengandung vitamin B1 seperti kacang hijau,
daging, kacang kedelai, susu, tepung, roti, ayam,
daging tanpa lemak, ikan dan lain-lain.

 Vitamin B2
Memiliki Fungsi yang penting untuk
kulit, pertumbuhan jaringan tubuh, serta dapat
mencegah kepekatan mata terhadap cahaya.
Sedangkan akibat kekurangan vitamin B2 dapat
menimbulkan terjadinya penyakit
Ariboflavinosis, dapat menyebabkan kulit
kering, mulut kering, bibir pecah-pecah, kulit
bersisik serta dapat menurunnya daya tahan
tubuh. Sedangkan makanan yang mengandung
vitamin ini meliputi susu, sayur hijau yang
berdaun, daging tanpa lemak, kacang hijau,
pisang dan sebagainya.

 Vitamin B3
Mempunyai fungsi sebagai membantu
makanan menjadi energy, mencegah penyakit
pellagra, membantu system saraf,serta dapat
membantu dalam mencegah berkurangnya nafsu
makan. Adapun penyakit yang akan timbul
ketika kekurangan vitamin ini seperti Penyakit
Pellagra, dan akan merasakan badan lemas, otot
mudah keram dan kejang serta insomnia.
Makanan yang mengadung vitamin B3 seperti
roti, daging sapi, ikan (salmon dan tuna), telur,
Brokoli, susu, hati, ragi, asparagus.

 Vitamin B5
Berfungsi untuk membantu pemecahan
nutrisi makanan ( trutama pada lemak ),
memproduksi senyawa asam lemak,
neurotransmiter , sterol, hormon tubuh serta
dapat menjaga komunikasi system saraf dan
otak.Jika kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan penyakit paresthesia,sulit
tidur,kulit kering dn bersisik

 Vitamin B6
memiliki fungsi yang penting untuk
menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta sangat
penting untuk sel-sel darah merah dan system
saraf serta mampu menghasilkan antibodi.
Penyakit yang timbul dari kekurangan vitamin
ini dapat menimbulkan penyakit anemia atau
kekurangan darah serta dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan dalam system saraf.
Makanan yang mengandung B6 seperti Kacang-
kacangan daging, pisang, dan saur- sayuran.

 Vitamin B7
Fungsi vitamin B7 dapat membantu raksi
biokimia tubuh seperti transfer karbondioksida
dan metabolisme karbohidrat dan lemak.
Makanan yang mengandung vitamin ini meliputi
Gandum, daging, kacang-kacangan, pisang,
kuning telur dan ragi. Penyakit yang akan timbul
Karen kekurangan vitamin ini diantaranya
depresi, Dermatitis, anemia, Enteritis, nusea, dan
kerontokan rambut.

 Vitamin B9
Memiliki fungsi yang dapat mencegah
kecacatan pada janin, menurunkan resiko
penyakit jantung, serta dapat membantu dalam
proses metobolisme protein yang berlangsung
dan dapat membangun sel-sel darah merah yang
sehat, sangat cocok untuk yang sedang
mengandung agar janin terjaga akan
kesehatannya. Akibat kekurangan vitamin ini
yaitu dapat terjadinya kecacatan pada janin.
Sumber makanan yang mengandung vitamin ini
seperti; bayam, biji bunga matahari, jeruk, telur,
hati dan kacang polong.

 Vitamin B12
Memiliki fungsi untuk menjaga
kesehatan sistem saraf, sangat penting untuk
membantu dalam pertumbuhan anak-anak, serta
dapat mencegah penyakit anemia. Penyakit yang
timbul akibat kekurangan vitamin ini dapat
menimbulkan anemia serta cepat lelah. Makanan
yang mengandung vitamin B12 yaitu daging,
susu, hati, telur dan ikan.
b) Vitamin C
Vitamin ini memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan
gigi dan gusi serta tulang, mencegah penyakit kudis, dapat
meningkatkan daya tahan tubuh, dapat membentuk sel-sel
tubuh dan pembuluh darah, serta sebagai antioksidan.
Dampak kekurangan vitamin C yaitu sariawan,lidah pecah-
pecah,anemia,dan penyakit kudis.Sumber makanan yang
mengandungvitaminCseperti
jeruk,strawberry,tomat,susu,mentegadan ikan.
2.4 AnalisisVitamin
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menganalisis vitamin, yaitu dengan
cara kualitatif dan kuantitatif. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan
untuk menganalisis vitamin, meliputi;

2.4.1 Vitamin A (Retinol)

A.Uji Kualitatif

1) Uji Identifikasi Vitamin A dengan Pereaksi Carr-Price

Uji Identifikasi Vitamin A dengan Pereaksi Trikloroasetat (TCA) Prinsip :

Berdasarkan penambahan

Prinsip:

Berdasarkan penambahan kloroform dan asam asetat anhidrid. Selanjutnya


dibubuhkan seujung sendok kristal SbCl3 ke dalamnya sehingga terbentuk warna biru yang
akan berubah menjadi merah coklat berarti positif vitamin A.

Cara Analisis :

1.Disiapkan alat dan bahan

2.Dimasukkan 5 tetes minyak ikan ke dalam tabung reaksi

3.Ditambahkan 10 tetes kloroform, kemudian homogenkan dengan baik

4.Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrit

5.Selanjutnya, dibubuhkan seujung sendok Kristal Sbcl3 ke dalamnya

6.Perhatikan perubahan warna

7.Jika terbentuk warna biru yang akan berubah menjadi merah cokelat berarti vitamin A
positif

2) Uji Identifikasi Vitamin A dengan Pereaksi Trikloroasetat (TCA)


Prinsip :

Berdasarkan penambahan pereaksi asam trikloroasetat dalam klorofom amati


warna yang terjadi bila timbul warna biru kehijauan menandakan positif vitamin A

Cara Analisis:

1.Disiapkan alat dan bahan

2.Dimasukkan 5 tetes minyak ikan ke dalam tabung reaksi

3.Tambahkan 1 ml pereaksi asam trikloroasetat dalam kloroform

4.Dihomogenkan dengan baik

5.Amati warna yang terjadi, jika timbul warna biru kehijauan menandakan positif vitamin A.

B.Uji Kuantitatif

Prinsip :

Vitamin A akan terekstrak ke dalam larutan organik. Semua transretinol dan 13 cisretinol
diukur dengan HPLC dengan kolom silika. HPLC adalah metode yang akurat digunakan
dalam pengukuran vitamin A.

Metode Kromatografi (HPLC) :

1. Preparasi Sampel Dimasukkan sebanyak 40 mL sampel (makanan formula atau susu


cair) ke dalam tabung digesti100 ml, tambahkan 10 ml etanolik pirogallol (2%
pirogallol dalam 95% etanol) dan sabunkan dengan etanolik KOH (10% KOH dalam
90% etanol) pada suhu ruang selama 18 jam.Ekstraksi Pipet 3 ml sampel yang telah
terdigesti ke dalam tabung sentrifus 15 ml dan tambahkan 2 ml air. Ekstrak dengan 7
ml heksan-dietileter (85:15). Ulangi ekstraksi sebanyak dua kali. Masukkan sampel
terekstrak ke dalam tabung volumetrik 25 ml. Tambahkan 1 ml heksadekan
(heksadekan (1) + hexan (100)) dan diencerkan sampai 25 ml dengan heksan. Pipet 15
ml ekstrak yang sudah diencerkan ke dalam tabung sentrifus dan uapkan dengan
nitrogen. Larutkan residu dalam 0,5 ml heptan.

Parameter Kromatografi :

a) Kolom : 15 cm x 4.5 mm dipadati dengan 3 mm silika


b) Fase gerak : Isokratik,heptane dan isopropanol (1-5%)
c) Deteksi : UV, 30 nm
d) Flow rate : 1-2 ml/menit

2.4.2 Vitamin D (Kalsiferol)

A.Uji Kualitatif

Prinsip :

Berdasarkan penambahan larutan H2O2 5% dihomogenkan kemudian


dipanaskan lalu didinginkan. Selanjutnya dilakukan uji dengan pereaksi Carr-price.
Amati perubahan warna jika berwanra jingga kuning berarti positif vitamin D.

Cara Analisis :

1.Disiapkan alat dan bahan.

2.Dimasukkan masing-masing 10 tetes minyak ikan ke dalam 2 tabung reaksi.

3.Ditambahkan 10 tetes larutan H2O2 5%.

4.Dikocok campuran kira-kira 1 menit.

5.Dipanaskan di atas api kecil perlahan-lahan sampai tidak ada gelembung-gelembung gas
yang keluar. Usahakan jangan sampai mendidih.

6.Dinginkan tabung dibawah air kran.

7.Dilakukan uji dengan uji pereaksi Carr-Price

8.Amati perubahan warna yang terjadi. Adanya warna jingga kuning berarti positif vitamin D.

B.Uji Kuantitatif

Prinsip :

Analisis vitamin D pada umumny

Anda mungkin juga menyukai