Anda di halaman 1dari 2

I.

Judul : Pemeriksaan Kimia Urin


II. Hari/ tanggal : Jumat/ 18 Oktober 2022
III. Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui pemeriksaan glukosa urin
secara kimia
IV. Landasan Teori
Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinari.
Ekskresi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga hemostasis cairan tubuh (Naid,
2014). Eksresi urin diperlukan untuk membuang molekulmolekul sisa
dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostatis
cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, di bawah memalui ureter
menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra
(Wardana, Indahwati and Fitriyah, 2015).
Pembentukan urin di dalam nefron melalui 3 fase yaitu; pertama,
ultrafiltrasi yang menghasilkan urin primer. Kedua, reabsorpsi
komponenkomponen bermolekul kecil. Ketiga sisa dari penyerapan
dialirkan ke 8 papila renalis dan diekskresikan. Oliguria (volume urin
berkurang) ditemukan pada keadaan antara lain demam, glomerulonefritis
akut, gagal ginjal kronis dan infeksi saluran kemih (Naid, Mangerangi and
Arsyad, 2015).
Secara umum tes urine dibedakan atas dasar (penyaring) dan tes
khusus.Biasanya tes dasar diminta sebagai penyaring.Tes dasar meliputi
tes makroskopis,mikroskopis dan kimia sedangkan tes khusus meliputi tes
biakan urine,protein kuantitatif 24 jam,hemosiderin urine,oval fat bodies
dan lain-lain sesuai kebutuhan khusus (Rachmadi dkk,2017)
Pemeriksaan kimia urine memberikan informasi mengenai ginjal
dan fungsi hati,metabolism karbohidrat dan asam basa.Tes kimia
konvensional dilakukan menggunakan tabung reaksi dan hasil ujinya
dengan mengamati adanya endapan atau kekeruhan atau perubahan warna
setelah penambahan bahan kimia cair dengan atau tanpa pemanasan
(Riswanto dan Riski,2014)
Urine normal mengandung sedikit protein,biasanya kurang dari 10
mg/dl atau 100 mg per 24 jam setelah disekresikan.Urine yang terpaksa
tidak segera diperiksa,dan harus disimpan beberapa lama sebelum
dilakukan pemeriksaan,dapat menggunakan bahan pengawet namun bahan
pengawet ini tidak dapat digunakan secara universal.Pengawetan urine
antara lain:1).Toluen,baik dipakai untuk glukosa,aseton dan asam asetat.
2).Thymol,mempunyai daya seperti toluene. 3).Formaldehida,baik dipakai
untuk mengawetkan sedimen. 4).Asam sulfat pekat,dipakai untuk
pengawetan urine guna menetapkan kuantitatif kalsium,nitrogen dan zat
anorganik (Ganong,2016)
Secara medis urine sebenarnya cukup steril dan hamper tidak
berbau,Ketika keluar dari tubuh hanya saja beberapa saat setelah
meninggalkan tubuh,bakteri akan mengkontaminasi urin dan mengubah
zat-zat didalam urine dan menghasilkan bau yang khas terutama bau
ammonia yang dihasilkan oleh urea.

Anda mungkin juga menyukai