PENYAKIT GAUCHER
1
IKAA, laki-laki, 4 tahun
Keluhan utama: Perut membesar
Pemeriksaan Fisik:
Kesadaran: compos mentis
Nadi: 102 kali/menit
RR 18 kali/menit
Tinggi badan: 16.1 kg
LLA 11,8 cm
Kepala : anemis+/+, ikterik +/+
Abdomen: Hepar teraba 7 cm bawah arcus costa, 3
cm dibawah prosesus xhipoideus, lien teraba
schuffner VIII
3
Pemeriksaan Laboratorium Hematologi
Hematologi 21/1/2019 23/1/19 Nilai rujukan
WBC ( 103/μL) 4.06 5.32 6.0-14.0
Neu (%) 51.19 52.51 18.30-47.10
Lym (%) 41.21 40.81 30.00-64.00
Mono (%) 3.72 2.71 0.0-7.10
Eos (%) 3.24 3.05 0.0-5.0
Baso (%) 0.64 0.91 0.0-0.70
RBC (106 /µL ) 2.82 3.69 4.0-5.2
Hb ( g/dL ) 7.22 9.19 12.0-16.0
Hct ( % ) 21.44 29.07 36.0-49.0
MCV ( fL ) 75.92 78.77 78.0-102.0
MCH ( pg ) 25.58 24.89 25.0-35.0
MCHC (g/dL ) 33.69 31.60 31-36
RDW ( % ) 18.81 18.41 11.6-18.7
Plt ( 10 3/µL ) 28.87 38.96 140-440
4
MPV(fl) 4.98 9.48 6.80-10.0
Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik
Parameter 21/1/2019 22/1/19 Nilai rujukan
pH 7.42 7.35-7.45
pCO2 (mmHg) 31.2 35.00-45.00
pO2 (mmHGz) 147.40 80.00-100.0
Beecf (mmol/L) -4.5 -2-2
HC03(mmol/L) 19.90 22.00-26.00
SO2 (%) 99.0 95%-100%
TCO2 (mmol/L) 20.90 24.00-30.00
Imunoserologi
Parameter 24/1/2019 Nilai rujukan
Selularitas : Normoseluler
Sistem : Aktivitas sedikit meningkat, displasia
Eritropoesis (binucleated normoblast, cytoplasmic
bridging) <10%
Sistem Myeloid : Aktivitas normal
11
RINGKASAN DATA DASAR
1. Pasien anak laki-laki dengan penyakit Gaucher
2. Anamnesis : keluhan utama perut mebesar
3. Pemeriksaan fisik: tampak sakit sedang, anemis dan ikterik, hepar
teraba 7 cm di bawah arcus costa, 3 cm di bawah prosesus
xhipoideus, lien teraba schuffner VIII
4. Pemeriksaan Laboratorium:
a. Hematologi: anemia, trombositopenia
b. Kimia klinik: peningkatan kadar bilirubin direk, AST,gamma GT,
globuli,trigliserida, penurunan kolesterol total & kolesterol HDL
c. Gambaran sumsum tulang: Gambaran sumsum tulang
menunjukkan aktivitas megakariosit yang sedikit menurun, adanya
sel Gaucher, curigai Metabolic disorder.
d. Aktivitas enzim: aktivitas enzim β glukosidase yang menurun
12
Diagnosis Kerja: - Penyakit Gaucher
- Gizi buruk tipe marasmus, kondisi V
fase stabilisasi
Manajemen Terapi:
1. Trasfusi PRC 150 ml,premedikasi furosemid 9 mg IV
2. Paracetamol 65 mg tiap 4 jam bila suhu axilla ≥ 38 0C
3. Rencana terapi pengganti enzim
4. F 100 12 x 100 ml
5. Vitamin B komplels 1 tablet tiap 24 jam
Permasalahan:
- Penyakit Gaucher dengan rencana terapi pengganti enzim
dimana pasiennya harus dikirim ke Jakarta
- Gizi buruk tipe marasmus kondisi V fase stabilisasi
13
Perkembangan Pasien:
Pasien rawat ruang anak, konsul ke bagian endokrin dan
gastrohepatologi, pasien menunjukkan perbaikan. Rawat jalan
setelah 5 hari, sambil menunggu persetujuan keluarga untuk
anjuran terapi di Jakarta.
14
KERANGKA PIKIR
15
16
XIV. KESIMPULAN
17
PEMBAHASAN
18
• Penyakit Gaucher dibagi tiga tipe :
19
• Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Penyakit Gaucher tipe 1
• Orang tua dengan karier Gaucher 50% gen ke setiap anak
20
• Splenomegali 5 -80 kali lipat, nodul pada limpa
hemapoesis ektrameduler
• Hepatomegali Gungsi sintesis hepar terganggu
• Hiperbilirubinemia proses hemolisis
• Manifestasi sistem skeletal bervariasi
• Manisfestasi Hematologi sitopenia dan koagulapati
• Kelainan imunologis hipergamaglobulinemia,
defsiensi limfosit T pada limpa
21
• Mutasi gen GBA mengurangi aktivitas enzim beta-
glukoserebrosidase
22
23
• Karena metabolisme fosfolipid dan homeostasis kalsium
diatur dalam retikulum endoplasma, ini menyiratkan
bahwa GlcCer mungkin dapat melarikan diri dari
lisosom, setidaknya setelah itu akumulasi dalam GD.
Menariknya, sebuah penelitian terbaru menunjukkan
adanya koneksi fungsional dan morfologis antara
lisosom dan retikulum sarkoplasma, yang terlibat dalam
kalsium homeostasis pada miosit (Kinnear et al, 2004).
Studi lain telah menyarankan lokasi tak terduga untuk
glikosphingolipid
• GD, termasuk penyakit Hodgkin, limfoma
non-Hodgkin, multiple myeloma (MM) dan
leukemia myeloid kronis (CML) (Zimran,
1997), dan kadang-kadang dilaporkan
pada talasemia (Hakozaki et al, 1979).