Anda di halaman 1dari 3

F2 JAJANAN SEHAT ANAK

LATAR BELAKANG

Jajanan anak sekolah sedang mendapat sorotan khusus, karena selain banyak dikonsumsi anak
sekolah yang merupakan generasi muda juga banyak bahaya yang mengancam dari konsumsi
pangan jajanan. Keamanan pangan jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan karena berperan
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah. Makanan yang sering menjadi
sumber keracunan adalah makanan ringan dan jajanan, karena biasanya makanan ini merupakan
hasil produksi industri makanan rumahan yang kurang dapat menjamin kualitas produk
olahannya.

Makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan hanya sedikit
mengandung protein, vitamin, atau mineral. Karena ketidaklengkapan gizi dalam makanan
jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan tidak dapat mengganti sarapan pagi atau makan
siang. Anak-anak yang banyak mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang
karena padatnya kalori yang masuk dalam tubuh. Sementara gizi seperti protein, vitamin, dan
mineral masih sangat kurang.

Ketersediaan dan keamanan pangan merupakan hak dasar manusia. Salah satu kelompok
masyarakat yang sering mengalami masalah akibat keracunan makanan adalah anak sekolah.
Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan
zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah. Jajanan anak sekolah yang kurang terjamin
kesehatannya dapat berpotensi menyebabkan keracunan, gangguan pencernaan dan jika
berlangsung lama akan menyebabkan status gizi yang buruk. Selain itu, jajanan tidak sehat dapat
menyebabkan prestasi anak di sekolah juga terganggu.

Anak sekolah masih mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga membutuhkan
konsumsi pangan yang cukup dengan gizi seimbang. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kecukupan energi dan protein untuk anak umur 7–12 tahun berkisar antara 71,6–89,1% dan
antara 85,1–137,4%. Namun data menunjukkan bahwa 44,4% dan 30,6% anak mengonsumsi
energi dan protein di bawah angka kecukupan minimal.

Untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein anak sekolah, Pangan Jajanan Anak Sekolah
(PJAS) dibutuhkan bagi anak yang tidak atau kurang sarapan dan tidak membawa bekal.
Kontribusi zat gizi PJAS terhadap pemenuhan kecukupan gizi harian sebaiknya berkisar antara
15-20%.

PERMASALAHAN

Berdasarkan Laporan Akhir Hasil Monitoring Dan Verifikasi Profil Keamanan PJAS Nasional
tahun 2008, menunjukkan bahwa 98,9% anak jajan di sekolah dan hanya 1% yang tidak pernah
jajan. Data selanjutnya menunjukkan bahwa PJAS menyumbang 31.06% energi dan 27.44%
protein dari konsumsi pangan harian. PJAS selain berfungsi sebgai sumber pangan jajanan juga
bisa berfungsi sebagai sumber pangan sarapan. Data menunjukkan bahwa hampir setengahnya
siswa (52 %) memiliki kebiasaan sarapan kategori kadangkadang (≤ 3 kali per minggu).

Berdasarkan data Kejadian Luar Biasa (KLB) pada jajanan anak sekolah tahun 2004-2006,
kelompok siswa Sekolah Dasar (SD) paling sering mengalami keracunan pangan. Pendidikan
kesehatan berperan mengubah perilaku kesehatan seseorang sebagai hasil pengalaman belajar.
Oleh karena itu, perlu diadakan sosialisasi untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada
orang tua maupun anak-anak mengenai pentingnya memilih jajanan. Dengan mengetahui ciri-ciri
makanan jajanan yang tidak sehat dan bahaya dari makanan jajajan yang tidak sehat, diharapkan
orang tua dapat mengajari anak ciri-ciri makanan jajanan yang tidak sehat agar anak tidak
membeli makanan jajanan yang tidak sehat. Atau orang tua dapat membawakan bekal buat
anaknya, agar makanan yang masuk ke dalam tubuh anak terbukti kebersihan dan kesehatannya.

PERENCANAAN

Sebagai upaya dalam edukasi pentingnya jajanan yang sehat, kami melakukan penyuluhan
tentang jajanan sehat melalui program Krida Saka Bakti Husada yang merupakan program rutin
Puskesmas Serangpanjang setiap tahunnya untuk melakukan penyuluhan sekaligus pelatihan
Krida Saka Bakti Husada.

PELAKSANAAN

Penyuluhan sekaligus pelatihan ini dilasanakan di PKM serangpanjang, pada tanggal 21


Desember 2021 dengan peserta berjumlah 12 orang siswi. Materi dibawakan oleh dr. Internship
bersama dengan anggota bidang promkes, kesling PKM Serangpanjang.

MONITORING
Penyuluhan tentang jajanan sehat pada pelajar sekolah dasar sangat penting diadakan guna
meningkatkan kesadaran anak untuk mampu memilih makanan jajanan yang sehat dan mencegah
mengalami keracunan pangan yang paling sering disebaban jajanan yang tidak sehat.

Anda mungkin juga menyukai