LAPORAN KASUS
Hiperemesis Gravidarum
ANAMNESIS (18/11/2023)
Identitas Pasien
Keluhan Utama
Os mengeluh mual – muntah sudah 3 hari SMRS , pusing (+) , lemas (+) , nyeri
ulu hati (+)
Pasien t memiliki riwayat prosedur operasi saecar tahun 2013 lahir anak
pertama
Riwayat Keluarga
Tidak ada keluhan serupa di keluarga
Riwayat Pengobatan
-
Riwayat Sosioekonomi
Pasien berpendidikan terakhir SMA
Kondisi Umum
Pasien tampak sakit sedang. kesadaran kompos mentis.
Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : 36,5oC
Laju pernafasan : 20 kali/menit
Status Generalis
Organ Status
Kepala Normosefal, simetris
Mata Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
THT Dalam batas normal
Thoraks Paru simetris dalam kondisi stasis dan dinamis, perkusi
timpani, BJ I II normal, tidak ada murmur dan gallop,
vesikular pada kedua lapang paru
Abdomen
TFU : balt
BU (+)
Ekstrimitas CRT < 2 s
HASIL LABORATORIUM
DR 18/11/2023
Pemeriksaaan Hasil
Hemoglobin 16,4
Hematokrit 46,6
Eritrosit 5,58
Leukosit 8,5
Trombosit 302
GDS 76
HBSAG Negatif
Rencana periksa
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja : G2P1A0 28 tahun hamil 10 minggu + HEG grade 1
TATA LAKSANA
- Konsultasi spesialis obsgyn cek lab (dr,Elektrolit,Urine)
o IVFD RL: D5 % 28 tpm -> drip neurosanbe 1x1
o Inj ranitidine 2x1 iv
o Inj ondansentron 3x1 iv
o Mediamer 3x1
o Antasida syr 3x1 cth
o As folat 1x1
Prognosis
Ad Vitam : bonam
Ad sanationam : bonam
Ad functionam : bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awa kehamilan sampai
kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang-kadang begitu hebat dimana segala apa
yang dimakan dimuntahkan sehingga pekerjaan sehari-harinya terganggu berat badan
menurun, dehidrasi dan terdapat aseton diurin.1
Klasifikasi
Secara klinis, hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu :5
Tingkat I : Terjadi muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan
dan minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar
makanan, lendir can sedikit cairan empedu dan yang terakhir keluar darah. Nadi
meningkat sampai 100 kali permenit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata
cekungdan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal.
Tingkat II : Gejala lebih berat , segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus
hebat, subfebril, nadi cepat dam lebih dari 100-140 kali permenit, tekanan darah
sistolik kurang dari 80mmHg, apatis,kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton,
bilirubin dalam urin dan berat badan turun cepat.
Tingkat III : Walaupun kondisi tingkat III sangat jarang, yang terjadi adalah gangguan
kesadaran, muntah berkurang atau berhenti tetapi terdapat ikterus, sianosi, nistagmus,
gangguan jantung, bilirubin dan proteinuriadalam urin
Etiologi
Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui. Tetapi diperkirakan erat
hubungannya dengan endokrin, biokimiawi dan psikologis.1,2
Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum terjadi akibat peningkatan cepat dan tinggi dari hormon
kehamilan. Seperti human chorionic gonadotropin (hcG ), hormon lainnya seperti estrogen,
pregresteron, prolaktin, tiroksin, dan hormon adrenokortikal juga turut berperan.3
Perubahan fisiologis pencernaan seperti penurunan HCO3 serta motilitas otot selama
kehamilan menimbulkan gejala mual. Kondisi psikis ibu pada masa kehamilan
diperkirakan juga berperan dalam mual dan muntah .3
Mual dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi akibat berkurangnya cairan tubuh.
Cadangan energi dari karbohidrat akan habis sehingga terjadi oksidasi lemak yang dapat
berujung pada ketosis. Mual muntah dapat mengakibatkan jejas pada esofagus berupa
robekan mallory weis, gangguan ginjal akut, pneumothorax sampai pneumomediastinum.3
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan pada kehamilan muda dan muntah terus-
menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun harus dipikirkan pula
kehamilan muda dengan penyebab lain seperti neoplasma, hipertiroidisme, gangguan
saluran cerna, pielonefritis, infeksi keracunan dan lain-lain.4
Amenore yang disertai muntah hebat, pekerjaan sehari hari terganggu
Fungsi vital : nadi meningkat 100 kali per menit, tekanan darah menurun pada
keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran
Fisik : dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, pada vaginal
toucher uterus sesuai besarnya dengan kehamilan, konsistensi lunak, pada
pemeriksaan inspekulo serviks berwarna biru.
Pemeriksaan USG : untuk mengetahui kondisi kesehatan kehamilan juga untuk
mengetahui kemungkinan adanya kehamilan kembar ataupun molahidatidosa.
Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, shift to the left, benda
keton dan proteinuria.
Penatalaksanaan
Terapi non medikamentosa3
Istirahat/ tirah baring jika diperlukan. Perawatan rumah sakit diindikasikan
apabila muntah bertahan seteah rehidrasi.
Pemberian jumlah makanan sedikit namun sering
Menghindari makanan pedas, serta berlemak
Minum cairan yang adekuat
Terapi medikamentosa3
Rehidrasi dengan cairan kristaloid
Antiemetik. Antiemetik dapat diberikan dopamin antaonis (metoklopramid,
domperidon), fenotiazine (klorpromazin), antikolinergik (disiklomin), atau
antihistamin H-1 reseptor (prometazin) namun jika tidak respon dapat
digunakan kombinasi kortikosteroid dengan rseptor agonis 5-hidrokstriptamin
(ondansentron)
Antasida
Vitamin B1, B2, B6
Vitamin B12
Diagnosis Banding
Penyakit-penyakit yang sering menyertai wanita hamil dan mempunyai gejala muntah-
muntah yang hebat harus dipikirkan. Beberapa penyakit tersebut antara lain:6
Appendicitis akut
Pada pasien hamil dengan appendicitis akut keluhan nyeri tekan perut sangat
menonjol sedangkan pada pasien hamil tanpa appendicitis akut keluhan tersebut
sedikit bahkan tidak ada. Tanda-tanda defance musculare juga bisa dijadikan
petunjuk membedakan hamil dengan appendictis akut dan tanpa appendicitis akut.
Ketoasidosis diabetes
Pasien dicurigai menderita ketoasidosis diabetes jika sebelum hamil mempunyai
riwayat diabetes atau diketahui pertama kali saat hamil apalagi disertai dengan
penurunan kesadaran dan pernafasan kussmaul. Perlu dilakukan pemeriksaan keton,
pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan gas darah.
Hepatitis
Pasien hepatitis yang menunjukkan gejala mual-muntah yang hebat biasanya sudah
menunjukkan gejala ikterus yang nyata disertai peningkatan Serum
GlutamicOxaloacetate Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase (SGPT) yang nyata. Kadang-kadang sulit membedakan pasien
hiperemesis gravidarum tingkat III (tanda-tanda kegagalan hati) yang sebelumnya
tidak menderita hepatitis dengan wanita hamil yang sebelumnya memang
sudahmenderita hepatitis.
Komplikasi
Maternal : akibat defisiensi tiamin (B1) akan menyebabkan teradinya diplopia, palsi
nervus ke-6, ataksia, dan kejang. Jika hal ini tidak segera ditangani akan terjadi
psikosiskorsakoff (amnesia, menurunnya kemampuan untuk beraktivitas),
ataupunkematian. Komplikasi yang perlu diperhatikan adalah Ensephalopati
Wernicke. Gejala yang timbul dikenal sebagai trias klasik yaitu paralisis otot-otot
ekstrinsik bola mata (oftalmoplegia), gerakan yang tidak teratur (ataksia), dan
bingung.
Fetal : penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).7
Referensi