Anda di halaman 1dari 52

Kajian Patologi Kehamilan TM I, II

dan III
(Diagnosis&Patofisiologis Keluhan
Fisik&Psikis
Background

Permenkes 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan


penyelenggaraan praktik bidan

Pelayanan ANC bermutu tinggi

Jika di daerah blm ada dokter,bidan diberikan


kewenangan sementara di luar kewenangan normal,tapi
jika sdh terdapat dokter diluar kewenangan normal
berakhir

Bidan punya kompetensi pemberi ANC bermutu tinggi :


deteksi dini, pengobatan&rujukan
Fisiologi???
proses yg berkenaan dgn fisiologis, sifat yg
mengikuti proses alamiah tubuh
Patologi???
keadaan sakit,refleks yg ditimbulkan oleh
kondisi abnormal utk tegakkan dx
Patofisiologi :
ilmu yg pelajari gangguan fungsi pd organisme
sakit, meliputi asal penyakit, permulaan
perjalanan&akibat.
• Plasenta Previa
• Solusio Plasenta
TM III
• Anemia
• Hipertensi Gestasional
TM II
• Preeklamsia
• HEG
• Abortus
• Kehamilan Ektopik
TM I
• Mola Hidatidosa
KajianPatologi Kehamilan Pada TM I, II, III
Kajian Patologi Kehamilan TM I

Hiperemesis Gravidarum (HEG)


1. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan
mual dan muntah pada kehamilan yang menetap,
dengan frekuensi muntah lebih dari 5 kali dalam
sehari, disertai dengan penurunan berat badan (>
5% dari berat sebelum hamil) dan dapat
menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan
asam-basa, kekurangan gizi bahkan kematian.3
Tanda dan Gejala

1. HEG Grade I : Muntah, Makan berkurang, berat


badan menurun, Kulit dehidrasi sehingga tonusnya
lemah, Nyeri didaerah epigastrium, TD dan nadi
meningkat, Lidah kering dan mata tampak cekung.
2. HEG Grade II : sama dgn HEG grade I,tp
dehidrasi lbh parah , mata ikterus, urin
berkurang,napas bau aseton,apatis
3. HEG Grade III : muntah berkurang, KU makin
turun, somnolen, dehidrasi makin meningkat
Patofisiologi
Peningkatan kadar human chorionoc gonadotropin
(HCG) akan menginduksi ovarium untuk produksi
estrogen.
Progesteron juga diduga menyebabkan mual dan
muntah dengan cara menghambat motilitas lambung
dan irama kontraksi otot-otot polos lambung..
Hiperemesis gravidarum merefleksikan perubahan
hormonal yang lebih drastis dibandingkan
kehamilan biasa.5
Diagnosis
1. Dx hamil
2. Anamnesis : amenorea, mual muntah berat
sampai ganggu aktivitas 8 mg setelah HPHT
3. Pemeriksaan β-HCG

Keluhan Psikis
Pada kondisi hiperemesis gravidarum yang terjadi
terus menerus dan sulit sembuh membuat pasien
depresi. Pada kasus-kasus yang ekstrim, ibu hamil
bahkan dapat merasa ingin melakukan terminasi
kehamilan.6
Abortus
1. Definisi
Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu
kehamilan, dimana janin belum mampu hidup di
luar rahim (belum viable), dengan kriteria usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram.
2. Tanda dan Gejala
Ab. Imminens
Ab. Insipiens
Ab. Inkomplit
Ab. Komplit
Missed Abortion
Patofisiolgi
Awal kehamilan progesteron tergantung pada
produksi ovarium sampai plasenta mengambil alih
fungsi pada 10-12 minggu. Diperkirakan bahwa imun
dan inflamasi mampu menghancurkan
berkembangan embrio secara selektif . Bahwa respon
seorang ibu terhadap stres pada awal kehamilan
akan berefek & pengaruhi produksi progesteron.
Dlm hal ini memiliki potensi untuk overstimulasi
dari hipotalamus- Hipofisis - adrenal axis, yang
mengakibatkan penurunan progesteron dan / atau
tanggapan imun.7
Diagnosis
1. anamnesis yang lengkap dan pemeriksaan
inspekulo
2. Adanya kontraksi uterus (dengan atau tanpa nyeri
suprapubik) dan perdarahan pervaginam.
Perpaduan pemeriksaan fisik dengan gejala-gejala
ini memungkinkan penegakan diagnosis sementara.8
3. USG
Kehamilan Ektopik
1. Definisi
Kehamilan ektopik adalah kehamilan di luar
rongga rahim, dimana telur yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh di lokasi lain selain
lapisan dalam rahim.
Tanda dan Gejala
1. Nyeri panggul
2. Perdarahan abnormal
3. Nyeri tekan abdomen dan panggul
4. Perubahan uterus
5. Tanda-tanda vital
Patofisiologi

•Normalnya  blastokista  kavum uteri


(7 hari) fertilisasi.
•Terhambat??  tuba falopi.
•Penyebab : salpingitis (myosalping),
endosalping (silia tuba.<<), Aberasi ,
hormon (otot polos tuba  degradasi 
ovum tertahan di ampula & telrlambat ke
istmust  KET
Diagnosa

KET di (UK 6-10 minggu). Berdasar tanda


dan gejala  test HCG, USG , USG
transvaginal, kuldosintesis, panggul (u/
lokasi nyeri)
Kewenangan bidan  perhatikan fx risiko,
jika ibu datang  syok  atasi syok 
rujuk
Mola Hidatidosa
Mola Hidatidosa
Definisi

Mola hidatidosa adalah chorionoc villi


(jonjotan/gantungan) yang tumbuh berganda berupa
gelembung-gelembung kecil yang mengandung
banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur
atau mata ikan atau biasa disebut hamil anggur
Tanda dan Gejala

Uterus yang abnormal (> besar dr UK)


Mual dan muntah >>
Perdarahan pervaginam
Gejala hipertiroidisme ( intoleransi panas, denyut
jantung >, gelisah, gugup, tangan gemetar.
Mirip seperti Pre eklamsia :tekanan darah tinggi,
pembengkakan kaki dan pergelangan tangan
Patofisiologi

ovum dibuahi  blastokista dg dinding luar. 


Sebagian villi berubah jd gelembung berisi caran
jernih, biasa tidak ada janin.
Gelembung2 ukurannya bervariasi  tumbuh cukup
besar  memenuhi kavum uteri. Uterus >> dari UK
teori penyakit trofoblas, diantaranya:
Teori missed abortion
Teori neoplasma dari Park
Studi dari Hertig
Diagnosis

mual dan muntah >> , perdarahan


Anamnesis
pervaginam ( coklat dan bergelembung )

Px fisik : uterus >> dari UK , tidak teraba


bagian janin, DJJ tidak ada. Uji batang sonde
Px fisik
tidak ada tahanan masa konsepsi. mola parsial
gejalanya hampir sama dengan missed
abortion

Lab Kadar β-HCG >> TM1 10.000IU/ml

USG Plasenta abnormal , gmbaran badai


salju (snowflake)
Keluhan Psikis

Pasien merasa putus asa


Emosi yang tidak stabil
Anemia
Definisi

Anemia merupakan penurunan kemampuan darah


untuk membawa oksigen. Akibat dari penurunan
jumlah sel darah merah atau berkurangnya
konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah, yaitu
konsentrasi hemoglobin (Hb) < 11gr/dl pada
trimester I dan III kehamilan dan 10,5 gr/dl pada
trimester II
Tanda Gejala

Gejala Umum Anemia


 anemia defisiensi besi (Hb 7-8 g/dl.)Gejala ini berupa badan
lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga
mendenging. Px fisik : pucat, pada konjungtiva dan jaringan di
bawah kuku

Gejala Khas Defisiensi Besi


a. Koilonychia, yaitu kuku sendok
(spoon nail)
b. Atrofi papil lidah,
c. Stomatitis angularis (cheilosis)
d. Disfagia
Patofisiogi

Perubahan hematologi : sirkulasi yang


makin meningkat thd plasenta dan
janin,  peningkatan volume plasma
dan sel darah merah. Vol plasma >
eritrosit  hemodilusi.10
Volume plasma terekspansi  jika tdk
diimbangi peningkatan eritropoetin 
<< kadar Ht, konsentrasi Hb anemia.
Diagnosis

Dx anemia kadar hemoglobin

Standar pelayanan ibu hamil px hemoglobin minimal


satu kali dg alat digital, Puskesmas
belum menerapkan. Px fisik pada
konjungtiva tidaklah akurat

Px hemoglobin Hb Sahli.(sensitivitas yang baik ,


tetapi spesifitasnya rendah,
Hemoglobin Colour Scale
Hipertensi Gestasional
Definisi

Hipertensi gestasional adalah suatu keadaan dimana


tekanan darah > 140/90 mmHg untuk pertama
kalinya setelah pertengahan kehamilan sebelum 20
minggu tanpa mengalami proteinuria dan akan
kembali normal 12 minggu pascapartum
Tanda dan gejala

Tekanan darah sistolik > 140 dan tekanan darah


diastolik > 90 mmHg ditemukan pertama kali pada
waktu hamil
Meningkatnya tekanan darah hingga 160/110 mmHg
atau melebihi
Rasa sakit kepala dan mengalami gangguan visus
dan tidak hilang hilang setelah istirahat
Rasa sakit epigestrik
Patofisiologi

kehamilan normal, aliran darah dari arteri uterina dan


arteri ovarika yang menembus miometrium dan
menjadi arteri arkuata, yang akan bercabang menjadi
arteri radialis.
Pada kehamilan terjadi invasi trofoblas  degenerasi
lapisan otot  distensi dan vasodilatasi arteri spiralis
penurunan TD, penurunan resistensi vaskular, dan
peningkatan aliran darah pada utero plasenta
Pada pre eklamsia terjadi kegagalan remodelling 
arteri spiralis (kaku dan keras ) hipoksia dan iskemia
plasenta
Diagnosis

Tekanan darah sistolik > 140 dan tekanan darah diastolik >
90 mmHg ditemukan pertama kali pada waktu hamil

Tidak ada proteinuria

Sakit kepala dan gangguan visus yang tidak hilang setelah istirahat
Pre eklamsia
Definisi

Pre-eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda khas tekanan


darah tinggi (hipertensi) dan ditemukannya protein dalam urin
(proteinuria) di TM II dan III

Bila tidak diperhatikan oleh wanita hamil

PEB Eklamsia

Eklampsia adalah kelanjutan preeklampsia yang disertai dengan


kejang menyeluruh dan koma. Sama halnya dengan preeklampsia,
eklampsia dapat timbul pada ante, intra dan post partum
Tanda dan Gejala

 Peningkatan tekanan sistolik >30 mm Hg, atau diastolik


>15 mm Hg, atau sistolik >140 mmHg, atau diastolik > 90
mm Hg pada istirahat
 diastolik >100 mmHg  preeklampsia berat
 Peningkatan tekanan darah yang dikuti timbulnya oedema,
dan proteinuria
 Kenaikan berat badan >1 kg seminggu/ 3 kg /bulan
 Proteinuria > 0,3 g/liter
Pada preeklamsia  invasi trofoblas inkomplit
Preeklamsia
1. Patofisiologi iskemia placenta

mensintesis peningkatan jumlah pengeluaran


vasoactive factors seperti soluble fms-like tyrosine
kinase-1 (sFlt-1), cytokines, dan mungkin
angiotensin II (ANG II) type 1 receptor
autoantibodies (AT1-AA).

endotelium menjadi disfungsional

Gilbert, et-all. Am J Physiol Heart Circ


Physiol. 2008
Muncul ke sindrom klinis hipertensi dan
proteinuria
Gilbert JS, Pathophysiology of hypertension during
Gilbert JS,linking
preeclampsia: Pathophysiology of hypertension
placental ischemia during
with endothelial
preeclampsia: linking
dysfunction. Am placental
J Physiol ischemia
Heart with endothelial
Circ Physiol. 2008
dysfunction. Am J Physiol Heart Circ Physiol. 2008

Berdasarkan hasil penelitian pada hewan (tikus yang


hamil) dengan penurunan tekanan perfusi uterus
menunjukkan peningkatan rata-rata tekanan arteri,
penurunan laju filtrasi glomerulus, penurunan tekanan
natriuresis renal, penurunan laju plasma renal dan
proteinuria, serta disfungsi endotel. Selain itu,
penurunan tekanan perfusi uterus berhubungan dengan
ketidakseimbangan faktor angiogenik khususnya
peningkatan sFlt-1 dan penurunan VEGF dan PlGF
Diagnosis
Diagnosis preeklamsi ditegakkan pada perempuan
Diagnosis preeklamsi ditegakkan pada perempuan
hamil lebih dari 20 minggu yang memiliki tekanan
hamil lebih dari 20 minggu yang memiliki tekanan
darah lebih dari sama dengan 140/90 mmHg disertai
darah lebih dari sama dengan 140/90 mmHg disertai
adanya ekskresi protein dalam urin yang melebihi 300
adanya ekskresi protein dalam urin yang melebihi 300
mg/24 jam (Cunningham, 2013)
mg/24 jam (Cunningham, 2013)

Peningkatan TD sistolik > 30 mmHg dan Diastolik >


10 mmHg serta edema pada wanita hamil BUKAN
dijadikan dasar penegakan diagnosis preeklamsi

Perlu dilakukan observasi secara


intensif untuk mendiagnosis dini
adanya kegawatan
Wagner LK. Diagnosis and management of
preeclampsia. Am Fam Physician. 2004
Plasenta Previa
Definisi

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta


terletak di atas atau sangat dekat dengan OUI.
Keadaan ini merupakan penyulit 1 dari 200
persalinan
Tanda dan Gejala

Perdarahan segar
Bagian plasenta di depan ostium uteri
memungkinkan terjadinya perdarahan.
Perdarahan dapat terjadi berulang-ulang
Perdarahan tidak dirasakan sakit
Perdarahan yang terjadi akibat plasenta previa
totalis, lebih banyak daripada plasenta previa
lainnya
Patofisiologi

Perdarahan segar antepartum pada TM 3 ??

Segmen bawah uterus lebih mengalami perubahan


berkaitan dengan semakin tuanya kehamilan. servik
mulai membuka

Bila plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus,


pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan
servik tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat
disitu tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari
dinding uterus
Diagnosis

Perdarahan tanpa rasa sakit,


Anamnesa Perdarahan dapat sedikit demi
sedikit atau banyak, Dapat berulang

Px umum tergantung pada penggolongan kehilangan


darah
Palpasi abdomen bagian terendah janin
Px Obstetri belum masuk PAP karena sekitar Ostium
uteri tertutup oleh jaringan plasenta

Pantau DJJ

Pemeriksaan Dalam, Sejak USG digunakan secara luas, maka


pemeriksaan dalam tidak direkomendasikan lagi
Solusio Plasenta
Definisi

Solusio plasenta adalah terlepasnya implantasi


plasenta sebagian atau komplit dari normal
implantasi dinding uterus sebelum melahirkan dan
setelah 20 minggu usia kehamilan.
Tanda dan Gejala

Perdarahan pervaginam
Nyeri tekan uterus
Disress janin
Kontraksi berfrekuensi tinggi
Hipertonus uterus
Persalinan premature idiopatik
Patofisiologi

Jika perdarahan sedikit, hematom yang kecil itu hanya


akan mendesak jaringan plasenta, belum mengganggu
peredaran darah antara uterus dan plasenta, sehingga
tanda dan gejalanya pun tidak jelas

perdarahan dalam desidus basalis hematom


 makin besar sehingga plasenta terdesak
dan akhirnya terlepas
Patofisiologi

Bila ekstravasasi berlangsung hebat 


permukaan uterus akan berbercak ungu atau
biru Uterus seperti ini sangat tegang dan
nyeri
hipofibrinogenemi  syok

Waktu adalah hal yang sangat menentukan dalam beratnya


pembekuan darah, kelainan ginjal, dan nasib janin. Makin lama
sejak terjadinya solusio plasenta sampai persalinan selesai,
makin hebat komplikasinya
Diagnosis

perdarahan yang tampak atau ketegangan dan


hanya retroplasenter rasa sakit

Px umum Px Obstetri Px USG


Derajat perdarahan palpasi dapat dapat dijumpai
retroplasenter I, II, dan dengan mudah timbunan darah
III, gangguan sampai dengan sulit retroplasenter, air
kardiovaskuler lebih berat karena rahim keras, ketuban keruh
dari pada jumolah Djj janin bervariasi karena bercampur
perdarahan yang tampak/ dapat dengan darah, janin dapat
tersembunyi. normal sampai hidup sampai mati
kematian janin
Thanks For Your Attention


Anda mungkin juga menyukai