Listrianah
Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang
ABSTRAK
Performed Treatment Index adalah indeks yang menunjukan persentase jumlah gigi
tetap yang telah dilakukan penambalan terhadap jumlah gigi yang mengalami DMF-T . PTI
menggambarkan motivasi dari seseorang untuk menambalkan giginya yang berlubang dalam
upaya mempertahankan gigi tetap. Dari data Reskesdas rata-rata penduduk Indonesia
memiliki angka PTI sangat rendah, yaitu hanya sebesar 1.6 %. Tujuan : penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran DMF-T dan tingkat pencapaian PTI (Performed
Treatment Index) pada siswa-siswi SD Negeri 94 Silaberanti Palembang tahun 2012.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 640 anak, dengan jumlah sampel 287 anak.
Sampel diambil dari kelas 4,5, dan 6 di SD N 94 Palembang. Metode : penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik, dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah Non Probability sampling dan analisa data yang digunakan adalah analisa
univariate. Hasil : penelitian ini didapat index rata-rata pengalaman karies gigi tetap
(DMF-T), berdasarkan jumlah sampel sebanyak 287 didapat jumlah DMF-T sebanyak 800
dengan rata-rata 2,78, hal ini menunjukan masih tingginya karies pada siswa-siswi SD
Negeri 94 Palembang, sedangkan siswa-siswi yang melakukan penambalan ( Filling ) hanya
18 dan jumlah DMF-T 800 sehingga diperoleh angka pencapaian PTI (Performed
Treatment Index) adalah 2,25 %. Dengan demikian usaha mempertahankan gigi dengan
melakukan penambalan di SD N 94 Palembang masih sangat rendah.
5. Akibat Karies
Akibat yang timbul pada
penyakit karies ini adalah sebagai
berikut:
1. Terjadi peradangan pada gusi
2. Terjadi pembengkakan pada gusi 1. Pengaturan Diet
3. Gigi akan mengalami kematian Tidak ada diet yang
sehingga gigi tidak bisa mengandung karbohidrat yang tidak
dipertahankan terfermentasi, yang tidak dapat
4. Menganggu aktifitas sehari-hari. menyebabkan karies pada manusia.
Prevalensi karies diseluruh dunia
6. Pencegahan Karies adalah sebanding dengan konsumsi
Pencegahan karies gigi fermentasi karbohidrat. Selama
bertujuan untuk mempertinggi taraf perang dimana dibeberapa negara
hidup dengan memperpanjang persediaan gula sangat terbatas maka
kegunaan gigi dan mulut. prevalensi karies sangat menurun.
Pencegahan karies gigi dapat dibagi 2. Plak kontrol
atas 2 bagian yaitu: Plak kontrol merupakan
1. Pra erupsi tindakan tindakan pencegahan
2. Pasca erupsi menumpuknya dental plak dan
1. Tindakan pra erupsi deposit-deposit lainnya pada
Tindakan ini ditujukan permukaan gigi dan sekitarnya. Suatu
kepada kesempurnaan struktur program yang berhasil mengurangi
enamel dan dentin atau gigi pada plak akan berpengaruh pada
pada umumnya. Seperti kita ketahui pengurangan keparahan penyakit
yang mempengaruhi pembentukan periodontal dan kerusakan gigi
dan pertumbuhan gigi kecuali protein 3. Penggunaan fluor.
untuk pembentukan matriks gigi, juga Penggunaan fluor merupakan
terutama vitamin dan zat mineral metode yang paling efektif untuk
mempengaruhi atau menentukan mencegah timbulnya dan
kekuatan dan kekerasan gigi. berkembangnya karies gigi.
Oleh karena itu ibu-ibu yang Penggunaan flour ini perlu didukung
hamil sebelum terjadinya pengapuran oleh sikap perorangan yang positif
pada gigi bahkan dapat diberi terhadap kesehatan gigi ,
makanan yang mengandung unsur- Fluor selain mempunyai
unsur yang dapat menguatkan enamel pengaruh pada gigi sebelum erupsi
dan dentin. (pra erupsi) juga mempengaruhi gigi
2. Tindakan pasca erupsi sudah erupsi (pasca erupsi). Proses
Pada dasarnya hampir sama bersenyawanya flour dengan gigi
dengan pra erupsi hanya sebelum erupsi berbeda dengan
ditambah dengan: proses erupsi, karena sesudah erupsi
a. Kebersihan gigi dan mulut proses ini di pengaruhi oleh
yang harus diperhatikan pematangan pasca erupsi dari
supaya tetap sehat enamel. Pengaruh terbesar dari fluor
b. Pemeriksaan berkala 6 bulan dalam masa pasca erupsi gigi terjadi
sekali pada tahun-tahun pertama, dan dalam
c. Makanan yang menguatkan tahun-tahun berikutnya kehidupan
gigi dan gusi bakteri yang ada didalam plak.
d. Kesehatan badan E. Cara Menjaga Kesehatan Gigi Anak
Metode-metode yang digunakan Usia Sekolah
untuk mengurangi aktivitas karies a. Perhatian Orang tua
dibuat secara sistematis berdasarkan Fase perkembangan anak usia
gangguan terhadap kerja bakteri sekolah masih sangat tergantung pada
dalam fermentasi karbohidrat, dibagi pemeliharaan dan bantuan orang
atas 3 golongan kerja : dewasa dan pengaruh paling kuat dalam
masa tersebut adalah ibunya. Sama permukaan lidah. Permukaan lidah
halnya dalam bidang kesehatan, yang kasar dan berpapil membuat
peranan seorang ibu sangat bakteri mudah menempel di sana.
menentukan, biasanya ibu yang Selain dengan sikat gigi, Anda juga
pertama kali merawat dan menjumpai bisa membersihkan lidah dengan
keadaan kesehatan anaknya menggunakan sikat lidah, lidah yang
(Suwelo,1992). bersih juga akan membuat mulut
b. Menyikat gigi yang benar dan Anda terasa lebih segar ( Ramadahn,
waktu yang tepat 2010 ).
Tujuan menyikat gigi adalah Waktu terbaik untuk menggosok
untuk memelihara kebersihan dan gigi adalah setelah makan dan
kesehatan mulut terutama gigi dan sebelum tidur. Menggosok gigi
jaringan sekitarnya. Cara-cara setelah makan bertujuan mengangkat
pemeliharaan yang dikenal dan sisa-sisa makanan yang menempel
mudah pengerjaannya adalah dipermukaan ataupun di sela-sela gigi
menyikat gigi. Teknik menyikat gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi
yang baik dan benar adalah : sebelum tidur berguna untuk
1). Menyikat permukaan gigi bagian menahan perkembangbiakan bakteri
luar yang menghadap ke bibir dan dalam mulut karena dalam keadaan
pipi dengan menggunakan teknik tidur tidak diproduksi ludah yang
modifikasi Bass. Mulai rahang atas berfungsi membersihkan gigi dan
terlebih dahulu lalu dilanjutkan mulut secara alami (Kusumawardani,
dengan yang rahang bawah. 2011).
2). Menyikat permukaan kunyah gigi c. Memilih sikat gigi yang benar
pada lengkung gigi sebelah kanan Sikat gigi yang baik
dengan gerakan maju mundur, atau memenuhi syarat-syarat sebagai
mungkin boleh juda dengan sedikit di berikut:
putar dan kiri dengan sebanyak 10-20 1. Tangkai lurus dan mudah
kali gosokan juga. Lakukan pada dipegang
rahang atas terlebih dahulu dulu lalu 2. Kepala sikat gigi kecil,
dilanjutkan dengan rahang bawah. sebab jika besar tidak
Bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus dapat masuk kebagian
menghadap permukaan kunyah gigi. bagian yang sempit di
3). Menyikat permukaan dalam gigi dalam mulut
yang menghadap ke lidah dan langit- 3. Bulu sikat gigi harus
langit dengan menggunakan lembut dan datar
modifikasi Bass untuk lengkung gigi (Ircham,2005).
sebelah kanan dan kiri. Untuk
lengkung gigi bagian depan dapat d. Pemberian makanan bergizi
Anda bersihkan dengan cara Susu sangat baik untuk kesehatan
memegang sikat gigi secara vertical gigi, karena sangat kaya akan kalsium.
menghadap ke depan. Lalu gunakan Makanan lain yang juga banyak
ujung sikat dengan gerakan menarik mengandung kalsium adalah keju. Keju
dari gusi kearah mahkota gigi. merupakan olahan dari susu yang selain
Lakukanlah pada rahang atas terlebih kaya kalsium juga mengandung fosfat
dulu dan dilanjutkan dengan rahang yang membantu mengurangi proses
bawah. mengurangi pelunakan email yang
4). Terakhir, sikat gigi pula mengakibatkan gigi berlubang
permukaan lidah untuk (Afriliana,dkk,2006). Serta
membersihkan bakteri yang berada di memberikan makanan yang dapat
menyehatkan gigi seperti buah-buahan M = Missing
dan sayur-sayuran yang berserat dan 1) Gigi tetap dicabut karena
mengandung air. karies (usia <30 tahun)
2) Gigi tetap dicabut karena
Contoh buah-buahan yang sebab lain (usia >30
menyehatkan gigi tahun)
a. Jambu F=Filing
b. Mangga 1) Gigi tetap dengan
c. Pepaya tumpatan tanpa karies
d. Semangka (Hutabarata, 2009).
Contoh sayuran-sayuran yang c.Penghitungan DMF-T
menyehatkan gigi Jumlah keadaan gigi
a. Kubis yang mengalami kerusakan,
b. Katu hilang, dan perbaikan, pada
c. Bayam gigi tetap yang disebabkan
d. Kangkung oleh karies
DMF-T= D+M+F
e. Membawa Anak ke Dokter Gigi
Setiap 6 bulan sekali untuk
periksa ke dokter gigi guna untuk
mengetahui kerusakan gigi sedini G. Indeks karies untuk gigi anak-anak
mungkin (Depkes RI ,1995). (def-t)
a. Pengertian def-t
def_t adalah suatu keadaan
gigi di mana dilakukan pemeriksaan
pada gigi geligi susu seseorang yang
F. Indeks Karies untuk gigi dewasa (DMF- pernah mengalami kerusakan, hilang
T) dan perbaikan yang disebabkan
a.Pengertian DMF-T penyakit karies (Depkes,1995).
DMF_T adalah suatu keadaan Angka yang menunjukan klinis
gigi di mana dilakukan pemeriksaan penyakit karies gigi susu yang
pada gigi geligi tetap atau permanent, meliputi gigi yang masih dapat
seseorang yang pernah mengalami ditambal, gigi yang telah/ harus
penyakit karies, hilang dan perbaikan dicabut, dan gigi yang telah dilakukan
(Depkes, 1995). perawatan/ penambalan
Indeks karies gigi permanen meliputi (Herijulianti,2001)
kerusakan, pencabutan, dan b. Penentuan skor def-t
penambalan. Di mana setiap gigi d= decay
hanya memperoleh satu skor D atau 1) Gigi susu yang
M atau F, dilihat mana yang lebih mengalami karies gigi
parah (Priyono,2010). 2) Gigi susu yang di tambal
b. Penentuan Skor DMF-T dengan karies sukunder
Untuk Pemeriksaan e = extraksi
dilakukan dengan pemeriksaan 1) Gigi susu di cabut dengan
sebagai berikut: karies
D = Decay f= filling
1 ) Gigi tetap yang 2) Gigi susu dengan tumpatan tanpa
mengalami karies gigi karies (Depkes, 1995).
2) Gigi tetap yang di tambal c. Penentuan def-t
dengan karies sekunder
Jumlah keadaan gigi 1. Alat
yang mengalami Alat yang dipakai dalam
kerusakan, hilang, dan penelitian ini adalah :
perbaikan pada gigi susu. a. Kaca mulut
def-t= d+e+f b. Sonde
c. Nier bekken
d. Pincet
III. METODE PENELITIAN e. Senter
f. Masker
A. Desain Penelitian g. Handscoon
Metode penelitian yang
dilakukan pada penelitian ini adalah 2. Bahan
metode deskriftif analitik. Bahan yang dipakai dalam
B. Waktu dan Tempat Penelitian penelitian ini adalah :
1. Waktu Penelitian a. Alkohol 70 %
Penelitian ini dilaksanakan pada b. Cotton roll atau tissue roll
bulan April tahun 2012.
2. Tempat Penelitian E. Prosedur dan Cara Kerja
Penelitian ini dilaksanakan di SD Tahap I
Negeri 94 Silaberanti Palembang. 1. Menentukan waktu pemeriksaan
C. Populasi dan Sampel Penelitian 2. Menyiapkan status pemeriksaan
1. Populasi Penelitian kesehatan gigi
Populasi penelitian ini adalah 3. Menyiapkan alat dan bahan
seluruh siswa-siswi SD Negeri 94 pemeriksaan gigi
Silaberanti Palembang yang 4. Melakukan pemeriksaan kepada
berjumlah 640 orang. seluruh siswa siswi kelas 4, 5,
dan 6 Sekolah Dasar Negeri 94
Silaberanti Palembang yang
untuk mencari sampel penelitian,
2. Sampel Penelitian yaitu siswa-siswi yang telah
Pengambilan sampel melakukan penambalan dengan
dilakukan secara Non Probability cara :
sampling dengan menggunakan a. Mempersilahkan pasien duduk
metode Purposive sampling di di kursi pemeriksaan dengan
mana pengambilan sampel penerangan yang cukup.
didasarkan pada suatu b. Pemeriksaan di mulai dari
pertimbangan tertentu yang rahang bawah kiri ke kanan dan
dibuat sendiri oleh si peneliti, rahang atas kanan ke kiri.
berdasarkan ciri atau sifat-sifat c. Pemeriksaan dilakukan dengan
populasi yang sudah diketahui menggunakan basic instrument
peneliti sebelumnya dan bahan yang telah
(Notoadmojo, 2010). disediakan. Basic instrument di
Adapun kriteria sampel yang desinfeksikan terlebih dahulu
diambil yaitu : sebelum dipakai untuk pasien
a. Siswa - siswi kelas 4, 5, dan selanjutnya dengan kapas yang
6 Sekolah Dasar 94 sudah di olesi alkohol 70 %.
Silaberanti Palembang
b. Sampel mudah diajak Tahap II
bekerja sama.
D. Persiapan Alat dan Bahan
1. Mengidentifikasi responden A. Hasil Penelitian
yang memiliki karies tapi Dari hasil penelitian yang dilakukan di
tidak melakukan penambalan. Sekolah Dasar Negeri 94 Silaberanti
2. Penghitungan DMF-T Palembang pada tahun 2012, dengan jumlah
sampel sebanyak 287 orang. yang sesuai
Rumus yang digunakan untuk kriteria yang diambil dari kelas 4, 5, dan 6.
menghitung DMF-T : Dari sampel tersebut diketahui indek rata
DMF-T dan persentase usaha
DMF-T = D + M + F mempertahankan gigi (PTI) sebagai berikut:
Jumlah D+M+F
DMF-T rata-rata = Tabel.1
Rata-rata indek DMF-T pada
Jumlah orang yang periksa
siswa-siswi kelas IV,V,dan VI. Di
SD N 94 Silaberanti Palembang
Kategori DMF-T menurut WHO : tahun 2012
0,0 1,1 = sangat rendah NO Kategori Jumlah Rata-
1,2 2,6 = rendah rata
2,7 4,4 = sedang 1 D 782 2,72
4,5 6,5 = tinggi M 0 0
6,6 > = sangat tinggi
F 18 0,06
2 DMF-T 800 2,78
3. Penghitungan PTI Sumber: data primer 2012
Rumus yang digunakan untuk
menghitung PTI:
= 0,06
D+M+F
IV. HASIL PENELITIAN DAN DMF-T rata-rata =
PEMBAHASAN Jumlah orang yang diperiksa
800
DMF-T =
287
= 2.78 B. Pembahasan
Dari hasil penelitian diatas diperoleh
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa index rata-rata pengalaman karies gigi
dari 287 sampel siswa-siswi SD N 94 tetap (DMF-T) pada siswa-siswi di SD
Silaberanti Palembang yang memiliki D ( Negeri 94 Silaberanti Palembang tahun
Decay ) sebanyak 782 gigi dengan rata-rata 2012 tergolong sedang dengan rata-rata
adalah ( 2,72) yang memiliki M ( Missing ) (2,78) sedangkan sampel yang diperiksa
sebanyak 0 gigi adalah ( 0 ), dan yang adalah sebanyak 287 dengan jumlah
memiliki F (Filling) sebanyak 18 gigi dengan DMF-T adalah 800 gigi. Didapatkan
rata-rata adalah ( 0,06 ) dan diperoleh indek gambaran tingkat pencapaian PTI pada
rata-rata DMF-T adalah ( 2,78) berarti rata- siswa siswi di SD N 94 Silaberanti
rata kerusakan gigi di SD 94 ini 2 gigi Palembang tahun 2012 masih sangat
perorang. rendah yaitu (2,25%) padahal indikator
derajat kesehatan gigi yang telah
ditetapkan lebih kecil atau sama dengan
tiga dengan PTI lebih besar dari 50 %.
Tabel 2.
Persentase Tingkat Pencapaian PTI ( Hal ini disebabkan oleh beberapa
Performed Treatment Index) pada siswa- faktor yaitu kurangnya penyuluhan
siswi kelas IV,V,dan VI. Di SD N 94 tentang kesehatan gigi terutama manfaat
Silaberanti Palembang tahun 2012 dari unit pelayanan kesehatan gigi,
sehingga pengetahuan yang kurang
NO DMF-T F PTI menyebabkan kesadaran guru dan orang
tua kurang. Pengetahuan yang kurang
1 800 18 2.25% menyebabkan kesadaran pun ikut
Sumber : data primer 2012 berkurang bahkan tidak ada kesadaran
untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
dengan memanfaatkan pelayanan
2. Persentase PTI kesehatan gigi yang ada.
PTI = 18 x 100% Serta faktor kebiasaan diet makanan
800 anak yaitu makanan yang manis dan
= 2,25 % lengket masih tinggi yang dapat
mengakibatkan terjadinya karies gigi serta
kurangnya makanan yang berserat dan
Dari tabel diatas dari jumlah 287 anak mengandung air dimana makanan tersebut
SD N 94 Silaberanti Palembang yang dapat menyehatkan gigi dan mulut.
diperiksa dapat diketahui DMF-T 782 dengan Selain itu, pemanfaatan unit
rata-rata (2,78),sedangkan jumlah gigi yang pelayanan kesehatan gigi dan skor DMF-
dilakuka penambalan ( Filling ) adalah T dipengaruhi oleh faktor ekonomi atau
sebanyak 18 gigi dengan rata-rata ( 0.06 ). pendapatan orang tua. Walaupun ada
Sehingga diperoleh persentase Usaha program berobat gratis namun untuk
mempertahankan gigi ( PTI ) adalah sebanyak perawatan gigi misalnya penambalan dan
2.25% skalingmasih ditarik biaya yang cukup
Jadi persentase usaha tinggi kecuali jika ada asuransi
mempertahankan gigi ( PTI ) di SD N 94 pemerintah seperti askes dan jaminan
Silaberanti Palembang sangat rendah yaitu sosial kesehatan lainya.
2.25%
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan sehingga giginya dapat dirawat
Berdasarkan hasil penelitian dan dengan baik.
pembahasan mengenai Gambaran 2. Untuk menurunkan angka rata-
DMF-T dan Tingkat Pencapaian PTI rata DMF-T tidak bertambah
pada siswa-siswi SD Negeri 94 perlu dilakukan usaha preventif
Silaberanti Palembang. Maka peneliti berupa topikal aplikasi dan
menyimpulkan sebagai berikut: fissure sealent.
1. Berdasarkan data yang didapatkan 3. Selain dilakukan usaha promotif
index rata-rata pengalaman karies gigi dan preventif perlu juga
tetap (DMF-T) pada siswa-siswi di SD dilakukan usaha kuratif berupa
Negeri 94 Silaberanti Palembang penambalan.
tahun 2012, dengan angka DMF-T 4. Memotivasi siswa agar dapat
sebanyak 800 dengan rata-rata (2,78) menjaga kesehatan gigi dan
sedangakn sampel yang diperiksa mulutnya
adalah sebanyak 287, hal ini 5. Diharapkan pada orang tua untuk
menunjukan masih tingginya karies. lebih berperan aktif serta
menanamkan kesadaran terhadap
2. Berdasarkan data yang didapatkan anak-anak akan pentingnya
persentase tingkat pencapaian PTI menjaga kesehatan gigi dan
(Performed Treatment Index) pada mulut.
siswa-siswi di SD Negeri 94 6. Diharapkan sekolah-sekolah
Silaberanti Palembang tahun 2012 dapat menjalankan program
adalah ( 2,25%). Dengan demikian UKGS
usaha untuk mempertahankan 7. Diharapkan instansi kesehatan
kesehatan gigi dengan melakukan yang terlibat langsung dapat lebih
penambalan di SD tersebut masih meningkatkan sarana dan
sangat rendah. prasarana kesehatan gigi yang ada
Hutabarata,Natalina.2009.http:/repository.
usa.ac.id/bitstream/123456789/680
Tarigan, Rasinta.1995. Karies Gigi.
3/1/09E02237.pdf.
Jakarta:Buku Kedokteran EGC Sihotang.
Ircham, dkk.2005. Menjaga Kesehatan 2012.
Gigi dan Mulut Anak-anak Ibu Repositrori.usa.ac.id/bitstream/12345678
Hamil. Yogyakarta: Pitramaya 9/20092/.../Chapter%20II.pdf.
Itjingningsih W.H. 1991. Anatomi Gigi.
Suwelo, Ismu Suharsono. 1992. Karies
Jakarta : EGC
Gigi Pada Anak Dengan Pelbagai
Kusumawardani. 2002. Buruknya Faktor Etiologi. Jakarta : EGC
Kesehatan Gigi dan Mulut.
WWW.Republika.co.id.Sutriyanto.2011
Yokyakarta: Hanggar Kreator
Notoadmojo, suekidjo. 2005. Promosi http://www.google.co.id/search?q=mengh
itung+DMF-
Kesehatan. Jakarta: Pt. Rienika Cipta
T+menurut+WHO&ie=utf-
Notoatmojo, Soekidjo. 2010. Metodelogi 8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT US:official&client=firefox-a
Rineka Cipta