PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor yang mendasari
dan mulut. Hasil tersebut dibagi menjadi 31,1% yang menerima perawatan dan
perawatan.1
Status kesehatan gigi dan mulut usia 12 tahun merupakan indikator utama
pengukuran pengalaman karies gigi, karena pada usia tersebut seluruh gigi
permanen dari insisivus hingga molar pertama sudah tumbuh. Indikator tersebut
dinyatakan dengan indeks Decay Missing Filling Tooth (DMF-T).2 World Health
Organization tahun 2001 menetapkan Oral Health Global Indicator for year
2015, dengan skor DMF-T pada usia 12 tahun < 3. Target nasional indeks DMF-T
rata-rata < 2, target Oral Higiene Index Simplify (OHI-S) rata-rata adalah < 1,2
sekstan. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut
kesehatan yang terencana dan terpadu dijenjang pendidikan awal seperti sekolah
yaitu health promotion, specific protection, early diagnosis and promp treatment,
Usaha untuk mengatasi masalah kesehatan gigi pada anak adalah dengan
salah satu program pelayanan kesehatan gigi dan muut di puskesmas dibawahi
dalam bentuk promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang ditujukan bagi
anak usia sekolah di lingkungan sekolah binaan agar mendapatkan generasi yang
sehat. Program UKGS berjalan sejak tahun 1951, tetapi status kesehatan gigi pada
indeks DMF-T untuk usia 12 tahun adalah sebesar 5,3. Pada tahun tersebut juga
masalah gigi dan mulut, tetapi hanya 29,3% yang menerima perawatan dari tenaga
medis gigi.1 Khusus di wilayah kerja Puskesmas Sekip Palembang pada tahun
2017 jumlah sekolah yang dilakukan penjaringan yaitu 12 sekolah. Jumlah peserta
didik yang terjaring sebanyak 1.043 murid dengan didapati sebanyak 898 gigi
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
baik.
1.4.2 Bagi Puskesmas Sekip Palembang
sejak dini.
puskesmas selanjutnya.