Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN KARO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LAU BALENG
Jalan Renun No 597 Laubaleng Kec. Laubaleng (22164)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


UKS DAN UKGS
A. PENDAHULUAN
Peraturan Menteri Kesehatan RI NO. 75/2014 menyebutkan bahwa Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama. Puskesmas bekerja
dengan lebih mengutamakan upaya promotif preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerja Puskesmas Merek.
Asas yang harus diikuti oleh Puskesmas adalah asas pertanggungjawaban
wilayah, asas peran serta masyarakat, asas keterpaduab, dan asas rujukan. Bentuk
asas peran serta masyarakat dapat melalui kegiatan UKS dan UKGS.
Salah satu kegiatan Puskesmas dan dalam rangka meningkatkan kualitas
kesehatan anak sekolah telah dilaksanakan kegiatan usaha kesehatan sekolah
(UKS) yang meliputi : penjaringan kesehatan anak sekolah, pelatihan dokter kecil
untuk anak SD, pelatihan kader kesehatan remaja untuk SMP,SMA, pertemua guru
UKS, penyuluhan kesehatan, dan pembinaan LSS karena masa usia sekolah
merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang
berkualitas.
Salah satu faktor penting yang memberikan kualitas sumber daya manusia adlah
faktor kesehatan. Kesehatan gigi mulut adalah komponen dari kesehatan umum yang
berperan penting dalam fungsi pengunyahan, bicara, dan estetik. Pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dilaksanakan melalui kegiatan pokok
gigi dan mulut diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan UKS dalam bentuk
program usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS). Program UKGS sudah berjalan
sejak tahun 1951 dan telah mengalami perubahan dari masa ke masa, namun
demikian indikator kesehatan gigi dan mulut yang optimal belum dapat tercapai
secara optimal. Banyak faktor yang berpengaruh antara lain perilaku masyarakat
seperti meluasnya pemasaran makanan yang bersifat kariogenik misalnya coklat,
biskuit,permen dan sebagainya yang dijajakan diwarung atau kantin sekolah.

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat pertama menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Masalah
kesehatan yang dialami peserta didik sangat kompleks dan bervariasi. Masalah
kesehatan pada peserta didik SD pada umumnya terkait dengan PHBS. Sedang
pada peserta didik SMP dan SMA pada umumnya lebih terkait dengan perilaku
resiko seperti kebiasaan meerokok. Berdasarkas SUSENAS tahun 2004
menyebutkan bahwa 14% peserta didik SMP dan SMA di bawah usia 14 tahun dan
64% mulai merokok pada usia 15-19 tahun.
Melihat permasalahan yang ada, pelayanan kesehatan disekolah diutamakan
pada upaya peningkatan dalam bentuk promoyif dan preventif. Upaya promotif antara
lain kegiatan penyuluhan dan screening (pemeriksaan kesehatan). Berdasarkan
Permenkes no.75 tahun 2014 fungsi Puskesmas adalah sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan upoaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama di wilayah kerjanya. Penyakit gigi dan mulut masih banyak diderita
masyaakat yaitu hampir 95% penduduk.
Status kesehtaan gigi dan mulut ditentukan oelh karies gigi dan status
kebersihan gigi dan mulutnya. Menurut pusat penelitian dan pencegahan penyakit
pada tahun 2015, 40% anak memiliki masalah karies gigi. Visi sehat 2010 anak umur
5-6 tahun bebas karies salah satu indikator kesehatan gigi dan mulut, tingkat
kebersihan rongga mulit. Hal itu dapat terlihat dengan ada tidaknya sisa makanan,
plak dan karang gigi.

C. Tujuan
Tujuan umum
Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik secara optimal. Tercapainya derajat
kesehatan gigi yang optimal
Tujuan khusus :
1. Terdeteksinya secara dini kesehatan peserta didik
2. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Persiapan penjaringan
2. Pelaksanaan penjaringan
3. Pelatihan dokter kecil ( SD )
4. Pelatihan kader kesehatan remaja ( SMP, SMA )
5. Pembinaan LSS
6. Pemeriksaan kesehatan gigi di sekolah
7. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
8. Evaluasi

E. Cara melakukan kegiatan


1. Tiap tahun ajaran baru dilakukan screening
2. 1 tahun1x diadakan pelatihan dokter kecil
3. 1 tahun 1x diadakan penyuluhan KRR
4. 1 tahun 1x diadakan pembinaan LSS
5. 1 tahun 1x pemeriksaan gigi dan mulut
6. Penyuluhan kesehatan gigi
7. Evaluasi
F. Sasaran
1. Peserta didik baru kelas 1 SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA
2. Pelatihan dokter kecil siswa kelas IV dan V SD
3. Pelatihan KKR siswa kelas VIII dan IX SMP, dan kelas X dan XII SMA’
4. Pembinaan LSS : semua guru UKS, siswa dari SD, SMP, SMA
5. Penyuluhan dan Pemeriksaan gigi dan mulut siswa SD
6. Evaluasi: guru UKS dari SD, SMP, SMA

G. Jadual pelaksanaan kegiatan


Terlampir pada RUK 2023

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Hasil screening/ pemeriksaan kesehatan gigi disekolah direkap dan disampaikan
kepada guru UKS untuk ditindak lanjuti. Bagi siswa yang ada kelaianan atau
perlu penanganan dirujuk ke Puskesmas.
I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Hasil screening / pemeriksaan kesehatan gigi disekolah dilaporkan ke Dinas
Kesehatan
J. Peran lIntas Program dan lintas sektor
Lintas Program
1. Promkes ( narasumber )
2. Sanitasi (memberikan masukan berkaitan dengan kesehatan lingkungan
sekolah, narasumber )
3. Gizi ( memberikan masukan berkaitan dengan gizi, narasumber )
4. Kespro ( narasumber )
Lintas sektor
1. Tim penggerak UKS kecamatan ikut mendukung screening di sekolah
dengan himbauan untuk semua sekolah bisa dilakukan kegiatan tersebut
2. Yandik menghimbau untuk semua guru kelas 1 disemua tingkatan SD, SMP,
dan SMA/SMK untuk membantu segala sesuatu yang mendukung
pelaksanaan screening sekolah
3. Sekolah berperan dalam membantu penimbangan dan pengukuran tinggi
badan dari masing-masing siswa sekolah.

Anda mungkin juga menyukai