Petugas dari Puskesmas Sosial berbagi tugas untuk memeriksa tentang sanitasi lingkungan
sekolah, memeriksa makanan dan layanan di kantin sekolah, dan pemeriksaan kesehatan peserta
didik. Dibantu oleh Kader Kesehatan Sekolah (KKR) dan petugas UKS SMA Plus Negeri 17
Palembang, pihak Puskesmas Sosial dengan teliti dan seksama memeriksa setiap aspek yang
dinilai mengenai kesehatan yang perlu dibenahi ataupun yang sudah baik untuk ditingkatkan
terutama di bidang sanitasi dan kantin. Sementara untuk pemeriksaan kesehatan diperoleh
beberapa peseta didik untuk direkomendasikan obat yang harus dikonsumsi karena adanya
gangguan pernapasan. Dimungkinkan karena beberapa minggu ini Kota Palembang dilanda kabut
asap.
Setelah melakukan pemeriksaan, petugas dari Puskesmas Sosial memberikan informasi singkat
terutama ajakan untuk selalu menerapkan pola hidup sehat melalui penyuluhan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Sedangkan penyuluhan PHBS
merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat terutama masyarakat sekolah, dengan membuka
jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku hidup sehat. Contoh PHBS Bidang kebersihan perorangan,
seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, mandi minimal 2 kali sehari.
Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium,
menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap 6 bulan. Bidang Kesehatan
lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas
jentik dan sebagainya.
dini masalah-masalah kesehatan anak sekolah, antara lain status gizi anak,
kesehatan indra penglihatan dan pendengaran yang merupakan faktor penting
dalam proses pembelajaran.
Pemeriksaan kesehatan berkala adalah sejumlah
prosedur pemeriksaan kesehatan kepada seluruh siswa setiap enam bulan,
untuk memantau, memelihara serta meningkatkan status kesehatan mereka.
2
Berdasarkan wawancara dengan pemegang program UKS Puskesmas
Mlonggo dan kegiatan penjaringan kesehatan di SD Sinanggul tahun 2012
diperoleh beberapa masalah kesehatan pada siswa kelas 1 yaitu yang tertinggi
karies dentis yang kira-kira mencapai 90 %. Sehingga untuk memantau
kembali, memelihara serta meningkatkan status kesehatan di SD/MI
Sinanggul maka diperlukan kegiatan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan
Berkala di MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6, Kecamatan
Mlonggo, Kabupaten Jepara bulan Februari 2013.
B. BATASAN JUDUL
Laporan kegiatan dengan judul “Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan
Berkala di MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6 Kecamatan
Mlonggo Kabupaten Jepara Bulan Februari 2013” mempunyai batasan
pengertian judul sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala
adalah sejumlah prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan, guru UKS, dokter kecil kepada siswa setiap 6 bulan
untuk memantau, memelihara serta meningkatkan status kesehatan siswa
dan memiliki sasaran peserta didik di kelas 2, 3, 4, 5, dan 6 SD/MI.
2. MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6, Kecamatan
Mlonggo, Kabupaten Jepara
adalah tempat dan sasaran pelaksanaan kegiatan, yang termasuk dalam
wilayah kerja Puskesmas Mlonggo
3
3. Bulan Februari 2013
adalah waktu dilaksanakannya pelaksanaan pemeriksaan berkala
C. BATASAN OPERASIONAL
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan,
guru UKS, dokter kecil kepada siswa setiap 6 bulan untuk memantau,
memelihara serta meningkatkan status kesehatan siswa dan memiliki
sasaran peserta didik di kelas 2, 3, 4, 5, dan 6 SD/MI. Pemeriksaan yang
dilakukan meliputi pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar lengan
atas, kesehatan mata, telinga, hidung, tenggorok, gigi dan mulut.
2. Tinggi Badan
Pemeriksaan tinggi badan diukur dengan pita pengukur yang
ditempel pada dinding yang rata, menggunakan satuan sentimeter (cm).
3. Berat Badan
Berat badan diukur dengan timbangan injak, menggunakan satuan
kilogram (kg).
4. Lingkar Lengan Atas
Lingkar lengan atas diukur dengan pita pengukur, menggunakan
satuan sentimeter (cm).
5. Status Gizi
Status gizi siswa dinilai berdasarkan berat badan, tinggi badan dan
jenis kelamin.
6. Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan pada mata meliputi pemeriksaan visus, konjungtiva
palpebra, dan tes buta warna.
7. Pemeriksaan Telinga
Pemeriksaan pada telinga meliputi ketajaman pendengaran.
8. Pemeriksaan Gigi, Mulut, dan Tenggorokan
Meliputi pemeriksaan caries dentis dan keadaan tonsil.
D. RUANG LINGKUP
1. Lokasi : MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6,
Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara
2. Waktu :Tanggal 4, 5, dan 6 Februari 2013
3. Sasaran :Siswa kelas 2, 3, 4, 5, 6 MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4,
dan SD Sinanggul 6 Kecamatan Mlonggo Kabupaten
Jepara (253 siswa)
4. Metode : Pengamatan dan pemeriksaan fisik langsung terhadap
siswa
5. Materi : Pemeriksaan kesehatan berkala SD
E. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Memantau, memelihara, dan meningkatkan kesehatan siswa MI
Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6, Kecamatan
Mlonggo, Kabupaten Jepara.
2.Tujuan khusus:
Mendapatkan data umum siswa kelas 2, 3, 4, 5, 6 MI Sinanggul 1,
MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6 berupa nama, jenis kelamin,
dan umur.
Mendapatkan data mengenai berat badan siswa kelas 2, 3, 4, 5, 6
MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6.
Mendapatkan data mengenai tinggi badan siswa kelas 2, 3, 4, 5, 6
MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6.
Mendapatkan data mengenai status gizi siswa kelas 2, 3, 4, 5, 6 MI
Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6 dan tidak
mendapatkan siswa dengan gizi kurang atau gizi lebih.
5
Mendapatkan data siswa mengenai hasil pemeriksaan konjungtiva,
visus, dan tes buta warna siswa kelas 2, 3, 4, 5, 6 MI Sinanggul 1, MI
Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6 dan tidak mendapatkan siswa
dengan konjungtiva pucat, penurunan visus, dan buta warna.
Mendapatkan data mengenai hasil pemeriksaan telinga siswa kelas
2, 3, 4, 5, 6 MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul 6
dan tidak mendapatkan siswa dengan penurunan ketajaman
pendengaran dan tidak mendapatkan siswa dengan serumen yang
menutupi camalis acusticus eksternus.
Mendapatkan data mengenai hasil pemeriksaan tenggorok siswa
kelas 2, 3, 4, 5, 6 MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD Sinanggul
6 dan tidak mendapatkan siswa dengan batuk dan pembesaran tonsil.
Mendapatkan data mengenai hasil pemeriksaan gigi dan mulut
siswa kelas 2, 3, 4, 5, 6 MI Sinanggul 1, MI Sinanggul 4, dan SD
Sinanggul 6 dan tidak mendapatkan siswa dengan karies dentis.
F. TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan berkala SD/MI merupakan sejumlah prosedur
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan, guru UKS,
dokter kecil kepada siswa setiap 6 bulan untuk memantau, memelihara
serta meningkatkan status kesehatan siswa dan memiliki sasaran peserta
didik di kelas 2, 3, 4, 5, dan 6 SD/MI.
Pemeriksaan kesehatan berkala harus dilaksanakan untuk memenuhi
rencana program kerja UKS Puskesmas Mlonggo I, yang dilaksanakan
oleh suatu tim di bawah koordinasi puskesmas yang terdiri dari guru
pembina UKS dan tenaga kesehatan (paramedis dan dokter/ dokter gigi).
Puskesmas sebagai organisasi fungsional kesehatan terdepan, yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan upaya kesehatan dalam wilayah
kerjanya, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan berkala siswa sekolah. Pelayanan kesehatan di sekolah
diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan (upaya promotif) dan
upaya pencegahan penyakit (upaya preventif). Dalam rangka upaya
preventif, antara lain dilakukan pemeriksaan berkala, dengan tujuan
memantau, memelihara, dan meningkatkan status kesehatan siswa.
1
Sasaran pemeriksaan berkala SD/MI adalah peserta didik di kelas
2, 3, 4, 5, dan 6 SD/MI, di mana siswa kelas 1 tidak termasuk ke dalam
sasaran karena telah masuk ke dalam program penjaringan kesehatan.
Masing-masing anggota tim pemeriksaan berkala kesehatan mencatat
data sebagai berikut:
2
Mencatat parameter yang sifatnya memberi petunjuk tentang tinggi
badan, berat badan, status gizi, ketajaman penglihatan, tes buta
warna, ketajaman pendengaran, ukuran tonsil, dan adanya karies
dentis.
Dengan telah ditetapkan paket pelayanan kesehatan minimal
sebagai standar dasar pelayanan kesehatan dari UKS, maka untuk
pemeriksaan berkala ditentukan jenis data minimal, sehingga perlu
dicatat sebagai dasar untuk menetapkan kondisi anak didik serta
tindak lanjutnya.
Masing-masing anggota tim pemeriksaan berkala mencatat data
sebagai berikut:
- Guru kelas/ Wali kelas mencatat data : keadaan umum,
tinggi badan, berat badan, penglihatan, pendengaran.
- Paramedik mencatat data : keadaan umum, mata, telinga,
hidung, tenggorok, gigi dan mulut.
PENILAIAN STATUS GIZI
4
4 Standar Penilaian Status Gizi WHO. http://ebookbrowse.com/standar-penilaian-status-gizi-
who20073-pdf-d281096497
7
Menurut WHO penilaian status gizi pada anak usia 8-18 tahun menggunakan
standar IMT berdasar umur.
IMT = BB (kg)
TB (m) x TB (m)
Download
of 7
Tujuan Umum
melaksanakan tindakan promotif, preventif, kuratif dalam mengatasi kejadian penyakit
yang banyak diderita oleh anak usia sekolah.
Tujuan Khusus
melaksanakan
Sasaran
SD
SMP
SMA
Petugas
Berbentuk Tim UKS yang terdiri dari: drg/prg, perawat, promkes
Kegiatan
Pengertian
UKS adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan
lingkungan sekolah serta seluruh warga sekolah pada setiap jalur, jenis, jenjang pendidikan mulai
TK/RA sampai SMA/SMK/MA.
Tujuan
Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik
dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik
maupun warga sekolah serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya.
Sasaran
Sasaran UKS adalah peserta didik sekolah / madrasah, Satuan Pendidikan Luar Sekolah, Guru,
pamong Belajar, Pengelola Pendidikan, pengelola Kesehatan dan masyarakat.
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan (upaya
promotif) dan upaya pencegahan penyakit (upaya preventif) serta upaya penyembuhan dan
pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) yang dilaksanakan melalui kegiatan :
2. Imunisasi
Tujuan pemberian imunisasi adalah untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap
penyakit difteri dan tetanus dengan imunisasi Difteri Tetanus Toxoid (DT) dan Tetanus Toxoid
(TT). Semua anak SD/MI kelas I menerima imunisasi DT, siswa kelas VI menerima
imunisasi TT.
3. Dokter kecil
Dokter kecil dalah siswa/siswi yang ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan
serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan yang diselenggarakan di sekolah. Kegiatan yang
dilakukan dokter kecil diantaranya :
5. Penjaringan kesehatan
Penjaringan kesehatan dilakukan bagi siswa kelas I yang baru masuk dan hasilnya akan
dimanfaatkan untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan UKS. Inti dari kegiatan
ini adalah untuk mengetahui secara dini masalah-masalah kesehatan anak sekolah, antara lain
status gizi anak, kesehatan indera penglihatan dan pendengaran yang merupakan faktor
penting bagi anak dalam proses pembelajaran.
6. Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan berkala dilakukan oleh petugs kesehatan, guru UKS, dokter kecil kepada seluruh
siswa dan guru setiap 6 bulan, untuk memantau, memellihara serta meningkatkan status
kesehatan mereka. Kegiatan yang dilakukan berupa penimbangan BB, pengukuran TB,
pemeriksaan ketajaman penglihatan dan pendengaran oleh guru UKS dengan dokter kecil,
pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan.
Logo UKS