10
% over weight or obese
6
9.1
4 6.7
4.2
2
0
1990 2010 2020
Sumber : UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. Diagnosis, Tata Laksana dan Pencegahan Obesitas pada Anak dan Remaja.
2014. Pedoman. IDAI
PREVALENSI OBESITAS PADA ANAK DAN
REMAJA DI INDONESIA
20
% over weight or obese
16
12
8 14.0
12.2 11.9
8.8
4
2.5 1.6
0
Balita 5-12 Balita 13-15 Balita 16-18
Obese
Obese
Overweight
Overweight
Aktivitas Sedentari?
• Aktivitas hidup santai.
• Tidak menggunakan
anggota tubuh
• Menonton TV
> 2 jam per hari
Makanan Tinggi Energi?
Anak sering makan
makanan tinggi kalori,
tinggi protein, rendah
serat
Pemakaian Energi Rendah Aktivitas Fisik
Rendah Anak usia sekolah kurang
melakukan aktivitas fisik
terstruktur dan teratur,
seperti :
-bersepeda,
-berenang,
-menari,
-karate,
-senam,
-sepakbola dan basket
Gejala Klinis Obesitas
• Acanthosis nigricans
• Gynaecomastia
• Perut Buncit
• Garis Putih di Kulit
• Penis Terbenam
• Pubertas/ Menarche Dini
• Genu valgum
• Stigmata/syndrome
Apakah obesitas bisa dicegah?
PENCEGAHAN OBESITAS
KECEPATAN PERTUMBUHAN ADIPOSITAS
SELAMA MASA PERTUMBUHAN
ADIPOSITY REBOUND dan PENCEGAHAN
OBESITAS
PENINGKATAN TUMBUH
TAHAPAN FISIOLOGIS
Bersifat individual
Semakin tinggi IMT
semakin dini adiposity
rebound
Cole TJ. Children grow and horses race : is the adiposity rebound a critical periode for later
obesity?.BMC Pediatrics.2004
Early adiposity rebound
Adiposity rebound 6-8 tahun
TJ Cole :
Early adiposity rebound
prediktor obesitas di usia dewasa
Penelitian di AS:
Setiap penurunan usia 1,5 tahun berhubungan dengan
peningkatan IMT 2,5 kg/m3
Sistematic review
Anak early adiposity rebound mengalami risiko obesitas
6x lebih besar
Hubungan obesitas dan early adiposity
rebound
1.Pencegahan primer
2.Pencegahan sekunder
3.Pencegahan tersier
Pencegahan obesitas
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
deteksi early adiposity rebound
menggunakan IMT
Semua anak usia dibawah 5 tahun
Curiga early adiposity rebound
Secara klinis sebelumnya ramping tampak
lebih gemuk
Secara antropometris overweight, obese,
IMT menyeberang garis persentil mayor
Langkah langkah deteksi Grafik IMT CDC
early adiposity rebound
1.Tentukan kurva IMT
yang sesuai
Percentile lines
5th - 10th - 25th - 50th
75th - 85th - 90th - 95th
Sumber :
www.cdc.gov/growthcharts/
Langkah langkah deteksi
early adiposity rebound
2. Tentukan BB dan PB
yang akurat
• Tentukan umur pada axis
horizontal
• Tandai persilanganya
↑BMI
AGE →
Langkah langkah deteksi early adiposity
rebound
Anak dengan IMT pada persentil 10
Early adiposity rebound ???
↑BMI
AGE →
Langkah langkah deteksi early adiposity
rebound
Anak dengan IMT pada persentil 85
Early adiposity rebound ???
AGE →
Langkah langkah deteksi early adiposity
rebound
Early adiposity rebound ???
AGE →
Langkah langkah deteksi early adiposity
rebound
Early adiposity rebound ???
Excessive Adiposity Rebound
• Excessive adiposity
rebound berhubungan
dengan tingginya IMT di
usia dewasa
• Peningkatan IMT
melewati persentil
↑BMI
↑BMI ↑BMI
AGE → AGE →
Pencegahan obesitas
3. Pencegahan tersier
mencegah komorbiditas dengan tatalaksana
obesitas pada anak dan remaja
• Pengaturan diet traffic light diet
• Peningkatan aktivitas fisis
• Modifikasi perilaku
Melibatkan keluarga
TATALAKSANA OBESITAS
• PRINSIP :
– PRILAKU MAKAN
– AKTIVITAS FISIK
– MODIFIKASI PRILAKU ORANG TUA SEBAGAI
PANUTAN
BENAR
Prilaku makan
• A. Pola makan yang benar
• Pemberian diet seimbang sesuai requirement daily allowances (RDA)
merupakan prinsip pengaturan diet pada anak gemuk karena anak masih
bertumbuh dan berkembang dengan metode food rules, yaitu:
• 1. Terjadwal dengan pola makan besar 3x/hari dan camilan
• 2x/hari yang terjadwal (camilan diutamakan dalam bentuk buah segar),
diberikan air putih di antara jadwal makan utama dan camilan, serta lama
makan 30 menit/kali
• 2. Lingkungan netral dengan cara tidak memaksa anak untuk
• mengonsumsi makanan tertentu dan jumlah makanan ditentukan oleh
anak
• 3. Prosedur dilakukan dengan pemberian makan sesuai
• dengan kebutuhan kalori yang diperoleh dari hasil perkalian antara
kebutuhan kalori berdasarkan RDA menurut height age dengan berat
badan ideal menurut tinggi badan
• Kalori yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan normal.
• Pengurangan kalori berkisar 200–500 kalori sehari dengan target
penurunan berat badan 0,5 kg per minggu. Penurunan berat badan
ditargetkan sampai mencapai kira-kira 20% di atas berat badan ideal
atau cukup dipertahankan agar tidak bertambah karena
pertumbuhan linier masih berlangsung
• • Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak
• 30%, dan protein cukup untuk tumbuh kembang normal (15-20%).
Bentuk dan jenis makanan harus dapat diterima anak, serta tidak
dipaksa mengonsumsi makanan yang tidak disukai
• • Diet tinggi serat dapat membantu pengaturan berat badan melalui
jalur intrinsik, hormonal dan colonic. Ketiga mekanisme tersebut
selain menurunkan asupan makanan akibat efek serat yang cepat
mengenyangkan (meskipun kandungan energinya rendah) serta
mengurangi rasa lapar, juga meningkatkan oksidasi lemak sehingga
mengurangi jumlah lemak yang disimpan. Pada anak di atas 2 tahun
dianjurkan pemberian serat dengan rumus (umur dalam tahun + 5) g
per hari.
The traffic light diet
Green food Yellow food Red food
Makanan yang boleh dimakan tiap Makanan yang boleh dikomsumsi Makanan yang boleh dimakan 1x
hari dalam porsi kecil, tetapi tidak seminggu
dianjurkan untuk dikomsumsi tiap
hari
Makanan yang mengandung tinggi Makanan yang mengandung Makanan yang mengandung rendah
vitamin, mineral dan serat,tetapi vitamin,mineral, energi, lemak vitamin dan mineral, tetapi tinggi
rendah energi, lemak jenuh, gula jenuh, gula dan garam dalam energi, lemak jenuh, gula dan garam
dan garam jumlah sedang
Makananyang digoreng dan kentang
Buah buahan dan sayuran Daging olahan rendah lemak dan olahan
Daging tanpa lemak dan ikan garam Daging olahan yang mengandung
Kacang kacangan, biji bijian, Roti dan sereal olahan tinggi lemak
buncis, dan lentil
Roti, gandum, sereal, beras, dan Produk susu tinggi lemak Makanan penutup berbahan dasar
pasta Kue dan biskuit rendah susu
Produk susu rendah lemak lemak/gula Kue manis dan biskuit
Air dan susu Susu dan jus buah rendah lemak Coklat dan minuman manis
tanpa tambahan gula
Kentang goring, sosis, salami, pie,hot
Yogurt rendah lemak, sandwich Daging babi, sereal olahan, dogs, nugget ayam, keripik kentang,
gandum, bubur, kacang panggang, roti,keju,pancakes,atau biscuit makanan manis seperti kue
ikan tuna kalengan, buah dan manis coklat,muffins, donat, dan soft drink
sayuran segar/ beku, daging sapi,
daging babi atau domba tanpa
lemak, ayam tanpa kulit
PIRAMIDA MAKANAN
Pola aktivitas fisis yang benar
• Pola aktivitas yang benar pada anak dan remaja
obes dilakukan dengan melakukan latihan dan
meningkatkan aktivitas harian karena aktivitas
fisis berpengaruh terhadap penggunaan energi.
• Peningkatan aktivitas pada anak gemuk dapat
menurunkan napsu makan dan meningkatkan laju
metabolisme. Latihan aerobik teratur yang
dikombinasikan dengan pengurangan energi akan
menghasilkan penurunan berat badan yang lebih
besar dibandingkan hanya dengan diet saja
Modifikasi perilaku
• Tata laksana diet dan latihan fisis merupakan
komponen yang efektif untuk pengobatan,
serta menjadi perhatian paling besar bagi ahli
fisiologi untuk memperoleh perubahan makan
dan aktivitas
• Peran orangtua sebagai komponen intervensi
sangat penting.
kesimpulan
• Obesitas merupakan masalah dunia
• Segera atasi kasus obesitas sedini mungkin
dan deteksi komorbiditasnya
• Prinsip tatalaksana obesitas adl menerapkan
perilaku makan, aktivitas yang benar, dan
modifikasi prilaku orang tua sebagai panutan
• Yang paling efektif adalah pencegahan
obesitas dengan deteksi dini early adiposity
rebound
45