1. Darah rutin • Kadar Hb >7gr/dl • Mcv 50-60fl • Mch <27
2. Gambaran darah tepi
• Didapatkan sel-sel yang abnormal yaitu sel mikrositik,eritrosit berinti (eritriblast),small fragmen dan sel target (leptocytes) • Poikilositosis • Anisositosis • Differential count neutrophil meningkat 3. Studi besi Digunakan untuk menyingkirkan diagnosis banding anemia defisiensi besi
4. Red cell distrubution widht
Thalassemia trait memiliki eritrosit mikrositik yang uniform sehingga tidak / hanya sedikit ditandai dengan peningkatan RDW. Thalassemia mayor dan intermedia menunjukkan peningkatan RDW yang tinggi nilainya 5. Retikulosit Meningkat pada thalasemia yang menandakan adanya peningkatan aktivitas sumsum tulang
6. High performance liquid chromatography
(HPLC) • HbF dominan (>90%) pada hampir semua kasus thalassemia β berat, • Kadar HbA2 mencerminkan derajat kelainan yang terjadi. • HbA2 3,6-4,2% pada thalassemia β+ ringan. • HbA2 4-9% pada thalassemia heterozigot β0 dan β+ berat. • HbA2 lebih dari 20% menandakan adanya HbE. Jika hemoglobin yang dominan adalah HbF dan HbE, maka sesuai dengan diagnosis thalassemia β / HbE.11 7. Elektroforesis hemoglobin Pemeriksaan ini adalah teknik pemisahan molekul-molekul bermuatan positif dan atau negative berdasarkan pH serta menggunakan tegangan listrik yang tinggi. 8. Analisis DNA Analisis DNA digunakan untuk membantu mengkonfirmasi mutasi pada gen penghasil globin alfa dan beta.