Anda di halaman 1dari 27

INKOMPATIBILTAS A-B-O

PADA NEONATUS
INKOMPATIBILTAS A-B-O

Inkompatibilitas ABO adalah salah satu penyebab


penyakit hemolitik pada bayi baru lahir
dan
turut menjadi faktor resiko terjadinya
Hiperbilirubinemia.
SISTEM PENGGOLONGAN DARAH A-B-O

Sistem ABO ditemukan pada tahun 1900 oleh


Karl Landsteiner.

Antigen-antigen utamanya disebut A dan B, antibodi


utamanya adalah anti-A dan anti-B.
SISTEM PENGGOLONGAN DARAH A-B-O

• Tahun 1900 (Landsteiner):


Golongan A, B, O

• Tahun 1901 (Von Decastelio dan Sturli):


Golongan AB
GOLONGAN DARAH

Antibodi alamiah
Golongan Darah Antigen

O - anti-A + anti-B

A A anti-B

B B anti-A

AB A+B -
DASAR PENEMUAN GOLONGAN DARAH

 Adanya antigen pada permukaan eritrosit

 Adanya zat anti (antibodi) yang terdapat dalam


plasma/serum
ANTIBODI
 Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh
tubuh, baik secara alamiah ataupun sebagai reaksi
terhadap masuknya antigen.
 Mempunyai struktur molekul imunoglobulin
 Contoh: anti A, anti B dan anti AB pada sistem
penggolongan darah ABO disebut sebagai aglutinin.
PENGERTIAN INKOMPATIBILTAS A-B-O

Suatu kondisi yang diakibatkan oleh adanya


ketidaksesuaian golongan darah antara ibu dan janin
yang dikandung.

HEMOLISIS DARAH
INKOMPATIBILTAS A-B-O

Inkompatibilitas A-B-O menjadi penyebab hemolisis


pada neonatus.

Biasa terjadi pada janin dengan golongan darah A,B


atau AB dari ibu yang bergolongan darah O.
INKOMPATIBILTAS A-B-O

Pada kelompok golongan darah O terdapat antibodi


anti-A dan anti-B (IgG) yang muncul secara alami
dan dapat melewati sawar plasenta.
INKOMPATIBILITAS A-B-O

Sistem imun ibu menghasilkan antibodi yang melawan


sel darah merah pada janin yang dikandung.

Pada saat kehamilan, eritrosit janin dalam beberapa


insiden dapat masuk ke dalam sirkulasi darah ibu.
Kondisi ini disebut juga dengan Fetomaternal
Microtransfusion.
INKOMPATIBILITAS A-B-O

Apabila ibu tidak memiliki antigen seperti yang


terdapat pada eritrosit janin, maka ibu akan
distimulasi untuk membentuk
antibodi (IgG).
INKOMPATIBILITAS A-B-O

Antibodi tipe IgG tersebut dapat melewati plasenta dan


kemudian masuk ke dalam peredaran darah janin
sehingga sel-sel eritrosit janin akan diselimuti dengan
antibodi tersebut dan akhirnya terjadi:

AGLUTINASI dan HEMOLISIS


MEKANISME KOMPENSASI TUBUH
BAYI

Kompensasi tubuh bayi dari ketidakcocokan ini adalah


dengan cara memproduksi dan melepaskan
eritroblas (yang berasal dari sumsum tulang)
secara berlebihan.
INKOMPATIBILITAS A-B-O

Produksi eritroblas ini melibatkan berbagai


komponen sel-sel darah, seperti platelet dan
faktor pembekuan darah.
INKOMPATIBILITAS A-B-O

Penghancuran sel-sel darah merah


menghasilkan bilirubin.

Apabila terjadi peningkatan kadar bilirubin yang


melebihi ambang batas normal (Hiperbilirubinemia)
yang tidak diatasi maka dapat berkembang
menjadi Kern Ikterus.
INSIDENSI INKOMPATIBILITAS A-B-O

Terjadi pada 12% kehamilan, tetapi hanya 2%


yang berkaitan dengan hemolisis berat.

(Schwartz, 2005)
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi yang muncul pada bayi setelah persalinan


diantaranya seperti:
•Asfiksia, distres pernapasan
•Jaundice (dan hiperbilirubinemia)
•Hipoglikemia
•Koagulopati (penurunan platelet dan faktor
pembekuan darah)
•Ikterus (Kern ikterus)
Pemerikasaan Penunjang Pada
Inkompatibilitas ABO Neonatus

A.Hitung sel darah merah

Pemeriksaan sel darah merah menunjukkan adanya


retikulositosis (retikulosit > 4,6%) dan mikrosferosit pada
apus darah tepi (Desiana Dharmayani, et.al., 2009).
Retikulosit merupakan sel darah merah imatur.

Jika terjadi anemia, sumsum tulang berusaha


mengkompensasi dengan meningkatkan aktivitas
eritropoiesis, yang tercermin pada peningkatan
hitung retikulosit.

Jika produksi sumsum tulang terganggu maka hitung


retikulosit akan tetap rendah.
Pemerikasaan Penunjang Pada
Inkompatibilitas ABO Neonatus

B. Direct Coomb Test (DCT)

Tujuan dari pemeriksaan DCT: mengetahui apakah sel darah


merah diselubungi oleh IgG atau komplemen, artinya apakah ada
proses sensitisasi pada sel darah merah pasien.

DCT pada neonatus yang mengalami inkompatibilitas ABO


menunjukkan hasil positif.
Pemerikasaan Klinis Pada
Inkompatibilitas ABO Neonatus

• Adanya gangguan minum, instabilitas suhu, apnea.

• Adanya ikterus atau pewarnaan kuning pada kulit,


konjungtiva, dan mukosa yang terjadi karena meningkatnya
kadar bilirubin dalam darah (Djoko Waspodo et.al., 2005).

• Klinis akan menunjukkan ikterus bila kadar bilirubin dalam


serum adalah ≥ 5mg/dl (85µmol/L).
Pemerikasaan Klinis Pada
Inkompatibilitas ABO Neonatus

• Pemeriksaan klinis adanya ikterus dilakukan


dibawah pencahayaan yang memadai dan dimulai
dari kepala, leher, dan seluruh tubuh.
Diagnosis hemolitik Pada
Inkompatibilitas A-B-O Neonatus
• Ikterus (early onset).

• Bayi baru lahir dengan golongan darah A, B, AB dari ibu dengan


golongan darah ibu O.

• Terdapat satu atau lebih kriteria hemolitik (tanpa penyebab


hemolisis dan anemia yang lain) seperti: menurunnya
hemoglobin dan hematokrit, meningkatnya bilirubin indirek,
terdapat retikulositosis, DCT positif (Heydarian, 2012).
TATA LAKSANA

• Berikan ASI secara dini. Jika bayi tidak dapat menyusu, ASI
eksklusif dapat diberikan melalui pipa nasogastrik.

• Jemur bayi dibawah matahari pagi (07.00-0.30).

• Pemberian fototerapi

• Pemberian tranfusi albumin

• Tranfusi tukar (darah)

Anda mungkin juga menyukai