Anda di halaman 1dari 37

REFLEKSI KASUS :

OMPHALITIS
Nama : Amelia Julianty Tirayo
No. Stambuk : N 111 16 074
Pembimbing : dr. Suldiah, Sp.A
PENDAHULUAN
Omfalitis biasanya ditemukan sebagai selulitis superficial
yang dapat menyebar ke seluruh dinding abdomen

Sekitar 3/4dari kasus omfalitis merupakan polimikrobial,


bakteri aerob ditemukan pada sekitar 85% dari infeksi.

Faktor penyebab omphalitis, yakni : riwayat persalinan


dengan higiene dan sanitasi yang kurang, penolong
persalinan yang tidak terlatih dan perawatan tali pusat yang
tidak steril
LAPORAN KASUS
IDENTITAS BAYI
Nama : By. Ny. IL
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir/Usia : 10 Desember 2016, Pukul 17.30
Alamat : Kab. Mamuju Utara
Agama : Islam
Waktu Masuk : 14 Desember 2016, Pukul 02.30
ANAMNESIS
Bayi jenis kelamin laki-laki usia 4 hari
rujukan dari RS Pasangkayu masuk dengan
keluhan pucat, serta adanya perdarahan
tali pusat dan berbau tidak sedap. Keluhan
dirasakan 1 hari sebelum masuk Rumah
Sakit, Keluhan demam (-), sianosis (-), kejang
(-), icterus (-), merintih (-), retraksi dinding
dada (-), BAB (+), BAK (+).
ANAMNESIS
Riwayat lahir, di Rumah pada tanggal 10
Desember 2016 pukul 17.30 WITA lahir spontan letak
belakang kepala, dibantu oleh Tetangga. Menurut
ibu, bayi lahir cukup bulan. APGAR Score dan Ballard
score pada waktu lahir tidak diketahui. Warna air
ketuban putih keruh, langsung menangis. Berat
badan lahir 2900 gram, panjang badan 49 cm. Ibu
mengaku, perawatan tali pusat bayi dilakukan oleh
ayah bayi sendiri tanpa bantuan tenaga medis.
ANAMNESIS
Riwayat maternal, bayi lahir dari ibu G5P4A1,usia
ibu pada saat hamil adalah umur 40 tahun dan usia
ayah 45 tahun. Ibu pasien rajin memeriksakan
kehamilannya dan kontrol > 4 kali dan imunisasi ibu
lengkap. Ibu mengaku, selama kehamilan, ibu tidak
pernah menderita sakit, terjatuh, ataupun masalah
lainnya. Tidak ada riwayat merokok, mengkonsumsi
alkohol, maupun menggunakan obat-obatan
terlarang. Tidak ada riwayat keluhan serupa di
keluarga pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

Data Antropometrik
Tanda Vital Berat Badan : 2900 gram
Denyut Jantung : 140 /menit Panjang Badan: 49 cm
Respirasi : 57 /menit Lingkar Kepala : 33 cm
Temperatur : 36,8 oC Lingkar Dada : 32 cm
CRT : 1,8 detik Lingkar Perut : 34 cm
Lingkar Lengan Atas : 9 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Sistem Respirasi DOWNE SCORE
Sianosis : (-) Frekuensi Napas :0
Merintih : (-) Retraksi :0
Apneu : (-) Sianosis :0
Retraksi Dinding Dada : (-) Udara Masuk :0
Gerakan Dinding Dada : Simetris
Merintih :0
Napas Cuping Hidung : (-)
Total skor :0
Stridor : (-)
Bunyi Napas : Bronchovesicular +/+ Kesimpulan : tidak ada gangguan
napas
Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Kriteria gangguan napas WHO : tidak
Wheezing -/- ada gangguan napas
PEMERIKSAAN FISIK
Sistem Cardiovascular Sistem Gastrointestinal
Bunyi Jantung : BJ I dan II Kelainan dinding abdomen : (-)
murni reguler Muntah : (-)
Diare : (-)
Bunyi Tambahan : Murmur (-),
Residu Lambung : (-)
Gallop (-)
Organomegali : (-)
Atresia usus : (-)
Sistem Hematologi Bising usus : (+) kesan normal
Pucat : (+) Umbilikus : Berdarah (+), Warna
Ikterus : (-) Kemerahan (+), Berbau (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Sistem Neurologi
Aktivitas : Bergerak aktif Sistem Reproduksi
Kesadaran : Compos Anus imperforata : (-)
mentis
Hipospadia : (-)
Fontanella : Datar
Sutura : Belum fusi Hernia : (-)
Reflex Cahaya : RCL (+/+), Hidrokel : (-)
RCTL (+/+)
Testis : Sudah turun ke
Refleks Fisiologis : (++)
dalam scrotum, rugae jelas,
Kejang : (-)
edema (-)
/
Tonus otot :
/
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan lain:
Kepala : Normocephalus
+/+ /
Ekstremitas : Lengkap, akral hangat , edema ,
+/+ /
Ujud Kelainan Kulit (-)
Turgor : Kembali segera
Kulit : Ujud Kelainan Kulit (-)
Kelainan kongenital : (-)
Trauma lain : (-)
PEMERIKSAAN FISIK
SKOR BALLARD Maturitas Fisik
Maturitas Neuromuscular Kulit : (-)

Sikap Tubuh : (-) Lanugo : (-)


Permukaan Plantar : (-)
Persegi Jendela : (-)
Payudara : (-)
Rekoil Lengan : (-)
Mata/Telinga : (-)
Sudut Poplitea : (-) Genitalia Pria : (-)
Tanda Selempang : (-) Total : (-)
Tumit ke Kuping: (-) Total skor : (-)
Total : (-) Estimasi umur kehamilan : (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hasil lab 14 / 12 / 2016 :


RBC : 1.09 x 106/mm3
HGB : 3.7 g/dl
HCT : 11.1 %
PLT : 169 x 103/mm3
WBC : 22.7 x 103/mm3
GDS : 111 mg/dl
RESUME
Bayi jenis kelamin laki-laki usia 4 hari rujukan dari RS
Pasangkayu masuk dengan keluhan pucat, serta adanya
perdarahan tali pusat dan berbau tidak sedap. Keluhan
dirasakan 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Riwayat lahir, di
Rumah pada tanggal 10 Desember 2016 pukul 17.30 WITA
lahir spontan letak belakang kepala, dibantu oleh Tetangga.
Menurut ibu, bayi lahir cukup bulan. APGAR Score dan
Ballard score pada waktu lahir tidak diketahui. Warna air
ketuban putih keruh, langsung menangis. Berat badan lahir
2900 gram, panjang badan 49 cm. Ibu mengaku, perawatan
tali pusat bayi dilakukan oleh ayah bayi sendiri tanpa
bantuan tenaga medis
RESUME
Riwayat maternal, bayi lahir dari ibu G5P4A1,usia
ibu pada saat hamil adalah umur 40 tahun dan usia
ayah 45 tahun. Ibu pasien rajin memeriksakan
kehamilannya dan kontrol > 4 kali dan imunisasi ibu
lengkap. Ibu mengaku tidak ada masalah selama
kehamilan.
Hasil pemeriksaan fisik keadaan umum baik,
kesadaran compos mentis, aktivitas bergerak aktif.
Denyut jantung : 140 /menit, Respirasi : 57 /menit,
Temperature : 36,8oC, CRT : 1,8 detik. Berat Badan :
2900 gram, Panjang Badan: 47 cm. Skor Ballard : - .
DIAGNOSIS

Anemia e.c Perdarahan Tali Pusat + Omphalitis


PENATALAKSANAAN

IVFD KAEN 1B 12 gtt/m


Inj. Ampicilin 3 x 100 mg IV
Inj. Vit. K1 1 mg/hari
ASI / PASI 8 x 40 cc
Transfusi PRC 30 cc
FOLLOW UP Kamis / 15 Dec 2016
Bayi umur 5 hari (Perawatan hari 1)

S
Pucat (+), Tali Pusat Berdarah (-), Tali Pusat Berbau (-), Kejang (-), Sesak (-), Sianosis (-),
Merintih (-), Muntah (-), Tremor (-), Masalah minum (-), Perut Kembung (-)
BAB (+), BAK (+)
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Denyut jantung : 120 x/menit
Respirasi : 54 /menit
Suhu tubuh : 37,3C
Berat badan : 2900 gram
O
1) Sistem Pernapasan
Merintih : (-)
Apnea : (-)
Retraksi : (-)
Bunyi Pernapasan : Bronchovesicular +/+
Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
FOLLOW UP Kamis / 15 Dec 2016
DOWNE SCORE
Frekuensi napas :0
Retraksi :0
Sianosis :0
Udara masuk :0
Merintih :0
Total skor :0
Kesimpulan : tidak ada gangguan napas
Kriteria gangguan napas WHO: tidak ada gangguan napas
O 2) Sistem Kardiovaskular
Bunyi Jantung I/II : Murni, regular
Murmur : (-)

3) Sistem Neurologis
Aktivitas : Aktif
/
Tonus Otot : /
Kejang : (-)
Refleks : (++)
FOLLOW UP Kamis / 15 Dec 2016
4) Sistem Hematologi
Pucat : (+)
Ikterus : (-)

5) Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen : (-)
Muntah : (-)
Diare : (-)

O Residu Lambung
Peristaltik
: (-)
: (+), kesan normal
Umbilikus : Berdarah (-), Warna Kemerahan (-), Berbau (-)

6) Sistem Genitalia
Anus Imperforata : (-)
Hipospadia : (-)
Hernia : (-)
Hidrokel : (-)
Testis : Edema (-)
FOLLOW UP Kamis / 15 Dec 2016

7) Pemeriksaan Lain
Kepala : Normocephalus
+/+ /
Ekstremitas : Akral hangat +/+, edema /, UKK (-)
Turgor : Kembali segera
Kulit : UKK (-)
Kelainan Kongenital : (-)
Trauma lain : (-)
O

8) Pemeriksaan Penunjang (Hasil lab 15 / 12 / 2016) :


RBC : 3.09 x 106/mm3
HGB : 10.3 g/dl
HCT : 29.6 %
PLT : 270 x 103/mm3
WBC : 23.7 x 103/mm3
FOLLOW UP Kamis / 15 Dec 2016

A Bayi Anemia e.c Perdarahan Tali Pusat + Omphalitis

IVFD KAEN 1B 12 gtt/m


Inj. Ampicilin 3 x 100 mg IV
P Inj. Gentamisin 3 x 8 mg IV
Inj. Vit. K1 1 mg/hari (1 kali)
ASI / PASI 8 x 40 cc
FOLLOW UP Jumat / 16 Dec 2016
Bayi umur 6 hari (Perawatan hari 2)

S
Pucat (-), Tali Pusat Berdarah (-), Tali Pusat Berbau (-), Kejang (-), Sesak (-), Sianosis (-),
Merintih (-), Muntah (-), Tremor (-), Masalah minum (-), Perut Kembung (-)
BAB (+), BAK (+)
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Denyut jantung : 128 x/menit
Respirasi : 48 /menit
Suhu tubuh : 36.7C
Berat badan : 2900 gram
O
1) Sistem Pernapasan
Merintih : (-)
Apnea : (-)
Retraksi : (-)
Bunyi Pernapasan : Bronchovesicular +/+
Bunyi Tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
FOLLOW UP Kamis / 15 Dec 2016
DOWNE SCORE
Frekuensi napas :0
Retraksi :0
Sianosis :0
Udara masuk :0
Merintih :0
Total skor :0
Kesimpulan : tidak ada gangguan napas
Kriteria gangguan napas WHO: tidak ada gangguan napas
O 2) Sistem Kardiovaskular
Bunyi Jantung I/II : Murni, regular
Murmur : (-)

3) Sistem Neurologis
Aktivitas : Aktif
/
Tonus Otot : /
Kejang : (-)
Refleks : (++)
FOLLOW UP Kamis / 15 Dec 2016
4) Sistem Hematologi
Pucat : (+)
Ikterus : (-)

5) Sistem Gastrointestinal
Kelainan dinding abdomen : (-)
Muntah : (-)
Diare : (-)

O Residu Lambung
Peristaltik
: (-)
: (+), kesan normal
Umbilikus : Berdarah (-), Warna Kemerahan (-), Berbau (-)

6) Sistem Genitalia
Anus Imperforata : (-)
Hipospadia : (-)
Hernia : (-)
Hidrokel : (-)
Testis : Edema (-)
FOLLOW UP Kamis / 15 Dec 2016

7) Pemeriksaan Lain
Kepala : Normocephalus
+/+ /
Ekstremitas : Akral hangat +/+, edema /, UKK (-)
Turgor : Kembali segera
Kulit : UKK (-)
Kelainan Kongenital : (-)
Trauma lain : (-)
O

8) Pemeriksaan Penunjang (Hasil lab 15 / 12 / 2016) :


RBC : 3.09 x 106/mm3
HGB : 10.3 g/dl
HCT : 29.6 %
PLT : 270 x 103/mm3
WBC : 23.7 x 103/mm3
FOLLOW UP Kamis / 15 Dec 2016

A Bayi Anemia e.c Perdarahan Tali Pusat + Omphalitis

IVFD KAEN 1B 12 gtt/m


Inj. Gentamisin 3 x 8 mg IV
ASI / PASI 8 x 40 cc
P
Pasien pulang atas permintaan sendiri
DISKUSI
DEFINISI
Adalah infeksi yang terjadi pada tali pusat

Biasanya ditemukan sebagai selulitis superficial yang


dapat menyebar ke seluruh dinding abdomen dan
OMPHALITIS dapat berkembang menjadi mionekrosis,
necrotizing fasciitis, atau penyakit sistemik

Merupakan penyebab tersering pada mortalitas


neonatus di daerah-daerah berkembang
MANIFESTASI KLINIK
LOKAL SISTEMIK
Takikardi (denyut jantung lebih dari
Discharge yang purulen 180 kali per menit)
dan berbau busuk dari Hipotensi dan capillary refill menurun
umbilicus atau tali pusat Tanda-tanda gagal nafas atau
apneu
Distensi abdomen dengan penurunan
bising usus
Eritema, edema, dan
Distensi abdomen dengan penurunan
nyeri tekan di daerah bising usus
periumbilical -Iritabilitas, Letargi, Penurunan refleks
menghisap, Hipotonus atau hipertonus
ETIOLOGI
AEROB

ANAEROB
Staphylococcus
aureus (penyebab
tersering) Bacteroides fragilis
Streptokokus grup A Peptostreptococcus
Escherichia coli Clostridium
perfringens
Klebsiella
Proteus
FAKTOR RESIKO
Penanganan
Infeksi Ketuban
tali pusat yang
sekunder pecah dini
tidak pantas

Proses Prematuritas,
Ibu dengan
kelahiran yang Bayi berat lahir
infeksi
tidak steril rendah
TATALAKSANA
F Antibiotik: ampicillin, cloxacillin,
A flucloxacillin, methicillin yang
R dikombinasi dengan gentamycin.
M Untuk bakteri anaerob, dapat
A diberikan antibiotik berupa
K metronidazole.
O Terapi diberikan selama 10-14 hari
L Untuk omfalitis sederhana yang tidak
O terjadi komplikasi, dapat diberikan
G terapi antibiotik jangka pendek
I selama 7 hari.
TATALAKSANA
F Infeksi tali pusat lokal atau terbatas
Biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum
A memegang atau membersihkan tali pusat, untuk
R mencegah berpindahnya kuman dari tangan.
M Bersihkan tali pusat menggunakan larutan
antiseptik (misalnya klorheksidin
N A atau iodium povidon 2,5%) dengan kain kassa
O K yang bersih.
N O Oles sekitar tali pusat dengan antiseptik (misalnya
gentian violet 0,5% atau iodium povidon 2,5%)
L 8x/hari sampai tidak ada nanah lagi.
O Anjurkan Ibu melakukan ini kapan saja bila
G memungkinkan. Jika kemerahan atau bengkak
pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm, obati
I seperti infeksi tali pusat berat atau meluas
TATALAKSANA
F Infeksi tali pusat berat atau meluas
A Lakukan pemeriksaan
R laboratorium untuk pemeriksaan kultur
M
dan sensivitasi.
N A Dapat diberikan pemberian antibiotik
O K
sesuai indikasi seperti Kloksasilin oral
selama lima hari jika terdapat pustule /
N O
lepuh kulit dan selaput lendir.
L
Cari tanda-tanda sepsis.
O
Lakukan perawatan umum seperti
G
dijelaskan untuk infeksi tali pusat lokal
I atau terbatas
PROGNOSIS

Omfalitis yang diterapi dengan baik


biasanya sembuh tanpa morbiditas serius.
Namun, jika lambat diketahui dan pengobatan
tertunda, angka kematian bisa tinggi mencapai
7-15%. Morbiditas dan mortalitas yang serius
dapat terjadi akibat komplikasi seperti
necrotizing fasciitis, peritonitis, dan eviserasi.
Thrombosis vena portal dapat berakibat fatal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai