Anda di halaman 1dari 19

GROUP 5

IMMUNOHEMATOLOGI
KELOMPOK 5

1 CHINTIA AGATHA OKTAVIA PAH (5117031)

2 CORNELIA CAROLIN CHYNTIA LAULAKA (5117016)

3 RAFLI MUHAMMAD .Y. (5117043)

4 NURUL ISLAMI HENTINI (5117026)

5
INCOMPATIBILITY
GOLONGAN DARAH

KELOMPOK 5
Apa itu
Incompatibilty?
Incompatibility atau ketidaksesuaian dalam
konteks golongan darah ini disebabkan oleh
pengikatan antibodi plasma dengan antigen sel
darah merah, sehingga menyebabkan reaksi.
5
Inkompatibiltas ABO
Seringkali terjadi pada ibu dengan golongan darah O dan bayi dengan golongan darah baik A maupun B.

A C E
Dari Ibu Bilirubin Cerebral Palsy
Ibu dengan golongan darah O Penghancuran sel darah merah Apabila bayi tidak ditangani, bayi
menghasilkan antibodi anti-A dan menyebabkan peningkatan akan menderita cerebral palsy.
anti-B masuk ke sirkulasi janin produksi bilirubin, yang
(dalam jumlah kecil) merupakan produk sisa

Lisis Ikterus
Anti-A dan anti-B yang masuk Apabila terlalu banyak bilirubin
menghancurkan sel darah yang dihasilkan, akan
merah janin menyebabkan ikterus pada bayi.

B D
Inkompatibiltas Rh

Yuk pelajari !!

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
6
Penyebab Incompatibilty

Reaksi Imunitas Sistem penggolongan ABO merupakan satu-


satunya yang memiliki antigen dan antibodi
Antigen & Antibodi
sekaligus. Inkompabilitas ABO dapet
disebabkan karena interaksi antara antigen
dan antibodi yang menimbulkan aglutinasi.

Reaksi Hemolisis
Reaksi hemolitik akibat transfusi dibagi menjadi dua
Transfusi kelompok yaitu reaksi hemolitik yang disebabkan
proses imun yang terdiri dari reaksi hemolitik akut dan
reaksi hemolitik lambat dan non-imun .

Secara Umum 1. Adanya kesalahan identifikasi (nursing error)

2. Label sample darah tertukar (phlebotomist error)

3. Adanya kesalahan saat mengambil sample


(phlebotomist error)

4. Adanya kekeliruan saat uji pretransfusi (lab error)


7
Pemeriksaan Darah Lengkap
Untuk memeriksa kadar hemoglobin, hematocrit, sel darah merah, sel darah putih, dan platelet
dalam darah. Hasil yang abnormal menunjukkan kemungkinan hemolisis, kelainan darah, atau
infeksi

Pemeriksaan Urine Lengkap


Pemeriksaan UL dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang dengan
menemukan hemoglobin pada sampel urin. Jika kapasitas hemoglobin bebas
melebihi yang dapat diabsorbsi,hal ini menunjukan bahwa telah terjadi lisis sel
darah merah yang sangat banyak sebagai akibat dari inkompatibilitas ABO.

DIAGNOSIS
Tanda fisik yang kemungkinan muncul seperti jaundice (kekuningan pada kulit dan mata), tachycardia atau
arrhythmia, tachypnea atau pernafasan yang tidak teratur, pembesaran organ limpa, dan pendarahan dalam
(internal bleeding).
8
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Umum
Pemberian obat yang bersifat meredakan reaksi alergi, seperti antihistamin; obat yang menurunkan reaksi inflamasi
seperti steroid; pemberian cairan fisiologis secara intravena; serta pemberian obat yang menaikkan tekanan darah
seperti epinefrin apabila penurunan tekanan darah terjadi secara drastis.

Penatalaksanaan Inkompatibilitas ABO pada Transfusi


• Dengan menghentikan transfusi secepatnya, lalu memberikan infus cairan salin
• Dilakukan pemberian oksigen yang cukup untuk penderita
• Transfusi plasma atau trombosit

Penatalaksanaan Inkompatibilitas ABO pada Neonatus


Penatalaksanaan kasus inkompatibilitas ABO pada neonatus umunya lebih berfokus pada penanganan
hiperbilirubinemia. Melalui IVIG (Intravenous Immunoglobulin) , porfirin tin (Sn).

Pada inkompatibilitas ABO yang terjadi pada neonates, penatalaksanaan secara umum dibagi menjadi 2 yakni
penatalaksanaan secara farmakologi (Pemberian oral arang aktif) dan non farmakologi (fototerapi dan transfusi tukar)
9
Apa itu
transfusi Pada umumnya, transfusi tukar dilakukan dengan indikasi
sebagai berikut:

tukar??? a. Pada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek < 20


mg/dl.
b. Kenaikan kadar bilirubin indirek yang cepat, yaitu 0,3-1
mg/dl/jam.
c. Anemia yang berat pada neonatus dengan gejala gagal
jantung.
d. Bayi dengan kadar hemoglobin talipusat <14 mg/dl dan uji
Coombs direk positif.
Transfusi tukar dilakukan dengan indikasi untuk menghindari
efek toksisitas bilirubin 10
Prognosis
dari
inkompatibiltas
ABO system
• Inkompatibilitas ABO yang terjadi pada seseorang atau janin
dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau bahkan
kematian.

• Pengukuran titer antibody dapat dilakukan dengan tes Coombs,


baik secara direct maupun indirect.

a. Indirect Coombs di lakukan pada serum darah dan dilakukan


sebelum tranfusi darah atau pada janin

b. Direct Coombs dilakukan pada eritrosit dan dilakukan pada bayi


baru lahir.

11
2

Penyakit
Hemolitik pada
bayi baru lahir
13

Pengantar

Golongan
darah Zat anti

Antigen Sensibilitas
Hemolytic Disease of
The Newborn (HDN).
• erytroblastosis fetalis (pada janin) atau Hemolytic Disease of
The Newborn (HDN) merupakan penyakit yang diakibatkan dari
sensibilitas pada kehamilan.

• Penyakit HDN ini paling sering terjadi pada sistem golongan


darah Rhesus,

• Namun, tidak menutup kemungkinan juga untuk terjadi pada


sistem golongan darah ABO meski dengan kemungkinan yang
kecil.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 14


Klasifikasi HDN
Berdasarkan penyebab terjadinya, hemolisis pada bayi baru lahir dibedakan menjadi isoimunisasi dan non-isoimunisasi.

Isoimunisasi
Non-isoimunisasi
Ayah (Rh+) dan ibu (Rh-) => eritrosit anak masuk ke
dalam darah ibu => sensibilitasi ibu terhadap antigen Pada hemolisis non-isoimunisasi dapat disebabkan oleh:
Rh =>terbentuk zat anti =>zat anti masuk ke janin a) Gagal miokardium (lapisan tengah dan tebal pada
melalui plasenta =>terjadi reaksi antigen-antibod jantung) primer
i=>hemolisis b) Peningkatan permeabilitas kapiler
c) Kelainan kromosom
d) Obstruksi/sumbatan aliran vena. 15
Diagnosis HDN

Tes golongan darah Rh


Pengujian untuk mengetahui adanya antibodi positif
Rh dalam darah ibu

Sampling darah tali


pusat
untuk memeriksa antibodi, bilirubin, dan
USG anemia pada janin.
untuk mendeteksi pembesaran
organ atau penumpukan cairan
pada janin.

Amniosentesis
untuk mengukur jumlah bilirubin dalam
cairan ketuban.

16
Gejala Klinis

Gejala selama kehamilan


1. Dengan amniosentesis, cairan ketuban mungkin
memiliki warna kuning dan mengandung bilirubin.

2. USG janin menunjukkan pembesaran hati, limpa,


dan penumpukan cairan di perut janin, sekitar
paru-paru, atau di kulit kepala

Gejala setelah lahir


1. Tubuh terlihat pucat mungkin jelas, karena
anemia
2. Penyakit kuning, atau pewarna kuning cairan
ketuban, tali pusat, kulit, dan mata dapat
hadir.
3. Bayi dengan hidrops fetalis memiliki edema
berat (pembengkakan) dari seluruh tubuh dan
bayi terlihat sangat pucat
1 Kiswari, Rukman.(2014).Hematologi dan
transfusi.Jakarta :Penerbit Erlangga

2 Hoffbrand,A.V.(2013). Kapita Selekta


Hematologi edisi 6.Jakarta:EGC

Daftar 3 Tia, Kadek.(2017). INKOMPATIBILITAS


PADA PENENTUAN GOLONGAN DARAH MENURUT
SISTEM ABO. Bali: Universitas Udayana

pustaka
4 Arosa, Feri.(2016). MENGENAL PENYAKIT
HEMOLITIK PADA BAYI BARU LAHIR .
Bandung:Institut Teknologi Bandung
5 Mathyas T. Penyakit hemolitik et causa inkompatibilitas
ABO. 2014. [diakses pada 11 Maret 2017] Tersedia di
https://www.scribd.com/doc/226318521/inkompatibilitas-
6 ABO-padaneonatus

18
Thank You for
Watching!
Any Questions?

GROUP 5

Anda mungkin juga menyukai