Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : ONAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 819917032

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4202/ Pembelajaran IPA di SD

Kode/Nama UPBJJ : Bandung

Masa Ujian : 2019/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No Jawaban
1. Kegunaan analisis konteks dalam KTSP.
(1) memperoleh gambaran nyata kondisi sekolah
(2) memperoleh gambaran nyata situasi sekolah
2. Hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi berdasarkan gambar tersebut adalah
sebagai berikut : evaluasi belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes
sebagai alat ukurnya. Akan tetapi tentu saja tes hanya merupakan salah satu alat ukur yang
dapat digunakan karena informasi tentang hasil belajar tersebut dapat pula diperoleh tidak
melalui tes, misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti observasi, skala rating, dan
lain-lain. Guru mengukur berbagai kemampuan siswa, apabila guru melangkah lebih jauh
dalam menginterpretasikan skor sebagai hasil pengukuran tersebut dengan menggunakan
standar tertentu untuk menentukan nilai atas dasar pertimbangan tertentu, maka kegiatan
guru tersebut telah melangkah lebih jauh menjadi evaluasi, (Zainul : 2001). Untuk
mengungkapkan hubungan antara asesmen dan evaluasi, Gabel (1993) mengungkapkan
bahwa evaluasi merupakan proses pemberian penilaian terhadap data atau hasil yang
diperoleh melalui asesmen. Sementara itu menurut Wilda (2010) hubungan antara tes,
pengukuran, dan evaluasi adalah siswa dapat diukur kemampuannya melalui tes yang
sesuai dengan jenjang atau tingkat kemampuan serta perkembangan dari proses
pembelajaran yang telah dialami siswa tersebut. Setelah kemampuan siswa diukur dan
dinilai, mereka dapat dievaluasi berdasarkan data-data dari pengukuran dan penilaian
tersebut. Penilaian dapat dilakukan baik secara formal maupun secara informal. Semua tes
adalah penilaian formal, tetapi tidak semua penilaian formal merupakan tes.

3. Syarat-Syarat Alat Ukur Evaluasi Hasil Belajar IPA di SD


Alat ukur yang baik hendaklah memenuhi beberapa syarat-syarat, antara lain :
1. Valid
Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur itu
betul-betul mengukur apa yang ingin diukur.
2. Reliabel
Suatu tes yang sahih/valid adalah reliabel, tetapi suatu tes yang reliabel belum tentu valid.
Reliabilitas suatu tes menunjuk kepada ketetapan konsistensi, atau stabilitas hasil tes/suatu
ukuran yang dilakukan.
3. Objektif
Penskor hendaknya menilai/menskor apa-adanya, tanpa dipengaruhi oleh subjektif penskor
atau faktor-faktor lainnya diluar yang tersedia.
4. Praktis (Mudah dan murah)
Suatu alat ukur dikatakan praktis apabila biaya alat ukur itu murah. Disamping itu, alat
tersebut mudah diadministrasikan, mudah diskor, dan mudah diinterprestasikan.
5. Norma
Dalam hal ini norma diartikan sebagai patokan kriteria atau ukuran yang digunakan untuk
menentukan dalam pengambilan keputusan.

Jenis Alat Hasil Belajar IPA di SD


1) Alat evaluasi untuk mengukur kognitif
Alat evaluasi untuk mengukur kognitif berupa tes sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tes
dapat berbentuk objektif atau uraian (esai). Teknik pemberian tes secara tertulis dapat
dengan pertanyaan objektif yaitu melengkapi pilihan. Teknik lainnya dengan
menyampaikan pertanyaan secara lisan.
2) Alat evaluasi untuk menentukan kualitashati nurani
Lebih mudah melatih anak didik untuk menghapal, memahami, menerapkan hukum,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya kognitif daripada melatih anak didik supaya
berdisiplin, menghargai pendapat orang lain, tenggang rasa, tepat waktu, mau bekerja
sama, dan sebagainya. Latihan ranah afektif dilakukan terus-menerus selama proses
pembelajaran agar meningkat menjadi jenjang A5 atau mejadi pola hidup.
3) Alat evaluasi yang akan mengukur keterampilan
Jenis keterampilan yang harus dikembangkan dalam IPA
a. Keterampilan menggunakan tangan
- Cara memegang gelas beker, seperti memegang gelas biasa namun harus terampil
menuangkan isi yang harus dipindahkan ke tempat lain melalui “bibir” gelas yang sudah
didesain untuk itu.
- Cara memegang termometer, menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, tempat
memegangnya di tengah termometer. Juga dilatih bagaimana mengukur menggunakan
termometer. Hal ini perlu dilakukan terus-menerus dan perlu bimbingan.
b. Keterampilan menggunakan indera penglihat
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam proses
pembelajaran IPA. Percobaan mengukur suhu air yang baru saja dipanaskan menggunakan
termometer, si pembaca harus meletakkan matanya sama tinggi dengan permukaan air
raksa termometer agar tidak keliru membaca skala.
c. Keterampilan menggunakan indera pengecap
Yang dilatihkan di SD adalah mengecap rasa manis, pahit, dan asam pada bagian tertentu
dari lidah.
d. Keterampilan menggunakan indera pencium
Merasakan bau dalam proses pendidikan IPA di SD lebih banyak dilatihkan daripada
mengecap rasa.
4. Pengertian KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan.
Landasan KTSP
Dijelaskan oleh BSNP, KTSP dilandasi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah
sebagai berikut:
• Undang -Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
• Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
• Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi lulusan
• Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas no.22,
dan 23. (Pusat Penataran Guru Teknologi Bandung, 2006: 1)
• Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendiknas RI nomor
24 tahun 2006
• Permendiknas No.41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
• Permendiknas No.20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

5. Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses Pembelajaran IPA


Cara menyusun alat evaluasi untuk mengukur kemampuan kognitif selama proses
pembelajaran dengan menandai hasil evaluasi. Bilamana hasil pengukuran sudah baik
berarti kualiyas pembelajaran sebagaimana yang telah dilaksanakan telah membawa
dampak positif bagi peserta didik. Dan begitu pula sebaliknya, jika hasil pengukuran
kurang baik berarti proses pembelajaran harus di ulangi.dengan metode yang cocok sesuai
kemampuan peserta didik. Di berikan beberapa contoh upaya pengukuran yang
menunjukan bahwa dengan pembelajaran tersebut terjadi perubahan.
a. Ranah Kognitif
Untuk mengetahui kemampuan kognitif guru dapat bertanya secara lisan maupun dalam
bentuk tertulis misalya dengan menggunakan tes objektif misalnya pilihan ganda dengan
4 pilihan jawaban.
b. Ranah Psikomotor
Percobaan menentukan volume oksigen diudara mengembangkan keterampilan:
menelungkupkan gelas pada lilin yang sedang terbakar dan terapung di atas air dan
keterampilan lain.
c. Ranah Afektif
Adanya kerja kelompok dalam percobaan telah membuahkan sifat tenggang rasa yang
makin tinggi dapat dicatat melalui pengamatan.Indikator tenggang rasa misalnya:
1. Tidak memaksakan kehendak sendiri
2. Mau menerima pendapat orag lain
3. Tidak mudah tersinggung
4. Kesediaan menjalin persahabatan tanpa pamrih

Anda mungkin juga menyukai