Anda di halaman 1dari 4

Green Tobacco Sickness

GTS atau Green Tobacco Sickness adalah Gangguan kesehatan yang


disebabkan keracunan nikotin pada saat memanen dan mengolah daun tembakau.
Nikotin yang dimaksud berasal  dari daun tembakau yang terserap melalui kontak
langsung  dengan permukaaan kulit pada orang dewasa / anak yang memetik dan
mengolah daun tembakau. Beberapa gangguan kesehatan yang dialami oleh beberapa
petani ataupun pekerja pabrik tembakau yaitu sebagai berikut.

1. Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di angka


130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi atau
tekanan darah tinggi bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius
yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

Pada kasus diatas penyebab utama petani mengalami hipertensi


karena setiap harinya mereka selalu kontak dengan nikotin yang
terdapat pada tembakau serta bahan-bahan kimia pertanian seperti pupuk
dan racun hama. Pestisida dapat menempel dipermukaan kulit dan meresap
masuk kedalam tubuh. Kejadian kontaminasi pestisida lewat kulit
merupakan kontaminasi yang paling sering terjadi. Apabila pestisida
terabsorbsi kedalam tubuh maka dapat menyebabkan keracunan pestisida
seperti hipertensi.
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/PENGABDIAN_IPTEKS/
article/view/5259/3266
2. Stress
Stres adalah perubahan reaksi tubuh ketika menghadapi ancaman,
tekanan, atau situasi yang baru. Ketika menghadapi stres, tubuh akan
melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Kondisi ini membuat detak
jantung dan tekanan darah akan meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat,
serta otot menjadi tegang.
Gagal panen yang terjadi pada petani tembakau diakibatkan oleh
adanya perubahan cuaca yang tidak menentu. Gagal panen menyebabkan
petani tembakau menjadi stres akibat beban kerja meningkat serta
menurunnya produktivitas tanaman tembakau. Beban kerja petani
meningkat karena adanya tuntutan kerja dari bercocok tanam, memanen dan
menjual hasil pertanian sehingga aktifitas fisik petani menjadi meningkat
dimana dapat menyebabkan sistem kardiorespirasi bekerja lebih tinggi yang
berdampak pada kenaikan tekanan darah.

https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88620

3. Diare
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering
buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair. Diare umumnya
terjadi akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi
virus, bakteri, atau parasit.

Pada hasil observasi di beberapa petani tembakau didapatkan APD


yang digunakan petani yaitu celana panjang (73,1%), baju yang digunakan
seperti baju yang dikenakan sehari-hari, masker (52,9%), topi bekas anak
sekolah (59,1%), kaos tangan (34,6%), kaos tangan kain (34,6%), dan
sepatu biasa (41,3%). Adapun sehubungan dengan personal hygiene,
pakaian yang dikenakan untuk bertani tidak langsung dicuci dan dapat
dikenakan berulang-ulang.
Beberapa petani juga kebanyakan memiliki kebiasaan merokok
disela sela kegiatan mereka . Para ahli menduga bahwa kebiasaan merokok
dapat menurunkan aliran darah menuju usus dan mengganggu sistem
pertahanan pada usus. Ditambah dengan jumlah bakteri usus yang tidak
seimbang, faktor-faktor ini akhirnya menyebabkan penyakit Crohn.
Penyakit Crohn yaitu penyakit peradangan pada dinding usus yang
menimbulkan sakit perut dan diare parah.

http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
4. ISPA (Inspeksi Saluran Pernafasan Akut)

Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi yang


terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah.
Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek, dan demam. ISPA sangat
mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan
lansia. Sesuai dengan namanya, ISPA menimbulkan peradangan di saluran
pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Pada sebagian besar kasus,
ISPA disebabkan oleh virus dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa
pengobatan khusus.

Petani tembakau juga dihadapkan pada risiko terpapar nikotin yang


terdapat dalam daun tembakau. Petani yang terpapar nikotin dalam daun
tembakau akan mengalami keracunan nikotin. Dalam beberapa studi
ditemukan bahwa nikotin berperan besar dalam kejadian Green Tobacco
Sickness (GTS) pada petani tembakau.GTS sendiri merupakan suatu
penyakit yang disebabkan karena paparan nikotin yang terdapat pada
tembakau basah. Adapun gejala khas dari GTS yaitu pusing mual dan
muntah, yang kemudian dapat diikuti dengan sesak nafas.

http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Cara mengurangi GTS (Green Tobacco Sickness)

Untuk menghindari atau meminimalisir paparan pestisida dan


nikotin, hal yang perlu dilakukan oleh petani tembakau yaitu melakukan
perilaku kerja aman (safety behavior). Adapun perilaku kerja aman disini
yaitu kemampuan untuk menghindari paparan pestisida dan nikotin saat
bekerja, yang mana diwujudkan dengan kepatuhan penggunaan alat
pelindung diri (APD) saat bekerja dan tetap menjaga perilaku personal
hygiene baik saat maupun sesudah bekerja di pertanian tembakau. 12 Secara
umum, APD yang perlu dipakai petani tembakau saat bekerja yaitu masker,
kacamata (googles), baju dan celana panjang, sepatu boots, serta gloves.
Perilaku personal hygiene yang perlu dilakukan yaitu mencuci tangan
sebelum dan sesudah bekerja, mandi setelah bekerja, mengganti baju
dengan baju bersih setelah bekerja, dan mencuci baju kerja setelah bekerja.

http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Anda mungkin juga menyukai