Anda di halaman 1dari 9

KERACUNAN DI PERTANIAN DAN PENANGANANNYA

Keracunan di pertanian merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang


terpapar bahan kimia atau racun yang digunakan dalam pertanian, baik secara sengaja
maupun tidak sengaja. Bahan kimia yang sering digunakan di pertanian meliputi
insektisida, herbisida, fungisida, pupuk, dan bahan-bahan kimia lainnya.Kondisi ini
dapat terjadi pada petani,pekerja pertanian,atau bahkan pada orang yang tinggal
disekitar area pertanian.

Gejala keracunan pertanian dapat bervariasi tergantung pada jenis zat kimia yang
terpapar dan berapa lama terpaparnya. Beberapa gejala umum yang dapat terjadi
termasuk mual, muntah, sakit kepala, pusing, lelah, iritasi kulit, sesak napas, dan
bahkan kejang-kejang atau koma pada kasus yang parah.
Keracunan di pertanian dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu:
1. Pernapasan: Pernapasan bahan kimia seperti gas beracun atau debu dapat
menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan keracunan. Contohnya,
pekerja di ladang yang terpapar insektisida dapat menghirup debu insektisida
dan mengalami keracunan.
2. Kontak kulit: Bahan kimia yang bersentuhan langsung dengan kulit dapat
meresap ke dalam tubuh dan menyebabkan keracunan. Contohnya, pekerja
yang tidak menggunakan alat pelindung diri saat mengaplikasikan insektisida
atau herbisida dapat terkena keracunan.
3. Pencernaan: Keracunan dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi makanan
atau minuman yang terkontaminasi bahan kimia. Contohnya, petani yang
mengonsumsi air yang terkontaminasi pupuk atau pestisida dapat mengalami
keracunan.

Beberapa gejala keracunan di pertanian yang umumnya dialami meliputi sakit kepala,
pusing, mual, muntah, diare, iritasi kulit, dan masalah pernapasan. Gejala dapat
berkembang menjadi lebih parah tergantung pada jenis bahan kimia dan lamanya
paparan.Untuk mencegah keracunan di pertanian, diperlukan tindakan pencegahan,
seperti:
 Menggunakan alat pelindung diri: Petani harus menggunakan alat pelindung diri
seperti masker, sarung tangan, dan baju pelindung saat bekerja dengan bahan
kimia.
 Menyimpan dan menggunakan bahan kimia dengan benar: Bahan kimia harus
disimpan dalam tempat yang aman dan terpisah dari makanan atau minuman.
Penggunaan bahan kimia harus sesuai dengan petunjuk dan dosis yang tepat.
 Mencuci tangan dan tubuh: Petani harus mencuci tangan dan tubuh dengan
bersih setelah bekerja dengan bahan kimia.
 Menghindari makan dan minum di area kerja: Makanan atau minuman tidak
boleh dikonsumsi di area kerja yang terkontaminasi oleh bahan kimia.
 Menjaga lingkungan kerja yang bersih dan aman: Lingkungan kerja harus dijaga
agar bersih dan aman dari bahan kimia atau racun yang dapat membahayakan
kesehatan.

Untuk mencegah keracunan pertanian, sangat penting bagi petani dan pekerja
pertanian untuk menggunakan peralatan pelindung diri seperti sarung tangan, masker,
dan kacamata pelindung saat bekerja dengan zat kimia berbahaya. Selain itu, penting
untuk mematuhi panduan penggunaan bahan kimia yang disediakan oleh produsen,
termasuk dosis dan metode aplikasi yang aman. Jika terjadi keracunan pertanian,
segera cari bantuan medis dan laporkan kejadian tersebut ke otoritas kesehatan
setempat agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Keracunan di pertanian dapat disebabkan oleh berbagai bahan kimia seperti pestisida,
herbisida, insektisida, dan bahan kimia lainnya yang digunakan untuk mengontrol hama
dan penyakit pada tanaman. Penanganan keracunan di pertanian harus dilakukan
dengan cepat dan tepat agar dapat menghindari kerusakan yang lebih parah pada
kesehatan manusia dan lingkungan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam penanganan keracunan
di pertanian:
1. Hentikan paparan: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan
paparan bahan kimia yang menyebabkan keracunan. Pekerja atau petani yang
terkena paparan bahan kimia harus segera dikeluarkan dari area yang terpapar.
2. Beri pertolongan pertama: Jika ada tanda-tanda keracunan seperti mual,
muntah, sakit kepala, dan pusing, segera berikan pertolongan pertama.
Bersihkan kulit yang terkena bahan kimia dengan air bersih dan sabun, lap
dengan kain bersih, dan berikan air putih untuk diminum.
3. Hubungi petugas medis: Setelah memberikan pertolongan pertama, segera
hubungi petugas medis terdekat. Berikan informasi detail tentang bahan kimia
yang menyebabkan keracunan, jumlah bahan kimia yang terkena, dan tanda-
tanda keracunan yang dialami oleh korban.
4. Cari sumber informasi: Jika tidak yakin tentang jenis bahan kimia yang
menyebabkan keracunan, cari informasi dari label bahan kimia atau hubungi
produsen bahan kimia untuk mendapatkan informasi tentang cara penanganan
keracunan.
5. Lindungi lingkungan: Setelah mengambil langkah-langkah untuk menangani
korban, pastikan juga untuk melindungi lingkungan dari kerusakan lebih lanjut.
Bersihkan area yang terpapar dengan air bersih dan jangan biarkan bahan kimia
mencemari sumber air, tanah atau udara.
6. Pemantauan dan perawatan jangka panjang: Korban keracunan harus dipantau
dan dirawat jangka panjang untuk menghindari efek samping yang lebih parah
pada kesehatan. Pastikan untuk mengikuti instruksi dokter dan petugas medis
dalam merawat korban.

Pencegahan keracunan di pertanian adalah langkah terbaik untuk mencegah terjadinya


keracunan. Pastikan untuk mengikuti prosedur keselamatan yang benar dalam
penggunaan bahan kimia pertanian dan gunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
Jangan biarkan bahan kimia mencemari air, tanah, atau udara dan pastikan untuk
membuang bahan kimia yang tidak terpakai dengan benar.

Keracunan Insektisida

Keracunan insektisida adalah kondisi ketika racun serangga tidak sengaja tertelan,
terhirup, atau terserap ke dalam kulit. Kondisi ini sangat berbahaya dan harus segera
mendapat penanganan medis.
Insektisida adalah salah satu jenis pestisida yang khusus diperuntukkan sebagai
pembasmi serangga. Senyawa ini juga terkandung pada produk rumah tangga, seperti
pengharum toilet dan obat pengusir serangga. Dalam bidang pertanian, insektisida juga
digunakan sebagai pembasmi hama.
Ada beberapa jenis insektisida yang bisa menyebabkan keracunan, yaitu karbamat,
organofosfat, dan paradichlorobenzene. Sementara jenis insektisida lain,
seperti pyrethrin dan pyrethroids, jarang menyebabkan keracunan, kecuali apabila
terpapar dalam jumlah besar.

Penyebab Keracunan Insektisida


Keracunan insektisida terjadi ketika racun serangga tertelan atau terhirup secara tidak
sengaja. Insektisida yang terserap ke dalam kulit dalam waktu lama juga bisa
menyebabkan keracunan.
Meski dapat dialami oleh siapa saja, keracunan insektisida lebih berisiko terjadi pada
orang yang bekerja di bidang pertanian. Hal ini karena mereka lebih sering terpapar
insektisida yang digunakan sebagai pembasmi hama.
Selain itu, tidak memakai peralatan pelindung, seperti pakaian dan alat bantu
pernapasan saat menggunakan insektisida, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya
keracunan senyawa ini.
Keracunan insektisida juga dapat terjadi akibat dampak negatif fogging maupun pada
orang yang melakukan percobaan bunuh diri, yaitu dengan sengaja menghirup atau
menelan racun serangga dalam jumlah banyak.
Gejala Keracunan Insektisida
Keracunan insektisida dapat menimbulkan gejala yang sangat beragam. Berikut ini
adalah gejala keracunan insektisida berdasarkan jenis insektisida:

1. Organofosfat
Tanda-tanda keracunan insektisida jenis organofosfat muncul dalam hitungan menit
atau jam setelah terpapar. Tanda dan gejala akibat keracunan insektisida jenis ini dapat
bersifat ringan sampai berbahaya, antara lain:
 Pupil menyempit
 Penglihatan kabur
 Mata berair
 Berkeringat
 Sakit kepala
 Mual dan muntah
 Diare
 Pusing
 Sesak nafas
 Produksi air liur meningkat
 Tremor
 Tekanan darah menurun
 Kejang-kejang

2. Paradichlorobenzene
Paradichlorobenzene biasanya merupakan bahan aktif kapur barus. Gejala keracunan
insektisida jenis paradichlorobenzene yang umum terjadi adalah:
 Sensasi terbakar di mulut
 Sakit perut
 Diare
 Mual dan muntah
 Batuk-batuk
 Mudah lelah
 Sakit kepala
 Napas pendek
 Bicara cadel
 Penyakit kuning
3. Karbamat
Gejala keracunan insektisida tipe karbamat hampir sama dengan organofosfat, yaitu:
 Sering buang air kecil
 Mata berair
 Jantung berdetak lebih lambat (bradikardia)
 Pupil mengecil
 Diare
 Muntah
 Produksi air liur meningkat
 Mudah lelah

4. Pyrethrin dan pyrethroids


Keracunan insektisida tipe pyrethrin dan pyrethroids ditandai dengan gejala berikut:
 Bersin-bersin
 Mata berair
 Batuk
 Sesak nafas
 Kesemutan di wajah
 Kulit gatal
 Pusing
 Mual dan muntah
 Kulit terbakar

Kapan harus ke dokter


Lakukan pemeriksaan ke dokter bila Anda mengalami gejala yang telah disebutkan di
atas. Jika keluarga atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda percobaan bunuh diri
dengan insektisida, segera bawa mereka ke IGD atau hubungi layanan ambulans.

Diagnosis Keracunan Insektisida


Untuk mendiagnosis keracunan insektisida, dokter akan terlebih dahulu bertanya
tentang gejala yang dirasakan, kapan gejala muncul, dan apakah pasien terpapar jenis
racun serangga tertentu.
Setelah itu, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital pasien, seperti suhu badan,
denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah. Jika kondisi pasien tergolong gawat,
dokter akan terlebih dulu menstabilkan kondisi pasien. Beberapa tindakan yang
dilakukan oleh dokter adalah:
 Melepaskan pakaian pasien
 Membilas bagian tubuh pasien yang terpapar racun serangga
 Memberikan alat bantu pernapasan
 Memberikan atropin
Bila kondisi pasien sudah kembali stabil, dokter dapat menjalankan pemeriksaan
lanjutan, seperti:
 Tes darah dan tes urine
 Foto Rontgen
 Elektrokardiogram (EKG)
 Gastroskopi
 Bronkoskopi

Pengobatan Keracunan Insektisida


Pengobatan keracunan insektisida tergantung pada keparahan gejala yang muncul.
Jika ada orang terdekat Anda mengalami keracunan insektisida, lakukan beberapa
langkah pertolongan pertama berikut:
 Hubungi ambulans, terlebih bila orang tersebut mengalami sesak napas, kejang-
kejang, atau bahkan tidak sadarkan diri.
 Sampaikan pada petugas medis tentang kapan terjadinya keracunan, serta jenis
dan banyaknya insektisida yang membuat pasien keracunan.
 Jangan berusaha membuat korban muntah, kecuali bila petugas medis meminta
Anda melakukan hal tersebut.
 Bila mata atau kulit pasien yang terkena insektisida, segera bilas dengan air
bersih selama minimal 15 menit.
 Lepaskan pakaian pasien bila terkena insektisida.
 Jika pasien tidak sengaja menghirup insektisida dalam bentuk gas, segera bawa
pasien ke area terbuka agar menghirup udara segar.
 Lakukan CPR bila pasien tidak bernafas.
Sedangkan tindakan medis yang diberikan oleh dokter untuk menangani keracunan
insektisida yang lebih serius antara lain:
 Obat-obatan, seperti atropin, pralidoxine, dan benzodiazepine
 Infus yang telah ditambahkan obat-obatan sesuai kondisi pasien
 Karbon aktif, untuk mencegah racun terserap oleh tubuh
 Alat bantu pernapasan

Komplikasi Keracunan Insektisida


Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat keracunan insektisida, tergantung
pada seberapa lama atau jumlah senyawa yang menyebabkan keracunan, yaitu:
 Gangguan metabolisme, seperti hiperglikemia
 Kerusakan mata hingga kebutaan
 Ketoasidosis diabetik
 Penurunan konsentrasi dan daya ingat
 Radang pankreas (pankreatitis)
 Lemah otot
 Gangguan kesuburan
 Post-traumatic stress disorder (PTSD)
 Kanker
 Lumpuh
 Koma

Pencegahan Keracunan Insektisida


Keracunan insektisida dapat dicegah dengan menghindari paparan insektisida.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
 Gunakan insektisida atau produk dengan kandungan insektisida sesuai petunjuk
penggunaan yang tertera pada kemasan.
 Gunakan sarung tangan saat menggunakan produk yang mengandung
insektisida.
 Gunakan kacamata untuk melindungi mata.
 Kenakan pakaian yang dapat melindungi seluruh tubuh.
 Pakai masker untuk melindungi hidung dan mulut.
 Jangan makan atau merokok saat menggunakan insektisida.
 Jangan menyemprotkan insektisida di dekat makanan.
 Hindari menyemprotkan insektisida di luar ruangan saat hujan atau berangin.
 Pastikan wadah yang digunakan untuk menyimpan insektisida tidak rusak atau
bocor.
 Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah menggunakan pestisida.
 Tutup produk insektisida dengan rapat dan jauhkan dari makanan serta
jangkauan anak-anak

https://www.alodokter.com/keracunan-insektisida

Anda mungkin juga menyukai