Anda di halaman 1dari 9

PRINSIP METODE INTEROGASI

OLEH

NURUL FAHNI

DOSEN : JUNAIDI, SKM. M.Si

MK : HUKUM LINGKUNGAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PRODI SARJANA TERAPAN
SANITASI LINGKUNGAN
BANDA ACEH
TAHUN 2022

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketentuan Undang-Undang Hukum Acara Pidana memberikan peranan utama kepada


Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam penyelidikan dan penydikan sehingga secara umum
diberi kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana.
Namun demikian, hal tersebut tetap memperhatikan dan tidak mengurangi apa yang menjadi hak-hak
dari seseorang yang disangka telah melakukan tindak pidana sesuai dengan peraturan Perundang-
undangan yang berlaku. Adapun kewajiban Penyidik pada saat menginterogasi terhadap
tersangka.

Pertama,kewajiban-kewajiban Penyidik terhadap tersangka itu dapat dibedakan atas kewajiban Penyidik
terhadap tersangka mendahului dilakukannya pemeriksaan (interogasi) . Kewajiban Penyidik pada saat
melakukan pemeriksaan (interogasi),Penyidik terhadap tersangka mendahului dilakukannya
pemeriksaan (interogasi).

Kedua, kewajiban-kewajiban Penyidik pada saat menginterogasi terhadap tersangka. Dalam KUHAP
telah ditentukan adanya beberapa kewajiban bagi Penyidik pada saat melakukan pemeriksaan
(interogasi) terhadap tersangka. Dengan asas praduga tak bersalah yang dimiliki KUHAP dengan
sendirinya memberikan kepada aparat penegak hukum yang dalam hal ini termasuk penyidik untuk
mempergunakan prinsip aqusatuir dalam setiap pemeriksaan dan bukan menggunakan prinsip
inquisatuir. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam KUHAP, kewajiban-kewajiban
Penyidik mendahului dilakukannya pemeriksaan terhadap tersangka, yaitu

1. Kewajiban memanggil tersangka dengan surat panggilan yang sah.


2. Kewajiban memberitahu kepada tersangka tentang apa yang disangkakan kepadanya.
3. Kewajiban memberitahu kepada tersangka haknya mendapat bantuan hukum.

Kewajiban Penyidik terhadap tersangka pada saat melakukan pemeriksaan (interogasi), yaitu :

1. Kewajiban menanyakan kepada tersangka apa ia menghendaki didengarnya saksi a decharge.


2. Kewajiban memanggil dan memeriksa saksi a decharge jika tersangka menghendaki saksi a
decharge.
3. Kewajiban mendapatkan keterangan tersangka tanpa tekanan dari siapapun dan atau bentuk
apapun terhadap tersangka.

2
BAB II
PEMBAHASAN
PRINSIP METODE INTEROGASI

Interogasi merupakan sebuah tindakan mengajukan pertanyaan ke seseorang dengan


tujuan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dari orang tersebut melalui berbagai
cara yang dianggap efektif. Walaupun dikatakan legal, beberapa di antaranya lebih terlihat
sebagai penyiksaan daripada interogasi. Berikut 10 cara atau metode interogasi paling efektif
dan paling sering digunakan yaitiu
1. Waterboarding
Singkatnya, waterboarding adalah sebuah metode yang membuat seseorang tertekan
dengan membuatnya seakan-akan tenggelam. Si subjek diikat sedemikian rupa kemudian
mulut dan hidungnya ditutupi dengan benda seperti kain yang akan meresap air begitu
disiram. Ini akan membuat korban merasa tenggelam dan benar-benar tidak bisa bernapas,
terlebih jika air tersebut adalah air yang sangat dingin maka rasa kaget akan membuat korban
benar-benar kehilangan napas.
Karena kekejaman dari metode ini, banyak sekali protes-protes bahwa metode
interogasi seperti ini harus diilegalkan. Pada tahun 2009, Amerika mengilegalkan
penggunaan metode interogasi ini, walaupun begitu Departemen Pertahanan Amerika tidak
mengklarifikasi apakah waterboarding ini memang benar-benar sudah tidak digunakan.
Singkatnya, waterboarding adalah sebuah metode yang membuat seseorang tertekan
dengan membuatnya seakan-akan tenggelam. Si subjek diikat sedemikian rupa kemudian
mulut dan hidungnya ditutupi dengan benda seperti kain yang akan meresap air begitu
disiram. Ini akan membuat korban merasa tenggelam dan benar-benar tidak bisa bernapas,
terlebih jika air tersebut adalah air yang sangat dingin maka rasa kaget akan membuat korban
benar-benar kehilangan napas.
Karena kekejaman dari metode ini, banyak sekali protes-protes bahwa metode
interogasi seperti ini harus diilegalkan. Pada tahun 2009, Amerika mengilegalkan
penggunaan metode interogasi ini, walaupun begitu Departemen Pertahanan Amerika tidak
mengklarifikasi apakah waterboarding ini memang benar-benar sudah tidak digunakan
2. Mock Execution (Eksekusi Palsu)
Metode atau cara interogasi ini sebelumnya membutuhkan informasi mengenai
ketakutan (phobia) dari si subjek, seperti rasa takut akan laba-laba, tikus, serangga, ruangan
sempit, atau phobia-phobia lainnya. Bentuk lebih kejam dari metode ini adalah seperti
namanya, Eksekusi palsu, si subjek akan pura-pura dieksekusi, seperti ditembak dengan
pistol kosong, disuruh menggali kuburannya sendiri dan sejenisnya.
Tujuan dari metode ini adalah menghancurkan ketahanan mental dari si subjek
sehingga lebih mudah untuk ditanyakan dan informasi akan didapatkan. Rasa takut adalah
hal yang paling mengerikan, lebih daripada rasa sakit, jika seseorang sangat takut maka
ketahanan mentalnya benar-benar dapat dihancurkan hingga sampai batas menjadi gila
3. Stress Position
Si subjek akan dibuat berada dalam posisi yang benar-benar tidak nyaman selama
berjam-jam, contoh sederhananya adalah disuruh berdiri dengan tangan direntangkan selama
berjam-jam. Bentuk interogasi ini sangatlah umum dalam militer, khususnya di Amerika.

3
Biasanya calon anggota militer akan dibuat mengalami posisi sederhana dari metode ini saat
latihan mereka, contohnya disuruh berada dalam posisi push-up. 
Bentuk yang lebih kejam dari metode ini menggunakan alat yang dibuat khusus untuk
mengikat persendian tubuh dalam posisi yang benar-benar tidak nyaman. Hal ini terkadang
akan mengarah ke terhambatnya aliran darah yang membuat si subjek merasa kehilangan
bagian tubuh tersebut. Terlebih si subjek juga tidak dapat tidur dan membuatnya mengalami
sleep deprivation pada poin sebelumnya.
4. Sleep Deprivation (Kurang Tidur)
Seperti namanya, metode ini digunakan si penyidik dengan berbagai cara agar si
subjek tidak dapat tidur selama berhari-hari. Pada saat si subjek benar-benar sudah tidak
tahan, ia dibiarkan tidur tapi kemudian langsung dibangunkan untuk ditanyai.
Dampak dari teknik interogasi ini tidak boleh diremehkan, dimulai dari jantung,
ketahanan tubuh, sistem saraf, penglihatan, otot, otak dan masih banyak lainnya. Halusinasi,
rasa pusing dan kegilaan mungkin juga dapat mengikuti efek samping ini.
5. The Cold Cell
Dalam metode ini, si subjek akan dibuat berada dalam kondisi yang benar-benar
dingin sampai membeku. Dimana beberapa akan disuruh berdiri atau berlari di lingkungan
bersalju dengan pakaian yang sangat tipis atau bahkan tidak mengenakan pakaian. Beberapa
lainnya akan dibuat berada di sebuah sel yang sangat dingin dengan jendela di lorong penjara
dibiarkan terbuka. Hal Jika si subjek sedang mengalami luka, ia akan berada di ujung
kematiannya.
Bentuk lain dari metode ini dikenal dengan "hot box" dimana si subjek akan berada
dalam sebuah sel yang sangat panas, tidak ada ventilasi dan terasa seperti dalam oven.
Terkadang ia akan disiram dengan air yang sangat dingin dalam lingkungan yang sangat
panas, hal ini akan membuat si subjek terancam akan radang paru-paru.
6. Isolation
Ide dari isolasi adalah seseorang akan dibuat berada dalam sebuah lingkungan
tertutup tanpa adanya interaksi dengan siapapun. Biasanya hal ini diikuti dengan ruangan
yang gelap. Ada dokumentasi mengenai metode interogasi isolasi ini yang mengatakan
bahwa subjek akan mengalami rasa gelisah dan haus akan interaksi sesamanya.
Walaupun sering digunakan, metode ini memiliki kekurangan dimana si penyidik
harus terlebih dahulu mengetahui apakah si subjek sudah pernah mengalami hal seperti ini,
atau berapa lama waktu yang tepat agar efek maksimal didapatkan.
7. Denailing
Sebenarnya teknik interogasi denailing ini lebih tepat dikatakan sebagai teknik
penyiksaan yang membuat seluruh kuku pada jari subjek, dimulai dari kuku tangan hingga
kuku kaki dicabut dalam cara yang benar-benar menyakitkan. Metode ini sebenarnya
merupakan metode penyiksaan kuno yang telah ada ratusan tahun yang lalu, namun sekarang
disebut sebagai salah satu teknik interogasi paling umum dan efektif.
8. Sexual Humiliation (Pelecahan Seksual)
Bentuk metode interogasi ini muncul dalam berbagai bentuk, dimulai dari yang paling
sederhana dimana seseorang dipaksa untuk telanjang bulat di hadapan tahanan lainnya dalam
waktu yang lama, hingga terkait dengan kepercayaan dari si tahanan.

4
Sebagai contoh, pada umumnya orang-orang akan menentang homoseksualitas maka
ia akan dipaksa untuk berhubungan dengan tahanan pria lainnya. Contoh lainnya adalah ia
akan disuruh menggunakan hanya mengenakan pakaian dalam wanita dan dipaksa untuk
bergaya seperti perempuan yang menjual tubuhnya.
9. Sensory Bombardment
Salah satu indera atau lebih si subjek dari cara interogasi ini akan dipaksa untuk
merasakan sesuatu secara berlebihan hingga ia tidak tahan dan menyerah karena hal itu. Ia
mungkin saja dipaksa untuk melihat cahaya yang sangat terang, suara yang sangat keras dan
berisik, bau yang benar-benar tidak mengenakkan, dan sejenisnya.Teknik ini akan membuat
seseorang tidak dapat berkonsentrasi, kehilangan kognitif-nya, dan juga tidak dapat tidur.
10. Cultural Humiliation
Cara interogasi ini dapat mencakup segala tindakan yang bertentangan dengan
kepercayaan adat, agama atau budaya dari si subjek. Sebagai contoh, kaum Muslim
mungkin akan dipaksa memakan makanan yang dianggap haram oleh agamanya, atau
menyaksikan sesuatu yang benar-benar bertentangan dengan kepercayaannya.
Hal ini juga dapat mencakup pelecehan secara verbal agar si subjek mengalami
rasa penghinaan, yang mengarah ke kemerosotan moral dari si subjek. Untuk dapat
melakukan metode ini si penyidik atau interrogator harus terlebih dahulu mendalami
kepercayaan si subjek untuk melakukan yang bertentangan dengannya.
B. CARA MENGINTEROGASI SESEORANG
Mengumpulkan informasi dari seseorang yang tidak mau memberikannya adalah
sesuatu yang sulit. Baik itu untuk investigasi kasus kriminal atau hanya sekedar mencari
tahu apakah anak Anda merokok atau tidak, ada banyak teknik yang bisa Anda gunakan
untuk melakukan interogasi. Tiap situasi interogasi selalu berbeda, jadi pastikan Anda
mengenali situasi Anda dan tahu pendekatan apa yang harus diambil.
a. Bersikap dengan Benar
Bersikap ramah dan santai. Penelitian dan bukti-bukti empiris
secara konsisten memperlihatkan bahwa cara terbaik untuk mendapat
pengakuan dari seseorang adalah membuatnya nyaman dengan Anda.
Dia harus percaya pada Anda terlebih dahulu sebelum mau mengatakan
apa-apa, dan Anda tentu tidak akan mendapat apa-apa jika Anda
bertingkah seperti diktator angkuh yang selalu memberi kalimat ancaman.
Bersikaplah seperti seseorang yang santai dan sekedar sedang
menunaikan tugas, dan Anda akan mendapat simpati dari orang yang
Anda interogias. Singkatnya, langkah pertama ada membuatnya percaya
pada Anda.
Kendalikan diri. Ini bukan berarti Anda harus terlihat seperti orang
yang keras, tapi Anda harus terlihat profesional, tenang, percaya diri, dan
tahu betul apa yang Anda lakukan. Ini akan membuat orang yang Anda
interogasi berpikir bahwa Anda adalah orang yang bisa membawanya
keluar dari masalah, atau masuk ke masalah yang lebih dalam jika dia
adalah orang yang bersalah.
Tenanglah. Jika Anda terlihat marah atau stress, orang yang Anda
interogasi akan berpikir bahwa dia bisa mengendalikan emosi Anda.

5
Jangan biarkan itu terjadi, dan tetaplah tenang selama Anda berinteraksi
dengan orang yang Anda interogasi.
Jangan menggunakan cara polisi baik-polisi jahat. Teknik ini sering
terlihat di berbagai media sehingga dilihat banyak orang. Teknik ini akan
membuat orang yang Anda interogasi merasa curiga, dan Anda tidak ingin
dia merasa curiga.
b. Menjalin Hubungan
Perlihatkan kebaikan padanya. Pernahkah Anda mendengar cerita
tentang teroris yang mau memberi informasi hanya karena orang yang
menginterogasinya memberikan biskuit khusus (teroris tersebut tidak bisa
makan biskuit biasa karena diabetes)? Hal tersebut bisa diaplikasikan di
situasi apapun. Sopan, baik hati, dan paling tidak perlihatkan bahwa Anda
benar-benar ingin melakukan sesuatu demi kebaikan orang yang Anda
interogias. Dengan begitu, dia akan mau menjadi lebih terbuka.
Bahas subjek atau topik lain. Bahaslah topik yang santai yang tidak
harus terkait dengan investigasi Anda. Ini akan memberi Anda
kesempatan untuk menjalin hubungan dan saling mengenal, sehingga
membuatnya lebih mau bicara dan membantu Anda memahami jalan
pikiran dan prinsip yang dia pegang.
Misalnya, tanyakan mengenai di mana dia dibesarkan, lalu katakan bahwa
Anda dari dulu ingin ke sana. Kemudian tanyakan mengenai hal lain mengenai
tempat tersebut seperti seindah apa tempatnya, makanan apa yang enak di sana,
dan sebagainya.
Kenali dia. Tanyakan pertanyaan mengenai dirinya dan tanyakan
apa yang dia suka, bagaimana pola pikirnya, dan apa hal apa saja yang
penting baginya. Informasi ini bisa membuatnya lebih terbuka sehingga
tugas Anda menjadi lebih mudah.
Bantu dia dengan sesuatu yang tidak terkait. Cari tahu apa
kebutuhannya saat ini yang tidak terkait dengan topik interogasi Anda tapi
bisa Anda penuhi. Mungkin anaknya perlu obat atau bantuan medis dan
Anda bisa membantunya memasukkannya ke rumah sakit atau
membelikan obat secara gratis. Mungkin saudaranya memiliki nilai yang
jelek di sekolah sedangkan anak Anda cukup pintar dan bisa menjadi
tutor. Jika Anda bisa mencari tahu apa yang baginya lebih penting
daripada informasi yang dia simpan, maka Anda tahu apa yang harus
dilakukan agar dia percaya pada Anda.
Minta pendapatnya. Meminta pendapat dari orang lain mengenai
topik terkait investigasi Anda bisa memperlihatkan cara berpikir orang
yang Anda interogasi dan juga bisa membuatnya tidak sengaja
mengatakan informasi yang harusnya tidak dia katakan. Tanyakan
pertanyaan seperti siapa kira-kira dalang dari semua ini atau apa yang
akan dia lakukan jika dia menjadi Anda. Tanyakan pendapatnya mengenai
mencuri atau apapun investigasi Anda saat itu. Jika Anda bisa menelaah
dan menganalisa jawaban yang Anda terima, Anda akan mendapatkan
banyak hal yang perlu Anda ketahui.

6
Jadilah penasehatnya. Orang yang Anda interogasi harus melihat
Anda sebagai seseorang yang akan melindunginya dan melakukan
apapun yang terbaik untuknya, tapi hanya jika dia memberikan apa yang
Anda butuhkan. Jika memberi informasi pada Anda akan membuatnya
mendapat hukuman yang sangat buruk, maka Anda harus mencari tahu
bagaimana cara mendapat hasil yang terbaik bagi kedua pihak dalam
interogasi tersebut. Ini berarti Anda harus memperlihatkan kemungkinan-
kemungkinan yang buruk, dan menawarkan kemungkinan yang lebih baik.
c. Memberi Pertanyaan yang Tepat
Gunakan pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup hanya bisa
dijawab dengan "ya" atau "tidak", atau dengan jawaban spesifik. Jika
seseorang mencoba menghindari pertanyaan Anda, gunakan beberapa
pertanyaan ini dan minta jawaban langsung. Pertanyaan tertutup antara
lain:
"Siapa yang...", "Kapan…", " Apa yang…", "Apakah Anda…", dan
sebagainya.Gunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah
pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak". Pertanyaan
seperti ini berguna dalam membuat orang memberi lebih banyak informasi
dan kemungkinan tidak sengaja mengatakan hal yang harusnya tidak dia
katakan, serta mendapat rincian dan gambaran yang lebih baik mengenai
situasi yang Anda coba telaah.
Misalnya, "Jelaskan bagaimana…", "Mengapa…", "Apa yang terjadi…",
dan sebagainya.
Gunakan pertanyaan corong. Pertanyaan corong akan membahas
hal yang lebih luas dan bisa dijawab dengan mudah, tapi kemudian
menjadi sempit sampai ke informasi yang Anda cari. Anda sering bisa
memulai pertanyaan seperti ini dengan pertanyaan yang Anda pasti tahu
jawabannya. Pertanyaan jenis ini juga berpeluang membuat orang
memberitahu informasi yang tidak seharusnya diberitahu.
Misalnya, "Apakah Anda tahu mengenai pencurian tadi malam?", "Siapa
saja yang ada di kantor jam 20:00?", "Kapan mereka berangkat?", "Kapan Anda
berangkat?", dan sebagainya.
Gunakan pertanyaan deskriptif. Ketika Anda menanyakan
pertanyaan jenis ini, misalnya ketika Anda mencoba mendapat rincian
kejadian atau memergoki kebohongan seseorang, gunakan bahasa
deskriptif. Gunakan kata-kata seperti "katakan", "jelaskan", atau
"perlihatkan" untuk membuatnya mengatakan sebuah cerita dan
memberikan detil yang rinci. Kumpulan detil yang dia katakan bisa
membuat dia mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya dikatakan.
Gunakan pertanyaan analitikal. Pertanyaan yang meminta
pendapat mendalam mengenai sesuatu bisa membuatnya memberikan
informasi yang penting dan juga membuat Anda memahami jalan
pikirannya dan menemukan cara untuk mengorek lebih banyak informasi
darinya. Tanyakan pertanyaan seperti "Mengapa orang mencuri file itu?"
atau baca reaksinya.

7
Jangan gunakan pertanyaan pancingan. Pertanyaan seperti ini bisa
membuat orang yang Anda interogasi memberikan jawaban yang tidak
jujur hanya untuk membuat Anda senang atau menghindari masalah.
Pertanyaan ini terkesan berguna, tapi pada akhirnya Anda tetap ingin
mendengar kesaksian jujur dari orang yang Anda interogasi. Jika Anda
menginterogasi seseorang yang tidak bersalah, Anda mungkin akan
mengacaukan investigasi Anda sendiri dan membuat masalahnya menjadi
lebih rumit.
Misalnya "Laurel bukan orang yang bisa dipercaya, bukan?"

d. Menggunakan Cara Lain


Diam. Diam bisa menjadi cara yang bagus. Cobalah diam setelah
seseorang menjawab pertanyaan Anda atau ketika dia tidak mau
menjawab, dan cukup tatap wajahnya. Perlihatkan wajah seperti ketika ibu
Anda menatap Anda karena tahu Anda baru saja berbuat salah, lalu
tunggu. Kebanyakan orang akan merasa tidak nyaman jika ada dalam
situasi diam seperti itu dan akhirnya mengatakan apa yang bisa mereka
katakan.
Gunakan properti atau "barang bukti". Ini adalah cara yang curang
dan mungkin akan membuat Anda mendapat masalah. Tapi Anda bisa
menggunakan map, negatif foto, kantong plastik berisi sesuatu, SD card,
CD, atau properti dan benda lain yang membuat orang berpikir bahwa
Anda punya barang bukti, padahal sebenarnya tidak. Jangan mengatakan
apa-apa mengenai benda yang Anda pegang, cukup perlihatkan bahwa
Anda punya barang tersebut dan tunggu reaksinya.
Gunakan pengetahuan yang sudah ada. Cara lain adalah membuat
orang yang Anda interogasi berpikir bahwa Anda sudah tahu semuanya.
Pelajarilah informasi-informasi dasar, semakin banyak semakin bagus,
dan katakan bahwa meskipun Anda sudah tahu dan punya segala hal
yang Anda butuhkan untuk merampungkan investigasi Anda, Anda tetap
perlu mendengar konfirmasi mengenai rinciannya dari orang yang Anda
interogasi. Tanyakan pertanyaan yang Anda sudah tahu jawabannya, dan
susun ulang dengan menjadikannya pertanyaan tertutup ("Tanggal 17
Anda ada di kantor di jam 09:10 bukan?"). Kemudian tanyakan hal yang
Anda belum ketahui ("Satu hal yang saya tidak tahu adalah file yang Anda
berikan waktu itu. Bisa Anda jelaskan mengapa Anda membawa dan
menyerahkan file itu? Saya rasa Anda punya alasan tersendiri.").
Hindari teknik penyiksaan atau intimidasi. Anda harus sebisa
mungkin menghindari teknik yang mengancam dan mengintimidasi, atau
lebih parah lagi menggunakan bentuk penyiksaan untuk memperoleh
informasi secara paksa. Cara ini bisa mempengaruhi psikologis Anda
dalam jangka panjang.

e. Tips

8
Pastikan semua yang Anda lakukan dan tanyakan punya alasan dan
tujuan.Siapkan kamera di ruangan interogasi Anda (baik itu asli atau palsu).
Sekali lagi, jangan menyiksa orang yang Anda interogasi. Dia
kemungkinan akan mengatakan sesuatu hanya untuk membuat siksaan yang Anda
berikan berhenti, dan apa yang dia katakan bisa saja tidak akurat.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Interogasi merupakan sebuah tindakan mengajukan pertanyaan ke seseorang dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dari orang tersebut melalui berbagai cara
yang dianggap efektif. Walaupun dikatakan legal, beberapa di antaranya lebih terlihat sebagai
penyiksaan daripada interogasi.

Anda mungkin juga menyukai