Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PRAKTIKUM

PROMOSI DAN
PREVENSI KEBIDANAN
ALAT KONTRASEPSI
KONDOM

Nama : Yulianti
Nim : 2110101253

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM


SARJANA FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVESITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
PRAKTIKUM PEMBUATAN SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP) DAN MEDIA PROMOSI
KESEHATAN

Pembuatan SAP
1) Judul penyuluhan : Alat Kontrasepsi
2) Identifikasi masalah : Kontrasepsi KB Kondom

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana nasional (BKKBN) semakin


gencar melakukan sosialisasi program keluarga berencana dalam rangka menanggulangi
lonjakan populasi manusia di Indonesia dengan cara menekan kuantitas kepadatan penduduk
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Program keluarga berencana yang sering disingkat dengan KB adalah suatu
program nasional yang telah ada sejak zaman orde baru, program ini dimaksudkan untuk
menekan angka kepadatan penduduk di Indonesia yang mengalami pertumbuhan yang sangat
cepat dan menjadi permasalahan kependudukan yang berpengaruh pada pembangunan
nasional. Produk unggulan dari program KB adalah penggunaan alat kontrasepsi bagi
keluarga berencana yang diharapkan dapat menciptakan stabilitas angka kelahiran dan angka
kematian. Salah satu alat kontrasepsi yang umum di telinga masyarakat adalah kondom yang
dihadirkan sebagai alat kontrasepsi instan untuk mencegah kehamilan yang belum diinginkan
atau untuk mengatur jarak kelahiran bayi satu dengan bayi berikutnya, cara penggunaan
kondom yaitu dengan cara menyarungkannya pada alat kelamin laki-laki sebelum
bersenggama, selain dari pada itu kondom juga berguna sebagai alat untuk meminimalisir
penyebaran penyakit bawaan seksual seperti Gonorea, Sifilis dan Aids yang penyebarannya
melalui hubungan langsung alat kelamin. Karena manfaat dari kondom dirasa sangat berguna
dan efektif maka kondom sering digunakan sebagai alat kontrasepsi andalan karena kondom
sangat instan untuk digunakan. Dalam hal penggunaan kondom sebagai alat pencegah
penularan bawaan seksual, KPAN (Komisi Penanggulangan Aids Nasional) pada tahun 2013
merencanakan suatu program kampanye penggunaan kondom yang dinamakan dengan Pekan
Kondom Nasional (PKN), dengan cara membagikan kondom kepada masyarakat umum,
mahasiswa bahkan pelajar.
KPAN berpendapat bahwa penggunaan kondom dapat meminimalisir
penularan penyakit Aids. Namun dalam hal pembagian kondom kepada kalangan mahasiswa
dan pelajar akan menjadi pisau bermata dua, karena disisi lain secara tidak langsung program
ini mendorong paradigma untuk melakukan seks bebas di kalangan pelajar, mahasiswa
maupun masyarakat umum. Hal ini jelas menyalahi aturan penggunaan kondom yang
seharusnya digunakan hanya untuk pasangan suami isteri sebagai alat kontrasepsi, menjadi
alat atau fasilitas untuk melakukan seks bebas.
Program PKN ini dibatalkan oleh KPAN karena mendapatkan protes keras
dari berbagai pihak, karena program ini dirasa tidak tepat dipandang dari sisi manapun.
Penggunaan kondom sejatinya hanya diperuntukkan bagi pasangan suami isteri yang telah
menikah bukan untuk pasangan yang belum sah, selain dari pada penggunaanya yang dibatasi
begitupula dengan pemasaran atau penjualannya yang hanya untuk pasangan suami isteri
yang sah. Namun seiring dengan berkembangnya pasar pada saat ini kondom bisa didapatkan
dengan mudah karena dijual secara bebas di toko-toko kecil maupun toko modern seperti
minimarket bahkan di apotek sekalipun penjualannya pun tidak memandang usia tua atau
muda, ketika ada pembeli yang masih remaja membeli kondom penjual tetap memberikan
akses terhadap pembeli kondom yang dirasa belum mempunyai pasangan yang sah. Seperti
yang terjadi di suatu apotek yang beroperasi di daerah cileunyi, menurut pengakuan dari
apoteker senior di apotek tersebut seringkali banyak remaja yang membeli kondom dari
kalangan pelajar SMA atau sederajat. Apoteker tersebut sering kali meminta keterangan dari
pembeli yang masih berusia remaja perihal penggunaan kondom yang mereka beli
dipergunakan untuk siapa atau untuk apa, kebanyakan menjawab dengan alasan bahwa
mereka membeli kondom untuk oleh orang tuanya. Dengan alasan apapun pada dasarnya
kondom tidak untuk diperjual belikan dan juga bukan untuk dipergunakan oleh remaja yang
belum menikah, jika memang mereka diperintahkan oleh orang tuanya maka orang tua dari
remaja tersebut yang seharusnya membeli.
Fenomena mudahnya mendapatkan kondom memicu pergeseran fungsi dari
alat kontrasepsi ini, pada awalnya kondom digunakan untuk mengatur jarak kelahiran dari
keluarga berencana sebagai sarana untuk mengurangi angka kelahiran, sekarang banyak
digunakan oleh pasangan belum nikah sebagai alat pendukung zina yang menyalahi norma
agama dan norma sosial. Apabila kondom digunakan oleh pasangan suami isteri sebagai alat
penunda kehamilan atau untuk mencegah penularan penyakit kelamin maka hal itu
diperbolehkan dalam pandangan hukum Islam, namun jika kondom digunakan oleh orang
yang tidak sama sekali terikat dengan status pernikahan atau dengan kata lain diaplikasikan
sebagai alat zina maka kondom dapat dikatakan sebagai alat yang haram untuk diperjual
belikan. Penyalahgunaan kondom bukan semata-mata timbul dari pemakainya saja namun
juga ada peran dari para penjual yang tidak pandang bulu memberikan akses yang bebas
terhadap pembeliannya dan tidak adanya aturan baku tentang pembatasan usia untuk
mendapatkan kondom. Jika penjualannya salah sasaran maka hal ini bisa memjadi masalah
yang sangat kontradiktif dengan tujuan program KB tersebut, selain dari pada itu masalah ini
dapat mendorong para remaja ataupun orang-orang yang belum menikah untuk melakukan
zina, karena kondom bisa meminimalisir ancaman tertularnya penyakitpenyakit bawaan
seksual yang berbahaya dan terhindar dari terjadinya pembuahan sperma pada rahim
(kehamilan). Jika penjualan kondom dapat mendorong seseorang untuk berzina maka
penjualannya dapat diasumsikan sebagai perilaku mendekatkan zina.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa mendekati zina dilarang karena hal itu
adalah sesuatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yanng buruk, sebagaimana dijelaskan
dalam surat Al-Isra’ ayat 32 : َ‫“ ربُوا ال ِّز ن َۖا َل تَ ْق َو ِّ َء َسب َو َسا ِّنَّهُ َكا َن فَا ِّح َشةً ي ًل إ‬Dan janganlah kamu
mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan
yang buruk.” 1 Memberikan akses mendapatkan kondom kepada orang yang belum pantas
untuk menggunakannya adalah perbuatan yang melanggar hukum yang terdapat dalam pasal
283 ayat (1) KUHP, pasal tersebut berbunyi: “Diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah, barangsiapa
menawarkan, memberikan untuk 1 Soenardjo, dkk, Departemen agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemah, Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-Qur’an, 1990. terus
maupun untuk sementara waktu, menyerahkan atau memperlihatkan tulisan, gambaran atau
benda yang melanggar kesusilaan, maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan
kehamilan kepada seorang yang belum dewasa, dan yang diketahui atau sepatutnya harus
diduga bahwa umurnya belum tujuh belas tahun, jika isi tulisan, gambaranm benda atau alat
itu telah diketahuinya.”
Seiring dengan beredarnya isu mengenai kondisi perkembangan sosial
masyarakat yang mulai tergerus oleh zaman ini menjadi problematika yang harus dicari jalan
keluarnya dan dirasa perlu adanya regulasi atau peraturan yang tepat dalam hukum positif
untuk mengatur penggunaan kondom sesuai fungsi dan manfaatnya dan perlu adanya kajian
mendalam terkait hal tersebut dari pandangan hukum pidana Islam untuk menanggulangi
penyebaran atau pemasaran kondom yang seharusnya tidak diberikan atau bahkan digunakan
oleh generasi muda yang belum saatnya menggunakan kondom.

3) Tujuan
a) Tujuan umum : Setalah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan
pasangan usia subur dapat memahami mengenai alat kotrasepsi
kondom
b) Tujuan Khusus : Setalah mendapatkan peyuluhan pasangan usia subur
mampu : 1. Menyebutkan kembali pengertian Kondom
2. Meyebutkan kembali kelebihan kondom
3. Menyebutkan kembali kekurangan kondom
4) Materi : Terlampir
5) Metode : Ceramah,Tanggung Jawab,Demonstrasi,Redemostrasi
6) Media : Peyuluhan,Pasien
Alat: Kondom,bak instrumen,sarung tangan
7) Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 5 menit Pembukaan : Menjawab salam
1. Mengucapkan salam
dan memperkenalkan Mendengarkan,memperhatikan, dan
diri bertanya,
2. Menjelaskan Tujuan
Penelitian
3. Menjelaskan Manfaat
Penelitian
4. Menjelaskan Poin-pin
yang akan di
presentasikan

2 20 menit Pelaksanaan Kegiatan Menyimak dan memperhatikan


Penyuluhan : apa yang telah diberikan dan
Menjelaskan Materi dijelaskan .
Penyuluhan Secara Berurutan
Materi :
1. Pendahuluan
a. Penjelasan Tentang Alat
Kotrasepsi Kondom
b. Menjelaskan Manfaat
dan bahaya dari alat
Kotrasepsi kondom
c. Penjelasan materi
tentang kelebihan dan
kekurangan alat
kotrasepsi kondom
3 15 menit Penutup: Menjawab Pertanyaan yang telah
1. Menyimpulkan diberikan dan menjawab
2. Melakukan tanya jawab
3. Berpamitan
4. Megucapkan salam

8) Evaluasi
a) Tes tertulis
1. Seorang wanita datang ke puskemas mengatakan mengalami
kelupaan dalam mengkonsumsi pil KB lebih dari 36 jam. Dan 2
hari yang lalu tidak terduga suami tersebut baru pulang dari
perjalanan di luar kota kemudian sang suami meminta untuk
berhubungan seksual dengan istrinya.Hasil pemeriksaan TD:
110/80 mmHg , BB:48 Kg , PP test (-), T : 36,8 ᴼC.Metode/alat
kontrasepsi apa yang tepat untuk dapat digunakan oleh wanita dan
pasangan usia subur tersebut...

A. Meminum Pil KB yang terlupakan tersebut

B. Menggunakan metode KB Alamiah

C. Menggunakan Kondom

D. Menggunakan Implant

E. Menggunakan Vasektomi

2.Seorang pasutri datang ke PMB mengatakan ingin ber KB, baru saja
menikah dan ingin menundah memiliki anak. Pasutri tersebut
bersepakat bahwa suami nya yang menggunakan KB karna istri
menolak untuk menggunakan alat kontrasepsi. Dari hasil pemeriksaan
suami TTV dalam batas normal dan tidak memiliki alergi pada
suami .Suami ingin menggunakan kb yang dapat di hentikan setiap
saat. Asuhan apa yang di berikan bidan pada kasus di atas?

a. Melakukan konseling macam-macam Kb


b. Menjelaskan cara pemasangan kondom
c. Menjelaskan kekurangan dan kelebihan kondom
d. Mempraktikan cara pemasangan Kondom dengan Panthom
e. Melakukan Konseling Tentang KB Kondong

3. Ny.A dan Tn.D datang ke klinik bidan ingin berkonsultasi tentang kb . sudah dapat info
tentang kb kondom , akan tetapi saat berhubungan seksual kondom bocor dan sprema
keluar dari kondom . Istri takut dengan pemakain kondom bocor dapat membuat
kehamilan, hasil pemeriksaan Istri PP test(-) dan TTV dalam batas normal.Ny.A dan Tn.D
tidak mau menggunakan Kb lain . Asuhan apa yang di berikan bidan pada kasus di atas....
a. Memberikan kondom yang lebih bagus.
b. Teknik dan cara pemasangan kondom yang benar dan baik.
c. Menyarankan menggunakan Kb yang lebih baik.
d. Menjelaskan kekurangan pemasangan kondom
e. Mempraktikan cara pemasangan kondom menggunakan pahntom

b. Tes lisan
1. Bagaimana cara pemasangan kondom yang benar dan baik ?
Jawaban :

Berikut adalah langkah-langkah memakai kondom yang benar:

 Buka kemasan kondom dengan benar, ikuti petunjuk pembukaan yang ada pada
kemasan. Hindari menggunakan gunting atau gigi untuk membuka kemasan. Sebelum
merobek kemasan, dorong kondom ke sisi berlawanan agar tidak ikut robek bersama
kemasan.
 Ambil kondom secara perlahan dan keluarkan dari kemasan. Lalu jepit ujung kondom
yang terdapat di bagian tengah lingkaran dengan jari, untuk mencegah udara masuk.
Udara yang masuk ke dalam kondom akan membuatnya mudah pecah.
 Sambil memegang ujung kondom, tempatkan kondom di atas kepala penis. Pastikan
penis sudah ereksi sempurna saat memakai kondom.
 Buka gulungan kondom dengan lembut ke arah pangkal penis. Jika gulungan kondom
tidak bisa diturunkan, berarti pemakaiannya tidak tepat atau terbalik. Ambil kondom
baru jika telah melakukan kesalahan tersebut dan mulai dari awal.
 Ketika selesai berhubungan dan telah mengalami ejakulasi, segera cabut penis dari
dalam vagina sebelum ereksinya hilang. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran
kondom di dalam vagina pasangan Anda.
 Usai penis sepenuhnya keluar, tarik kondom dari penis Anda secara perlahan-lahan
agar sperma di dalamnya tidak keluar. Bungkus kondom bekas dengan tisu dan buang
ke tempat sampah

9) Pengesahan

Sasaran

Yogyakarata, 27 oktober 2021


Kontrasepsi Kondom Pemberi Penyuluhan
Yulianti

10) Lampiran materi/Media

1. Pengertian Kondom
Kondom merupakan salah satu alat kotrasepsi yang terbuat dari bahan jenis
karet yang dipakaikan pada alat kelamin,sebagai pelindung saat berhubungan
seksual.
2. Manfaat dan bahaya dari kondom
Manfaat Kondom ini membuat hubungan intim menjadi lebih bersih dan lebih
aman. Selain itu, menggunakan kondom berarti mencegah penularan penyakit
menular seksual, seperti gonore,herpes,dan sifilis.
Bahaya dari menggunakan kondom bisa terjadi iritasi jika mengunakan terus
menerus saat berhubungan.
3. Kelebihan dan kekurangan dari alat kotrasepsi kondom
Kelebihan memakai kondom
a. Kondom bisa didapatkan dengan bebas di berbagai tempat dengan
harga yang tergolong terjangkau
b. Kondom sangat mudah di gunakan tanpa perlu keahlian khusus
c. Kondom mencegah terjadinya perpindahan cairan tubuh yang
umumnya menjadi penyebab penyakit menular sekksual seperi HIV.
Orang yang cenderung berganti pasangan seksual disarankan untuk
selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual
Kekurangan memakai kondom
a. Kondom bisa robek saat digunakan jika melakukan gesekan yang berlebihan
selama berhubungan seks
b.Bila anda alergi terhadap bahan lateks, hindari memakai kondom karena
dapat menimbulkan ruam dan gatal.

DAFTAR PUSTAKA

Noviawati setya arum dkk. (2011). Panduan lengkap Pelayanan KB Terkini.


Yogyakarta : Nuha medika.

POGI, IDI, IBI, PKBI, PKMI, BKKBN, Kemenkes RI. (2014). Buku panduan praktis
pelayanan kontrasepsi Edisi ketiga. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Manuaba, I. B. G. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.


Jakarta:EGC. Widyastuti, 2009.  Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Fitramaya
KPAN (Komisi Penanggulangan Aids Nasional) pada tahun 2013

Saifuddin, Abdul Bari, dkk. (2006). Buku Panduan Praktik Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : YBPS

Meilani, dkk. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:. Fitramaya


MEDIAN SATUA N ACARA PENYULUHAN

Pengertian Kondom Penggunaan Alat


Kotrasepsi Kondom
1. Kondom Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa
merupakan mendekati zina dilarang karena hal itu
Pengertian Kondom
adalah sesuatu perbuatan yang keji dan
Kondom
suatu jalan yanng buruk, sebagaimana
merupakan salah
dijelaskan dalam surat Al-Isra’ ayat 32 : َ YULIANTI
satu alat kotrasepsi
yang terbuat dari ‫ربُوا ال ِّز ن َۖا َل تَ ْق َو ِّ َء َسب َو َسا ِّنَّهُ َكا َن فَا ِّح َشةً ي‬
bahan jenis karet ‫“ ًل إ‬Dan janganlah kamu mendekati zina; 2110101253/ B2
yang dipakaikan Sesungguhnya zina itu adalah suatu
pada alat perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang UNIVERSITAS AISIYAH
kelamin,sebagai buruk.” 1 Memberikan akses mendapatkan
pelindung saat kondom kepada orang yang belum pantas YOGYAKARTA
berhubungan untuk menggunakannya adalah perbuatan
seksual. yang melanggar hukum yang terdapat PRODI KEBIDANAN
2. Manfaat dan bahaya dalam pasal 283 ayat (1) KUHP, pasal
dari kondom tersebut berbunyi: “Diancam dengan PROGRAM SARJANA
Manfaat Kondom
ini membuat
pidana penjara paling lama sembilan bulan DAN PENDIDIKAN
hubungan intim atau pidana denda paling banyak sembilan PROFESI BIDAN
menjadi lebih ribu rupiah, barangsiapa menawarkan,
bersih dan lebih memberikan untuk 1 Soenardjo, dkk,
aman. Selain itu, Departemen agama RI, Al-Qur’an dan
menggunakan Terjemah, Jakarta : Yayasan
kondom berarti Penyelenggara Penerjemah/Penafsir al-
mencegah
Qur’an, 1990. terus maupun untuk
penularan penyakit
sementara waktu, menyerahkan atau
menular seksual,
seperti memperlihatkan tulisan, gambaran atau
gonore,herpes,dan benda yang melanggar kesusilaan,
sifilis. maupun alat untuk mencegah atau
Bahaya dari menggugurkan kehamilan kepada seorang
menggunakan
yang belum dewasa, dan yang diketahui
kondom bisa terjadi
atau sepatutnya harus diduga bahwa
iritasi jika
mengunakan terus umurnya belum tujuh belas tahun, jika isi
tulisan, gambaranm benda atau alat itu
menerus saat
telah diketahuinya
berhubungan.

Anda mungkin juga menyukai