Anda di halaman 1dari 22

TEMA TULISAN

................................

PENULIS
...............................

1
Hubungan Komunikasi Interpersonal dalam
Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Terhadap
Alat Kontrasepsi
Nadilah Atma Kartini
Prodi Bimbingan Konseling Islam FUAD IAIN Parepare

Latar Belakang
Pada saat ini total penduduk Indonesia masih cukup
terbilang tinggi dengan pertumbuhan yang pelonjakan setiap
tahunnya. Tentu ini akan berdampak pada pembangunan oleh
karena itu perlu kebijakan untuk membatasinya. Pembatasan
ini dilakukan melalui program yang disebut Keluarga
Berencana dengan metode kontrasepsi. Saat ini tersedia
berbagai macam metode kontrasepsi sehingga calon akseptor
harus mengetahui kelebihan, kekurangan, efektivitas dan
efesiensi setiap metode. Tujuan dari program KB untuk
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, melainkan juga
untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB
dan kesehatan reproduksi (KR) yang berkualitas, menurunkan
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi untuk
membentuk keluarga kecil berkualitas.
Pada saat ini banyak para calon akseptor yang mengalami
kesulitan di dalam memilih pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini
bukan karena terbatasnya metode kontrasepsi yang tersedia,
tapi melainkan akibat ketidaktahuan tentang berbagai kelebihan
dan kelemahan atau efek samping masing-masing metode

2
kontrasepsi dan juga banyaknya informasi-informasi yang
salah terhadap alat kontasepsi. Sejalan dengan berubahnya
paradigma dalam pengelolahan kependudukan dari
pengendalian populasi dan penurunan fasilitas menjadi
pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak
reproduksi. Maka ada kebebasan untuk memilih metode
kontrasepsi.
Untuk meningkatkan pelayanan keluarga berencana
tersebut pemerintah membentuk suatu badan yang khusus
menangani hal tersebut yaitu Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN). Melalui badan inilah program-
program keluarga berencana dilaksanakan di tiap daerah-
daerah di Indonesia baik di pedesaan maupun di kota di seluruh
Indonesia yang kegiatannya dilaksanakan oleh petugas-petugas
kesehatan, penyuluh KB, para kader dan para tokoh masyarakat
yang bekerjasama dengan masyarakat. Sebagai petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana
kepada masyarakat tentu harus memperkenalkan atau
mempromosikan beberapa metode dari pada kontrasepsi. Pada
masa ini kondom yang merupakan kontrasepsi pria yang telah
lama dikenal, kembali mendapatkan perhatian baru, baik dalam
bidang keluarga berencana maupun bidang lain. Kondom tidak
hanya dapat mencegah kehamilan, tetapi juga dapat mencegah
Penyakit Hubungan Seksual (PHS) termasuk HIV/AIDS.
Strategi Komunikasi Interpersonal dan Konseling
Konsep Dasar Komunikasi Interpersonal
Miller dan Steinberg merupakan orang-orang yang
pertama kali memperkenalkan beberapa konsep penting tentang
hubungan interpersonal yang berkualitas tinggi. Komunikasi
3
interpersonal merujuk pada komunikasi yang terjadi secara
langsung antara dua orang. Berinteraksi dalam tiap hubungan
ini memeberikan kesempatan kepada komunikator untuk
memaksimalkan fungsi berbagai macam saluran (penglihatan,
pendengaran, sentuhan, dan penciuman) untuk digunakan
dalam sebuah interaksi. Dalam konteks ini, saluran-saluran ini
berfungsi secara simultan bagi kedua partisipan yang
berinteraksi.Konsep ini bisa digunakan PLKB dalam membina
hubungan komunikasi interpersonal dengan klien. Biasanya
kebutuhan masing-masing klien sangat khas dan personal
dalam ber-KB. Maka PLKB perlu untuk mengenal dengan baik
masing-masing klien, selain sosiologis dan kultural, terutama
secara psikologis.
Metode komunikasi antar pribadi yang paling baik adalah
konseling (counseling), karena di dalam cara ini antara
komunikator atau konselor dengan komunikan atau klien
terjadi dialog . lebih terbuka menyampaikan masalah dan
keinginan-keinginannya, karena tidak ada pihak ketiga yang
hadir. Konseling merupakan proses pemberian informasi
objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan
paduan keterampilan komunikasi interpersonal, teknik
bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan
untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini.
Masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar/
upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Konseling dalam hal
ini merupakan proses komunikasi antara seorang (konselor)
dengan orang lain.
Oleh karena itu, konseling adalah proses pemberian
informasi secara objektif dan lengkap, dilakukan secara

4
sistematik dengan paduan keterampilan komunikasi
interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan
klinik untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat
ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan
keluar/ upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Konseling
memberikan bantuan seseorang kepada orang lain dalam
membuat keputusan atau memecahkan masalah melalui
pemahaman terhadap fakta, harapan, kebutuhan, dan perasaan.
Konseling pada hakikatnya merupakan metode penyuluhan.
Dalam penegasan bahwa “penyuluhan pada hakikatnya
merupakan kegiatan menyampaikan pesan kesehatan pada
masyarakat kelompok atau individu. Adanya pesan ini
masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh
pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
Dimana tujan konseling adalah untuk membantu klien
dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan
digunakan sesuai pilihannya :a) tujuan konseling adalah
membantu klien melihat permasalahannya supaya lebih jelas
sehingga klien dapat memilih sendiri jalan keluarnya. b)
melalui konseling kontasepsi yang baik maka klien dapat
menentukan pilihan kontrasepsinya dengan baik sesuai dengan
keinginan mereka sendiri dan tidak akan menyesali keputusan
yang telah diambilnya di kemudian hari. konseling yang baik
meningkatkan keberhasilan KB dan membuat klien
menggunakan kontasepsi lebih lama serta mencerminkan
baiknya kualitas pelayanan yang diberikan.
Komponen Komunikasi Interpersonal
Diidentifikasi dari dan dalam proses penyampaian dan
penerimaan pesan dari seseorang kepada orang lain atau

5
sekelompok kecil orang, dengan berbgai dampak dan peluan
untuk memberikan umpan balik segera. DeVito (1996; alih
maulana, 1997:26) mengemukakan komponen-komponen itu
dapat ditelusuri dari bagan komunikasi antar manusia secara
universal, yaitu: (1) konteks (lingkungan) komunikasi, (2)
sumber penerima, (3) enkoding-dekoding (4) kompetensi
komunikasi (5) pesan dan saluran, (6) umpan balik, (7)
gangguan, dan (8) efek komunikasi.

Aplikasi Komunikasi Interpersonal dalam Pengambilan


Keputusan
Dalam program KKB, komunikasi interpersonal
digunakan dalam membantu klien (pasangan usia subur)
mengambil keputusan tentang pilihan metode kontrasepsi yang
akan digunakan. Komunikasi ini memiliki peran strategis dan
menentukan apakah klien menggunakan kontrasepsi atau tidak.
Dari perspektif klien, memilih menggunakan metode
kontasepsi termasuk keputusan yang kompelks. Selain banyak
rumor yang negatif tentang alat kontrasepsi, juga karena
kondisi awal mereka yang sehat sehingga ada ketakutan setelah
menggunakannya malah menjadi tidak sehat.
Dalam komunikasi interpersonal, ada empat strategi yang
dapat membantu klien membuat keputusan, yaitu membantu
klien meninjau kemungkinan pilihannya, membantu klien
dalam mempertimbangkan keputusan pilihan, membantu klien
mengevaluasi pilihan, serta membantu klien menyusun
rencananya.
Langkah-langkah dalam Konseling

6
Dalam konseling yang juga diterapkan dalam komunikasi
dokter-akseptor yang baik dan benar dikenal dengan adanya
GATHER, singkatan dari Greet-Ask-Tell-Help-explain-Return
dengan penngertian sebagai berikut:
a. Greet (memberi salam). Memberi salam kepada
setiap akseptor di awal pertemuan akan menciptakan
hubungan yang baik.
b. Ask (bertanya). Melalui pertanyaan tersebut
membantu akseptor untuk menyatakan keinginan dan
kebutuhannya serta mengekspresikan perasaannya.
c. Tell (memberi informasi). Setelah akseptor selesai
menyatakan keluhan dan kebutuhannya, memberikan
informasi yang jelas sehingga dapat mengerti oleh
akseptor yang kemudian dapat membantu akseptor
untuk mengambil keputusan.
d. Help (memberi bantuan). Bantuan diberikan ketika
akseptor yang mengalami kesulitan dalam
mengalamikesulitan dalam menentukan sikap.
e. Expalain (memberi penjelasan). Memberikan
penjelasan kepada akseptortentang keputusan yang
telah dipilihnya.
f. Return (kontrol kembali). Bila dirasa perlu, berikan
kesempatan pada akseptor untuk datang kembali.
Pentingnya Alat Kontrasepsi
Secara harfiah, kata kontrasepsi terdiri dari “kontra” yang
berarti mencegah/menghalangi dan “konsepsi” yang berarti
pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma.

7
Jadi, kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur dengan sperma. Kontrasepsi dapat
menggunakan berbagai cara, baik dengan menggunakan
hormonal, alat, ataupun melalui prosedur operasi.
Keluarga berencana mengacu pada penggunaan metode
pengendalian kelahiran untuk mencapai jumlah anak yang
diinginkan dan memastikan waktu yang dikehendaki dari
konsepsi dan jarak antar kelahiran. Metode kontrasepsi modern
mencakup semua metode hormonal, yaitu pil, suntik dan
implan, IUD, sterilisasi pria dan wanita, kondom, serta metode
vagina modern (misalnya diafragma dan spermisida). Keluarga
berencana dan tindakan pengendalian kelahiran bertujuan
untuk mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi
yang tidak aman, dan kematian ibu, serta mengarah ke
penurunan jumlah wanita menghadapi komplikasi karena
kehamilan yang tidak aman akan menurun (Husain, dkk.,
2011).
“Alat kontrasepsi itu penting terutama dalam hal
menunda kehamilan dalam kutip tentunya sudah direncanakan
sebelumnya,dan juga untuk merencanakan kehamilan karena
apabila tidak direncanakan tentunya pada ujung akan
mengakibatkan aborsi. Selanjutnya, memberikan jarak pada
kehamilan, ini agar supaya seorang ibu dapat beraktifitas
dengan baik dan alat reproduksi pun dapat kembali degan
normal. Hasil survei pendataan yang dilakukan sangat beragam
anggapan masyarakat mengenai alat kontrasepsi ada yang
mengatakan untuk menunda kehamilan, tidak dapat tertular
HIV-AIDS dan ada pula yang mengatakan untuk

8
mempercantik wajahnya dan juga untuk memperbaiki bodynya.
Jadi pemahaman masyarakat terhadap alat kontrasepsi itu
berbeda-berbeda” . Ujar pak Frans selaku penyuluh di BKKBN
kec.soreang.

Gambar 1. Kegiatan Konseling Kontrasepsi


Diluar dari itu ternyata adapula yang menganggap alat
kontrasepsi itu tidak penting karena dengan adanya alat
kontrasepsi mereka beranggapan itu hanya akan membatasi hak
kita untuk mendapatkan keturunan. Jadi, dalam masyarakat itu
terdapat dua kubu yaitu ada yang menganggap alat kontrasepsi
itu penting karena dari segi kesehatan, dari sisi perencanaan
keluarga, dan dari sisi bagaimana mendidik anak. Tapi adapula
yang menganggap itu tidak penting karena membatasi keluarga
untuk mendapatkan keturunan. Dan adapula masyarakat yang
takut untuk menggunakan alat kontasepsi disebabkan karena
adanya rumor atau adanya pemberitaan yang tidak jelas. Salah
satu contohnya saja yaitu di masyrakat ada yang beranggapan
bahwa dengan menggunakan spiral itu nantinya akan
tertinggal di dalam. Karena menurut mereka ada kasus seorang
anak yang lahir dikepala sang bayi ada tertinggal seperti
IUD/Spiral, dan ada pula yang beranggapan bahwa penggunaan
9
Implan/Susuk mereka akan menjadi gemuk/ kurus. Tapi
sebenarnya ketika kita menggunakan Implan/ Susuk ini apabila
hormonnya cocok dengan kondisi tubuh itu tidak akan
berpengaruh. Tapi ketika hormon di dalam tubuh sudah
terbilang banyak ditambah lagi hormon lain tentunya ini akan
meningkat dan bisa membuat bertambahnya berat badan. Yang
membuat gemuk itu ternyata bukan secara langsung dari
hormon tetapi dari pengaruh hormon itulah yang membuat
nafsu makan menjadi meningkat dan istirahatnya lebih banyak.
Dan seperti itulah yang memicu kegemukan.
Masyarakat sebenarnya terkadang mereka hanya ingin
berhubungan seks. Karena namanya naluri manusia adalah
bagaimana memenuhi hasrat seksual. dan kemudian dari hasil
hubungan itu mereka menghasilkan keturunan. Tapi apakah
mereka menginginkan itu? Itulah tadi dengan menggunakan
kontrasepsi kita dapat mengatur suatu kehamilan. Apakah itu
disaat kita menginginkan keturunan atau hanya sekedar untuk
bersenang-senang saja.
Kesimpulan
Perkembangan kependudukan dan keluarga menyebutkan
bahwa Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran
anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan,
melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Keluarga
berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju,
mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan
kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

10
Untuk mewujudkan satu keluarga yang sejahtera, bahagia
dan berkualitas selain peranan dari keluarga, peran serta dari
Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), juga ikut
andil untuk menciptakan keluarga yang harmonis tersebut.
Untuk menolong mereka supaya bisa memilih alat KB yang
cocok, maka mereka perlu diberikan konseling KB, salah
satunya dengan cara memberikan pembinaan dan penyuluhan
kepada kader KB, dan juga pasangan usia subur (pus) untuk
ikut berperan aktif dalam menyukseskan program keluarga
berencana di Indonesia.
Daftar Bacaan
Basuki Dyah, Soesilowati Retno.2015“Pengaruh Pengetahuan
Mengenai Program KB Terhadap Kemantapan Pemilihan
Alatkontrasepsi Di RSIA Aprillia Cilacap.”Jurnal Saintek
Volume 7, Nomor 2. Hal 27-40.
Dian Wisnuwardhani & Sri Fatmawati Mashoedi. 2012.
Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika.

11
Bimbingan untuk Membentuk Kepercayaan Diri
Anak Pasar Lakessi Melalui Inspirasi Sekolah
Anak Pasar (ISAP) di Kota Parepare
Risma Sulfa Sandi
Prodi Bimbingan Konseling Islam FUAD IAIN Parepare

Pendahuluan
Salah satu permasalahan sosial yang di alami Indonesia
saat ini yaitu jumlah anak jalanan yang meningkat setiap
tahunnya. Hal ini membuat Negara Indonesia mengalami
situasi krisis ekonomi dan urbanisasi. Fenomena ini menjadi
salah satu permasalahan sosial yang cukup kompleks bagi kota-
kota besar di Indonesia termaksud kota-kota besar yang ada di
Sulawesi Selatan.
Anak jalanan merupakan bagian dari pekerja anak. Anak
jalanan biasanya hidup dengan keadaan ekonomi yang rendah.
Mereka banyak menghabiskan waktunya di jalanan untuk
mencari nafkah dan berkeliaran. Jalanan bagaikan tempat
tinggal bagi mereka, bahkan sampai saat ini masih banyak kita
jumpai anak-anak yang tidur di jalanan seperti di depan
pertokoan, di bawah jembatan, dan tempat-tempat lainnya yang
bukan merupakan tempat tinggal yang layak. Memang masih
banyak anak-anak yang tidur dijalanan tetapi ada juga sebagian
dari mereka yang mempunyai rumah tetapi mencari nafkah
dijalanan, ada juga yang mengikuti jejak keluarganya, semisal
kakak,atau ayahnya bekerja dijalanan maka mereka juga ikut
bekerja dijalanan.

12
Anak jalanan bukan hanya yang kita lihat di lampu-
lampu merah, tetapi anak-anak yang kalian lihat menghabiskan
waktunya lebih dari 4 jam di jalanan dalam satu hari mau itu
berkeliaran tidak jelas ataupun mencari nafkah bisa dikatakan
anak jalanan. Mereka biasanya tidak diperhatikan oleh
keluarganya, tidak ada yang memberikan edukasi sejak dini
kepada mereka, mereka merasa tersisih dan tidak memiliki
kepercayaan diri untuk memperbaiki kehidupan mereka.
Karena itu mereka lebih memilih hidup dengan keadaannya
yang sekarang.
Masalah Anak di Kota Parepare
Di Sulawesi Selatan tepatnya di kota Parepare banyak
kondisi anak yang sangat memprihatinkan, anak jalanan di kota
ini kian meningkat, mereka beraksi di lampu merah, seputaran
senggol, lapangan Andi Makkasau, dan di warkop-warkop
yang ada di Parepare, mereka biasanya menawarkan stiker dan
meminta sedekah. Selain di jalanan, banyak anak yang bekerja
menjadi penjual kantong plastik dan memberikan jasa angkat
barang di pasar Lakessi Parepare, anak-anak ini seharusnya
bersekolah, bermain, atau meluangkan waktunya untuk
beristirahat, namun realitanya mereka harus bekerja demi
mendapatkan uang untuk memenuhi hidupnya. Mereka
berjualan hampir setiap hari, menyusuri dagangan sayuran,
buah, dan bahan pokok lainnya yang banyak dikunjungi oleh
ibu-ibu yang ingin berbelanja kebutuhan sehari-hari. Mereka
menjual kantong plastic seharga Rp. 500 rupiah sampai Rp.
2.000 rupiah tergantung ukuran kantong plastiknya, dan
mereka juga menawarkan untuk jasa angkat barang,biasanya
mereka dibayar Rp.5.000 rupiah. Mereka bekerja dari pukul

13
08.00 sampai 17.00, namun bagi mereka yang bersekolah
mereka memulai berjualan seusai pulang sekolah sampai
petang.

Gambar 1. Konsultasi dengan pihak Puspaga


Namun dibalik semua itu ternyata anak-anak pasar ini
kerap didapati oleh warga di lorong-lorong pasar sedang
mengisap lem mulai dari yang kelas 5 SD sampai yang sudah
SMP, hasil dari berjualan kantong plastik mereka gunkan untuk
membeli lem. Kejadian ini juga disaksikan langsung oleh Ibu
Harmawanti seorang Apoteker yang berdinas di dinas
kesehatan sekaligus menjabat sebagai kordinator Insprisi
Sekolah Anak Pasar (ISAP). Beliau sangat menyangkan atas
perilaku anak-anak pasar ini, bagaimana tidak dia melihat
langsung bagaimana rusaknya generasi bangsa. Akhirnya dia
berkonsultasi dengan ibu Sriyanti ambar , SKM, M, KES,
selaku kepala bidang Kesetaraan Gender di Puspaga. Dari
sinilah terbentuknya ISAP.
Anak pasar dan anak jalanan dikota Parepare sekarang
dalam pengawasan dan naungan Puspaga Peduli Ta’

14
Parepare.Melalui program Puspaga Peduli Ta’ yakni Inspirasi
sekolah anak pasar ( ISAP), sekarang ada 25 anak yang tercatat
dalam ISAP, 4 berjenis kelamin perempuan dan 21 berjenis
kelamin laki-laki, anak ini berusia 6-15 tahun. Ketua TP PKK
Parepare Erna Rasyid Taufan, juga berharap dengan program
ini anak-anak tersebut bisa dibina dengan baik dan meluangkan
waktu mereka dengan belajar dan mengasah diri Dengan
berbagai Edukasi dan bimbingan Seperti sosialisasi tentang
bahaya menghisap lem, melatih kreativitas yang bisa bernilai
jual, melakukan bimbingan untuk meningkatkan kepercayaan
diri, melakukan preventif untuk anak-anak agar tidak mengisap
lem. ISAP sangatlah berperan penting saat ini, apalagi di kota
Parepare ini masih banyak anak-anak jalanan lainnya yang
membutuhkan perlindungan dan edukasi.
Pembelajaran keluarga Parepare dan layanan konseling
keluarga terintegrasi (Puspaga Peduli Ta’) sekarang menjadi
wadah atau fasilitas layanan publik bagi setiap keluarga di kota
Parepare. Kondisi anak pasar yang sangat memprihatinkan,
anak-anak pasar yang usianya masih terbilang muda sudah
memperlihatkan perilaku yang tidak seharusnya mereka
lakukan yaitu isap lem.Hal ini membuat Pemerintah kota
Parepare merasa harus memberikan perhatian untuk mereka,
karena perilaku isap lem dapat membahayakan mereka mau itu
fisik ataupun psikologisnya. Bahkan sekarang saja banyak dari
mereka yang memilih untuk tidak bersekolah lalu lebih
memilih berjulan kantong plastik di pasar kemudian hasil dari
penjualannya itu bisa mereka gunakan untuk membeli lem.
Sungguh sagat disayangkan, jika tidak diatasi dengan cepat
maka tidak bisa dibayangkan bagaimana nantinya generasi di
Kota Parepare.
15
. Oleh karena itu sangatlah diperlukan edukasi bagi anak-
anak terutama yang yang beraktivitas di area pasar lakessi,
Karena efek samping mengisap lem sangat berbahaya, Selain
mengakibatkan perubahan pada fisik menghisap Lem juga bisa
mempengaruhi saraf otak akibatnya akan terjadi kerusakan
pada sistem saraf dan otak. Selain itu dia juga bisa
mempengaruhi emosi mudah marah-marah atau mengamuk
tidak jelas dan perubahan perilaku negatif lainnya.
Bimbingan Yang Diberikan Untuk Membentuk
Kepercayaan Diri Anak Pasar
Bimbingan merupaka salah satu cara kita untuk
membentuk kepercayaan diri pada anak pasar, melalui berbagai
metode bimbingan yang akan kita berikan,itu bisa membantu
anak-anak pasar agar mampu mengembangkan potensi yang
mereka miliki,mampu memahami diri mereka
sendiri,memahami lingkungan mereka, membaantu mereka
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dan mampu
menentukan rencana masa depan yang lebih baik.
Kepercayaan diri merupakan kunci kesuksesan dalam
hidup. Kepercayaan diri sangatlah penting agar kita bisa
memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita maupun
dalam pergaulan bermasyarakat. Banyak orang yang memiliki
potensi namun tidak banyak yang memiliki kepercayaan diri,
banyak orang yang tidak tahu bagaimana mengarahkan masa
depannya karena mereka tidak memiliki keyakinan. Jika
seseorang menginginkan sesuatu dalam hidupnya mereka
terlebih dahulu memiliki tekad,keyakinan, dan kepercayaan
pada dirinya. Karena jika tidak maka konsep diri yang kita
miliki adalah konsep diri yang negatif, orang yang memiliki

16
konsep diri yang negative biasanya adalah orang yang sering
menutup diri, hal ini bisa sangat mempengaruhi perilaku kita
terhadap lingkungan.
Rasa percaya diri dapat kita bangun sedari dini, melihat
kondisi anak-anak pasar yang berperilaku negatife,maka sangat
perlu kita memberikan bimbingan kepada mereka. Apalagi
sekarang ini segala sesuatu yang kita lakukan dibatasi karena
adanya Covid-19, hal ini membuat anak-anak pasar semakin
merasa tak berdaya, penghasilan yang mereka dapatkan tidak
sama seperti sebelumnya, ekonomi mereka semakin sulit.
Anak-anak pasar juga tidak memiliki pilihan lain untuk itu
Puspaga Peduli Ta’ harus memikirkan bagaimana caranya agar
anak-anak ini betul-betul bisa dibina agar kondisi mereka
secepatnya membaik.
Membentuk kepercayaan diri anak-anak pasar bisa
dilakukan dengan memberikan bimbingan kelompok, kita bisa
melatih mereka agar memiliki rasa percaya diri yang nantinya
akan membantu mereka dalam menghadapi situasi di dalam
pergaulan dan untuk melatih mereka bagaimana menangani
masalah dengan baik dan mudah, dan bagaimana membentuk
perilaku yang positif. Karena jika dibiarkan mereka bisa saja
melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan mereka tanpa
memikirkan aturan dan norma yang berlaku di masyarakat.
Dengan menggunakan cara bimbingan kelompok dengan
model permainan, melatih anak untuk menjadi pemimpin
didepan anak- anak yang lain, berani berbicara dengan baik di
depan orang banyak serta memberikan pesaan-pesan yang baik
kepada anak pasar tantang bagaimana kewajiban seseorang
dalam kehidupan sehari-hari seperti di suruh hidup sehat dan

17
bersih,menjaga kesehatan tubuh, belajar, mengaji, sholat 5
waktu serta saling menyayangi dan menghargai orang lain.

Gambar 2. Pendampingan Anak Pasar


Dalam proses ini, anak pasar yang sudah terlanjur
mengisap lem atau yang sudah memiliki masalah kita lebih
baik menggunakan bimbingan individu, dengan cara
pembimbing dalam berkomunikasi dengan anak pasar atau
anak jalanan harus berbicara sopan,santun, dan lembut serta
memberikan contoh yang baik kepada anak-anak tersebut
karena seorang pembimbing merupakan figure bagi anak, dan

18
bimbingan individu ini paling banyak pengaruhnya karena cara
ini di dianggap mampu dan mudah mempengaruhi anak.
Anak pasar yang menjual kantong plastik bisa kita
berikan bimbingan kreatifitas, bimbingan ini bisa mengajarkan
anak menjadi percaya diri ketika bersosial dalam
lingkungannya dengan baik dan positif, karena jika pola
perilaku percaya diri sudah tertanam dalam diri anak maka pola
percaya diri ini juga bisa mereka terapkan pada kebutuhan dan
kewajiban diri pribadinya, mereka juga bisa diberdayakan
dengan melatih kreatifitasnya agar bisa bernilai jual.
Selain bimbingan kelompok, bimbingan individu, dan
bimbingan kreatifitas bisa juga melalui bimbingan Islam
dimana bimbingan Islam memberikan bantuan yang terarah,
berkesinambungan, dan sistematis kepada individu agar anak-
anak tersebut dapat mengembangkan potensi atau fitrah
beragama yang dimilikinya secara optimal, dengan nilai-nilai
yang terkandung di dalam Al-quran dan Hadist ke dalam
dirinya,agar mereka bisa menyesuaikan atau menyelaraskan
hidupnya sesuai tuntutan Al-quran dan Hadist.
Anak-anak pasar pasti memiliki mimpi dan keinginan
saat mereka besar nanti. Hanya saja mereka tidak tahu
bagaimana cara untuk mewujudkannya, mereka merasa
berbeda dan terbelakang dan tidak memiliki kepercayaan diri
untuk itu semua. Walaupun berbagai metode bimbingan bisa
kita lakukan dalam pembinaannya seperti bimbingan
kelompok, bimbingan individu, bimbingan kreatifitas,
bimbingan islam dan bimbingan lainnya. Itu tidak cukup untuk
mereka. Dengan ilmu yang saya dapatkan di kampus, kini saya
mengaplikasikan ilmu saya itu dengan anak-anak pasar di

19
Lakessi. Saya memberikan beberapa bimbingan secara
langsung kepada mereka. Saya tahu bahwa ada beberapa orang
yang masih belum mengerti dengan motode bimbingan ini,
namun saya berharap kita bisa membantu dan memberikan
dukungan kepada mereka karena sebagian besar dari mereka
memiliki keluarga yang bermasalah atau kondisi dimana
mereka mengalami penganiayaan, kemiskinan, dan tidak
dipedulikan dalam situasi-situasi dimana anak-anak tersebut
tidak bisa mendapatkan dukungan baik itu dari keluarga
ataupun dari lingkungannya.
Kesimpulan
Permasalahan sosial yang cukup kompleks bagi kota-kota
besar di Indonesia termasuk kota-kota besar yang ada di
Sulawesi Selatan tepatnya di kota Parepare adalah banyaknya
kondisi anak yang sangat memprihatinkan. Anak jalanan di
kota ini kian meningkat, mereka bisa didapati di lampu merah,
seputaran Pasar Senggol, lapangan Andi Makkasau, dan di
warkop-warkop yang ada di Parepare, mereka biasanya
menawarkan stiker dan meminta sedekah. Selain di jalanan,
banyak anak yang bekerja menjadi penjual kantong plastik dan
memberikan jasa angkat barang di pasar Lakessi Parepare.
Melalui program Puspaga Peduli Ta’ yakni Inspirasi
sekolah anak pasar ( ISAP) kini anak pasar mulai mengikuti
berbagai program kegiatan pembinaan dan edukasi untuk
mencegah perilaku isap lem dan perilaku negative lainnya.
Salah satunya dengan bimbingan untuk membentuk
kepercayaan diri anak pasar. Membentuk kepercayaan diri
anak-anak pasar bisa dilakukan dengan memberikan bimbingan
kelompok, (dengan model permainan).

20
Anak-anak pasar pasti memiliki mimpi dan keinginan
saat mereka besar nanti. Hanya saja mereka tidak tahu
bagaimana cara untuk mewujudkannya, mereka merasa
berbeda dan terbelakang dan tidak memiliki kepercayaan diri.
Maka dari itu mari kita membantu dan memberikan dukungan
kepada mereka agar bisa menjadi generasi yang lebih baik.
Daftar Bacaan
Pramuchtia, Yunda. 2010. Konsep Diri Anak Jalanan dalam
Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi
Manusia Volume 4 Nomor 3. Hal 255-272.
Kusnawan.2020.Bimbingan Konseling Islam Berbasis
Islam.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Catatan:
1. Urutan dan susunan artikel menyesuaikan template
diatas termasuk jenis huruf dan marjin kiri-kanan dan
atas-bawah mengikuti petunjuk template ini untuk
efisiensi jumlah halaman.
2. Diakhir pelaksanaan kegiayan, setiap Posko wajib
mengumpulkan tulisan setiap peserta KPM lengkap
dengan Desain sampul dan artikel telah dikonsultasikan
ke DPL dan selingkungan penulisan peserta mengikuti
template ini.
3. Artikel yang telah dikumpulkan kemudian disatukan
sesuai dengan tema tulisan

21
4. Template ini bertujuan untuk menyeragamkan
penulisan untuk memudahkan DPL dan Panitia dalam
editing dan finishing buku.

22

Anda mungkin juga menyukai