Topik
Sasaran
Tempat
Denpasar
Selatan
Hari/tanggal
Waktu
: 45 menit
A. Latar Belakang
Keluarga berencana adalah usaha menolong individu atau pasangan antara
lain untuk mencegah terjadinya kelahiran yang tidak dikehendaki atau sebaliknya
bagi pasangan yang menginginkan anak, mengatur interval waktu kehamilan,
mengontrol waktu kelahiran berhubungan dengan usia orang tua, menentukan
jumlah anak dalam keluarga (Anggraini & Martini, 2012). Selain itu sekarang ini
pemerintah sedang gencar gencarnya menggalakkan program Keluarga
Berencana(KB). Sebagai salah satu alat kontrasepsi ternyata kondom belum
banyak dilirik oleh masyarakat karena mereka menganggap kondom dapat
mengurangi kenikmatan mereka saat berhubungan. Kondom sebagai alat
kontrasepsi sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena
dilengkapi dengan spermisida yang dapat membunuh sperma sebelum mampu
melaksanakan tugasnya. Selain itu penggunaan kondom merupakan salah satu
cara (bukan satu satunya cara) yang dapat mengurangi kemungkinan penularan
HIV / AIDS dari suami kepada istri maupun istri kepada suami. Masalahnya,
sangat sedikit suami yang mau menggunakan kondom. Bagi kebanyakan istri,
keputusan untuk mengadakan hubungan seksual atau tidak, bukanlah hasil dari
keputusan sendiri. Sekalipun ia tahu suaminya adalah pengguna narkoba suntik
ataupun pernah berhubungan seks dengan perempuan lain (berselingkuh) yang
memiliki resiko besar mengidap HIV/AIDS. Terlebih laporan nasional 2001
menunjukkan, sebanyaj 77% kasus HIV / AIDS ditularkan akibat hubungan
seksual yang tidak aman (Pikiran Rakyat,14/6/2002). Penyebaran HIV dan AIDS
di Indonesia tergolong cepat. Saat ini tidak ada provinsi di Indonesia yang bebas
HIV/AIDS. Pada tahun 2012 dilaporkan bahwa orang dengan HIV/AIDS
mencapai 146.036 dengan kasus baru HIV positif 21.511 dan AIDS 8.747 orang.
Sedangkan pada akhir September 2014 dilaporka bahwa orang dengan HIV/AIDS
berjumlah 206.093 dengan HIV positif sebanyak 150.296 dan AIDS 55.9799.
(Dirjen PP & PL Kemenkes RI,2014).
Demikian juga dengan penggunaan kondom. Seorang istri yang menghendaki
hubungan seksual dengan menggunakan kondom tidak bisa mengambil keputusan
sendiri. Apalagi kalau suaminya sangat dominan. Dari 14% istri meminta suami
memakai kontrasepsi, kondom misalnya, hanya separuh suami yang bersedia
(Pikiran Rakyat,23/6/2002). Lemahnya posisi tawar istri ini membuat pengguna
kondom mengalami kegagalan tingkat yang tinggi. Data dari Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Barat (BKKBN Prov.Jabar)
memperlihatkan, hingga Agustus 2004, dari keseluruhan jumlah peserta KB aktif ,
hanya 14.232 peserta (laki laki) atau 0,28% yang memilih menggunakan
kondom. Angka ini masih jauh dari target yaitu 31.378 peserta atau 0,61%. Kecil
kemungkinan dapat memenuhi target, sebab hingga bulan Juli 2004 , pencapaian
peserta baru untuk KB Kondom sebanyak 3.375 orang, atau 17,94% dari target
yang sebesar 18.817 peserta. Kemungkinan hal ini terjadi karena kekurangan
pengetahuan pasangan usia subur baik laki laki maupun perempuan serta masih
kurangnya pemahaman tentang manfaat kondom.
B. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, para peserta penyuluhan
diharapkan mampu memahami tentang penggunaan kondom.
2) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan tentang penggunaan kondom selama 45
menit, diharapkan peserta dapat :
a. Menjelaskan pengertian kondom dengan tepat dan benar
b. Menyebutkan fungsi kondom dengan tepat dan benar
c. Menyebutkan jenis jenis kondom dengan tepat dan benar
d. Menjelaskan cara kerja kondom dengan tepat dan benar
e. Menjelaskan efektivitas kondom dengan tepat dan benar
Pantum/alat peraga
Kondom
Tissue
Tempat sampah
2) Media
a)
b)
c)
d)
e)
Laptop
Meja
Kursi
LCD
Leaflet
f)
g)
Lembar balik
Film
3) Sumber
F. Sasaran
Adapun sasaran dalam penyuluhan ini adalah Pasangan yang sudah menikah
dan remaja di Br. Pande, Ds. Sayan , Kec. Ubud, Kab. Gianyar, Prov. Bali.
G. Waktu
Hari / tanggal : Sabtu, 12 Maret 2016
Pukul
Lama
: 45 menit
H. Tempat
Penyuluhan akan dilaksanakan di di Banjar Dukuh Siran, Desa Pedungan,
Kecamatan Denpasar
Selatan
Setting Tempat
LCD
Sekretaris
Moderator
Penyaji
Sasaran
I. Setting Kegiatan
No
LangkahLangkah
Pembukaan
Waktu
Kegiatan Penyuluh
10
menit
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan
Kegiatan Sasaran
1. Menjawab
salam
2. Mendengarkan
penyuluhan
3. Memberikan gambaran
kegiatan yang akan
dilakukan
4. Apersepsi dengan
menggunakan film
3. Menanggapi
4. Menonton film
Penyampaian
20
materi
menit
1. Menjelaskan tentang:
1. Mendengarkan
a) Pengertian kondom
penjelasan
b) Fungsi kondom
c) Jenis jenis kondom
d) Cara kerja kondom
e) Efektivitas kondom
f) Keuntungan
penggunaan kondom
g) Kerugian
penggunaan 2. Melakukan
kondom
demonstrasi
h) Cara
penggunaan
kondom
mengenai cara
penggunaan
2. Mendemostrasikan
mengenai
penggunaan
cara
kondom
cara
dengan
kondom
tepat
dan benar
3. Mengevaluasi
dengan
peserta
redemonstrasi
mengenai
penggunaan
cara
kondom
Sesi
Jawab
Tanya 10
menit
1. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
1. Mengajukan
pertanyaan
2. Menjawab pertanyaan
2. Mendengarkan
3. Memberikan pertanyaan
3. Menjawab
pertanyaan
mengevaluasi proses
yang diberikan
penyuluhan
4
Penutup
1. Menyimpulkan materi
1. Mendengarkan
menit
2. Menyampaikan salam
2. Menjawab
penutup
salam
J. Pengorganisasian
Moderator
Penyaji
Asisten Sorot
Observer
:-
Kelian Adat
Lampiran 1
Materi
1.
Pengertian Kondom
Kondom merupakan alat pencegah kehamilan. Sejauh ini kondom
Fungsi Kondom
Kondom memiliki beberapa fungsi yaitu :
a. Sebagai Alat Kontrasepsi (KB)
Kondom berbentuk kantong yang siap menampung sperma sehingga
tidak tumpah kedalam serviks dan masuk ke uterus. Kondom dilapisi
oleh pelican yang mengandung spermisida yang dapat membunuh
spermatozoa sebelum mampu menjalankan tugasnya, sehingga
kehamilan dapat dicegah.
b. Sebagai alat untuk mencegah penularan penyakit menular seksual
(PMS) seperti HIV/AIDS.
Kondom mampu melindungi laki laki dan perempuan dari penularan
AIDS atau penyakit menular seksual (PMS). Kondom mencegah
penularan virus melalui cairan vagina atau sperma, dan mencegah
penularan melalui darah yang diakibatkan oleh perlukaan saat
berhubungan.
3.
seksual
dan
perlu
dibuang
dengan
cepat
setelah
5.
Efektivitas Kondom
Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai secara benar setiap
kali berhubungan seksual. Pemakaian kondom yang tidak konsisten membuat
tidak efektif. Angka kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12
kehamilan per 100 perempuan per tahun.
6.
Keuntungan
kondom
a. Kontrasepsi
1) Efektif bila digunakan dengan benar.
2) Tidak mengganggu produksi ASI.
3) Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
10
Penggunaan
Kerugian
Penggunaan
Kondom
a. Efektifitas tidak terlalu tinggi.
b. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
c. Agak menggunakan hubungan seksual
d. Pada
beberapa
klien
bias
menyebabkan
kesulitan
untuk
mempertahankan eereksi.
e. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
f. Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum.
8.
11
Lampiran 2
12
EVALUASI
I.
II.
PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KUNCI JAWABAN
1.
2.
Fungsi kondom :
a. Sebagai alat kontrasepsi (KB)
b. Sebagai alat mencegah penularan PMS seperti HIV/AIDS
3.
4.
5.
Efektivitas kondom :
Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai secara
benar setiap kali berhubungan seksual. Pemakaian kondom yang
tidak konsisten membuat tidak efektif. Angka kegagalan
13
Kontrasepsi
1) Efektif bila digunakan dengan benar.
2) Tidak mengganggu produksi ASI.
3) Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
4) Murah dan dapat dibeli secara umum.
5) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan
khusus.
6) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi
lainnya harus ditunda.
b Nonkontrasepsi
1) Member dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB
2) Dapat mencegah penularan IMS.
3) Mencegah ejakulasi dini.
4) Membantumencegah terjadi kanker serviks
5) Saling berinteraksi sesame pasangan
6) Mencegah imuno infertilitas.
7.
Efektifitas
tidak
terlalu tinggi.
b) Cara
penggunaan
sangat
mempengaruhi
keberhasilan
kontrasepsi.
c) Agak menggunakan hubungan seksual
d) Pada beberapa klien bias menyebabkan kesulitan untuk
mempertahankan ereksi.
e) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
f) Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat
umum.
8.
14
b)
c)
15