Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana nasional (BKKBN) semakin
gencar melakukan sosialisasi program keluarga berencana dalam rangka
menanggulangi lonjakan populasi manusia di Indonesia dengan cara menekan
kuantitas kepadatan penduduk untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang ada. Program keluarga berencana yang sering disingkat dengan KB adalah suatu
program nasional yang telah ada sejak zaman orde baru, program ini dimaksudkan
untuk menekan angka kepadatan penduduk di Indonesia yang mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat dan menjadi permasalahan kependudukan yang
berpengaruh pada pembangunan nasional. Produk unggulan dari program KB adalah
penggunaan alat kontrasepsi bagi keluarga berencana yang diharapkan dapat
menciptakan stabilitas angka kelahiran dan angka kematian.
Salah satu alat kontrasepsi yang umum di telinga masyarakat adalah kondom
yang dihadirkan sebagai alat kontrasepsi instan untuk mencegah kehamilan yang
belum diinginkan atau untuk mengatur jarak kelahiran bayi satu dengan bayi
berikutnya, cara penggunaan kondom yaitu dengan cara menyarungkannya pada alat
kelamin laki-laki sebelum bersenggama, selain dari pada itu kondom juga berguna
sebagai alat untuk meminimalisir penyebaran penyakit bawaan seksual seperti
Gonorea, Sifilis dan Aids yang penyebarannya melalui hubungan langsung alat
kelamin.Karena manfaat dari kondom dirasa sangat berguna dan efektif maka kondom
sering digunakan sebagai alat kontrasepsi andalan karena kondom sangat instan
untuk digunakan. Dalam hal penggunaan kondom sebagai alat pencegah penularan
bawaan seksual, KPAN (Komisi Penanggulangan Aids Nasional) pada tahun 2013
merencanakan suatu program kampanye penggunaan kondom yang dinamakan
dengan Pekan Kondom Nasional (PKN), dengan cara membagikan kondom kepada
masyarakat umum, mahasiswa bahkan pelajar. KPAN berpendapat bahwa
penggunaan kondom dapat meminimalisir penularan penyakit Aids.
Namun dalam hal pembagian kondom kepada kalangan mahasiswa dan pelajar
akan menjadi pisau bermata dua, karena disisi lain secara tidak langsung program
ini mendorong paradigma untuk melakukan seks bebas di kalangan pelajar,
mahasiswa maupun masyarakat umum.
Hal ini jelas menyalahi aturan penggunaan kondom yang seharusnya digunakan
hanya untuk pasangan suami isteri sebagai alat kontrasepsi, menjadi alat atau
fasilitas untuk melakukan seks bebas. Program PKN ini dibatalkan oleh KPAN
karena mendapatkan protes keras dari berbagai pihak, karena program ini dirasa
tidak tepat dipandang dari sisi manapun.
Penggunaan kondom sejatinya hanya diperuntukkan bagi pasangan suami isteri
yang telah menikah bukan untuk pasangan yang belum sah, selain dari pada
penggunaanya yang dibatasi begitupula dengan pemasaran atau penjualannya yang
hanya untuk pasangan suami isteri yang sah.
Namun seiring dengan berkembangnya pasar pada saat ini kondom bisa
didapatkan dengan mudah karena dijual secara bebas di toko-toko kecil maupun toko
modern seperti minimarket bahkan di apotek sekalipun penjualannya pun tidak
memandang usia tua atau muda, ketika ada pembeli yang masih remaja membeli
kondom penjual tetap memberikan akses terhadap pembeli kondom yang dirasa
belum mempunyai pasangan yang sah.
Seperti yang terjadi di suatu apotek yang beroperasi di daerah cileunyi, menurut
pengakuan dari apoteker senior di apotek tersebut seringkali banyak remaja yang
membeli kondom dari kalangan pelajar SMA atau sederajat.
Apoteker tersebut sering kali meminta keterangan dari pembeli yang masih
berusia remaja perihal penggunaan kondom yang mereka beli dipergunakan untuk
siapa atau untuk apa, kebanyakan menjawab dengan alasan bahwa mereka membeli
kondom untuk oleh orang tuanya.
Dengan alasan apapun pada dasarnya kondom tidak untuk diperjual belikan dan
juga bukan untuk dipergunakan oleh remaja yang belum menikah, jika memang
mereka diperintahkan oleh orang tuanya maka orang tua dari remaja tersebut yang
seharusnya membeli.
Fenomena mudahnya mendapatkan kondom memicu pergeseran fungsi dari alat
kontrasepsi ini, pada awalnya kondom digunakan untuk mengatur jarak kelahiran
dari keluarga berencana sebagai sarana untuk mengurangi angka kelahiran, sekarang
banyak digunakan oleh pasangan belum nikah sebagai alat pendukung zina yang
menyalahi norma agama dan norma sosial.
Apabila kondom digunakan oleh pasangan suami isteri sebagai alat penunda
kehamilan atau untuk mencegah penularan penyakit kelamin maka hal itu
diperbolehkan dalam pandangan hukum Islam, namun jika kondom digunakan oleh
orang yang tidak sama sekali terikat dengan status pernikahan atau dengan kata lain
diaplikasikan sebagai alat zina maka kondom dapat dikatakan sebagai alat yang
haram untuk diperjual belikan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah adanya program KB di Indonesia?


2. Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam program KB?
3. Bagaimana gambaran program KB di Indonesia?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah dan pengertian KB
2. Untuk mengetahui peran dari pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan program KB
3. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program KB di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1PengertianKondom
Pengertian Kondom adalah alat kontrasepsi keluarga berencana yang terbuat
dari karet dan pemakaiannya dilakukan dengan cara disarungkan pada kelamin laki-
laki ketika akan bersenggama. (diknas.go.id) Kondom adalah alat kontrasepsi atau
alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat
bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari bahan karet latex dan dipakaikan pada
alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama
(bersetubuh) atau berhubungan suami-istri.
Kondom menjadi salah satu metode kontrasepsi (KB) yang bekerja dengan
cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan.
Penggunaan kondom cukup aman dan efektif sebagai alat pencegah kehamilan
selama kondom dipakai secara tepat dan benar.Umumnya kondom digunakan oleh
kaum pria saat ereksi untuk mencegah terjadinya sperma bertemu sel telur agar
tidak terjadi pembuahan. Namun kini urusan kontrasepsi itu tak hanya melulu
dilakukan oleh pria, wanita pun wajib melindungi dirinya.
Kondom untuk wanita adalah kondom yang dirancang khusus untuk
digunakan oleh perempuan yang berbentuk tabung silinder yang dimasukkan ke
dalam vagina. Kondom wanita memiliki desain yang pas untuk organ vital
perempuan yang konon lebih enak digunakan daripada kondom pria.
Sama dengan kondom untuk pria, derajat keamanannya di bawah metode
kontrasepsi seks lainnya, yang urutannya terdiri dari hormon, spiral, kondom, baru
hitungan kalendar. Jadi tidak lebih aman dari hormon dan spiral,bahan kondom
terbuat dari polyurethane yang lebih kuat dibandingkan latex pada kondom pria.
Berbentuk silinder tipis dan lembut dengan panjang 17 centimeter dan diameter 6-7 centimeter,
kondom ini dilengkapi dua buah cincin pada masing-masing
ujungnya yang berfungsi sebagai rangka.
Kondom khusus untuk kaum wanita ini tidak menjamin aman digunakan
dan antirobek 100 persen karena bisa saja salah dalam penggunaan, kesalahan
produksi pabrik, kadaluarsa, dan sebagainya. Karena itu sebaiknya Anda teliti dan
pastikan kondisi tangan serta vagina bersih sebelum menggunakannya.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional H. Aburizal Bakrie
meluncurkan kondom perempuan (Female Condom) sebagai bagian dari strategi
penanggulangan HIV/AIDS dan mendorong penggunaan kondom yang lebih luas
di setiap hubungan seks yang berisiko, pada hari ini bersamaan dengan pembukaan
Pertemuan Nasional HIV dan AIDS ke-3 hari ini.
Sementara, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Dr. Nafsiah
Mboi, SpA, MPH menjelaskan bahwa peluncuran kondom perempuan ini
didasarkan atas kenyataan bahwa angka penggunaan kondom yang masih relatif
rendah dalam hubungan seks yang berisiko dan diperburuk dengan fakta bahwa banyak pria
yang sering melakukan hubungan seks berganti pasangan enggan untuk menggunakan kondom
sehingga meningkatkan risiko pasangannya tertular
HIV.
Peluncuran kondom perempuan ini didasarkan atas kenyataan bahwa angka
penggunaan kondom yang masih relatif rendah dalam hubungan seks yang berisiko
adanya fakta bahwa banyak pria yang sering melakukan hubungan seks berganti
pasangan enggan untuk menggunakan kondom sehingga meningkatkan risiko
pasangannya tertular HIV.
Dengan metode pencegahan yang bisa di kontrol oleh perempuan (female
control method) ini, kita bisa mencegah lebih banyak lagi kasus HIV baru yang
disebabkan oleh hubungan seks yang tidak aman. Dengan metode ini, perempuan
bisa mengambil alih kontrol dan memastikan hubungan seks berlangsung lebih
aman, karena dalam penggunaan kondom pria, laki-laki yang biasanya menjadi
penentu apakah hubungan seks ini bisa berlangsung aman atau tidak.

2.2 Jenis-Jenis Kondom


Kondom tersedia dengan berbagai bentuk, ukuran, bahan, dan karakteristik lain yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
1. Bahan
Materi utama kondom antara lain dari lateks, polyurethane atau polyisoprene,
sejenis plastik dan bahan alami yang terbuat dari usus domba. Lateks dianggap
paling efektif dalam mencegah penularan penyakit menular seksual. Sementara itu,
kondom yang terbuat dari polyurethane atau polyisoprene dan bahan alami
berguna bagi yang memiliki alergi terhadap lateks. Kondom yang berbahan alami
dari usus domba dapat mencegah kehamilan, namun tidak mencegah PMS.

2. Ukuran
Ukuran kondom terdiri dari standar, ekstra besar atau ukuran yang lebih kecil
sesuaikebutuhan.

3. Ketebalan
Tersedia juga kondom dengan ketebalan ekstra untuk pengamanan lebih tinggi atau
juga kondom ekstra tipis. Kondom yang tebal, biasa digunakan untuk hubungan
seks anal dan bagi pria yang sering kali bermasalah dengan kondom biasa.

4. Bentuk
Untuk menahan air mani, sebagian kondom memiliki bagian ujung yang
mengerucut,namunsebagianlagitidak.
5. Kandungan
Cairan pelumas yang mengandung spermisida sudah disertakan pada sebagian
kondom. Spermisida adalah unsur yang dapat membunuh sel-sel sperma. Ini
bertujuan memberi perlindungan lebih pada kondom dalam mencegah kehamilan.
Namun, spermisida meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual.

6. Rasa
Kondom tanpa pelumas dengan tambahan rasa, merupakan jenis yang tepat untuk
seks oral. Kondom yang mengandung spermisida tidak disarankan untuk seks oral
karena meninggalkan rasa tidak enak pada lidah.

7. Warna
Ada berbagai macam warna kondom yang dapat dipilih sesuai selera.

2.3 Efek Samping Penggunaan Kondom Pada Wanita

1. Efektivitaskondommenurun
Secara umum, kondom wanita tidak seefektif kondom pria dalam
mencegah kehamilan.Efektivitas kondom ini berkisar antara 79-95 persen
sesuai cara pemakaian. Ini berarti dari 100 wanita yang berhubungan seks
memakai kondom wanita, sebanyak 5-21 di antaranya berpeluang untuk
hamil.Kehamilan bisa terjadi karena beberapa faktor. Misalnya, kondom robek
atau keluar dari vagina, cincin kondom masuk ke dalam vagina, atau penis
masuk ke celah antara vagina dan bagian luar kondom.Semua kondisi ini
memungkinkan sperma untuk memasuki rahim sehingga terjadi kehamilan.

2. Memicualergilateks
Kebanyakan kondom wanita terbuat dari lateks, dan lateks adalah bahan
yang cukup sering memicu efek samping berupa alergi.Risiko alergi lateks
akibat kondom wanita bahkan lebih tinggi, sebab lapisan lendir pada vagina
mempermudah protein dalam lateks untuk memasuki tubuh.Dilansir dari laman
Cleveland Clinic, alergi lateks ditandai dengan munculnya bercak merah,
bentol, dan rasa gatal pada area organ intim.Reaksi alergi lateks yang parah juga
dapat menyebabkan pembengkakan. Jika Anda mengalami gejala ini, hentikan
pemakaian kondom dan konsultasikan dengan dokter.

3. Menurunkan kepuasan berhubungan seksual


Kondom wanita umumnya tidak sepraktis kondom pria. Terkadang,
kondom wanita mungkin sulit dipasang atau terselip di dalam vagina sehingga
menjadi hambatan ketika berhubungan seksual bagi beberapa pasangan.Efek
samping lain dari penggunaan kondom wanita adalah berkurangnya sensasi saat
penetrasi serta munculnya suara gesekan yang mengganggu.Untuk
mengatasinya, Anda dan pasangan dapat menggunakan pelumas agar kondom
lebih licin dan fleksibel.

4. Iritasipadavagina
Kondom wanita dapat mengakibatkan iritasi bagi beberapa orang.
Penyebabnya bisa berasal dari bahan lateks pada kondom, gesekan antara
vagina dan kondom, serta kurangnya lubrikasi selama berhubungan seks.
Iritasi pada vagina biasanya ditandai dengan rasa gatal yang bertambah parah
setelah berhubungan seks.

2.4 Efek Samping Penggunaan Kondom Pada Pria


Meski kondom pria tergolong sebagai alat kontrasepsi yang aman dan
minim efek samping, Anda tetap perlu mewaspadai risiko alergi, terutama
terhadap kondom yang terbuat dari lateks. Reaksi alergi biasanya muncul pada
area kulit yang bersentuhan dengan kondom.
Gejala tersebut bervariasi, mulai dari gatal, kemerahan, pembengkakan,
hingga ruam. Pada kasus yang jarang terjadi, Anda mungkin untuk mengalami
reaksi anafilaksis yang bisa mengancam nyawa sehingga membutuhkan penanganan medis
dengan segera.
Untuk menjaga kesehatan Anda dan pasangan, penting untuk
menentukan jenis kondom yang cocok bagi Anda berdua. Jika perlu. Anda bisa
berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pilihan kontrasepsi yang aman.

2.5 Hal-hal yang Mengganggu Efektivitas Kondom


Lapisan kondom yang tidak terlalu tebal memiliki risiko rusak atau sobek saat
digunakan. Beberapa alasan yang dapat menyebabkan hal tersebut, antara lain:

1. Terkena panas
Dompet atau mobil bukan tempat yang tepat untuk menyimpan kondom,
terutama yang terbuat dari lateks.

2. Pelumas
Gunakan pelumas berbahan dasar air, terutama untuk kondom lateks. Kondom
lateks tidak boleh menggunakan pelumas yang berbahan minyak, seperti
minyak bayi, vaseline atau petroleum jelly, karena bahan-bahan tersebut dapat
merusak lateks.

3. Obat-obatan
Obat yang dimasukkan ke vagina atau anus seperti pada pengobatan infeksi
jamur vagina dapat merusak kondom yang berbahan lateks dan polyisoprene.

4. Ukuran tidak pas


Pakai yang sesuai ukuran, hindari kondom terlalu kecil atau besar.

5. Kondom robek
Kondom yang tidak sengaja tersobek ketika membuka bungkus kondom,
terkena benda tajam atau tergores kuku dapat berkurang efektivitasnya.
2.6 Manfaat Pemakaian Kondom

1.Mencegah penularan penyakit


Fungsi pertama dari kondom adalah untuk mencegah penularan
penyakit. Tidak hanya penyakit kelamin namun juga penyakit lain yang bisa
menular lewat hubungan seksual seperti HIV. Penularan penyakit bisa dicegah
dengan penggunaan alat pengaman seperti kondom namun dengan catatan
pemakaiannya harus benar.

2.Mencegahkehamilan
Kondom juga bermanfaat mencegah terjadinya kehamilan. Tidak hanya
bagi pasangan yang belum menikah, pencegahan kehamilan juga dibutuhkan
bagi pasangan menikah. Biasanya kondom digunakan oleh pasangan menikah
jika ingin menjaga jarak kelahiran anak. Kondom dianggap sebagai alat
kontrasepsi yang aman dan mudah untuk didapatkan.

3.Memperlama durasi hubungan seksual


Pemakaian kondom ternyata juga sangat membantu menambah durasi
hubungan seksual. Biasanya pada kaum pria yang mengalami gangguan ereksi,
durasi hubungan intim tidak bisa berjalan lama. Namun dengan adanya bantuan
kondom, maka ereksi bisa dikendalikan dan menjaga durasi hubungan seksual
hingga didapatkan kepuasan dari dua pihak.

4.Menjaga Kebersihan Organ Intim


Kondom juga sangat bermanfaat untuk menjaga kebersihan organ intim
saat berhubungan seksual. Beragam jenis infeksi bakteri dan virus bisa saja
terjadi pada organ intim dan dapat menular dengan mudah. Untuk mencegah
kondisi ini terjadi maka bisa memakai kondom demi alasan kebersihan.

5.Mencegah Terjadinya Cedera


Pada saat berhubungan seksual, cedera mungkin saja terjadi. Kondisi ini
bisa diminimalkan risikonya dengan penggunaan kondom yang benar. Anda
jadi lebih bebas melakukan hubungan seksual tanpa dibayang-bayangi risiko cedera.

6.Resiko Pemakaian Kondom


Kondom tergolong aman, namun tetap harus diwaspadai adanya
kemungkinan alergi, terutama terhadap kondom yang terbuat dari lateks.
Timbulnya iritasi kulit pada penis merupakan salah satu tanda terjadi alergi.
Jangan anggap remeh. Jika tergolong parah, alergi jenis ini dapat mengancam nyawa.
Untuk menjaga kesehatan, penting untuk menentukan pilihan dan jenis
kondom yang cocok bagi Anda dan pasangan. Pastikan juga Anda tidak salah dalam
memakai kondom agar kondom dapat efektif digunakan
Jika Anda atau pasangan memiliki risiko alergi, hindari kondom dari bahan
lateks. Konsultasikan kepada dokter atau ahli medis untuk pilihan kontrasepsi yang
sesuai bagi Anda dan pasangan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penggunaan kondom juga bermanfaat dalam mengurangi risiko penularan penyakit menular
seksual seperti herpes genital,sifilis,hingga HIV/AIS. Berbagai penelitian telah menunjukkan
bahwa kondom menjadi alat yang efektif dalam mencegah penyakit menular seksual akibat
kuman serta virus yang paling kecil sekalipun.

3.2Saran
Agar pemerintah melalui KPA memperhatikan kesehatan reproduksi wanitadengan menyediakan
dan memudahkan pasokan kondom wanita gratis yang cukup dan jika memungkinkan kondom
wanita disubsidi sehingga dijual dengan harga murah seperti kondom laki-laki agar kebutuhan
pencegahan IMS HIV dapat terpenuhi sehingga jumlah wanita terinfeksi IMS HIV semakin
menurun. Begitu juga informasi mengenai kondom wanita tidak hanya kepada WPS saja
disosialisasikan,tetapi juga kepada seluruh wanita usia produktif terutama wanita yang memiliki
pasangan yang berisiko dengan memiliki kriteria 3 M yaitu man, money dan mobile.

DAFTAR PUSTAKA

http://stikesdhb.ac.id/kondom-wanita-salah-satu-pilihan-metode-kontrasepi/
https://www.kebijakanaidsindonesia.net/en/article/news/1676-kondom-wanita-dan-
kondom-pria-apa-bedanya
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret 2010-September 2010, Vol. 4, No. 2

Anda mungkin juga menyukai