Disusun Oleh:
Kelas B2
Nurjanah
(2110101245)
ii
TINJAUAN PUSTAKA
antara usia kehamilan 20 minggu sampai kurang dari 37 minggu atau 259 hari
gestasi dihitung dari hari pertama haid terakhir. Menurut Alston (2012)
terjadi antara usia kehamilan 28 minggu sampai kurang dari 37 minggu yang
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Persalinan preterm adalah kejadian
1. Infeksi intrapartum
1
2. Hipotermia
gejala awal hipotermi apabila suhu <36°C atau kedua kaki dan tangan
kaki dan tangan berwarna merah terang, bagian tubuh lainnya pucat, kulit
mengeras, merah dan tibul edema terutama pada punggung, kaki, dan
tangan.
3. Ikterus
bagian putih dari mata (sklera) pada beberapa hari setelah lahir yang
50% pada seluruh bayi cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada bayi
bilirubin diperiksa bila ikterus muncul dini atau cepat bertambah coklat.
2
4. Pernapasan
tanda-tanda gawat pernapasan selalu ada dalam 4 jam, bayi harus dirawat
dapat dilihat adalah bayi tersebut memiliki berat badan rendah yaitu
b) Bayi berat lahir sangat rendah, berat lahir kurang dari 1500 gram.
c) Bayi berat lahir ektrim rendah, berat lahir kurang dari 1000 gram.
karena itu bayi dengan BBLR harus dirawat dalam incubator sehingga
b) Pengawasan nutrisi
3
frekuensi yang lebih sering sehingga pertumbuhan dapat meningkat.
ASI merupakan makanan yang paling utama, sehingga ASI lah yang
cc/kg BB/hari.
c) Menghindari infeksi
Persalinan preterm dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain ras dan
keadaan sosial ekonomi sehingga sangat sulit untuk di atasi. Risiko juga akan
4
1. Preeklampsia, eklampsia.
7. Kehamilan ganda.
8. Polihidramnion.
9. Abnormalitas kongenital.
dilatasi serviks.
c) Merujuk pasien.
5
2. Wewenang bidan dalam kolaborasi dengan dokter obgyn
a) Terapy glukokortikoid
dosis.
b) USG
perlu dirujuk.
misalnya infeksi pada ibu, janin, maupun cairan ketuban, yang dapat memicu
(Sulistyowati, 2017).
6
F. Diagnosis Persalinan Preterm
2017):
infeksi, perdarahan).
Gejala awal umumnya adalah Nyeri perut bawah dan atau keram bahkan
His yang regular dengan interval 3x10 menit yang disertai dilatasi
Braxton hiks.
7
2) Pembukaan servik > 2 cm.
(Ningrum, 2017).
1. Tirah baring
2. Pemberian tokolitik
3. Pemberian steroid
8
betametason yang diberikan secara IM dengan dosis 12 mg dan diulangi
4. Pemberian antibiotic
5. Perencanaan persalinan
6. Kelahiran
9
c) Ketuban tidak boleh dipecahkan secara artificial. Kantong ketuban
e) Forceps rendah dapat membantu dilatasi bagian lunan jalan lahir dan
bayi prematur.
10
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I. A. C., 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta:
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.
Eliza, Nuryani & Rosmiyati, 2017. Determinan Persalinan Prematur di RSUD Dr.
Abdul Moeloek. Journal Kebidanan, p. 305–309.
Gary, C. d., 2013. Obstetri Williams Edisi 23 Volume I. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Ningrum, N. W., 2017. Hubungan Umur, Paritas Dan Kejadian Anemia Dengan
Kejadian Persalinan Prematur Di Rsud Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin Tahun 2016. Jurnal Kesehatan, Issue 8, p. 149–157.
11