Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO) kematian bayi yang baru
lahir atau neonatal mencakup 45% kematian diantara anak-anak dibawah umur 5
tahun. Mayoritas dari semua kematian neonatal, 75% terjadi pada minggu pertama
kehidupan dan diantara 25% sampai 45% terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab
utama kematian bayi baru lahir adalah prematuritas 28% dari berat lahir rendah,
infeksi 36%, asfiksia 23% dan trauma kelahiran. Penyebab ini menyebabkan
hampir 80% kematian pada kelompok usia ini (WHO, 2018).

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa terdapat satu


dari sepuluh kelahiran adalah bayi prematur. Lebih dari 15 juta bayi lahir dalam
keadaan prematur. Prematuritas ini dapat menyebabkan angka kematian perinatal
yang cukup tinggi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO di Indonesia
tahun 2013 menunjukkan angka kelahiran bayi pada 2010 sebanyak 4.371.800
jiwa. Dari jumlah tersebut, satu dari enam yang lahir mengalami prematur atau 15
% per 1000 kelahiran hidup (675.700 jiwa) terlahir premature.

Bayi prematur merupakan bayi yang lahir dari persalinan usia kehamilan
kurang dari 37 minggu (Manuaba, 2019). Bayi prematur salah satu penyebab
angka kematian bayi, terutama dalam satu bulan pertama kehidupan (Kementerian
Kesehatan RI, 2018). Kejadian bayi prematur masih merupakan persoalan yang
harus diperhatikan secara bersama, bayi prematur berisiko tinggi mengalami
mortalitas dan morbiditas pada masa pertumbuhannya (Nurlaila, et al., 2020).

Bayi prematur juga sering digunakan untuk menunjukkan imaturitas. Bayi


dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) yaitu kurang dari 1000 gram
juga disebut sebagai neonatus imatur. Secara historis, prematur didefinisikan
dengan berat badan lahir 2500 gram atau kurang, tetapi sekarang bayi yang
beratnya 2500 gram atau kurang pada saat lahir dianggap sebagai bayi prematur
yang mengalami retardasi pertumbuhan intrauteri (IUGR) dan disebut sebagai
kecil untuk masa kehamilan atau KMK (Behrman, dkk, 2000).

1
B. Rumusan Masalah

a. Apa penyebab terjadinya Bayi prematuritas ?


b. Apa saja dampak negatif dari kelahiran Bayi Prematuritas ?
c. Bagaimana pencegahan Bayi prematuritas?
d. Bagaimana penerapan asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir dengan
Kelahiran Prematuritas?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui Penyebab terjadinya bayi Prematuritas.


b. Untuk mengetahui dampak negatif dari kelahiran Bayi Prematuritas.
c. Untuk mengetahui bagaimana pencegahan Prematuritas pada bayi.
d. Untuk mengetahui bagaimana penerapan asuhan kebidanan pada Bayi baru
lahir dengan kelahiran Prematuritas.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Bayi Baru Lahir


1. Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses
kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa
maturasi, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterine ke kehidupan
ekstra uterine) dan toleransi bayi BBL untuk dapat hidup dengan baik (Marmi &
Rahardjo, 2014).
Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal :

Menurut Wagiyo (2016) dalam bukunya yang berjudul Asuhan


Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir. Bayi baru lahir normal
dan sehat memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut :

a. Berat badan normal antara 2500 gram sampai 4000 gram.

b. Panjang badan antar 48 cm sampai dengan 52 cm.

c. Lingkar kepala 33-35 cm

d. Lingkar dada 30-38 cm

e. Detak jantung 120-140x/menit

f. Frekuensi pernafasan 30-60x/menit

2. Adaptasi Fisiologi Bayi Baru Lahir

Transisi dari kehidupan di dalam kandungan ke kehidupn luar kandungan


merupakan perubahan drastis dan menuntut perubahan fisiologis yang bermakna
dan efektif oleh bayi, guna memastikan kemampuan bertahan hidup. Adaptasi
bayi terhadap kehidupan luar kandungan meliputi :

a. Sistem Pernapasan
b. Peredaran Darah
c. Suhu Tubuh

3
B. Tinjauan Umum Tentang Bayi Prematur
1. Pengertian Bayi Prematur
Menurut definisi WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum
usia kehamilan minggu ke 37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). Bayi
prematur atau bayi preterm adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu tanpa
memperhatikan berat badan, sebagian besar bayi prematur lahir dengan berat
badan kurang 2500 gram (Surasmi, dkk, 2003).

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu
(WHO, 2017). Terdapat 4 sub kategori usia kelahiran prematur (dr. Dina, 2017),
yaitu :

a. Ekstrem prematur ialah bayi yang lahir dengan umur kehamilan < 28 minggu

b. Sangat prematur ialah bayi yang lahir dengan umur kehamilan< 32 minggu

c. Moderat prematur ialah bayi yang lahir antara umur kehamilan 32 - < 34
minggu

d. Late prematur ialah bayi yang lahir antara umur kehamilan 34 – 36 minggu

2. Etiologi Bayi Prematur

a. Banyak kasus persalinan prematur sebagai akibat proses patogenik yang


merupakan mediator biokimia yang mempunyai dampak terjadinya kontraksi
rahim dan perubahan serviks, yaitu:

1) Aktivasi akses kelenjar hipotalamus - hipofisis - adrenal baik pada ibu maupun
janin, akibat stres pada ibu atau janin.

2) Inflamasi desidua - koriamnion atau sistemik akibat infeksi asenden dari traktus
genitourinaria atau infeksi sistemik.

3) Perdarahan desidua

4) Peregangan uterus patologik

5) Kelainan pada uterus atau serviks

4
b. Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi lahir prematur (dr. Dina,2017),
yaitu:

1) Faktor Ibu

a) Ibu yang mengalami malnutrisi (kekurangan nutrisi) pada saat hamil

b) Riwayat kelahiran prematur sebelumnya

c) Hipertensi

d) Diabetes

e) Umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih 35 tahun

f) Jarak kehamilan dan persalinan yang terlalu dekat

2) Faktor Janin

a) Infeksi

b) Kelainan bawaan janin

c) Kelainan kromosom

3) Faktor Plasenta atau Rahim

a) Pembukaan leher rahim yang lebih awal

b) Kelainan bentuk rahim

c) Kelainan plasenta

d) Terlepasnya plasenta dari dalam rahim yang lebih awal

3. Tanda dan Gejala Persalinan Prematur

a. Tanda-tanda dan gejala persalinan prematur sebagian besar sama dengan

persalinan normal

b. Tanda-tandanya terkadang samar sehingga sulit untuk di kenali dan tak


terduga

5
1) Kontraksi setiap 10 menit atau lebih sering dalam satu jam (lima atau lebih
kontraksi rahim dalam satu jam).

2) Kram seperti menstruasi yang di rasakan di perut bagian bawah yang terjadi
terus-menerus atau hilang timbul. Kram perut ini biasa terjadi dengan atau tanpa
diare.

3) Nyeri punggung bawah yang terasa di bawah pinggang yang terjadi terus-
menerus atau hilang-timbul.

4) Tekanan panggul yang terasa seperti bayi mendorong ke bawah.

4. Komplikasi Bayi Prematur

Dibawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa penyakit yang ada
hubungannya dengan bayi prematur, yaitu :

a. Respiratory Distress Syndrome ( RDS).


b. Apnea.
c. Interventikuler Hemorrhage.
d. Hiperbilirubinemia.
e. Gangguan Pencernaan dan Masalah Nutrisi.

5. Klasifikasi Bayi Prematur

Klasifikasi bayi prematur berdasarkan atas timbulnya bermacammacam


problematika pada derajat prematurisasi dalam Wiknjosastro (2005)
menggolongkan menjadi :

1) Bayi yang sangat prematur (extremely prematur) 24-30 minggu

Bayi pada masa gestasi 24-27 minggu masih sangat sukar hidup terutama di
negara yang belum atau sedang berkembang. Bayi dengan masa gestasi 28-30
minggu masih mungkin dapat hidup dengan perawatan yang sangat intensif
(perawatan yang sangat terlatih dan menggunakan alat-alat canggih), agar dicapai
hasil yang optimum. 2) Bayi derajat prematur sedang (moderately prematur) 31-
36 minggu Pada golongan ini kesanggupan untuk hidup jauh lebih baik dari

6
golongan pertama dan gejala sisa yang dihadapi di kemudian hari, jauh lebih
ringan asal saja pengelolaan terhadap bayi itu betul betul intensif.

3) Barderlain prematur Masa gestasi 37-38 minggu

Bayi ini mempunyai sifat-sifat prematur dan matur. Biasanya berat badan
seperti bayi mature dan dikelola seperti bayi mature. Akan tetapi sering timbul
problematika seperti yang dialami bayi prematur, misalnya sindroma gangguan
pernapasan, hyper billirunemia, daya isap yang lemah dan sebagainya, sehingga
bayi ini harus diawasi dengan seksama.

6. Penatalaksaan Bayi Prematur


Dengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinan yang
dapat terjadi pada bayi prematur maka perawatan dan pengawasan ditujukan pada
pengaturan suhu, pemberian makanan bayi, pernafasan, hipoglikemi dan
menghindari infeksi, yang diuraikan sebagai berikut:

a. Pengaturan suhu badan bayi prematuritas :

1) Bayi prematur dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi
hipotermi karena pusat pengaturan panas belum berfungsi dengan baik
metabolisme rendah dan permukaan badan relative luas oleh karena itu bayi
prematur harus di rawat dalam inkubator sehingga panas badannya mendekati
dalam Rahim.

b. Makanan bayi prematur

1) Alat pencernaan bayi belum sempurna lambung kecil enzim pencernan belum
matang sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan kalori 110 kal/ kg BB
sehingga pertumbuhan dapat meningkat. Pemberian minum bayi sekitar 3 jam
setelah lahir dan didahului dengan menghisap cairan lambung, reflek masih lemah
sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit dengan frekuensi yang
lebih sering.

7
c. Pernapasan

1) Bayi prematur mungkin menderita penyakit membrane hialin.

d. Menghindari Infeksi

1) Bayi prematuritas mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh
masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibody
belum sempurna.

2) Oleh karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan sejak antenatal sehingga
tidak terjadi persalinan dengan prematuritas.

8
BAB III KASUS

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI

BARU LAHIR DENGAN KELAINAN PREMATUR

DI RUMAH SAKIT SUNDARI

1.PENGKAJIAN DATA

Tanggal Pengkajian : Jumat, 10 Febuari 2023

No.Reg :-

A. Identifikasi Data Dasar

Identifikasi Bayi dan Orangtua

a. Identittas Bayi

a) Nama Anak : By.Ny.D


b) Umur : 1 Jam
c) Tanggal Lahir : Jumat, 10 Februari 2023
d) Anak Ke : Pertama (1)
e) Jenis Kelamin : Perempuan
f) PB/BB : 45cm/2200 gram
b. Identitas Ibu Identitas Ayah
Nama : Ny.D Nama : Tn. M
Umur : 15 tahun Umur : 18 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Suku/Kebangsaan : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : jl. Raya Menteng Gg. Benteng

B. Anamnesa
1) Riwayat Kehamilan sekarang
a) HPHT : 3 Juli 2022
b) HPL : 10 April 2023

9
c) Umur Kehamilan : 28 Minggu
d) Keluhan-keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan mual, pusing
Trimester II : Ibu mengatakan tidak merasakan keluhan
apapun
Trimester III : Ibu mengatakan tidak merasakan keluhan
apapun
e) ANC : 8x kali dibidan teratur
TM I : 3x Pada saat UK 4 mg, 8 mg, 12 mg
TM II : 4x Pada saat UK 16 mg, 20 mg, 24 mg, 28 mg
TM III : 1x Pada saat UK 28 mg

2) Riwayat Persalinan Ini

a) Tempat Persalinan : Rumah Sakit Sundari

b) Penolong : Bidan

c) Jenis Persalinan : SC

d) Plasenta

(1) Berat plasenta : 400 gram

(2) Panjang : 45 cm

(3) Jumlah kotiledon : 20 kotiledon

(4) Cairan ketuban : 500 cc

(5) Insersi tali pusat : Insersi sentralis

(6) Kelainan : Tidak ada kelainan

3) Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada penyakit menurun seperti


jantung, asma, DM, hipertensi dan tidak ada penyakit menular seperti TBC,
hepatitis dan epilepsi.

10
C. Pemeriksaan fisik

1). Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaraan : Composmentis

c) Suhu : 35,4ºC

d) Pernafasan : 60 x/menit

e) Nadi : 124 x/menit

2). Pemeriksaan Fisik Sistematis

a) Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada chepalhematom / caput


succadeneum, frontale mayor belum menutup.

b) Ubun-ubun : Sutura pada ubun-ubun kecil belum menutup.

c) Muka : Bersih, simetris, merah muda

d) Mata : Bersih, simetris antara kanan dan kiri, conjungtiva


merah muda, sklera putih

e) Telinga : Simetris kanan dan kiri, bersih, tulang rawan belum


terbentuk sempurna

f) Hidung : Tidak ada secret , tidak ada nafas cuping hidung

g) Mulut : Tidak ada sianosis, tidak ada kelainan labioskisis.

h) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

i) Dada : Simetris, tidak ada retraksi saat nafas

j) Tali pusat : Basah, tidak ada perdarahan

k)Punggung   : Tidak ada kelainan, tidak ada pembengkakan dan

cekungan

11
l) Ekstremitas : Tidak ada kelainan polidaktili atau sindaktili,
kuku melebihi

m) Genetalia : Labia mayora belum menutupi labia minora

n) Anus : berlubang

3). Antropomentri

a) Lingkar Kepala : 31 cm

b) Lingkar dada : 29 cm

c) LILA : 8 cm

d) PB / BB : 45cm / 2200 gram

4). Reflek

a) Reflek Moro   : Negatif saat dilakukan rangsangan, lengan tidak ekstensi,
jari-jari tidak mengembang kepala tidak terlempar
kebelakang dan tungkai tidak ekstensi

b) Reflek Rooting : Lemah, saat dilakukan sentuhan pada pipi atau bibir
kepala bayi sedikit menoleh kearah sentuhan

c) Reflek Walking : Lemah, kaki bayi sedikit bergerak ke atas dan ke bawah
saat disentuh ke permukaan yang disentuh.

d) Reflek Grafis : Lemah, jari bayi sedikit melekuk disekeliling benda dan
tidak menggenggam saat jari diletakkan ditelapak tangan.

6) Eliminasi

a) Urine sudah keluar, warna jernih, urine pertama keluar jam 10.20 WIB

b) Meconium sudah keluar, warna hitam, meconium pertama keluar jam 11.00
WIB

12
2. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 10 Februari 2023 pukul : 10.00 WIB

a. Diagnosa kebidanan Bayi Ny. D umur 2 jam dengan prematur

Data dasar :

Data subyektif :

1) Ibu mengatakan bayi lahir pada tanggal 10 Februari 2023 pukul 10.00 WIB.

2) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 3 Juli 2022

3) Ibu mengatakan hari perkiraan lahirnya tanggal 10 April 2023

4) Ibu mengatakan bayinya lahir dengan kurang bulan tidak sesuai dengan hari
perkiraan lahir

5) Ibu mengatakan melahirkan anaknya dengan SC

Data obyektif :

1) Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmentis

2) TTV : S : 35,6ºC, R : 50 x/menit, N : 128 x/menit

3) Ukuran antropometri

a) Berat badan : 2200 gram

b) Panjang badan : 45 cm

c) Lingkar kepala : 31 cm

d) Lingkar dada : 29 cm

4) Rambut lanugo masih banyak

5) Frontale mayor belum menutup

6) Sutura pada ubun-ubun kecil belum menutup

7) Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya

8) Kuku panjang sudah melewati ujung jari

13
9) Labia minora belum tertutup oleh labia mayora

10) Riwayat Apgar score : 7,8,9

11) Reflek

a) Reflek Moro : Negatif saat dilakukan rangsangan, lengan tidak ekstensi, jari-
jari tidak mengembang kepala tidak terlempar kebelakang dan tungkai tidak
ekstensi

b) Reflek Rooting : Lemah, saat dilakukan sentuhan pada pipi atau bibir kepala
bayi sedikit menoleh kearah sentuhan

c) Reflek Walking : Lemah, kaki bayi sedikit bergerak ke atas dan ke bawah saat
disentuh ke permukaan yang keras

d) Reflek Grafis : Lemah, jari bayi sedikit melekuk disekeliling benda dan tidak
menggenggam saat jari diletakkan ditelapak tangan

b. Masalah

1) Suhu tubuh bayi rendah

2) Reflek hisap masih lemah

c. Kebutuhan

1) Menjaga kehangatan dan kenyamanan bayi

2) Pemenuhan kebutuhan nutrisi, melatih reflek hisap pada bayi

3. DIAGNOSA POTENSIAL

Potensial terjadi hipotermi

4. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA

Merawat bayi dalam incubator 34º C dan pemberian terapi seperti Vitamin K 2
mg, infus D 10% 6 tetes per menit mikro , pemberian nutrisi melalui OGT dan
pemasangan oksigen 2 liter per menit.

5. RENCANA TINDAKAN

14
Tanggal : 10 Februari 2023 Pukul 10.00 WIB

a. Observasi KU dan vital sign setiap 2 jam

b. Jaga kehangatan tubuh bayi dengan cara memberikan selimut pada bayi serta
merawat dalam incubator dalam suhu 34º C dan mengganti pakaian bayi bila
basah atau kotor

c. Latih reflek hisap pada bayi

d. Penuhi nutrisi bayi dengan cara minum Air Susu Buatan (ASB) rendah laktosa
susu lactona 5 cc setiap 2 jam melalui OGT (Oral Gasristik), sebelumnya cek
residu terlebih dahulu

e. Rawat tali pusat dengan kassa steril 2 kali sehari

f. Observasi BAB dan BAK

g. Lakukan penimbangan BB setiap hari sebelum mandi pagi

h. Berikan terapi yang sesuai

i. Beri informasi kepada ibu atau keluarga tentang keadaan bayinya

6. PELAKSANAAN

Tanggal : 10 Februari 2023 pukul : 10.00 WIB

a. Pada pukul 10.40 WIB : Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara
memberikan selimut

b. Pada pukul 10.50 WIB : Melatih reflek hisap pada bayi dengan cara
memasukkan spin ke mulut bayi yg berisi air susu buatan.

c. Pada pukul 10.55 WIB : Memenuhi nutrisi bayi dengan cara minum Air Susu
Buatan (ASB) rendah laktosa susu lactona 5 cc setiap 2 jam melalui OGT (Oral
Gastristik) sebelumnya cek residu terlebih dahulu.

d. Pada pukul 11.00 WIB : Mengobservasi KU dan vital sign

e. Pada pukul 11.10 WIB: Mengganti popok bayi karena bayi BAK

15
f. Pada pukul 11.40 WIB : Memberikan informasi kepada keluarga tentang
keadaan bayinya

7. EVALUASI

Tanggal : 10 Februari 2023 Pukul: 10.00WIB

a. KU : baik Vital sign : Suhu : 35,8ºC, R : 44 x/menit, N : 130 x/menit

b. Bayi sudah diberi selimut serta dirawat dalam incubator dengan suhu 32-34ºC

c. Reflek hisap pada bayi masih lemah

d. Bayi sudah mau minum Air Susu Buatan (ASB) rendah laktosa susu lactona 5
cc melalui OGT (Oral Gastristik), sedikit demi sedikite.

e. Tali pusat bersih, tidak ada perdarahan dan terbungkus dengan kassa steril

f. Pakaian bayi bersih tidak basah

g. Ibu mengerti dan paham tentang keadaan bayinya

16
DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 10 Februari 2023 Pukul : 10.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 10 Februari 2023 pukul 10:00 WIB.
2. Ibu mengatakan ASI-nya sedikit keluar,sudah diperah dan dikasihkan ke bidan
dan diberi Air Susu Buatan (ASB) rendah laktosa susu lactona secara
bergantian.
3. Ibu mengatakan tali pusat anaknya masih basah dan terbungkus kassa steril.

O : Obyektif

1. KU : Baik, Kesadaraan : Composmentis

2. TTV : N : 156 x/menit, R : 40 x/menit, S : 37ºC

3. BB : 2200 gram

4. Tali pusat : masih basah,tidak ada perdarahan

5. Kulit : rambut lanugo banyak, kulit tipis, warna merah muda

6. Reflek hisap masih lemah

7. Pada pukul 10.10 WIB injeksi dexametason 0,6 mg per 8 jam, daninjeksi
cefotamin 80 mg per 12 jam sudah diberikan.

A : Assessment

Bayi Ny. D dengan prematur hari ke-2

P : Planning

Tanggal : 10 Februari 2023 pukul:10.00 WIB

1. Pada pukul 10.15 WIB : Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara
memberikan selimut merawat dalam incubator dengan suhu 34ºC

2. Pada pukul 10.20 WIB : Memenuhi nutrisi bayi dengan memberi ASI ±5 cc
melalui OGT (Oral Gastristik), sebelumya cek residu terlebih dahulu

17
3. Pada pukul 10.25 WIB : Mengganti popok bayi karena BAK

4. Pada pukul 11.05 WIB : Mengobservasi KU dan vital sign

5. Pada pukul 11:10 WIB : Memenuhi nutrisi bayi dengan memberi Air Susu
Buatan (ASB) rendah laktosa ± 5 cc melalui OGT (Oral Gastristik), sebelumnya
cek residu terlebih dahulu

E: Evaluasi

Tanggal : 10 Februari 2023 Pukul: 10.00 WIB

1. KU: Baik, menangis kuat, gerak aktif Vital sign : N: 158 x/menit, R: 46
x/menit, S : 36,5º C

2. Bayi sudah diberi selimut dan dirawat dalam incubator dengan suhu 34ºC

3. Bayi sudah mau minum ASI dan Air Susu Buatan (ASB) rendah laktosa (susu
lactona) ± 10 cc melalui OGT (Oral Gastristik)

4. Pakaian bayi bersih selalu diganti bila basah atau kotor

5. Bayi BAB 1 kali dengan warna hitam dan BAK 2 kali

18
DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 25 Februari pukul : 10.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan bayinya sudah sehat

2. Ibu mengatakan bayinya sudah dimandikan

O : Obyektif

1. KU: Baik, tangis kuat, gerak aktif TTV : Nadi :144 x/menit, Respirasi : 40
x/menit, Suhu : 37ºC 2. Berat badan : 2250 gram

3. Tali pusat bersih, layu, reflek hisap kuat

A: Assesment

Bayi Ny.D dengan premature hari ke-5

P :Planning

Tanggal : 25 Februari 2023 pukul : 09.00 WIB

1. Pada pukul 09.00 WIB : Mempersiapkan bayi untuk pulang

a. Balut tali pusat dengan kassa steril

b. Bedong bayi dengan kain bersih dan kering

2. Pada pukul 09.10 WIB : Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya

3. Pada pukul 09.30 WIB : Menjelaskan pada ibu atau keluarga tentang cara
merawat tali pusat setiap habis mandi tali pusat dibersikan lalu dibungkus
kembali dengan kassa steril

4. Pada pukul 10.15 WIB : Memberikan penyuluhan kesehatan tentang cara


menyusui yang benar

5. Pada pukul 11.30 WIB : Memberikan penyuluhan kesehatan tentang imunisasi

19
6. Pada pukul 11.45 WIB : Memberikan penyuluhan tentang cara merawat bayi
pada saat dirumah dengan cara meletakan bayi dibawah lampu 10 watt dengan
jarak 60 cm

E: Evaluasi

Tanggal : 25 Februari 2023 pukul : 10.00 WIB

1. KU: baik, tangis kuat, gerak aktif TTV: Nadi : 148 x/menit, Respirasi : 48
x/menit, Suhu : 36,8ºC

2. Berat badan bayi 2250 gram

3. Pusat bersih,layu, dan tetutup kassa steril

4. Ibu sudah menyusui bayinya

5. Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali tentang cara merawat tali pusat

6. Pakaian bayi bersih dan tidak basah

7. Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali tentang cara menyusui yang benar

8. Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali tentang pentingnya imunisasi

9. Bayi pulang tanggal : 25 Februari 2023 pukul : 12.30 WIB

20
BAB IV

PENUTUP

Dengan terselesainya Laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi


Baru Lahir Pada Bayi Ny. D dengan Prematur di Rumah Sakit Sundari“ maka
kami dapat mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengumpulan data pada kasus bayi Ny. D terhadap tanda tanda
premature yaitu ini terhadap tanda-tanda premature sesuai dengan kasus adalah
bayinya lahir dengan umur kehamilan 34 minggu atau kurang bulan tidak sesuai
dengan hari perkiraan lahir, BB 2200 gram, PB 45cm, LK 31 cm, LD 29 cm,
rambut lanugo masih banyak ,frontale mayor belum menutup dan sutura pada
ubun-ubun belum menutup, tulang rawan daun telinga belum sempurna, kuku
panjang sudah melewati ujungjari, labia minora belum tertutup oleh labia mayora.

B. Saran

1. Bagi Bidan

a. Menganjurkan para bidan untuk selalu menjaga kehangatan bayi dan


kenyamanan bayi

b. Tenaga kesehatan khususnya bidan agar tetap mempertahankan teknik aseptic


dan antiseptic untuk pencegahan infeksi

3. Bagi Pasien

a. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dalam meningkatkan berat


badan dan kekebalan pada tubuh bayi

b. Dalam perawatan di rumah untuk mempertahankan suhu tubuh bayi hendaknya


bayi harus selalu dalam keadaan hangat yaitu dengan cara digendong

21
4. Bagi Peneliti

Dengan mengetahui permasalahan yang dapat timbul pada bayi baru lahir dengan
prematur dan cara penatalaksanaannya diharapkan instansi pendidikan dapat
menerapkan ilmu-ilmu yang sesuai.

22
DAFTAR PUSTAKA

Abu Fais. 2010. Perawatan Bayi Prematur. Available online :


http://infoperawatanbayi.blogspot.com. Diakses tanggal 26 September 2013.

Alimul, H. A. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Buku Saku Praktikum. Jakarta :


EGC. Arif, ZR, dkk. 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak.
Yogyakarta : Nuha Offset.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka


Cipta.

Depkes RI. 2004. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak.

Hidayat, A.A.A. 2005. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan


Kebidanan. Jakarta :Salemba Medika. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak
untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Kepmenkes, RI. 2010. permenkes Indonesia tentang penyelenggaraan


praktikbidan. Available online : http://ummukautsar.wordpress.com diakses
tanggal 12 Maret 2012

Kosim, M. Sholeh. 2003. Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir
Untuk Dokter, Bidan Dan Perawat Di Rumah Sakit. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI. Manuaba, I. B. G. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi.
Cetakan I. Jakarta : EGC.

Markum, A.H. 2004. Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 3. Jakarta : EGC

23
24

Anda mungkin juga menyukai