OLEH :
Ivoni astria guslina
Delfia netti
Netrinofnita
Lola gusendang
DOSEN PEMBIMBING :
Pengertian Induktif
Penalaran induktif adalah cara berpikir yang berdasar pada kejadian yang khusus untuk
memastikan teori, hukum, konsep yang umum. induktif diawali dengan mengutarakan teori
yang memiliki batasan eksklusif pada saat membuat pernyataan yang diakhiri dengan
pernyataan yang memiliki karakter umum. Jujun.S.Suriasumantri: 2005)
Sementara itu menurut wikipedia berpikir induktif adalah cara yang dipakai dalam
bernalar atau berpikir yang berdasar pada sesuatu yang khusus mengarah ke umum. Ini
menjadikan induktif merupakan metode generalisasi.
Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa pendekatan ini sering dinamakan sebagai
pendekatan dari penarikan kesimpulan dari yang khusus menuju umum.
Penelitian induktif akan dilakukan ketika sumber referensi tidak ditemukan pada sebuah
topik, seringkali dilaksanakannya penelitian induktif karena tidak ada teori yang bisa diuji.
Langkah Induktif
Pendekatan induktif terdiri dari tiga langkah, berikut merupakan langkah beserta contoh
penelitian induktif:
2. Amati polanya
3. Mengembangkan teori
Keterbatasan induktif
Kesimpulan yang diambil atas dasar metode induktif tidak pernah dapat dibuktikan, tetapi
dapat dibatalkan.
Contoh:
Pengertian Deduktif
Penalaran deduktif adalah cara berpikir yang mengimplementasikan sesuatu yang
umum dan selanjutnya dikaitkan dengan aspek-aspek yang sesuatu yang khusus. Secara
umum arti dari deduksi itu sendiri adalah penarikan kesimpulan dari situasi yang umum,
memperoleh yang khusus dari hal yang umum.
Pendekatan atau metode deduktif merupakan sesuatu yang memakai logika untuk
membuat satu atau lebih kesimpulan berlandaskan beberapa premis yang diberikan. Pada
deduktif yang rumit peneliti bisa membuat kesimpulan lebih dari satu.
Berlandaskan hal yang umum mengarah kepada kesimpulan yang khusus yang
adalah elemen dari masalah atau kejadian.
Saat melaksanakan penelitian deduktif, peneliti harus selalu memulai dengan teori
(hasil penelitian induktif). Maksud dari penalaran secara deduktif adalah menguji teori-
teori. Bila tidak ada teori, maka peneliti belum bisa melaksanakan penelitian deduktif.
Langkah deduktif
Pendekatan penelitian deduktif terdiri dari empat langkah. Di bawah ini adalah
langkah dengan contoh penelitian deduktif:
Keterbatasan deduktif
Kesimpulan dari penalaran deduktif hanya bisa benar jika semua premis yang
ditetapkan pada studi induktif benar dan jelas.
Contoh
Berlandaskan premis yang telah ada, kesimpulannya pasti benar. Namun, jika
premis pertama ternyata salah, kesimpulan bahwa Teguh memiliki kutu tidak bisa
diandalkan.
Pengertian dari cara induktif pada penelitian, merupakan metode yang pada
proses pikirnya diawali dari sesuatu yang khusus mengarah ke umum, dimana dalam
melakukan kesimpulan menggunakan pengamatan.
Pada langkah analisis, peneliti akan mengamati apakah ada pola tertentu dari data
yang telah dihimpunnya. Sementara pada bagian final penelitian induktif, peneliti akan
menyusun teori dengan memakai pola dan data yang telah ditemukan.
Pengertian dari cara deduktif pada penelitian, merupakan metode yang pada
aktivitas berpikirnya diawali dari sesuatu yang umum mengarah ke khusus, dan pada saat
memutuskan kesimpulannya memakai logika.
Bila dipahami lebih lanjut penelitian deduktif merupakan penelitian yang memiliki
kategori untuk aktivitas pengujian hipotesis yang bertujuan untuk memvalidasi sebuah
teori. Lain halnya pada penelitian induktif yang menciptakan sebuah pengetahuan baru,
penelitian induktif lebih pada untuk menguji sebuah teori.
Penelitian deduktif tidak berupaya untuk mencari pola pada data namun memakai
observasi dengan artian untuk memverifikasi sebuah pola. Ini dipakai peneliti untuk
memanipulasi teori.
Pendekatan
Pada aktivitasnya penelitian deduktif dan penelitian induktif harus dilihat dari
sudut kebalikannya atau saling berlawanan. Dimana penelitian deduktif memakai
pendekatan top-down, sementara penelitian induktif memakai pendekatan bottom-up.
Tujuan
Pada penelitian induktif, peneliti akan terpusat pada pencarian jawaban, yang
berfungsi untuk pertanyaan penelitian sementara pada penelitian deduktif terfokus pada
pengujian teori atau hipotesis.
Penggunaan
Penggunaan Observasi
Pada penelitian induktif, peneliti akan berupaya untuk mendapatkan sebuah pola
data dengan cara observasi. Sementara pada penelitian deduktif, peneliti akan berupaya
untuk memverifikasi sebuah pola dengan memakai observasi.
Itulah beberapa perbedaan dari penelitian induktif dan deduktif, dimana penelitian
pasti dipakai berdasar apa tujuan dari penelitian.
Kesimpulan
Berdasar apa yang telah dijabarkan, perbedaan mendasar dari penalaran atau
penelitian induktif dan deduktif adalah bahwa induktif berfokus untuk mengembangkan
teori sementara deduktif berfokus untuk menguji teori yang telah ada.
Penelitian induktif memiliki aktivitas untuk pengamatan yang spesifik/khusus ke
generalisasi luas, sementara deduktif adalah kebalikannya. Kedua pendekatan tersebut
dimanfaatkan untuk berbagai macam penelitian dan tidak jarang banyak peneliti
memadukan keduanya dalam aktivitas penelitian yang berskala besar.
Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal,
empiris: Dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung
jawabkan. Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana beerpikir.
Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara
teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang
bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Penguasaan sarana berpikir ilmiah tidak akan
dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Untuk dapat melakukan kegiatan
berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana berpikir ilmiah berupa: “[1] Bahasa Ilmiah,
[2] Logika metematika, [3] Logika statistika. Bahasa ilmiah merupakan alat komunikasi
verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir
dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah
kepada orang lain. Logika matematika mempunyai peran penting dalam berpikir deduktif
sehingga mudah diikuti dan dilacak kembali kebenarannya Sedangkan logika statistika
mempunyai peran penting dalam berpikir induktif mencari konsep- konsep yang berlaku
umum”.
Bersikap ilmiah adalah merupakan salah satu sikap tanggung jawab seorang
peneliti untuk berperan serta mengembangkan ilmunya. Sikap ilmiah menurut Harsojo
(1972) adalah sebagai berikut:
Berpikir sederhana
Dimaksudkan cara berpikir, cara menyatakan pendapat atau cara
pengujian dilkukan dengan cara sederhana. Apabila suatu gejala dapat
dijelaskan secara memadai oleh suatu penjelasan yang sederhana, tidak
perlu dilakukan secara berputar-putar dan dipandang rumit.
Sikap tidak memihak
Ilmu tidak dimaksudkan membuat penilaian baik atau buruk, tetapi
semata-mata mencari kebenaran. Seorang peneliti tidak boleh memutar
balikkan fakta dan berpihak pada preferensi politik, agama, maupun moral
tertentu.
Sikap sabar
Seorang peneliti tidak boleh mudah menyerah dan kuat menerima tekanan
dalam usaha mempertahankan pendapatnya dan tetap berusaha mencari
fakta yang lain sebagai dukungan pernyataan dimaksud
Bersikap skeptic
Skeptis diartikan yaitu harus tetap bersikap tidak mudah percaya pada
pernyataan selama hal tersebut belum didukung oleh data yang cukup
kuat. Seorang peneliti harus berhati-hati dan teliti dalam memberikan
penilain pada pernyataan ilmiah. Sikap ini yang menyebabkan seorang
peneliti selalu kritis terhadap persoalan yang di hadapi.
Bersikap obyektif
Yaitu menilai suatu masalah atau gejala sebagimana adanya. Hindarkan
pengaruh yang bersikap subyektif akibat adanya muatan tertentu.
Bersifat relative
Seorang peneliti harus mengusai ilmunya, tidak memihak pada suatu
kepentingan tertentu diluar konteks dan harus mempunyai keyakinan
berdasarkan atas fakta yang diperoleh.
b. Jujur
c. Terbuka
d. Toleran
e. Optimis
f. Pemberani