Anda di halaman 1dari 5

Modul 2 : Kegawatdaruratan Non Trauma

Skenario 1. Gara-gara makanan beku


Pada tahun 2021 dilaporkan diberita lebih dari 300 orang di seluruh Jepang jatuh sakit
setelah mengonsumsi produk makanan beku. Para konsumen dilaporkan muntah-muntah, BAB
sering setelah mereka mengonsumsi makanan olahan produksi dari pabrik di Gunma, wilayah di
sebelah utara Tokyo. Kepolisian Jepang melakukan penyelidikan ke perusahaan mengungkapan
bahwa sebagian produk makanan beku mereka tercemar oleh malation yaitu bahan kimia
pertanian yang biasa digunakan untuk membunuh sejenis kumbang di ladang jagung dan padi.
Polisi mencurigai pestisida itu tercampur pada produksi makanan beku termasuk produk pizza
dan lasagna beku sehingga meracuni konsumen Salah satu pasien diperiksa dengan kondisi :
Mual muntah terus menerus, nafas terasa sesak, berkeringat banyak, pandangan kabur. Hasil
Pemeriksaan Fisik :
 Keadaan Umum : Tampak Lemas
 Kesadaran : Kompos mentis
 Tanda-tanda vital
 TD 90/70
 Nadi 110
 RR 34x/menit
 Pupil pint point (+)
 Cor Pulmo dalam batas normal
 Abdomen : supel, bising usus + meningkat
 Ekstremitas : akral dingin ekstremitas superior inferior
STEP 1
1. Malation : adalah insektisida organofosfat spektrum luas paling awal yang
dikembangkan dan diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1950 oleh American
Cyanamid Company dan digunakan untuk melawan hama pertanian, serangga, dan
nyamuk.
2. Pestisida : adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau
membasmi organisme pengganggu
https://id.wikipedia.org/wiki/Pestisida
STEP 2
1. Bagaimana mekanisme terjadinya keracunan pada skenario?
2. Apa yang dapat dilakukan tim medis dalam membantu kasus tersebut?
3. Apa kemungkinan yang terjadi pada skeanario?
4. Bagaimana pandangan islam terkait skenario diatas?
STEP 3
1. Bagaimana mekanisme terjadinya keracunan pada skenario?
Pada skenario para warga keracunan Insektsida Golongan Organofosfat
(Cholinesterase Inhibitor Insecticides). Insektisida ini bekerja dengan menghambat dan
mengaktivasikan enzim asetilkolinesterase. Enzim secara normal menghancurkan
asetilkolin yang dilepaskan oleh susunan saraf pusat, ganglion otonom, ujung-ujung saraf
parasimpatis dan ujung-ujung saraf motorik hambatan asetilkolinesterase menyebabkan
tertumpuknya sejumlah besar asetilkolin pada tempat-tempat tersebut. Kemudian gejala
klinis biasanya muncul dalam 2 jam setelah kontak. Gejalanya antara lain:
a. nyeri kepala, mata miosis, kekacauan mental, bronchokonstriksi, hipotensi
b. Kejang yang diikuti dengan penurunan kesadaran dan depresi pernafasan
c. Penglihatan kabur, kejang perut,mual, muntah dan diare
d. Perangsangan kelenjar sekretoris menyebabkan rinorea, hipersalivasi, banyak
keringat
e. Pada kulit menimbulkan gatal-gatal atau dapat menimbulkan ekzem

2. Apa tatalaksana yang dapat dilakukan tim medis dalam membantu kasus tersebut?
a. Mencegah kontak selanjutnya misal melepas pakaian, cuci kulit yang
terkontaminasi dengan makanan tersebut/zat tersebut
b. Jika sudah terlalu banyak yang tertelan maka lakukan kumbah lambung/bilas
lambung menggunakan NGT
c. Beri atropin 1-2mg iv diulan 10-15 menit, maksimal 50 mg/hari
d. Kontrol vital sign
e. Rujuk ke RS terdekat yang lebih memadai

3. Apa kemungkinan yang terjadi pada skeanario?


Pada skenario, kemungkinan para warga terkena keracunan Cholinesterase
Inhibitor Insecticides Ec Syok Hipovolemik. Hal itu didasarkan pada warga yang
memiliki keluhan tersebut mengalami keracunan makanan yang terkontaminasi oleh
insektisida. Insektisida sendiri digunakan untuk membasmi macam-macam hama
(tumbuhan maupun binatang). Insektisida pada skeanrio ini adalah insektisida golongan
Organofosfat (Cholinesterase Inhibitor Insecticides). Insektisida golongan penghambat
kolinesterase sangat toksis dan insiden keracunan oleh bahan ini cenderung meningkat
karena senyawa organofosfat banyak digunakan sebagai bahan pengganti untuk DDT,
setelah pelarangan DDT di beberapa negara. Yang termasuk senyawa organofosfat
misalnya paration, malation, systox, TEPP, HEPP, OMPA, sedangkan yang lain adalah
golongan carbonates misalnya dimethan dan matacil.
Akibat dari keracunan tersebut maka para warga mengalami gejala dan tanda syok
hipovolemik karena kehilangan cairan yang berada di dalam tubuh pasien tersebut
melalui mual dan muntah.

4. Bagaimana pandangan islam terkait skenario diatas?


Maknana yang baik menurut islam adalah makanan yang memiliki gizi seimbang.
Gizi seimbang memiliki prinsip 4 pilar, yang mengatur agar pemasukan dan pengeluaran
zat gizi dari tubuh dapat seimbang, yaitu:
a. Mengkonsumsi maknaan beragam
b. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat
c. Melakukan aktivitas fisik
d. Menjaga dan menyeimbangkan berat badan
Kemudian selain 4 pilar tersebut ada pula 6 zat gizi utama yaitu:
a. Air
b. Karbohidrat
c. Lemak
d. Protein
e. Vitamin
f. Mineral
Menurut sumantri tahun 2010 ada 3 hal yang harus dicermati dalam mengolah makanan,
diantaranya:
a. Tempat makanan diolah
Tempat pengolahan makanan salah satunya dapur, yang harus diperhatikan dan
dijaga kebersihannya dan lingkungan yang ada disekitarnya.
b. Penjamah makanan
Penjamah makanan atau orang yang mengolah makanan sangat rentan untuk dapat
menularkan penyakit terutama infeksi dan bakteri. Salah satu infeksi yang dapat
ditularkan contohnya bakteri salmonella yang ditularkan melalui kulit. Oleh
karena itu, tenaga pengolah makanan/penjamah makanan harus dalam keadaan
bersih dan sehat dalam melakukan pengolahan makanan.
c. Cara pengolahan makanan
Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakankerusakan sebagai
akibat cara pengolahan yang salah dan mengikuti kaidah atau prinsip higiene dan
sanitasi yang baik atau disebut GMP (Good manufacturing practice)
Manusia mengonsumsi makanan dengan tujuan untuk menjaga keberlangsungan
hidupnya. Makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi syarat higiene dan juga
halal. Halal dalam hal ini sudah diatur di dalam AlQur’an dan Hadis. Hal ini
menunjukkan bahwa antara islam dan kesehatan pada dasarnya memiliki satu tujuan yang
sama demi kebaikan manusia. Oleh karena itu, dalam mengonsumsi makanan ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi dan benar-benar diperhatikan agar manusia terhindar
dari berbagai macam jenis penyakit yang bersumber dari makanan
Andriyani. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Kajian Literatur pada Makanan dalam
Perspektif Islam dan Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Jakarta. 2019. 15(2)
STEP 4

STEP 5

Anda mungkin juga menyukai