BLOK 4
MODUL 1 SKENARIO 1
“Korban Janji”
Pertemuan I
Moderator : Muhammad Fath Faiz (H2A010117)
Sekretaris : Ekhtya Dharma Cahyono (H2A019124)
Pertemuan II
Moderator : Fisabili Firdaus (H2A019037)
Sekretaris : Elmathiana Delstiene (H2A019120)
Anggota:
1. Fisabili Firdaus (H2A019037)
2. Alia Mahda (H2A019083)
3. Fadhillah Noor Izza A. (H2A019116)
4. Muhammad Fath Faiz (H2A010117)
5. Elmathiana Delstiene (H2A019120)
6. Ekhtya Dharma Cahyono (H2A019124)
7. Putri Ika Nur Apriani (H2A019136)
8. Awwalus Tsania Putri I. (H2A019140)
9. Hermansyah Salwa A. (H2A019141)
Apa pengaruh jenis kelamin terhadap kapasitas olahraga dilihat dari fungsi
respirasi?
- Jenis kelamin yang mempengaruhi pada aktifitas pernafasan. Pada usia
pubertas daya tahan kardiorespirasi pada laki laki dan perempuan tidak
berbeda. Tapi setelah itu pada wanita berkurang sekitar15-25%
- Volume dan kapasitas pada paru paru wanita 15-20% lebih kecil dari laki laki.
Bagaimana pandangan islam terhadap scenario diatas?
- Dalam Surat Al Qashas : 26
- Menurut ajaran Islam, olahraga sangat dianjurkan. Bahkan Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan umatnya untuk rajin berolahraga
berenang, memanah, berlari, berkuda, bergulat, dan sebagainya. Dengan
gemar berolahraga menjadikan fisik sehat dan kuat. Sehat itu sendiri adalah
nikmat karunia Allah. Banyak ibadah dalam Islam yang membutuhkan tubuh
yang kuat seperti shalat berjamaah di masjid, puasa sebulan Ramadhan, haji ke
tanah suci, serta dakwah dan jihad di jalan Allah.
Di dalam sebuah hadits disebutkan:
- َّ ي َخ ْي ٌر َوأَ َح ُّب إِلَى اﷲِ ِمنَ ا ْل ُمؤْ ِم ِن ال
ض ِع ْيف ُّ اَ ْل ُمؤْ ِمنُ ا ْلقَ ِو
Artinya: “Orang beriman yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah
daripada orang beriman yang lemah”. (HR Muslim).
- Dengan Iman dan Akhlak kita menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlak kita
menjadi lemah.
- Al An;am ayat 26
STEP 4 : Skema
Sistem
Respirasi
Perkembangan laring :
- Lapisan epitel dan kelenjar dari endoderm
- sementara menyumbat lumen laring rekanalisasi pada minggu ke-10
- Kartilago dan otot dari mesenkim arkus faring ke-4 dan 6
Perkembangan trakhea :
-Lapisan epitel dan kelenjar dari endoderm
-sementara menyumbat lumen trakhea rekanalisasi pada minggu ke-10
-Kartilago, otot polos, jaringan ikat dari mesoderm visceral/splanchnic
Perkembangan bronkus :
- Pada akhir minggu ke-4 2 bronkus primer
- Beberapa hari kemudian terbentuk bronkus sekunder 3 kanan dan 2 kiri (terkait
lobus paru)
- Akhir minggu ke-7 bronkus sekunder bercabang lagi menjadi bronkus tersier 10
kanan, 8 kiri
- Akhir bulan ke-6 sampai anak-anak menjadi 23 cabang bronkopulmoner
Perkembangan paru :
- Pembentukan paru dimulai pada minggu ke-5
- Terbagi menjadi 4 fase :
1. Fase pseudoglandular minggu ke-5 sampai 17 blm ada alveolus belum
dapat berfungsi
2. Fase kanalikuler minggu ke-16 sampai 26 bronkiolus respiratorius dan
ductus alveolaris mulai terlihat pada minggu ke-24, vaskularisasi meningkat
untuk memungkinkan pertukaran gas ; surfaktan diproduksi oleh pneumosit pada
minggu ke-20-22 (masih belum memadai)
3. Fase saccus terminalis minggu ke-24 sampai kelahiran sacus terminalis
dan surfaktan meningkat drastis
4. Fase alveolar minggu ke-29 sampai 8 tahun pasca lahir saccus terminalis
berkembang menjadi ductus alveolaris dan saccus alveolaris
Produksi surfaktan :
- Fungsi : mengurangi tegangan permukaan dinding alveolus mencegah kolaps paru
- Terdiri dari fosfotidilkolin dan fosfolipid yang tersebar melalui suatu protein
surfaktan :
• Surfactant Protein A: tidak begitu memiliki peran dalam
penyebaran surfaktan tetapi memiliki peran dalam kontraksi
uterus mengaktivasi agen pro-inflamasi pada makrofag di
cairan amnion makrofag teraktivasi menginvasi dinding
uterus mengeluarkan interleukin 1β produksi
prostaglandin secara terlokalisir stimulasi kontraksi otot
polos uterus
• Surfactant Protein B: paling utama, diproduksi oleh pneumosit
tipe-II, jika kekurangan menyebabkan Respiratory Distress
Syndrome (RDS) atau Hyaline Membrane Disease
• Surfactant Protein C: minor linker protein
• Surfactant Protein D: juga merupakan minor linker protein,
juga berperan dalam proses imunologi
TRAKEA
Lapisan yang melapisi lumennya yaitu lapisan mukosa terdiri atas
epitel kolumner pseudokompleks bersilia, dengan sel-sel goblet penghasil
mukus diantara epitel. Pada lapisan bawah epitel/ lamina propria, terdapat
kelenjarkelenjar penghasil cairan serous, bagian otot polos, dan tulang rawan
hialin yang menjaga supaya lumen trakea tetap terbuka. Cairan mukos yang
dihasilkan sel goblet dan sel kelenjar membentuk lapisan cairan yang
memungkinkan pergerakan silia untuk mendorong partikel asing keluar.
Kontraksi otot polos memungkinkan lumen menyempit, yang terjadi pada
reflek batuk, meningkatkan kecepatan aliran udara ekspirasi sehingga
membersihkan jalan nafas.
BRONKUS
BRONKIOLUS
Bronkus semakin ke distal menjadi bronkiolus, berakhir menjadi
bornkiolus terminalis. Bronkiolus terminalis bercabang menjadi bronkiolus
respiratorius, di daerah ini merupakan peralihan fungsi konduksi dan fungsi
respirasi. Epitel kolumner bersilia semakin memendek hingga menjadi kuboid,
dan silia menghilang, serta sudah tidak ada tulang rawan. Semakin ke distal
dinding bronkiolus menyatu dengan muara alveolus. Lamina propria di bawah
epitel terdiri atas lapisan otot polos dan jaringan ikat serat-serat elastin.
ALVEOLUS
Bronkiolus respiratorius bermuara di duktus alveolaris dan saccus
alveolus, baik duktus alveolaris dan alveolus dilapisi oleh epitel squamus
(gepeng)/epitel alveoli. Alveoli bertanggungjawab terhadap struktur berongga
paru. Pada sel-sel alveoli berlangsung bertukaran O2 dan CO2 antara udara
dan darah.