Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TRAINING OF TRAINER SENAM HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Training of Trainer (TOT) Senam Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Senam Hipertensi pada lansia
Sasaran : Kader posyandu dan kader POKJAKES RW 07
Hari/Tanggal : Minggu, 21 Juli 2019
Waktu : 20 menit

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitya 90 mmHg (Irmawati, 2013). Gangguan
kesehatan tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pada lansia.
Kualitas hidup berhubungan dengan kepuasan atau kebahagiaan dalam kehidupan
individu yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh kesehatan. Kualitas hidup
mencakup emosianal, sosial, kesejahteraan fisik, serta kemampuan seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Hipertensi menjadi masalah pada usia lanjut karena sering
ditemukan dan menjadi faktor utama stroke, payah jantung, dan penyakit jantung
coroner (Donald, 2009).
Prevelensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran menurut usia
lebih 18 tahun sebesar 25,8%. Prevelensi hipertensi di Indonesia yang di peroleh
melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan adalah 9,4% yang di diagnosis
tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi terdapat 0,1%
yang minum obat sendiri. Klien yang mempunyai tekanan darah normal tetapi
sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%. Jadi prevelensi hipertensi di Indonesia
sebesar 26,5%. (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan hasil angket diperoleh masalah
kesehatan yang dialami lansia dalam enam bulan terakhir di RW 07 Kelurahan
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru dengan kejadian
hipertensi sebanyak 34%, pengapuran tulang 20%, dan asam urat 23%.
Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan memperbaiki pola hidup (terapi
non farmakologis) dan terapi farmakologis. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk memperbaiki pola hidup adalah dengan melakukan latihan fisik secara teratur.
Latihan fisik tersebut bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dan terbukti dapat
meningkatkan kualitas hidup pada penderita hipertensi (Setiawan, 2012).

1
Latihan fisik yang sesuai dengan lansia diantaranya berjalan-jalan, bersepeda,
berenang, melakukan pekerjaan rumah dan senam. Latihan fisik seperti senam yang
teratur juga membantu mencegah keadaan atau penyakit kronis, seperti tekanan
darah tinggi (hipertensi) (Astari, 2012). Senam dapat meningkatkan aktivitas
metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen. Senam hipertensi adalah gerakan senam
yang dapat merangsang aktivitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang
menguntungkan dalam tubuh seseorang yang mengerjakannya.

B. TUJUAN UMUM
Setelah   dilakukan  Training   of   Trainer  senam   hipertensi   diharapkan   kader   dapat

mengajarkan dan menerapkan kembali kepada masyarakat tentang bagaimana cara

melakukan   senam   hipertensi   yang   baik   dan   benar   untuk   mencegah   terjadinya

peningkatan tekanan darah pada masyarakat terkhususnya lansia.

C. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan kegiatan TOT Senam Lansia diharapkan para kader mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian senam hipertensi dengan benar
2. Menyebutkan tentang manfaat senam hipertensi bagi lansia dengan benar
3. Menyebutkan tentang prinsip senam hipertensi bagi lansia dengan benar
4. Menyebutkan tentang langkah-langkah senam hipertensi bagi lansia dengan
benar

D. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian senam hipertensi
2. Manfaat senam hipertensi
3. Prinsip senam hipertensi
4. Langkah – langkah senam hipertensi

E. KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu

1. Pembukaan: Ceramah - 2 menit


a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Kontrak waktu penyuluhan

2
2. Pelaksanaan: Ceramah Leaflet 10 menit
Materi:
a. Menjelaskan pengertian senam
hipertensi
b. Menjelaskan manfaat senam
hipertensi
c. Menjelaskan prinsip senam
hipertensi
d. Menyebutkan langkah-langkah
senam hipertensi
3. Evaluasi: Tanya Leaflet 5 menit
5 Memberikan kesempatan kepada jawab dan
kader untuk bertanya atau diskusi
memberikan pertanyaan kepada
kader
a. Memberikan pujian atas
keberhasilan menjelaskan
pertanyaan dan memperbaiki
kesalahan.
4. Penutup: Ceramah Leaflet 3 menit
a. Menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan.
b. Mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan
c. Mengucapkan salam.

F. EVALUASI
Prosedur Evaluasi : Lisan dan demonstrasi
Jawab Soal
1. Manfaat senam hipertensi
2. Prinsip senam hipertensi
3. Langkah – langkah senam hipertensi

Jawab:
1. Manfaat senam hipertensi
membantu mencegah keadaan-keadaan atau penyakit kronis, seperti tekanan
darah tinggi (hipertensi) (Once, 2011).

3
2. Prinsip senam hipertensi
a. Senam lansia mempunyai gerakan yang berubah-ubah (dinamis)
b. Tahapan senam akan meningkat (progresif)
c. Sewaktu senam, selalu ada pemanasan sebelum dimulai dan pendinginan
setelah senam selesai
d. Latihan dilakukan selama lebih kurang 15-60 menit. Tergantung dari
kemampuan para lansia melakukannya
e. Latihan senam lansia dilakukan sekurang-kurangnya 3 kali seminggu dan
maksimal 5 kali seminggu
3. Langkah – langkah senam hipertensi
a. Gerakan Pemanasan
1) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan
sisi lain.
2) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan
posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.
b. Gerakan Inti
1) Jalan di tempat
2) Tepuk tangan ke depan
3) Tepuk jari
4) Silang jari tangan
5) Tepuk jari kelingking
6) Tepuk jari jempol
7) Ketuk lengan kiri atas, kemudian lengan kanan atas
8) Ketok nadi tangan kiri, kemudian tangan kanan
9) Salam ke depan
10) Tangan lurus ke depan remas-remas
11) Tepuk lengan kiri atas, kemudian lengan kanan
12) Tepuk lengan dan bahu kiri, kemudian kanan
13) Tepuk perut menggunakan tangan kanan dan kiri
14) Tepuk punggung menggunakan tangan kanan dan kiri
15) Tepuk paha depan menggunakan tangan kanan dan kiri
16) Tepuk betis samping kiri dan kanan
17) Jongkok dan berdiri tangan lurus ke depan
18) Berjinjit
c. Pendinginan
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi
lainnya.
2) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan
gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan kesisi
lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama.

4
RINGKASAN MATERI
SENAM HIPERTENSI PADA LANSIA

A. Pengertian Senam Hipertensi


Menurut Mahardani (2010) mengatakan dengan senam atau berolah raga
kebutuhan oksigen dalam sel akan meningkat untuk proses pembentukan energi,
sehingga terjadi peningkatan denyut jantung, sehingga curah jantung dan isi
sekuncup bertambah. Dengan demikian tekanan darah akan meningkat. Setelah
beristirahat pembuluh darah akan berdilatasi atau meregang, dan aliran darah
akan turun sementara waktu, sekitar 30-120 menit kemudian akan kembali pada
tekanan darah sebelum senam. Jika melakukan olahraga secara rutin dan terus
menerus, maka penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih lama dan
pembuluh darah akan lebih elastis. Mekanisnme penurunan tekanan darah setelah
berolah raga adalah karena olahraga dapat merilekskan pembuluhpembuluh
darah. Sehingga dengan melebarnya pembuluh darah tekanan darah akan turun.
Senam hipertensi adalah gerakan senam yang dapat merangsang aktivitas kerja
jantung untuk melakukan perubahan yang menguntungkan dalam tubuh
seseorang yang mengerjakannya.
Olahraga seperti senam hipertensi mampu mendorong jantung bekerja secara
optimal, dimana olahraga mampu meningkatkan kebutuhan energi oleh sel,
jaringan dan organ tubuh, dimana akibatnya dapat meningkatkan aliran balik vena
sehingga menyebabkan volume sekuncup yang akan langsung meningkatkan
curah jantung sehingga menyebabkan tekanan darah arteri meningkat, setelah
tekanan darah arteri meningkat akan terlebih dahulu, dampak dari fase ini mampu
menurunkan aktivitas pernafasan dan otot rangka yang menyebabkan aktivitas
saraf simpatis menurun, setelah itu akan menyebabkan kecepatan denyut jantung
menurun, volume sekuncup menurun, vasodilatasi arteriol vena, karena

5
menurunan ini mengakibatkan penurunan curah jantung dan penurunan resistensi
perifer total, sehingga terjadinya penurunan tekanan darah (Hernawan, Totok &
Rosyid, N Fahrun, 2017).

B. Manfaat Senam Hipertensi


Latihan fisik seperti senam yang teratur juga membantu mencegah keadaan –
keadaan atau penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) (Once,
2011). Senam dapat meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh dan kebutuhan
oksigen. Jenis latihan fisik yang dapat dilakukan oleh lansia adalah senam. Senam
lansia sangat penting untuk para lanjut usia untuk menjaga kesehatan tubuh
mereka.

C. Tujuan Senam Lansia


Tujuan dari senam lansia antara lain untuk meningkatkan daya tahan,
kekuatan, koordinasi tubuh, memelihara kesehatan. Selain itu senam lansia juga
dapat menunda perubahan fisiologis yang biasanya terjadi pada proses penuaan
muskuloskletal, penurunan kekuatan dan fleksibilitas, peningkatan kerentanan
terhadap cidera, penurunan kelenturan struktur sendi, serta melindungi lansia dari
jatuh (Stanley & Beare, 2007).

D. Prinsip Senam Hipertensi


Senam lansia mempunyai beberapa prinsip dasar dalam melakukannya,
beberapa diantaranya adalah :
1. Senam lansia mempunyai gerakan yang berubah – ubah (dinamis)
2. Tahapan senam akan meningkat (progresif)
3. Sewaktu senam, selalu ada pemanasan sebelum dimulai dan pendinginan
setelah senam selesai
4. Latihan dilakukan selama lebih kurang 15 – 60 menit. Tergantung dari
kemampuan para lansia melakukannya
5. Latihan senam lansia dilakukan sekurang – kurangnya 3 kali seminggu dan
maksimal 5 kali seminggu
E. Langkah – Langkah Senam Hipertensi
1. Gerakan Pemanasan
a. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan
sisi lain.
b. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan
posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.

6
2. Gerakan Inti
Jalan di tempat selama 8x (Pemanasan)
a. Tepuk tangan 4x8
b. Tepuk jari 4x8
c. Tepuk jalin tangan 4x8
d. Silang ibu jari 4x8
e. Adu sisi kelingking 2x8
f. Adu sisi telunjuk 2x8
g. Ketok pergelangan 2x8
h. Ketok nadi 2x8
i. Tekan jari jari 2x8
j. Buka dan mengepal 2x8
k. Menepuk punggung tangan 4x8
l. Menepuk lengan dan bahu 4x8
m. Menepuk pinggang 2x8
n. Menepuk paha 4x8
o. Menepuk samping betis 2x8
p. Jongkok berdiri 2x8
q. Menepuk perut 2x8
r. Kaki jinjit 2x8
3. Pendinginan
a. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi
lainnya.
b. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan kesamping dengan
gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 hitungan lalu arahkan tangan kesisi
lainnya dan tahan dengan hitungan yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

Astari,. et all. (2012). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia
Dengan Hipertensi Pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sesetan
Denpasar Selatan. Jurnal. FKUUD – Denpasar.
Bayu Aji, P Wahyu, Isnaeni, Yuli & Sugiyanto. (2015). Pengaruh Senam Lansia
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Posyandu
Lansia Dusun Banaran 8 Playen Gunungkidul. Jurnal. STIKES Aisyiyah –
Yogyakarta.

7
Hernawan, Totok & Rosyid, N Fahrun. (2017). Pengaruh Senam Hipertensi Lansia
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Panti
Wreda Darma Bhakti Kelurahan Pajang Surakarta. Jurnal. FIKUM – Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai