Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN WAHAM

KEBESARAN

FITRI ANDA LIA

163010013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES PAYUNG NEGERI

PEKANBARU

2018
KASUS

Tn. S masuk RSJ Tampan. Diantar oleh keluarga dengan keluhan karena suka mengamuk dan
melukai dirinya dan orang lain sehingga membuat resah di lingkungan serta suka keluyuran dan
berbicara kacau. klien berkali-kali mengatakan dia adalah seorang pengukir terkaya dan terkenal,
penampilan klien tampak lusuh malas untuk gosok gigi dan mandi. Klien tampak berpenapilan
acak-acakan.

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Waham Kebesaran

SP : Ke 1 (Satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di kursi
2. Diagnosa keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
perubahan isi pikir : waham kebesaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
B. Strategi pelaksanaan tindakan keerawatan (sp)
1. Fase orientasi
a. “Assalammualaikum, selamat siang pak”
b. “Bagaimana kabar bapak hari ini? Aduh bapak hari ini tampak segar sekali?
Sudah makan pagi atau belum pak? Menunya masih ingat apa tadi?
c. “Perkenalkan nama saya Fitri Andalia, biasa di panggil perawat Fitri”. Nama
bapak siapa?, senang dipanggil apa? O… nama bapak Suparmin, suka dipanggil
pak parmin ya, baiklah.”
d. “ Saya mahasiswa keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru pak, saya
bertugas di sini selaa 14 hari, saya akan erawat bapak selaa saya bertugas disini,
tiap hari kita akan keteu dan bincang”.
e. “Hari ini kita akan bincang-bincang untuk lebih saling mengenal, waktunya lebih
kurang 15 enit cukup tidak pak? Dimana kita bicara? Bagaimana kalau sambil
duduk di teras pak?”
f. “Didepan sana pak, oke baiklah kalau begitu pak”.
2. Fase Kerja
a. “Bagaimana perasaan dan keadaan bapak hari ini?”
b. “Apakah ada yang dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang-
bincang?”
c. “Bapak nggak usah khawatir kita berada ditempat yang aman. Saya dan perawat-
perawat disini akan selalu menjadi teman dan membantu Pak Parmin.”
d. “Wah terima kasih pak Parin karena sudah mau berkenalan dengan saya dan
sekarang saya akan memeberitahu identitas saya, Pak Parmin mau kan
mendengarkan?”
e. “Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman, jadi Pak
Parmin tidak perlu sungkan lagi bila ada masalah bisa diceritakan pada saya, Pak
Parmin mau kan berteman dengan saya?”
3. Fase Terminasi
a. “ Sementara itu dulu yang kita bicarakan ya Pak?”
b. “Coba bisa diulangin tadi, nama saya siapa?”
c. “Wah, bbagus sekali Pak bisa ingat naa saya.”
d. “Saya sangat senang bsa berkenalan dengan Pak Parin dan bapak bisa
mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau berkenalan dan bertean dengan
saya.”
e. “Besok kita keteu lagi ya? Dan bincang-bincang lagi tentang cara mempraktekkan
membina hubungan dengan orang lain dan membicarakan kemampuan yang di
miliki pak parmin, jam 10.30 WIB, tempatnya disini lagi, bagaimana bapak parin
setuju?”
f. “Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih, sampai bertemubesok ya
Assalammualaikum.”

SP : Ke 2 (dua)

A. Proses keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, sambil duduk di meja makan, tatapan mata
kosong.

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungandengan


perubahan isi pikir : waham kebesaran

3. Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya dan

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)


1. Fase Orientasi
a. “Assalamualaikum, selamat pagi pak parmin?”
b. “Apa kabar? Bagaimana keadaan hari ini? semalam bisa tidur tidak? Tadi makan
pagi dengan lauk dan sayur apa?”
c. “Kemarin kita sudah berkenalan, masih ingat kan nama saya? Belum lupakan?”
d. “ Bagus sekali pak parmin mampu mengingat nama saya.”
e. “Melanjutkan pertemuan kita kemarin dan sesuai dengan kesepakatan kita, hari
ini kita akan mencoba mempraktekkan kembali dalam membina hubungan dengan
orang lain dengan cara berkenalan baik dengan sesama klien maupun dengan
perawat, dan kita juga akan membicarakan tentang kemampuan yang dimiliki pak
parmin waktunya 30 menit saja, kita ngobrol di kursi ruang depan bagaimana
pak?”
2. Fase Kerja
a. “Penampilan pak parmin hari ini bagus, rapi dan bersih, bagus sekali pak
dipertahankan ya….”
b. “Sudah mandi ya pak tadi, bapak kelihatan segar sekali.”
c. “Pak parmin seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya ingin melihat pak
berkenalan dengan teman (klien) dan perawat, coba sekarang bapak praktikkan.”
d. “Bagus sekali, ternyata bapak mampu berkenalan& Bagaimana senang kan punya
banyak temankan?”
e. “Pak parmin sudah tahu nama teman.temannya yang berada di sini ya, coba
disebutkan kembali? bagus pak, dipertahankan ya.”
f. “Sekarang pak parmin berkenalan dengan perawat juga ya, ayo ini ada pak
perawat, silahkan berkenalan juga. “wah hebat pak parmin berani berkenalan
dengan pak perawat yang baru di lihat. Bagaimana senang kan mempunyai
kenalan banyak kenalan nah , coba sebutkan dengan siapa saja tadi yang sudah
diajak berkenalan, Hebat sekali pak, daya ingatannya bagus sekali.”
g. “Pak Parmin sekarang kita akan membicarakan kemampuan yang dimiliki oleh
bapak. Kalau saya lihat selama di ruangan ini pak parmin jarang beraktivitas, jadi
saya ingin tahu kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki oleh bapak apa saja?
misalnya menyapu, mengepel, merapikan tempat tidur sendiri dll. Wah hebat
sekali selain itu apa lagi pak. Bagus sekali ternyata bapak pandai mengukir ya.
bapak kalau di rumah pekerjaannya mengukir ya? Tapi apakah bapak bisa
mengerjakan apa yang disebutkan tadi?”
h. “Kalau dirumah aktivitas sehari-hari apa yang pak kerjakan? Oh ya, di sini pak
parmin bisa juga melakukan, bisa dianggap rumah sendiri jadi harusdipertahankan
kemampuan yang dimiliki. Terus pak parmin bisa juga menonton , melakukan
aktifitas seperti di rumah ataupun merawat dir iseperti mandi, gosok gigi, keramas
dll.”
3. Fase Terminasi
a. “sementara cukup di sini dulu ya pak, pembicaraan kita.”
b. “saya senang bapak parmin mau mengobrol dengan saya. Tadi pak parmin sudah
bagus bisa berkenalan dan mengungkapkan kemampuan apa yang dimiliki dengan
baik, pertahankan ya.”
c. “Besok kita akan bertemu lagi, berbincang lagi tentang kebutuhan. kebutuhan pak
parmin yang belum terpenuhi, bapak setuju?” Bagaimana kalau jam 10.00 lagi
lagi ya pak?”
d. “Baik, saya permisi dulu, bapak bisa melanjutkan kegiatan yang lainnya
terimakasih ya atas waktunya?”

SP : Ke 3

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tenang, kooperatif, duduk dengan teman 8pasien9 yang lain, tanpa ada
pembicaraan.

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan liingkungan berhubunganorang lain
berhubungan dengan perubahan isi pikir : waham kebesaran

3.Tujuan Khusus

Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan dapat berhubungan
dengan realitas

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)


1. Fase Orientasi
a. “Assalammulaikum, "selamat siang pak parmin ?“
b. “Apakah ada yang dikeluhkan atau dipertanyakan sebelum kita mulai bincang-
bincang?”
c. “Sesuai dengan janji kita kemarin, kita kan akan berbincang-bincang tentang
kebutuhan bapak yang sudah terpenuhi dan kebutuhan bapak yang belum
terpenuhi, bagaimana pak sudah siap.”
d. “ Baiklah, kita mulai saja ya pak.”
2. Fase Kerja
a. “Selama di sini apa saja kebutuhan bapak yang sudah terpenuhi. Kebutuhanapa
yang belum terpenuhi?”
b. “Berkaitan dengan kemampuan yang bapak miliki, kalau di sini terpenuhi tidak?”
c. “Bapak pernah merasa sakit, cemas atau marah, kepada siapa? Lalu bagaimana
cara pak parmin menghilangkan perasaan itu?. Jika kebutuhan tidak terpenuhi
lalu apa yang bapak pikirkan? Merasa curiga atau biasa saja?”
d. “Pak Parmin jika mau kita bisa membuat jadwal untuk kegiatan ibu sehingga
kebutuhan bapak terpenuhi semua” Bisa kan?”
e. “sekarang saya ingin tahu bapak merasa asing tidak di lingkungan yang
sekarang?”
f. “Bapak mengenal tidak dengan semua teman-teman yang berada disini, tidak
bingung kan dengan hari, tanggal dan jam?”
g. “Apakah bapak mampu untuk bekerja sama dengan teman-teman yang disini?”
h. “Bapak kalau ada yang dikeluhkan, bapak bisa berbicara dengan saya ya.”
i. “Bapak kemarin kan sudah berkenalan dengan teman-teman yang ada
disini, bapak bisa bekerjasama dengan mereka. semua yang ada di sini adalah
teman bapak.“
j. “Wah, bagus sekali pak parmin. sudah bisa berbincang-bincang dengan temannya.
Pertahankan ya pak.”
k. “Baiklah karena waktu kita sudah habis, kita lanjutkan besok pagi lagi
bagaimana?”
3. Fase Terminasi
a. “Sementara cukup disini dulu ya, pembicaraan kita?”
b. “Saya senang pak parmin mau mngobrol dengan saya. tadi pak parminsudah
bagus bisa mengungkapkan kemampuan apa yang dimiliki dengan baik,
pertahankan ya pak?”
c. “Besok kita akan bertemu lagi, berbincang tentang ini lagi, O iya boleh pak?”
d. “ Besok kita bertemu lagi di tempat seperti biasa di halaman, jam 10.00 WIB.”
e. “Baik saya permisi dulu, bapak bisa melanjutkan kegiatan yang lain terima kasih
ya pak?”
f. “Assalamualaikum.”

Anda mungkin juga menyukai