ISOLASI SOSIAL
DISUSUN
2022
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien
Subjektif: Semenjak ibunya bercerai dengan ayahnya klien tidak mau keluar
rumah selalu diam di dalam kamar, di rumah malas tidak mau membantu
pekerjaan rumah dan selalu tiduran
Objektif: Jika diajak bicara selalu menundukkan kepala, Klien tidak mau
keluar rumah, bicara seperlunya, klien tampak sering mengisolasi diri dengan
duduk di pojok, klien bicara seperlunyanya, klien bicara kadang ketus, tidak
ada kontak mata dengan lawan bicara, klien terlihat murung, klien tampak
gelisah mondar-mandir, klien selalu menundukan wajahnya, klien tampak
sering menghindar
b. Diagnosa keperawatan: Isolasi sosial
c. Tujuan khusus:
TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK II : Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
TUK III : Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan
TUK IV : Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
b. Evaluasi/ validasi
“Saya lihat bapak tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain dan sering
menyendiri? apa yang bapak rasakan? Apa yang menyebabkan bapak
tidak mau mengobrol dengan yang lain?”
d. Tujuan
“Tujuannya adalah supaya bapak dapat memahami manfaat berteman dan
belajar berkenalan untuk menambah teman bapak”.
2. Kerja
“Menurut Bapak apa keuntungan jika Bapak berteman dengan orang lain? Iya
betul.. bagus sekali Bapak bisa jawab pertanyaan Suster, kalau Bapak punya
teman Bapak bisa bercerita dengan teman Bapak tentang perasaan yang Bapak
rasakan. Dan jika Bapak butuh bantuan, ada teman Bapak yang akan
menolong. Iya kan Pak?? Dan Bapak juga tidak akan merasa kesepian lagi
karena Bapak sudah mempunyai teman.”
“Dan menurut Bapak, apa kerugiannya jika bapak tidak mempunyai teman??
Wah, benar sekali Bapak. Jika Bapak tidak mempunyai teman, Bapak tidak
bisa menceritakan tentang perasaan Bapak. Dan tidak ada yang menolong
Bapak jika bapak sedang butuh bantuan. Bapak juga tidak akan merasa
kesepian lagi karena Bapak sudah mempunyai teman. Benar kan Pak??”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon setelah tindakan
1) Evaluasi subjektif
”Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dengan
suster?”
2) Evaluasi Objektif
”Coba sekarang Bapak jelaskan kembali cara berkenalan dengan orang
lain seperti yang tadi telah suster ajarkan!”
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Subjektif: Semenjak ibunya bercerai dengan ayahnya klien tidak mau keluar
rumah selalu diam di dalam kamar, di rumah malas tidak mau membantu
pekerjaan rumah dan selalu tiduran
Objektif: Jika diajak bicara selalu menundukkan kepala, Klien tidak mau
keluar rumah, bicara seperlunya, klien tampak sering mengisolasi diri dengan
duduk di pojok, klien bicara seperlunyanya, klien bicara kadang ketus, tidak
ada kontak mata dengan lawan bicara, klien terlihat murung, klien tampak
gelisah mondar-mandir, klien selalu menundukan wajahnya, klien tampak
sering menghindar
2. Diagnosa keperawatan: Isolasi Sosial
3. Tujuan khusus
TUK IV: Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
4. Tindakan keperawatan SP II :
a. Evaluasi kegiatan jadwal harian pasien
b. Berikan kesempatan pada klien mempraktekan cara berkenalan dengan satu
orang
c. Bantu klien memasukkan kegiatan cara berkenalan dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
” Selamat pagi Bapak T”
b. Evaluasi/ validasi
”Bagaimana perasaanya pagi ini pak? Bapak masih ingat dengan
pembicaraan kita kemarin? Coba bapak jelaskan kembali apa yang kita
bicarakan kemarin? Wah, bagus sekali Bapak masih bisa mengingatnya.
Apakah Bapak sudah mempraktekannya pada teman bapak? Bagus Bapak
sudah mempraktekanya. Apakah Bapak sudah mengisi di jadwal kegiatan
harian Bapak? Boleh suster melihatnya?”
c. Kontrak
”Baiklah Bapak sesuai dengan janji kita kemarin, pagi ini kita akan
berbincang-bincang tentang cara berkenalan dengan satu orang, kita akan
berbincang-bincang di taman ya bapak, selama 30 menit.”
d. Tujuan
”Tujuan dari perbincangan kita pagi ini yaitu agar Bapak dapat
mempraktekan cara berkenalan yang telah suster ajarkan kemarin kepada
1 orang.
2. Fase Kerja
Bapak, masih ingat cara berkenalan dengan orang lain seperti yang kemarin
suster ajarkan? Wah bagus sekali ya Bapak masih ingat, coba diulang kembali
cara Bapak berkenalan dengan orang lain. Bagus.. Bapak sudah bisa
mengulang cara berkenalan, nah coba sekarang Bapak pragakan kepada orang
yang belum bapak kenal. Bapak mau berkenalan dengan siapa? Dengan teman
bapak atau dengan suster lain? Nah... disana ada suster yang sedang berdiri,
coba sekarang bapak berkenalan dengan suster itu? Wah bagus sekali…
Bapak sudah bisa berkenalan dengan 1 orang lain yang belum Bapak kenal.
Selanjutnya Bapak latihan cara berkenalan dengan orang lain yang belum
bapak kenal ya. Nah sekarang Bapak tuliskan kegiatan hari ini ke dalam
jadwal kegiatan harian Bapak, seperti yang sudah saya ajarkan kemarin.
Bapak mau melakukan kegiatan ini lagi jam berapa? Baik kalau begitu jika
Bapak sudah melakukan kegiatan seperti tadi, jangan lupa Bapak memasukan
kedalam jadwal kegiatan harian Bapak.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi subjektif
Nah, bagaimana perasaaan bapak setelah kita mempraktekan cara
berkenalan dengan satu orang”
2) Evaluasi objektif
Bapak, coba sebutkan berkenalan dengan siapa? Asalnya darimana dan
hobinya apa?”
b. Rencana Tindak Lanjut
”Bapak saya harap Bapak dapat mempraktekan cara berkenalan dengan
satu orang lain dan jangan lupa ya Bapak setelah Bapak melakukan
kegiatan berkenalan Bapak masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
yang sudah kita isi bersama-sama tadi”
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Subjektif: Semenjak ibunya bercerai dengan ayahnya klien tidak mau keluar
rumah selalu diam di dalam kamar, di rumah malas tidak mau membantu
pekerjaan rumah dan selalu tiduran
Objektif: Jika diajak bicara selalu menundukkan kepala, Klien tidak mau
keluar rumah, bicara seperlunya, klien tampak sering mengisolasi diri dengan
duduk di pojok, klien bicara seperlunyanya, klien bicara kadang ketus, tidak
ada kontak mata dengan lawan bicara, klien terlihat murung, klien tampak
gelisah mondar-mandir, klien selalu menundukan wajahnya, klien tampak
sering menghindar
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
” Selamat pagi Bapak T”.
b. Evaluasi/ validasi
”Bagaimana perasaan Bapak pagi ini? Kelihatanya wajah Bapak terlihat
semangat. Bapak, Saya mau melihat jadwal kegiatan harian yang telah
saya berikan, Bisa saya lihat? Wah bagus sekali Bapak, bisa mengisinya,
berarti Bapak sudah mempraktekkan cara berkenalan. Bapak sudah
berkenalan dengan siapa saja? Namanya siapa, hobinya apa pak? Wah
bagus sekali Bapak masih mengingatnya. Oke, kalau begitu apa Bapak
masih ingat bagaimana cara berkenalan? bisa Bapak peragakan kembali?”
c. Kontrak
”Baiklah Bapak sesuai dengan janji kita kemarin, pagi ini kita akan latihan
cara berkenalan dengan dua orang atau lebih, kita akan berbincang-
bincang di teras ya Pak, selama 30 menit.”
d. Tujuan
”Tujuan dari perbincangan kita pagi ini yaitu agar Bapak dapat
mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih, agar Bapak
semakin memiliki banyak teman.”
2. Fase Kerja
”Nah Pak, apakah Bapak masih ingat cara berkenalan dengan orang lain
seperti yang kemarin suster ajarkan? Wah... bagus sekali ya Bapak masih
ingat, coba diulang kembali cara Bapak berkenalan dengan orang lain. Bagus..
Bapak sudah bisa mengulang cara berkenalan, nah coba sekarang Bapak
peragakan kepada 2 orang atau lebih yang belum bapak kenal. Disana ada
teman suster yang sedang berkumpul. Coba Bapak praktekkan cara
berkenalan dengan suster disana. Wah bagus sekali Pak, ternyata Bapak bisa
berkenalan dengan 2 orang tadi. Nah sekarang Bapak tuliskan kegiatan hari
ini ke dalam jadwal kegiatan harian Bapak, seperti yang sudah saya ajarkan
kemarin. Bapak mau melakukan kegiatan ini lagi jam berapa? Baik kalau
begitu jika Bapak sudah melakukan kegiatan seperti tadi, jangan lupa Bapak
memasukan kedalam jadwal kegiatan harian Bapak.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi subjektif
”Nah, Bapak bagaimana perasaaan Bapak setelah kita mempraktekan
cara berkenalan dengan dua orang”
2) Evaluasi objektif
”Nah, sekarang coba Bapak sebutkan tadi berkenalan dengan siapa
saja? Alamatnya? Hobinya apa? ”