Frekuensi : 3 – 4 X seminggu
Intensitas
60 sampai 70% dari Denyut Nadi Maksimal (DNM)
DNM = 220 - umur
Tempo: 30 menit
Tipe : Senam Asma
1. Pemanasan
Peregangan mulai dari leher, bahu, lengan,
punggung, pinggang dan tungkai
Berdiri tegak kemudian jalan ditempat dengan
lengan mengayun disamping badan sebanyak 3
X 8 hitungan
Berdiri tegak kemudian lari ditempat dengan
lengan mengayun disamping badan sebanyak 3
X 8 hitungan
2. GERAKAN LATIHAN INTI A
Gerakan menarik nafas lewat hidung sedangkan
membuang nafas lewat mulut seperti sedang meniup lilin
Berdiri tegak dan kaki dibuka selebar bahu. Pada
hitungan ke 1 kepala tegak dan dada dibusungkan.
Pada hitungan ke 2 – 4 kepaladitundukkan.
Dilakukan 3 X 8 hitungan
3. GERAKAN LATIHAN INTI B
Berdiritegak
Kedua tangan bertemu dibelakang
kepala
Pada hitungan 1 kepala ditekuk
kebelakang
Pada hitungan 2 – 4 kedua tangan
menahan tekanan kepala
ANALISA JURNAL
Latar Belakang
Dengan update perkembangan dunia
kesehatan saat ini, perawat dibutuhkan
sebagai pemberi asuhan keperawatan yang
lebih khususnya pada pasien asma. Perawat
mempunyai wewenang dalam memberikan
tindakan atau intervensi baik mandiri maupun
kolaboratif.
Yayasan Asma Indonesia (YAI) telah merancang senam
bagi peserta Klub Asma yang disebut Senam Asma
Indonesia. Tujuan Senam Asma Indonesia adalah melatih
cara bernafas yang benar, melenturkan dan memperkuat
otot pernapasan, melatih eskpektorasi yang efektif, juga
meningkatkan sirkulasi. Senam ini dapat dilakukan tiga
hingga empat kali seminggu dengan durasi sekitar 30
menit. Senam akan memberi hasil bila dilakukan
sedikitnya 5 sampai 7 minggu. Sebelum melakukan
senam perlu diketahui bahwa pasien tidak sedang dalam
kondisi serangan asma, tidak dalam keadaan gagal
jantung tetapi dalam kondisii kesehatan cukup baik.
TUJUAN KHUSUS
Diketahui Karakteristik (usia, jenis kelamin, pekerjaan)
pada pasien asma.
Diketahui nilai Arus Puncak ekspirasi (APE) sebelum
senam asma pada pasien asma pada kelompok
intervensi dan kelompok control.
Diketahui nilai Arus Puncak ekspirasi (APE) sesudah
senam asma pada pasien asma pada kelompok
intervensi dan kelompok control.
Diketahui perbedaan arus puncak ekspirasi (APE)
sesudah senam asma pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
Diketahui pengaruh faktor usia, jenis kelamin dan
pekerjaan terhadap peningkatan arus puncak ekspirasi
(APE).
MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan masukan bagi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada
pasien asma baik dalam tahap promotif
maupun tahap rehabilitatif.
Hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi tentang pentingnya senam asma
dan lebih memotivasi pasien untuk
mengikuti senam asma secara rutin.
METODE PENELITIAN