Anda di halaman 1dari 17

TERAPI MODALITAS PENGARUH SENAM ASMA

TERSTRUKTUR TERHADAP PENINGKATAN ARUS


PUNCAK EKSPIRASI (APE) PADA PASIEN ASMA
KELOMPOK 1 :
HENY APRILYANTI
VICKY YUNICA SEPTIANI
MELIA HASRI
JULITA KAWALIANG
FITRI ANDALIA
TENGKU SYAHRIZAL
A. DEFINISI
Senam asma merupakan salah satu pilihan olah
raga yang tepat bagi penderita asma. Karena
Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan
kesegaran jasmani dan juga meningkatkan
kemampuan benapas. Senam asma dilakukan
dengan gerakan-gerakan dengan posisi tubuh
berdiri dan mengoptimalkan gerakan tangan dan
kaki yang divariasikan dengan gerakan kepala.
B. TUJUAN SENAM ASMA

 Melatih Otot pernafasan agar lebih Kuat, lentur,


terlatih.
 Melatih cara bernafas yang benar jika terjadi
serangan asma.
 Meningkatkan sirkulasi darah.
 Memudahkan batuk dan ekspektorasi
(mengeluarkan lendir).
 Mempercepat dan mempertahankan asma yang
terkontrol.
 Aktivitas fisik maksimal.
 Kualitas hidup yang lebih baik.
C. EFEK SAMPING SENAM ASMA

Efek samping yang timbul dari senam asma


biasanya berupa serangan asma bertambah berat
atau timbulnya serangan pneumotoraks (Kempes
Paru). Oleh karena itu, sebelum melakukan
senam asma harus memperhatikan beberapa hal
berikut ini :
 Tidak dalam serangan asma.
 Tidak dalam serangan gagal jantung
 Tidak dalam kondisi kesehatan yang menurun,
seperti Flu, Kurang tidur, Baru sembuh dari sakit,
dll.
D. PRINSIP LATIHAN SENAM ASMA

 Frekuensi : 3 – 4 X seminggu
 Intensitas
 60 sampai 70% dari Denyut Nadi Maksimal (DNM)
 DNM = 220 - umur
 Tempo: 30 menit
 Tipe : Senam Asma

 Hasil dapat dirasakan bila dilakukan selama 6 – 8


minggu.
E. GERAKAN SENAM ASMA

1. Pemanasan
 Peregangan mulai dari leher, bahu, lengan,
punggung, pinggang dan tungkai
 Berdiri tegak kemudian jalan ditempat dengan
lengan mengayun disamping badan sebanyak 3
X 8 hitungan
 Berdiri tegak kemudian lari ditempat dengan
lengan mengayun disamping badan sebanyak 3
X 8 hitungan
2. GERAKAN LATIHAN INTI A
 Gerakan menarik nafas lewat hidung sedangkan
membuang nafas lewat mulut seperti sedang meniup lilin
 Berdiri tegak dan kaki dibuka selebar bahu. Pada
hitungan ke 1 kepala tegak dan dada dibusungkan.
 Pada hitungan ke 2 – 4 kepaladitundukkan.

 Gerakan ini dilakukan 2 X 8 hitungan

 Kaki dibuka selebar bahu

 Angkat kedua lengan lurus ke depan setinggi bahu


sehingga telapak tangan menghadap ke depan.
 Hitungan ke 1 gerakan lengan kanan ke arah samping.

Pada hitungan 2 -4 gerakan lengan ke posisi semula


 Lakukan juga pada lengan kiri.

 Dilakukan 3 X 8 hitungan
3. GERAKAN LATIHAN INTI B

 Letakan lengan kanan lurus


kedepan dan lengan kiri lurus ke
belakang. Kemudian ayunkan
bergantian antara lengan kanan
dan kiri seperti sedang berjalan.
 Tempelkan lengan di depan dada
dengan posisi menyilang.
Kemudian rentangkan lengan
kesamping badan disertai salah
satu tungkai yang dilemparkan ke
samping.
4. GERAKAN AEROBIK

Lakukan lari ditempat


Kedua lengan lurus kedepan, kemudian
kedua tangan ditempelkan ke bahu,
kemudian kedua lengan lurus
kesamping, kemudian kedua tangan
ditempelkan ke bahu, kemudian kedua
lengan kembali lurus kedepan
5. PENDINGINAN

Berdiritegak
Kedua tangan bertemu dibelakang
kepala
Pada hitungan 1 kepala ditekuk
kebelakang
Pada hitungan 2 – 4 kedua tangan
menahan tekanan kepala
ANALISA JURNAL

Latar Belakang
 Dengan update perkembangan dunia
kesehatan saat ini, perawat dibutuhkan
sebagai pemberi asuhan keperawatan yang
lebih khususnya pada pasien asma. Perawat
mempunyai wewenang dalam memberikan
tindakan atau intervensi baik mandiri maupun
kolaboratif.
 Yayasan Asma Indonesia (YAI) telah merancang senam
bagi peserta Klub Asma yang disebut Senam Asma
Indonesia. Tujuan Senam Asma Indonesia adalah melatih
cara bernafas yang benar, melenturkan dan memperkuat
otot pernapasan, melatih eskpektorasi yang efektif, juga
meningkatkan sirkulasi. Senam ini dapat dilakukan tiga
hingga empat kali seminggu dengan durasi sekitar 30
menit. Senam akan memberi hasil bila dilakukan
sedikitnya 5 sampai 7 minggu. Sebelum melakukan
senam perlu diketahui bahwa pasien tidak sedang dalam
kondisi serangan asma, tidak dalam keadaan gagal
jantung tetapi dalam kondisii kesehatan cukup baik.
TUJUAN KHUSUS
 Diketahui Karakteristik (usia, jenis kelamin, pekerjaan)
pada pasien asma.
 Diketahui nilai Arus Puncak ekspirasi (APE) sebelum
senam asma pada pasien asma pada kelompok
intervensi dan kelompok control.
 Diketahui nilai Arus Puncak ekspirasi (APE) sesudah
senam asma pada pasien asma pada kelompok
intervensi dan kelompok control.
 Diketahui perbedaan arus puncak ekspirasi (APE)
sesudah senam asma pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
 Diketahui pengaruh faktor usia, jenis kelamin dan
pekerjaan terhadap peningkatan arus puncak ekspirasi
(APE).
MANFAAT PENELITIAN
 Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan masukan bagi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada
pasien asma baik dalam tahap promotif
maupun tahap rehabilitatif.
 Hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi tentang pentingnya senam asma
dan lebih memotivasi pasien untuk
mengikuti senam asma secara rutin.
METODE PENELITIAN

 Penelitianini menggunakan metode


penelitian quasi eksperimental
dengan desain pretest-postest with
control group design. Sampel
berjumlah 38 responden dipilih
menggunakan purposive sampling.
HASIL PENELITIAN
 Hasil uji statistik tidak ada perbedaan rerata
peningkatan arus puncak ekspirasi sesudah
senam asma pada kelompok intervensi dan
kontrol p=.616, (>0.05). Namun hasil uji statistik
ada perbedaan yang signifikan rerata
peningkatan arus puncak ekspirasi sesudah
senam asma terstruktur pada kelompok
intervensi p=.037, (<0.05). Usia paling signifikan
mempengaruhi peningkatan arus pucak ekspirasi
p=.000, sedangkan Jenis kelamin dan pekerjaan
tidak signifikan pengaruhi peningkatan arus
puncak ekspirasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai