BLOK 4
MODUL 3 SKENARIO 1
Kelompok: 12
Nim : H2A019117
1. Imunologi : sebuah studi yang berkaitan dengan sistem kekebalan dan merupakan
salah satu cabang ilmu kedokteran dan biologi yang sangat penting untuk kehidupan.
Sistem kekebalan tersebut dapat melindungi tubuh seseorang dari berbagai infeksi
dengan sebuah pertahanan.
2. Flek Paru ( TB Paru ) : penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman serta suatu
penyakit menular berbahaya.
3. Imunisasi : Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan
antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten
terhadap penyakit tertentu.
4. Kuman : organisme mikroskopis yang bisa menyebabkan penyakit dan infeksi bila
mereka masuk ke dalam tubuh.
5. Bakteri : merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, ada beberapa
yang fotosintetik dan produksi aseksualnya secara pembelahan dan bakteri
mempunyai ukuran sel kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan
bantuan mikroskop.
6. Infeksi : penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat sangat
dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup memiliki cara bertahan hidup
denganberkembang biak pada suatu reservoir yang cocok dan mampu mencari
reservoir lainnya yang baru dengan cara menyebar atau berpindah.
7. Imunocompremise : Pasien dengan kondisi khusus
8. Antigen : Sebeuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam menghasilkan
antibodi.
9. Protein : senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida.
10. Glikoprotein : suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat
glikan dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping. Struktur ini
memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis,
pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain.
11. Peptid : molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino. Jika jumlah asam
amino masih di bawah 50 molekul disebut peptida, tetapi jika lebih dari 50 molekul
disebut dengan protein.
12. Pathogen : agen biologis yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya.
13. Hipersensitivitas : agen biologis yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya.
a) Agent adalah suatu unsur organisme hidup atau kuman infektif yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu penyakit. Faktor agen dapat meliputi: faktor
nutrisi, penyebab kimiawi, penyebab fisik seperti radiasi, penyebab biologis,
metazoa, virus, jamur, bakteri dan lain sebagainya (Bustan, 2008). Agen yang
mempengaruhi penularan penyakit tuberkulosis adalah kuman Mycobacterium
tuberculosis.
b) Host atau pejamu adalah manusia atau makhluk hidup, termasuk burung dan
antrhopoda yang dapat memberikan tempat tinggal dalam kondisi alam. Manusia
merupakan reservoir untuk penularan kuman Mycobacterium tuberculosis, kuman
tuberkulosis menular melalui
Host(Penjamu)Enviromental(Lingkungan)Agen(Penyebab Penyakit).
droplet. Komponen host dapat berupa genetik, umur, jenis kelamin, suku,
keadaan fisiologi tubuh, keadaan imunologi, tingkah laku, gaya hidup,
personal hygiene dan sebagainya. (Bustan, 2007).
c) Lingkungan Lingkungan adalah semua faktor luar dari suatu individu.
Komponen lingkungan dapatberupa lingkungan fisik, biologi, dan sosial.
Lingkungan sosial dan lingkungan rumah merupakan faktor yang memberikan
pengaruh besar terhadap status kesehatan anak.
4. Apa yang dimaksud dengan penyakit autoimun?
Penyakit autoimun merupakan respon imun yang mengakibatkan kerusakan
pada jaringan tubuh sendiri serta mengganggu fungsi fisiologis tubuh.
Penyakit autoimun dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor
genetik, infeksi, lingkungan, hormonal, daerah/suku, diet dan toksik/obat.
Patogenesisautoimun terdiri atas gangguan aktivitas selular dan protein
regulator. Gangguan aktivitas selular dapat terjadi apabila tubuh gagal
mempertahankan toleransi akan self-antigendan terjadi aktivasi autoreaktif sel
imun terhadap self-antigentersebut. Mekanisme kegagalan toleransi tersebut
diperankan oleh sel T perifer dalam berbagai proses. Selain itu, gangguan
aktivitas protein regulator dijelaskan dalam hubungan antara Gen non-HLA
yaitu limfosit T sitotoksik dengan antigen-4 (CTLA4), protein tirosin fosfat
nonreseptor tipe 22 (PTPN22), lokasi rentan autoimun (PDCD1, FCRL3,
SUMO4, CD25, PADI4 dan SLC22A4), TNF-a dan FOXP3. Interaksi gen
non-HLA dengan protein tersebut akan mengubah aktivitas regulator dan
menyebabkan kekacauan atau defek pada protein terkait. Keadaan tersebut
menjadi target utama dari respon autoimun.
STEP 4 Skema
Sistem
Imun
Daftar Pustaka