Anda di halaman 1dari 3

Modul 5 : neonatal problems and care (2)

Skenario 1. ada apa dengan bayiku?


Seorang bayi laki-laki lahir spontan pada usia kehamilan 32 minggu. Pada saat lahir bayi tidak menangis
dan kulit tampak biru dengan APGAR Score 4/6/6. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan berat bayi
1800 gram, panjang badan 48 cm, suhu tubuh 35,30C, frekuensi nadi 60x/menit. Kulit tampak sianosis
serta tonus otot lemah. Pada pemeriksaan thorax didapatkan bentuk simetris dan ditemukan retraksi
suprasternal, substernal, dan interkostalis. Pada pemeriksaan abdomen, ekstremitas, dan genital dalam
batas normal. Dari anamnesis riwayat kehamilan didapatkan riwayat ANC ibu tidak teratur, ketuban
pecah 24 jam, tidak ada demam sebelum melahirkan. Kemudian dokter segera melakukan tindakan
resusitasi neonatus.

Step 1 :
1. APGAR : suatu metode sederhana yang dipakai oleh tenaga medis untuk menilai keadaan bayi
sesaat setelah lahir. Penilaian ini dilakukan pada menit pertama dan kelima setelah bayi lahir.
(Ngaziz, LN; Widyawati MN; dkk. Pengaruh Hipnosis Pada Ibu Bersalin Primigravida Terhadap
Apgar Skor Bayi Baru Lahir. UNIMUS. 2017)

2. Retraksi : cekungan atau tarikan kulit antara iga (interkostal) dan atau di bawah sternum (sub
sternal) selama inspirasi.
(dr.Pujiati SpA. Gangguan Napas Pada Bayu Baru Lahir. FK UNISSULA. 2018)

3. Resusitasi : suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk mengembalikan keadaan henti
nafas atau henti jantung ke fungsi optimal guna mencegah kematian biologis.
(Yulianti, Nila T. Prosedur Resusitasi Pada Neonatus dengan Asfiksia. Jurnal Indonesia
Midwifery Journal. 2021)

Step 2 & 3:
1. Mengapa dilakukan penilaian APGAR score?
Penilaian APGAR score harus dilakukan karena untuk meminimalkan asfiksia pada bayi
yang merupakan kelanjutan dari nilai apgar yang rendah. Pada waktu persalinan denyut jantung
bayi juga harus di pantau dengan dopler atau laenec untuk mengetahui kesejahteraan janin dalam
kandungan. Penilaian ini tidak hanya dilakukan sesaat setelah lahir, tetapi juga dilakukan pada
menit ke-5 serta menit ke-10 setelah kelahiran bayi.
Penilaian APGAR score terdiri dari :
- Appereance (warna kulit). 0 : biru, 1: merah dan biru pada ekstremitas, 2 : pink/merah
- Pulse (denyut jantung). 0 : tidak ada, 1 : <100, 2:>100x/mnt
- Grimence (reflex). 0 : tidak bereaksi, 1 : bergerak sedikit, 2 : menangis
- Activity (tonus otot). 0: lemas, 1 : beberapa anggota badan, 2 : aktif
- Respiration (pernafasan) 0: tidak ada, 1 :lambat, 2: menangis kuat
(Ngaziz, LN; Widyawati MN; dkk. Pengaruh Hipnosis Pada Ibu Bersalin Primigravida Terhadap
Apgar Skor Bayi Baru Lahir. UNIMUS. 2017)
(Skillab Unimus blok 14. 2021)
2. Bagaimana bisa bayi tidak menangis saat dilahirkan?
Normalnya, bayi mulai bernapas dengan paru-paru pada detik pertama setelah dilahirkan.
Untuk membantu pengembangan paru-parunya, bayi akan menangis segera setelah dilahirkan.
Tetapi jika bayi tidak menangis saat dilahirkan maka paru paru tidak bekerja dan bayi tidak
bernafas atau disebut dengan asfiksia. Asfiksia adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal
bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir sehingga dapat menurunkan O2 dan mungkin
meningkatkan CO2, Adanya ganggguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 dari ibu ke janin
ini menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
(Munjiah. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksiadi. Jurnal kebidanan.
Universitas Sari Mulia. 2018)

3. Apa yang menyebabkan retraksi suprasternal, substernal, dan interkostalis?


Retraksi pada daerah suprasternal, substernal dan intracostales pada bayi yang aru lahir
disebabkan karena perubahan fisiologik akibat reabsorbsi cairan dalam paru bayi dan masa
transisi dari sirkulasi fetal ke sirkulasi neonatal. Bila kondisinya menetap pada beberapa jam
setelah lahir, ini merupakan indikasi adanya gangguan napas atau distress respirasi yang harus
dilakukan tindakan segera. Retraksi dinding dada adalah dimana otot-otot pernafasan bekerja
secara paksa untuk bernafas karena tubuh kekurangan oksigen. Retraksi merupakan tanda dimana
adanya gagal nafas pada bayi akibat adanya sumbatan atau kegagalan organ pernafasan. Hal ini
biasanya terjadi pada bayi prematur, tersedak cairan ketuban atau mekonium, kelainan paru dan
jantung, atau adanya infeksi pada organ paru. Retraksi biasanya disertai dengan bibir biru, bayi
rewel atau sangat lemas, tidak bisa menyusu, tidak menangis atau hanya merintih, pertumbuhan
dan perkembangan melambat atau tidak meningkat.

(Dr. Pujiati,Spa. Gangguan Napas Pada Bayi Baru Lahir Bag. Ilmu Kesehatan Anak Fk.Unissula
Semarang. 2016)

4. Kenapa dilakukan tindakan resusitasi neonates?


- Dilakukan pada bayi baru lahir yang mengalami sumbatan jalan napas
- Dilakukan pada bayi yang mengalami kesulitan bernapas atau tidak bernapas
- Dilakukan pada bayi baru lahir yang mengalami henti jantung.
- Diberikan ventilasi positip bila pernapasan tersengal atau apnue, denyut jantung
- < 100 x/mnt, sianosis sentral menetap meskipun telah diberikan oksigen
- Dilakukan pijatan jantung luar bila denyut jantung < 60 x/mnt
5. Apa yang terjadi pada pasien?
Kayaknya Asfiksia dengan BBLR

Anda mungkin juga menyukai