PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keracunan adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan fungsi organ tubuh yang
terjadi karena kontak dengan bahan kimia atau masuknya zat racun kedalam tubuh baik
melalui saluran pencernaan, saluran nafas, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan
gejala klinis sesuai dengan macam, dosis dan cara pemberiannya.
Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum diketahui, meskipun
banyak dilaporkan kejadian-kejadian keracunan dibeberapa rumah sakit tetapi angka ini tidak
menggambarkan kejadian yang sebenarnya didalam masyarakat. Lebih kurang 60% dari
paparan keracunan yang dilaporkan terjadi pada anak berumur < 6 tahun, dengan kematian <
4%.Di RSCM/FK UI Jakarta dilaporkan 45 penderita anak yang mengalami keracunan setiap
tahunnya, sedang di RS dr. Soetomo Surabaya 15 - 30 penderita anak yang datang untuk
mendapatkan pengobatan karena keracunan setiap tahun,yang sebagian besar karena
keracunan hidrokarbon ( 45 - 60%), keracunan makanan, keracunan obat-obatan, detergen
dan bahan-bahan rumah tangga yang lain. Meskipun keracunan dapat terjadi melalui saluran
cerna, saluran nafas, kulit dan mukosa atau parenteral tetapi yang terbanyak racun masuk
melalui saluran cerna ( 75 % ) dan inhalasi ( 14% ).
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian racun?
2) Apa saja penyebab dari keracunan?
3) Apa saja macam-macam jenis keracunan?
4) Apa saja tanda dan gejala keracunan ?
5) Bagaimana cara menangani keracunan ?
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian keracunan
1
Istilah racun bersinonim dengan kata toksin dan bisa, namun memiliki definisi yang
berbeda antara yang satu dengan lainnya. Kata "toksin" didefinisi sebagai racun yang
dihasilkan dari proses biologi, atau sering disebut sebagai biotoksin. Sementara, bisa
didefinisikan sebagai cairan mengandung racun yang disekresikan atau dihasilkan oleh hewan
selama proses pertahanan diri atau menyerang hewan lain dengan gigitan maupun sengatan.
Jadi,Racun adalah zat yang ketika tertelan, terisap, diabsorbsi, menempel pada kulit atau
dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relative kecil menyebabkan cedera dari tubuh
dengan adanya reaksi kimia.
Klasifikasi Keracunan
1. Menurut cara terjadinya
a. self poisoning terjadi dimana pasien menggunakan obat dengan dosis yang berlebihan
b. Attempted poisoning pasien ingin bunuh diri
c. Acciedental poisoning, keracunan murni akibat ketidaksengajaan.
d. Homicidal poisoning, keracunan ini akibat tindak kriminal, sengaja meracuni
seseorang
2
keracunan jenis in lebih mudah dipahami karena biasanya terjadi secara mendadak
setelah makan atau terkena sesuatu
3. Menurut alat tubuh yang terkena
keracunan digolongkan menurut organ tubuh yang terkena, misal racun pada SSP,
racun jantung, racun hati, racun ginjal, dsb. Suatu organ cenderung dipengaruhi oleh banyak
obat, sebaliknya jarang terdapat obat yang mempengaruhi/mengenai satu organ saja
4. Menurut jenis bahan kimia
Alkohol, fenol, logam berat, organofosfor
B. Etiologi / penyebab
a. Keracunan makanan
Makanan adalah sesuatu yang mengandung zat-zat (nutrient) yang digunakan untuk
kelangsungan hidup manusia. Makanan mengandung zat yang dibutuhkan manusia dan
secara kontinu dibutuhkan setiap hari. Berbagai bahaya dapat terjadi berhubungan dengan
makanan. Bahaya itu mungkin karena proses yang terjadi pada makanan itu atau merupakan
sifat yang sudah ada atau zat yang berbahaya dari luar masuk dan mengotori makanan itu.
Bahaya yang dapat terjadi dari makanan adalah keracunan. Racun yang terdapat dalam
makanan mungkin merupakan racun alam yang sudah ada dalam makanan itu yang baik di
sengaja atau tidak tercampur dalam makanan. Racun dalam makanan dapat berasal dari :
1. Racun alami, berbagai bahan makanan baik nabati maupun hewani yang mengandung
racun yang pada umumnya sudah di kenal oleh masyarakat, yaitu : Singkong yang
mengandung HCN, cendawan dapat mengandung muskarin, biji bengkuang
mengandung pakpakrizida, jengkol mengandung asam jengkol.
3
2. Racun yang berasal dari luar makanan, misalnya sayuran yang terkontaminasi oleh
insektisida racun yang berbentuk bubuk di sangka tepung.
3. Racun yang disebabkan karena mikro organisme yang terdapat pada makanan,
misalnya Clostridium botulium, mengeluarkan toxin yang menyerang saraf,
Streptococcus, menyebabkan diarrhea, Trichinella spiralis pada daging sapi dan babi
yang sakit.
4
dalam 2 liter air) atau dengan meminum putih telur dicampur susu. Bila ada gangguan napas,
berikan pernapasan buatan, setelah itu bawa penderita ke rumah sakit.
3. Keracunan jengkol
Jengkol merupakan salah satu sayur lalapan yang mengandung asam jengkolat.
Apabila di konsumsi secara berlebihan, akan terjadi penumpukan dan pembentukan Kristal
asam jengkolat di dalam ginjal. cara memproses dan menghidangkan yang dapat mengurangi
kadar asam jengkol adalah dengan menanamnya sebelum memasak, dibakar, atau dibuat
keripik.
Gejala kercunan jengkol antara lain sakit pinggang yang disertai sakit perut, nyeri
sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkolat nampak keluar bersama air kencing.
Kadang-kadang juga diserti darah akibat gesekan kristal jengkol saat keluar dan melukai
saluran kemih. Bau khas jengkol pada napas, mulut, dan air kencing penderita. Keracunan
yang lebih berat dapat mengakibatkan berkurangnya air kencing atau tidak dapat kencing
sama sekali.
Tindakan pertolongan :
Pada keracunan yang ringan, penderita diberi minum air soda sebanyak-banyaknya.
Obat-obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk mengurangi sakitnya. Pada keracunan
yang berat, penderita harus dirawat di rumah sakit.
4. Keracunan makanan laut
Makanan dari laut seperti kepiting, rajungan, cumi-cumi, udang, lobster, ikan, dan
lainya dapat menyebabkan keracunan, diduga racun tersebut dibawa dari gangganh yang
dimakan oleh binatang laut itu.
Gejala keracunan berbagai binatang laut tersebut muncul kira-kira 20 menit setelah
menyantapnya. Penderita akan mengalami mual, muntah, kesemutan disekitar mulut, badan
lemas, dan suli tbernapas.
5. Keracunan singkong
Racun yang terdapat dalam singkong berupakan unsur senyawa sianida. Singkok
beracun ini biasanya ditanam hanya untuk pembatas pagar kebun karena binatangpun tidak
mau memakan daunnya. Racun sianida tersebut bekerja sangat cepat bahkan hanya dalam
beberapa menit setelah mengkonsumsi racun singkong gejala-gejala mulai timbul dalam dosis
besar racun itu dapat menyebabkan kematian.
Gejala keracunan sianida adalah muntah, mencret, sakit kepala, pusing, sesak napas,
badan lemah, mata melotot, mulut berbusa, pingsan, dan kejang-kejang. Bau napas keracunan
singkong khas yaitu berbau kenari pahit.
Tindakan pertolongan :
berikan uap amyl nitrit/amonia di depan hidungnya setiap 2-3 menit sekali selama
15-30 detik.
berikan pernapasan buatan.
5
usahakan agar penderita memuntahkan singkong yang telah dimakan.
berikan larutan natrium thiosulfat2-3 gram dalam segelas air untuk diminum.
selimuti korban dan bawa ke dokter atau rumah sakit, selama dalam perjalanan
usaha pertolongan harus dilanjutkan atau diulangi
6. Keracunan tempe/oncom/bongkrek
Keracunan tempe ditimbulkan oleh dua hal, pertama, oleh jamur beracun yang ikut
tumbuh dalam tempe tersebut. Kedua, oleh minyak goreng yang dipergunakan untuk
menggoreng tempe. Minyak goreng dapat tercemar racun karena disimpan dalam kaleng
bekas racun pembasmi serangga. Bentuk kaleng racun pembasmi serangga tersebut memang
menarik dan ideal untuk dijadikan tempat penyimpanan minyak. Meskipun sudah dicuci
berulang kali dengan menggunakan air, kaleng tersebut masih berbahaya. Hal tersebut karena
racun pembasmi serangga lebih mudah larut dalam minyak daripada dalam air.
Gejala keracunan muncul dalam beberapa menit setelahnya mengkonsumsi
tempe/oncom/bongkrek yang terkontaminasi oleh jamur beracun. Gejalanya berupa mual,
muntah, badan lemas, nyeri perut, dan pusing.
b. Keracunan Gas
Gas yaitu suatu keadaaan zat dalam hal ini molekul-molekulnya dapat bergerak sangat
bebas, dan dapat mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya. Kondisi gas ditentukan oleh
tiga factor yaitu : tekanan, suhu dan volume.
Keracunan gas merupakan keracunan yang paling berbahaya karena keracunan gas
dapat menghambat proses respirasi. Sehingga proses pembentukan energi menjadi tidak
efektif yang pada akhirnya gas tersebut berikatan secara langsung dengan sel otot jantung
serta sel-sel tulang.
1. Keracunan gas carbon monoksida (CO)
Carbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa dan tidak mengiritasi namun karbonmonoksida mudah terbakar dan sangat beracun
sehingga dapat terjadi keracunan karbon monoksida jika gas ini dihirup oleh manusia.
Karbon monoksida akan muncul ketika terjadi proses pembakaran tidak sempurna dari
sebuah kendaraan bermotor. Bisa juga muncul dari pembakaran alat pemanasan, tumpu kayu,
dan asap tembakau yang dihasilkan oleh rokok.
Adanya gas CO di dalam sistem peredaran darah manusia akan menggantikan posisi
oksigen dalam darah. Gas CO akan dengan mudah mengalir ke dalam jantung, otak, serta
organ organ vital yang lain pada manusia, ini lah sebabnya mengapa keracunan gas
monoksida sangat berbahaya. Adanya gas karbon monoksida yang berada dalam darah akan
6
membuat oksigen kalah bersaing yang artinya kadar oksigen dalam darah akan jauh lebih
berkurang. Padahal gas oksigen sangat diperlukan oleh sel, jaringan maupun organ di dalam
tubuh manusia. Dengan keberadaan karbon monoksida di dalam darah maka akan
menghambat fungsi metabolisme tubuh manusia.
Gas karbon monoksida akan menghambat proses respirasi sehingga proses
pembentukan energi tidak efektif akhirnya, Karbon monoksida berikatan secara langsung
dengan sel otot jantung serta sel sel tulang akibatnya terjadi keracunan monoksida terhadap
sel sel tersebut dan berakibat pada gangguan sistem saraf manusia dan juga bisa mengakibat
kematian.
Gejala keracunan karbon monoksida diawali dengan sakit kepala, rasa mual dan
muntah. Gejala keracunan karbon monoksida ini ditambah dengan beratnya rasa lelah,
banyak mengeluarkan keringat, pola pernapasan meningkat, rasa gugup yang berlebih hingga
gangguan penglihatan. Puncak dari gangguan ini adalah kehilangan kesadaran dan sakit dada
yang mendadak. Hal ini berarti karbon monoksida telah menyerang organ jantung. Banyak
kasus kematian akibat keracunan karbon monoksida karena sukar bernapas. Hal ini
diakibatkan oleh kurangnya oksigen pada sel karena sel darah tidak mengikat oksigen
melainkan mengikat karbon monoksida.
7
menurunnya gaya kontraktil. Pada konsentrasi tiga persen berdasarkan volume di udara, ia
bersifat narkotik ringan dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, dan
menyebabkan penurunan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar lima persen berdasarkan
volume, ia menyebabkan stimulasi pusat pernapasan, pusing-pusing, kebingungan, dan
kesulitan pernapasan yang diikuti sakit kepala dan sesak napas. Pada konsentrasi delapan
persen, ia menyebabkan sakit kepala, keringatan, penglihatan buram, tremor, dan kehilangan
kesadaran setelah paparan selama lima sampai sepuluh menit.
Keracunan karbon dioksida akut dikenal sebagai lembap hitam. Para penambang
biasanya akan membawa sesangkar burung kenari ketika mereka sedang bekerja untuk
memperingati mereka ketika kadar karbon dioksida mencapai tingkat yang berbahaya.
Burung kenari akan terlebih dahulu mati sebelum kadar CO2 mencapai tingkat yang
berbahaya untuk manusia.
Pertolongan pertama keracunan Gas
1. Bawa pasien keudara segar dengan segera, buka semua pintu dan jendela
2. Longgarkan semua pakaian ketat
3. Mulai resusitasi kardiopulmonal jika diperlukan
4. Cegah menggigil, bungkus pasien dengan selimut
5. Pertahankan pasien setenang mungkin
6. Jangan berikan alkohol dalam bentuk apapun
8
Merupakan tindakan merangsang penderita supaya muntah pada penderita sadar
dengan pemberian sirup ipecac 15-30 ml. Dapat diulang setelah 20 menit bila tidak berhasil ,
pada umumnya dilakukan 4 jam setelah kejadian
b. Lavege gastrik
Merupakan metode pengosongan lambung,dimana cairan seperti normal saline
dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau nasogastrik dengan diamater besar dan
kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang bagian agen yang mengandung toksin,
dilakukan pada penderita yang kesadarannya menurun atau pada penderita yang tidak
kooperatif.
c. Katartik
Merupakan pemberian agen katartik bila diduga racun telah sampai diusus halus dan
besar yg dapat mempercepat eliminasi toksin dari saluran cerna dan mengurangi absorbsi.
Katartik diberikan per oral atau dengan selang nasogastrik. Tidak dianjurkan untuk anak
dibawah 1 tahun.
9
Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara lain:
Formol , Morbicid , Methanal , Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene
aldehyde, Oxomethane, Formoform, Formalith, Karsan, Methylene glycol, Paraforin,
Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene, Trioxane.
2. Pestisida
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 07/PERMENTAN/SR.140/2/2007 mendefinisikan
bahwa pestisida adalah zat kimia atau bahan lain dan jasad renik serta virus yang digunakan
untuk:
a. Memberantas atau mencegah hama hama tanaman, bagian-bagian tanaman atau
hasil-hasil pertanian.
b. Memberantas rerumputan.
c. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan.
d. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagianbagian tanaman,
tidak termasuk pupuk.
10
e. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan
ternak.
f. Memberantas dan mencegah hama-hama air.
g. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam
rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan.
h. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan
pada tanaman, tanah atau air.
11
g. Bila anak-anak, baringkan anak pada lutut dengan kepala dibawah dan letakkan
jari di belakang kerongkongannya supaya dia muntah.
h. Untuk anak yang lebih besar, bisa diberikan satu atau dua gelas susu atau air putih
telur, atau garam satu sendok teh ditambahkan dengan air yang bila diminum akan
menambah kecenderungan untuk muntah.
D. Patofisiologi
Makanan yang kita konsumsi dalam keseharian bermacam-macam, baik ragam jenis
makanan itu. Makanan yang sehat dapat dikatakan makanan yang layak untuk tubuh dan
tubuh dan tidak menyebabkan sakit, baik seketika maupun mendatang. Dalam mengkonsumsi
makanan perlu siperhatikan tentang kebersihan makanan , kesehatan, serta zar gizi yang
terkandung didalam makanan tersebut. Hendaknya kita harus pandai dalam memilih makanan
yang akan dkonsumsi supaya makanan tersebut bebas dari zat-zat yang dapat memasuk tubuh
seperti toksik atau racun.
Makanan yang telah terkontaminasi toksik atau zat racun sampai dilambung akan
mengadakan perlawanan diri terhadap benda atau zat asing yang masuk kedalam lambung
dengan gejala mal, lalu lambung akan berusaha membuang zat tersebut dengan cara
memuntahkannya. Karena seringnya muntah maka tubuh akan mengalamidehidrasi akibat
banyaknya cairan tubuh yang keluar bersama dengan muntahan. Karena dehodrasi yang
tinggi maka lama kelamaan akan lemas dan banyak mengeluarkan keringat dingin
Banyaknya cairan yang keluar, terjadinya dehidrasi keluarnya keringat dingin akan
merangsang kelenjar hiposisanterior untuk mempertahankan homeostatis tubuh dengan
terjadinya rasa haus. Apabila rasa haur tidak segera diatasi maka dehidrasi berat tidak dapat
dihindari, bahkan dapat menyebabkan pingsan sampai kematian.
Keracunan Gas CO
Gas Co masuk keparu-paruKe alveoli aliran darah mengakibatkan Hb + Co= COHb
ditempat yang sama Hb mengikat oksigen, ikatan COHb bersifat dapat fulih/reversibel
Mekanisme kerja Gas CO di dalam darah
1. Segera bersaing dengan oksigen untuk mengikat Hb. Kekuatannya 200-300 kali lebih
dibandingkan dengan oksigen.
12
2. COHb mencampuri interaksi protein heme sehingga O2 dari darah kurang kejaringan
tubuh, yg merusak metabolisme rantai pernafasan mitokonria.
Akibatnya CO dengan mudah menggantikan kadar oksigen dalam darah, sehingga
oksigen dalam organ vital seperti otak, jantung, dan paru paru menjadi berkurang, keadaan
ini disebut lapar oksigen
Gas Co dapat membunuh dalam beberapa menit jika terhirup pada tingkat yang cukup
besar dan pernapasan yang intens, sedangkan jika terhirup pada tingkat yang lebih kecil
dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kematian atau kerusakan permanen. Itulah
sebabnya mengapa gas ini dijuluki silent killeratau pembunuh diam - diam .
E. Komplikasi
a. Henti nafas
b. Henti jantung
e. Edema serebral,konvulsi
F. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dari keracunan bergantung pada agen yg teringesti. Berikut ini
adalah beberapa contoh :
1. Mual
2. Takikardi/bradikardi
3. Salifasi
4. Pupil berdilatasi
5. Diare
6. Asidosis metabolic
7. Hipertermi/hipotermia
8. Kejang
9. Letargi
10. Mulut kering
11. Stupor
13
12. Delirium
13. koma
Pada anak-anak, gejala akan lebih cepat muncul karena kondisi tubuh lebih rentan.
Berkisar dua jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi akan cepat terlihat.
Gejalanya antara lain:
1. Kram perut
2. Demam
3. Muntah-muntah
4. Sering BAB, kadang bercampur darah, nanah atau lendir
5. Rasa lemas dan mengigil
6. Hilang nafsu makan
Gejala keracunan makanan bisa terlihat berkisar empat sampai 24 jam setelah si kecil
terkontaminasi makanan beracun. Gejala ini bisa berlangsung tiga sampai empat hari, tapi
hati-hati! Gejala ini dapat berlangsung lebih lama lagi jika si kecil yang keracunan masih
mengonsumsi secara tidak sengaja makanan yang terkontaminasi.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan lengkap ( urin, gula darah, cairan
lambung, analisa gas darah, darah lengkap, osmolalitas serum, elektrolit, urea N, kreatinin,
glukosa, transaminase hati ), EKG, Foto toraks/ abdomen, Skrining toksikologi untuk
kelebihan dosis obat, Tes toksikologi kuantitatif
H. PENATALAKSANAAN KERACUNAN
Tingkat kesadaran merupakan petunjuk penting untuk mengetahui beratnya keracunan yang
dialami oleh penderita derajat tingkat keracunan didalam toksikologi dibagi dalam beberapa
tingkat berdasarkan kesadaran pasien.
a. Keracunan tingkat 1: penderita mengantuk tetapi masih sadar dan mudah di ajak
berbicara
14
c. Keracunan Tingkat 3: Penderita dalam keadaan soporkoma dan hanya bereaksi
terhadap rangsangan maksimal seperti dengan menggosok tulang dada dengan keras
menggunakan kepalan tangan.
d. Keracunan Tingkat 4: Penderita dalam keadaan koma dan tidak ada reaksi sedikitpun
terhadap rangsangan seperti diatas. ini merupakan tingkat yang lebih parah dan
mengancam keselamatan jiwa.
4. Pemberian oksigen kalau ada tanda-tanda distres nafas atau kalau berat bisa dilakukan
intubasi dan pemberian nafas buatan dengan ventilator.
5. Antibiotika
6. Kortikosteroid
15
4. Jika terdapat kesukaran dalam bernafas, berikan oksigen atau lakukan nafas buatan.
5. Pemakaian antidotum, obat perangsang seperti kopi atau obat penenang diteruskan
dengan hati-hati.
Secara umum penatalaksanaan pada pasien keracunan :
a. Dapatkan control jalan panas, ventilasi, dan oksigensi. Pada keadaan tidak ada kerusakan
serebral atau ginjal, prognosis pasien bergantung pada keberhasilan penatalaksanaan
pernapasan dan sisitem sirkulasi.
b. Coba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan waktu tertelan, gejala,
usia, berat pasien dan riwayat kesehatan yang tepatTangani syok yang tepat.Hilangkan
atau kurangi absorbsi racun.
c. Berikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk menurunkan efek
toksin.
d. Dukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin memicu system saraf pusat atau
pasien mungkin mengalami kejang karena oksigen tidak adekuat.
e. Bantu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung penghilangan zat yang ditelan,
yaitu:
2) Dialisis
10) Pantau dan atasi komplikasi seperti hipotensi, disritmia jantung dan kejang.
16
11) Jika pasien dipulangkan, berikan bahan tertulis yang menunjukan tanda dan
gejala masalah potensial dan prosedur untuk bantuan ulang.
12) Minta konsultasi dokter jiwa jika kondisi tersebut karena usaha bunuh diri
13) Pada kasus keracunan pencernaan yang tidak disengaja berikan pencegahan racun
dan instruksi pembersihan racun rumah pada pasien atau keluarga
a. Bawa pasien ke udara segar dengan segera; buka semua pintu dan jendela.
b. Longgarkan semua pakaian ketat.
c. Mulai resusitasi kardiopulmonal jika diperlukan.
d. Cegah menggigil; bungkus pasien dengan selimut.
e. Pertahankan pesien setenang mungkin.
f. Jangan berikan alcohol dalam bentuk apapun.
a. Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-banyaknya atau diberi susu
yang telah dicampur dengan telur mentah.
b. Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-
turut dalam setia jamnya.
c. Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1 sendok makan garam dapat menjadi
alternative jika norit tidak tersedia.
d. Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara memasukan
jari pada kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan
kontraksi
e. Apabila penderita dalam keadaan p[ingsan, bawa egera ke rumah sakit atau dokter terdekat
untuk mendapatkan perawatan intensif.
BAB 3
PEENUTUP
17
1.KESIMPULAN
Keracunan adalah kondisi atau keadaan fisik yang terjadi jika suatu zat, dalam jumlah
relatif sedikit, terkena zat tersebut pada permukaan tubuh, termakan, terinjeksi, terhisap, atau
terserap dan selanjutnya menyebabkan kerusakan struktual atau gangguan fungsi.Pada
dasarnya semua bahan dapat menyebabkan keracunan tergantung seberapa banyak bahan
tersebut masuk kedalam tubuh. Bahan-bahan yang dapat menyebabkan keracunaan adalah :
Obat-obatan, Gas toksin, zat kimia industri, zat kimia pertanian, makanan, bisa ular atau
serangga.
2.SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini para pembaca sebagai calon perawat profesional dapat
memberikan penatalaksanaan pada pasien keracunan dengan baik dan benar sehingga
makalah kami bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, dkk 2000, Kapita Selekta Kedokteran ed. 3, jilid 2, Medika Aesculapius, Jakarta.
18
Alimul hidayat, A.Aziz uliah musrifatul. 2004. kebutuhan dasar manusia. Jakarta: EGC
Brunner, suddarth. 2002. Keperwatab medikal bedah.vol.3. Jakarta : EGC
Kisanti,Annia. 2012. Panduan Lengkap Pertolongan Pertama Pada Darurat Klinis. Jilid-1. Araska :
Yogyakarta.
Marylin. D. 2000 , Rencana Asuhan Keperawatan, EGC Jakarta.
Smeltzer, Suzzane. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah volume 3. Jakarta: EGC.
19