Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FITOMEDISIN
(KERACUNAN MAKANAN)

DISUSUN OLEH:
NAMA : ANNISA ASRI
NIM : 516 18 011 390
KELAS : A/2017

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa segala rahmat Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam
memberikan nasehat dan saran. Dan harapan saya makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya dimakalah
“Fitomedisin”, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keracunan makanan adalah keracunan yang terjadi akibat menelan makanan atau air yang mengandung
bakteri, parasit, virus, jamur yang terkontaminasi oleh racun (Perez & Luke’s, 2014). Keracunan makanan
dapat disebabkan oleh pencemaran bahan-bahan kimia beracun, kontaminasi zat-zat kimia, mikroba,
bakteri, virus jamur yang masuk kedalam tubuh manusia (Suarjana, 2013). Keracunan makanan
noncorosive agent adalah keracunan yang bukan disebabkan oleh bahaya bahan-bahan kimia dari zat
korosif (Sumardjo, 2006). Racun yang masuk kedalam tubuh dapat merusak sistem saraf dan saluran
cerna (Arisman, 2009).

B. Rumusan Masalah:
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu berdasarkan latar
belakang di atas, membahas apakah yang dimaksud dengan keracunan makanan

C. Rumusan Masalah:
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu berdasarkan latar
belakang di atas, membahas apakah yang dimaksud dengan keracunan makanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi

Menurut Undang-Undang No.7 tahun 1996, keamanan pangan


didefinisikan sebagai suatu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia.
Disebut keracunan makanan bila seseorang mengalami gangguan
kesehatan setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi
bakteri atau racun yang dihasilkan oleh bakteri penyakit.
Mikroorganisme ini dapat masuk ke dalam tubuh kita melalui
makanan dengan perantaraan orang yang mengolah makanan atau
memang berasal dari makanan itu sendiri akibat pengolahan yang
kurang baik. Seperti diketahui, bakteri sangat menyukai suasana
lingkungan yang lembab dan bersuhu ruangan. Pada kondisi ini,
pertumbuhan bakteri akan meningkat dengan pesat. Bila suhu ini
ditingkatkan atau diturunkan maka perkembangan biakan bakteri pun
akan berkurang atau terhenti.
Keracunan makanan merupakan penyakit yang diakibatkan
pengkonsumsian makanan atau minuman yang memiliki kandungan
bakteri, dan atau toksinnya, parasit, virus atau bahan-bahan kimia
yang dapat menyebabkan gangguan di dalam fungsi normal tubuh. 
Keracunan makanan adalah penyakit yang berlaku akibat memakan
makanan yang tercemar. Makanan dikatakan tercemar jika ia
mengandungi sesuatu benda atau bahan yang tidak seharusnya
berada di dalamnya.Keracunan makanan merupakan sejenis
gastroenteritis yang disebabkan oleh makanan yang telah dicemari
racun, biasanya bakteria. Bergantung kepada jenis racun,
kekejangan abdomen, demam, muntah dan cirit-birit akan berlaku
dalam waktu 3 hingga 24 jam. 
Jika makanan telah dicemari bakteria, bakteria akan menghasilkan
racun yang dikenali sebagai toksin. Toksin memberi kesan langsung
pada lapikan usus dan menyebabkan peradangan. Ada berbagai
jenis bakteria yang menyebabkan keracunan makanan tetapi yang
biasa didapati ialah salmonella, shigella, staphylococcus dan E.coli
yang merupakan punca utama keracunan makanan di kalangan bayi,
terutamanya bayi yang menyusui botol. 

2. Klasifikasi
Racun diklasifikasikan menurut aksinya sebagai berikut:
a. Racun korosit: racun ini adalah agen pengiritasi yang sangat aktiv yang
menghasilkan peradangan dan ulserasi jaringan. Kelompok ini terdiri
dari asam kuat dan basa
b. Racun iritan:
Racunini menghasilkan gejala sakit diperut, muntah
1. Racun anorganik
Logam:arsen, merkuri,timbal,tembaga dan antimon
Non logam: fosfor,klorin,bromin,dan iodin
2. Racun organic
Tumbuh-tumbuhan: minyak jarak
Hewan : ular,kalajengking,laba-laba.
3. Racun mekanik: bubuk kaca,bubuk berlian.
c. Racun saraf:
racun ini beraksi disistem saraf pusat. Gejala yang ditimbulkan biasanya
sakit kepala,ngantuk, pusing, delirium, stupor, koma, dan kejang.
1. Racun serebral: opium, alcohol, agen sedative, agen hipnotik,
anastetik.
2. Racun spinal: strychinine
3. Periferal: curare
d. Racun jantung: digitalis, rokok.
e. Asphyxiants: gas batu bara, CO, CO2, war gasses
f. Lain-lai: analgesic, antipiretik, penenang, anti depresan
3.Tanda-tanda dan gejala keracunan makanan
Tanda-tanda umum:
- Kekejangan otot.
- Demam.
- Sering membuang air besar. Tinja cair dan mungkin disertai darah, nanah
atau mukus.
- Otot-otot lemah dan badan berasa seram sejuk.
- Lesu dan muntah
- Memulas dan sakit perut
- Kadangkala demam dan dehidrasi
- Cirit birit
- Hilang selera makan.
Gejala yang dialami berbeza dari seorang ke seorang yang lain dan
bergantung kepada :
- Jenis racun atau jenis bacteria
-Jumlah racun atau bakteria yang termakan
- Umur seseorang
- Ketahanan seseorang
Biasanya tanda-tanda dan gejala mulai timbul beberapa jam selepas
memakan makanan yang tercemar atau beberapa hari kemudiannya.
Waktu timbulnya gejala setelah seseorang mengkonsumsi makanan
beracun sangat bervariasi tergantung jenis mikroorganisme yang
menginfeksi. Namun rata rata mereka akan mengeluhkan gangguan
kesehatan setelah 30 menit sampai 2 minggu setelah menyantap makanan
beracun. Keluhan yang dirasakan antara lain nyeri perut, mules, diare,
muntah dan demam. Keluhan ini dirasakan dari tingkat ringan sampai
berat.
Tanda-tanda khusus keracunan makanan bergantung kepada jenis
bakteria atau organismanya seperti:
a) Keracunan oleh bakteria 
Campylobacterosis disebabkan oleh bakteria campylobacter jenis ini yang
terdapat dalam ayam mentah, daging dan susu tidak pasteur. Tanda-tanda
keracunan bermula 2-5 hari selepas makan. Selain dari tanda-tanda
umum, pesakit akan mengalami demam dan najis mengandungi darah.
b) Toksin 
- Cirit-birit yang dialami oleh pengembara disebabkan oleh bakteria
Escherichia coli atau E. coli yang boleh menghasilkan toksin. Penyakit ini
berlaku kerana penyediaan makanan dan air tidak bersih.
- Cereus disebabkan oleh bakteria bacillus cereus. Tanda-tanda umum
dirasai di antara 1-18 jam selepas makan. Bagaimanapun, keracunan jenis
ini tidak melebihi 24 jam. 
- Cholera disebabkan oleh bakteria vibro cholera yang terdapat dalam ikan,
kerang, kupang dan jenis-jenis siput yang ditangkap di kawasan air yang
tercemar. Tanda-tanda bermula antara 1-3 hari selepas makan dan boleh
bermula dengan cirit-birit ringan dan seterusnya maut akibat badan
kehilangan air hasil daripada cirit-birit yang teruk. 
- Gastroenteritis disebabkan oleh Yersinia enterocolitica, sejenis bakteria
yang terdapat dalam daging, air, sayuran mentah dan susu tidak pasteur.
Tanda-tanda bermula 2-5 hari selepas makan. Selain daripada tanda
umum, demam dan kelesuan mungkin berlaku sama seperti demam
selsema. Jika tidak dirawat pesakit boleh menjadi lebih teruk lagi. 
- Listeriosis kerana bakteria Listeria monocytogenes. 
Walaupun jarang berlaku ia boleh menyebabkan maut. 
Tanda penyakit termasuklah kesejukan, keracunan darah dan kelahiran
tidak cukup bulan bagi wanita mengandung. Dalam kes yang parah,
penyakit ini boleh menyebabkan kerosakan otak dan saraf tunjang. 
- Shigeliosis atau Disenteri disebabkan oleh bakteria Shigella sp., tanda-
tanda bermula dalam masa 1-7 jam selepas makan. Selain daripada tanda-
tanda umum, darah, nanah atau lendir boleh terdapat dalam najis. 
- Salmonelosis. Keracunannya disebabkan oleh bakteria Salmonella yang
didapati dalam ayam. Tanda-tanda umum dirasakan selepas 24-48 jam. 
- Staphylococcus aureus sejenis bakteria yang sukar dihapuskan walaupun
pada suhu tinggi. Keracunan jenis ini sering berlaku.
Tandanya dirasai dalam jangkamasa 1-8 jam selepas makan, serta
berlarutan sehingga 24-48 jam. Tanda-tandanya agak umum. Keracunan
berpunca dari virus.
- Hepatitis A disebabkan oleh virus yang terdapat dalam kerang dan siput-
siput yang ditangkap di dalam air yang dicemari oleh air kumbahan dan
sayuran mentah yang tidak dibersihkan dengan sempurna. Tanda-tanda
bermula dari 2-6 minggu selepas makan dan pesakit akan mengalami
demam,lemah badan, tidak berselera dan jaundis. Bagi kes yang parah,
kerosakan hati boleh berlaku dan membawa maut.
- Norwalkvirus disebabkan oleh virus Norwalk yang didapati dalam kerang
dan siput-siput yang ditangkap di kawasan yang dicemari najis
manusia.Keracunan berpunca akibat memakan siput-siput mentah dan
dimasak tidak sempurna.Keracunan berpunca dari protozoa. 
- Giardiasis disebabkan oleh protozoa Giardia lamblia terdapat dalam
saluran usus dan najis manusia. Air kumbahan yang digunakan sebagai
baja pada sayur dan penyedia makanan tidak membersihkan tangan
adalah punca berlaku keracunan ini.
- Amebiasis dikenali juga sebagai disenteri amebik dan disebabkan oleh
Entamoeba histolytica.Puncanya adalah sama seperti keracunan protozoa
Giardia lamblia. Tanda-tanda keracunan ialah kawasan badan di sekitar
hati dan usus besar menjadi lembut, cirit-birit, rasa berdebar, kehilangan
berat dan lemah badan. Punca-punca lain keracunan. Keracunan makanan
juga boleh disebabkan oleh cendawan beracun atau buah dan sayuran
yang dicemari dengan racun serangga yang tinggi kepekatannya. 
F. Penanganan dan Pencegahan Keracunan Makanan
1. Penanganan Keracunana Makanan
Penanganan utama untuk kejadian keracunan makanan adalah dengan
cara mengganti cairan tubuh yang keluar (karena muntah atau diare) baik
dengan minuman ataupun cairan infus. Bila perlu, penderita dapat dirawat
di rumah sakit. Hal ini tergantung dari beratnya dehidrasi yang dialami,
respon terhadap terapi & kemampuan untuk meminum cairan tanpa
muntah.

Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan untuk menangani kasus


keracunan makanan:
a) Pemberian obat anti muntah & diare.
b) Bila terjadi demam dapat juga diberikan obat penurun panas.
c) Antibiotika jarang diberikan untuk kasus keracunan makanan. Karena
pada beberapa kasus, pemberian antibiotika dapat memperburuk keadaan.
Hanya pada kasus tertentu yang spesifik, antibiotika diberikan untuk
memperpendek waktu penyembuhan.
d) Bila mengalami keracunan makanan karena jamur atau bahan kimia
tertentu (pestisida). Penanganan yang lebih cepat harus segera diberikan,
termasuk diantaranya pemberian cairan infus, tindakan darurat untuk
menyelamatkan nyawa ataupun pemberian penangkal racunnya seperti
misalnya karbon aktif. Karena kasus keracunan tersebut sangat serius,
sebaiknya penderita langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan yang tepat.
2. Pencegahan Keracunan Makanan
Ada enam langkah mencegah keracunan makanan diantaranya yaitu:
1) Pemilihan bahan makanan,
2) Penyimpanan makanan mentah,
3) Pengolahan bahan makanan,
4) Penyimpanan makanan jadi,
5) Pengangkutan,
6) Penyajian makanan kaya serat, terlalu banyak gula, pedas, minuman
kafein dan soda.

Selain itu cara-cara menghindari dan mencegah keracunan dari beberapa


bahan makanan sebagai berikut :
 Masaklah daging, unggas & telur hingga masak seluruhnya. Dengan
memastikan kematangan masakan dapat meyakinkan bahwa bakteri yang
mungkin terdapat pada bahan masakan tersebut telah mati seluruhnya.
 Pisahkan wadah antara bahan makanan yang masih mentah dengan
yang sudah matang. Hindari kemungkinan kontaminasi bakteri dari bahan
mentah dengan selalu mencuci tangan, pisau & peralatan yang
sebelumnya digunakan untuk memproses daging mentah. Sebelum
digunakan pada makanan yang sudah matang.
 Dinginkan. Simpan makanan yang masih tersisa pada lemari es segera.
Bakteri dapat tumbuh dengan cepat pada suhu ruangan, jadi sebaiknya
simpan makanan yang tersisa bila tidak dikonsumsi dalam waktu 4 jam
kedepan.
 Bersihkan. Cuci buah segar & sayuran di bawah air yang mengalir untuk
menghilangkan tanah & kotoran yang mungkin ada. Sebaiknya buang
lapisan terluar dari kol atau sawi putih. Karena bakteri dapat tumbuh pada
permukaan tempat memotong makanan, sebaiknya hindari meninggalkan
sayur & buah pada suhu ruangan dalam waktu yang lama. Selain itu,
jangan menjadi sumber dari penyakit juga, selalu cucilah tangan dengan
sabun & air sebelum menyiapkan makanan. Hindari menyiapkan makanan
ketika sedang mengalami diare.
 Bila terjadi kasus keracunan makanan, laporkan secepatnya pada
petugas kesehatan terdekat. Untuk dapat menghindari terjadinya kejadian
yang lebih parah lagi.
Hal-hal yang pelu diperhatikan saat memilih makanan : 
1) Bila makan diluar, perhatikan kebersihan makanannya.
2) Jangan memakan makanan yang sudah berbau asam/basi.
3) Jangan memakan makanan yang tampak sudah ditumbuhi oleh jamur.
4) Bila minum es, perhatikan es batu yang digunakan karena es balok
biasanya dibuat dengan air mentah untuk tujuan pengawetan ikan & bukan
diperuntukkan untuk dikonsumsi.
Selain itu makanan yang baik dikonsumsi ketika keracunan makanan
adalah pisang, nasi, apel dan roti, setelah dua hari atau lebih boleh
mengonsumsi kentang, wortel yang dimasak, biskuit serta buah dan
sayuran lainnya. Sedangkan untuk cairannya bisa minum air putih,
minuman olahraga, teh herbal dan jus buah (selain jus pir dan jus apel
karena bisa memicu diare)
3. langkah-langkah Penanggulangan Keracunan Makanan
1) Pemeriksaan penderita di puskesmas/ rumah sakit
2) Pemeriksaan specimen penderita
3) Pemeriksaan sampel makana.
4) Membuat evaluasi kasus keracunan
5) Menentukan jenis makanan yang dicurigai Menarik kesimpulan kasus
keracunan berdasarkan

4.Tanaman

a. Awar-awar

Nama Ilmiah: ficus septica Burm.L

Nama Daerah: Sirih popar (Ambon), tagalolo, bei, loloyan


(Minahasa), kokoleceran (Banten), Ki ciyat (Sunda), awar-
awar (jawa), bar-abar (Madura) dan tagalolo (Ternate).

Ciri-ciri Umum: Merupakan pohon dengan tinggi batang 1-5


meter dan berwarna abu-abu muda atau putih. Batang
pokok membengkok dan lunak.ranting berbentuk bulat
silindris, berongga, tidak berbulu, dan bergetah bening.
Daunnya merupakan daun tunggal, panjang tangkai daun
2,53 cm, danmemiliki daun penumpu tunggal yang besar
dan sangat runcing, dan letak tumbuh daun berseling atau
berhadapan. Bentuk daun bulat telur atau elips.

Bagian yang digunakan: Akar

Kandungan kimia: Alkaloid, antara lain tilosrebrin


(hauptalkaloid), tiloforin, septisin, dan antofin. Selain itu juga
mengandung flavonoid.

Khasiat dan Manfaat: Daun awar-awar dapat digunakan


sebagai obat penyakit kulit,radang usus buntu, mengatasi
bisul, gigitan ular berbisa, dan sesak nafas. Akarnya
digunakan sebagai penawar racun dan untuk
penanggulangan Asma.

b. Bakung Putih

Nama Ilmiah: Crinum asiaticum Linn.


Nama Daerah: Behong, bawang hutan, semur, bawang
brojol, dan bhakong.

Ciri-ciri Umum: merupakan tanaman berbatang basah, tetapi


kuat. Tingginya mencapai 1,25 m. biasa tumbuh liar dihutan
atau ditanam sebagai tanaman hias. Tanaman ini hidup
didaerah dengan ketinggian sampai dengan 700 m dpl,
terutama dilokasi yang teduh dan lembap.

Bagian yang Digunakan: Akar, umbi lapis, daun, buah, dan


biji.

Kandungan Kimia: Alkaloid dan licorine(emitikum).

Khasiat dan Manfaat: Getah umbi lapisnya bersifat peluruh


muntah (emitikum), Akarnya bersifat antiracun, dan daunnya
berkhasiat diuretic.

c. Buah Makassar

Nama Ilmiah: Brucea javanica (L.) Merr. Sinonim: Brucea


sumatrana dan Brucea amarissima.

Nama Daerah: Dadi-dadi, tambar sipago, tambar sipogu,


tambar bui, malur, sikalur, tampoi saya, tampoi bulan
(sumatera), Tambara Marica (makassar), Kwalot (jawa) dan
Nagas (ambon).

Ciri-ciri Umum: Merupakan perdu tegak, menahun, tinggi 1-


2,5 m, berambut halus, dan berwarna kuning. Daun
majemuk ganjil berbentuk lanset memanjang, ujung
meruncing, pangkal berbentuk baji, tepi bergerigi kasar,
permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah
berwarna hijau muda, panjang 5-10 cm, dan lebar 2-4 cm.

Bagian yang digunakan: Buah, daun dan akar.

Kandungan kimia: Alkaloid (brucamarine, yatanine),


glikosida (brucealin, yatanoside A dan B, kosamine), dan
fenol (brucenol, asam brukeolik). Bijinya mengandung
brusatol dan bruceine A, B, C, E, F, G, H.

Khasiat dan Manfaat: khasiat buah makassar dapat


membersihkan racun, menghentikan pendarahan
(hemostatis), membunuh parasite, antidisentri, antikanker,
dan antimalarial.

d. Bungur Kecil

Nama Ilmiah: Lagerstroemia indica L.

Nama Daerah: Bungur jepang.

Ciri-ciri Umum: Merupakan perdu atau pohon kecil dengan


tinggi 2-7 m, batang halus, agak mengilap, percabangan
melengkung, dan berwarna coklat. Daun tunggal, berbentuk
elips atau memanjang, bertangkai pendek, muncul berseling,
ujung tumpul, pangkal membaji, tepi rata, panjang 2-7 cm,
lebar 1-4 cm, dan berwarna hijau tua.

Bagian yang digunakan: Akar, bunga, daun, dan kulit kayu.

Kandungan kimia: Daun mengandung decinine, decamine,


lagerstroemine, lagerine, dihydroverticillatine, dan decodine.
Akarnya mengandung sitosterol, 3,3,4-tri-o-mhetylellagic
acid.

Khasiat dan Manfaat: Akarnya berasa agak pahit, bersifat


netral, dan berfungsi sebagai astrigen. Akarnya berkhasiat
merangsang proses sirkulasi, menghentikan pendarahan
(hemostatis), antiradang, peluruh kencing (diuretic), dan
menetralisir racun (detoksikan).

e. Buni

Nama Ilmiah: Antidesma bunius (L.) Spreng.


Nama Daerah: Burine, huni, huni gedeh, huni wera (sunda),
wuni (jawa), burneh (Madura), buni, katakiti, kutikata
(maliku), dan bune tedong (makassar).

Ciri-ciri Umum: Merupakan pohon buah berbatang sedang


dengan tinggi 15-30 m. daun tunggal, berbentuk bulat telur
sungsang sampai lanset, bertangkai pendek, tepi agak
bergelombang, ujung meruncing, pangkal tumpul, panjang 9-
25 cm, daun muda berwarna hijau muda dan setelah tua
berwarna hijau tua.

Bagian yang Digunakan: Daun, ranting, dan buah

Kandungan Kimia: kulit batang mengandung sedikit Alkaloid


yang beracun. Daun mengandung friedelin.

Khasiat dan Manfaat: Bersifat sebagai peluruh keringat,


menghilangkan racun, menghilangkan haus, dan
meningkatkan sirkulasi darah. Digunakan untuk mengobati
anemia (kurang darah), darah kotor, jantung berdebar,
batuk, gangguan pencernaan, sifilis, dan kencing nanah.

f. Daun Kentut

Nama Ilmiah: paederia scandens (Lour.) Merr.

Nama Daerah: kahitutan (sunda), kasembukan (jawa),


bintaos, kesembhukan (Madura), gumi siki (ternate), dan
daun kentut, sembukan (sumatera).

Ciri-ciri Umum: Merupakan herba tahunan, berbatang


memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m, daun tunggal,
berbentuk tunggal, berbentuk bundar telur, sampai lonjong
atau lanset, bertangkai, letak berhadapan, pangkal
berbentuk jantung, ujung runcing, tepi rata, panjang 3-12,5
cm, dan lebar 2-7 cm, permukaan atas berambut atau
gundul, pertulangan daun menyirip. Jika diremas berbau
seperti kentut.
Bagian yang digunakan: Seluruh tanaman (herba) atau akar.
Setelah dikumpilkan, tanaman dicuci dan dijemur, kemudian
disimpan dalam tempat kering.

Kandungan Kimia: batang dan daun mengandung


asperuloside, deacetylasperuloside, scandoside,
paederosid, paedeorisidic acid, gama-sitosterol, arbutin,
oleanolic acid, dan minyak menguap. Rasanya manis, lama-
lama terasa sedikit pahit dan netral.

Khasiat dan Manfaat: Daun kentut berkhasiat sebagai


antirematik, penghilang rasa sakit (analgesik), peluruh kentut
(karminatif), peluruh kencing, peluruh dahak (mucolytic),
penambah nafsu makan, antibiotic, anti radang, obat batuk,
penawar racun, patah tulang, radang usus, keseleo, perut
kembung, sakit kuning, keracunan organic, dan luka
benturan.

g. Inggu

Nama Ilmiah: Ruta angustifolia (L.) Pers.

Nama Daerah: Inggu (sunda), godong minggu (jawa)

Ciri-ciri Umum: Termasuk family Rutaceae yang berasal dari


eropa selatan dan afrika selatan. Terna, tumbuh lentik, tinggi
mencapai 1,5 m, Batang berkayu, silindris, ramping.
Percabangan banyak, lemah, seluruh bagian jika diremas
berbau tidak sedap. Dau majemuk, menyirip ganda, letaknya
berseling. Anak daun sanset atau bulat telur sungsang.
Pangkal menyempit, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan
tidak jelas, panjang 8-20 mm, lebar 2-6 mm, warna hijau
muda.

Bagian yang digunakan: seluruh herba, baik yang segar


maupun telah dikeringkan.
Kandungan Kimia: Minyak atsiri mengandung metil-
noniketone sampai 90% ketone, pinena, 1-limonena, cineol,
asam rutinat, kokusaginin, edulinine.

Khasiat dan Manfaat: Berkhasiat mengobati demam,


influenza, batuk, radang paru. Inggu juga mengobati bisul,
haid tidak teratur, radang kulit bernanah, memar akibat
benturan benda keras, gigitan ular, dan serangga, dan
keracunan.

h. Jarak Bali

Nama Ilmiah: jatropha podagrica Hook.

Nama Daerah: Jarak batang gajah.

Ciri-ciri Umum: Merupakan perdu tegak setinggi 0,5-1,5 m.


batang tunggal atau sedikit bercabang, pangkal batang
membesar dan melembung seperti umbi, serta bergetah
putih. Daun berbentuk persai atau bulat telur melebar.

Bagian yang Digunakan: seluruh tanaman.

Kandungan kimia: tidak diketahui

Khasiat dan Manfaat: Bersifat khas manis, pahit, dan dingin.


Berkhasiat menghilangkan sakit (analgesic), menghilangkan
racun, menghilangkan pembengkakan, menurunkan panas
demam, bengkak terpukul, dan digigit ular biasa.

i. Daun Dewa

Nama Ilmiah: Gynura segetum (Lour.) Merr

Nama Daerah: Beluntas cina dan daun dewa (sumatera)

Ciri-ciri Umum: Merupakan terna tahunan, tumbuh tegak


dengan tinggi 50 cm, batang muda berwarna hijau, alur
memanjang dan batang agak tua berwarna tengguli dan
bercabang banyak.

Bagian yang digunakan: seluruh tanaman

Kandungan kimia: saponin minyak atsiri, dan flavonoid.


Rasa khas netral.

Khasiat dan Manfaat: Berkhasiat sebagai antikoagulan untuk


mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan
pendarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan
racun.

j. Daun Duduk

Nama Ilmiah: Desmodium triquetrum (L.) DC.

Nama Daerah: Genteng cangkeng, ki congcorang, potong


kujang (sunda), daun duduk, gulu walang, cocor bebek
(jawa), dan daun duduk (sumatera).

Ciri-ciri Umum: Merupakan perdu menahun, tumbuh tegak


atau menenjak, tinggi 0,5-3 m, dengan bagian batang
berkayu, batang bulat, beruas, permukaan kasar,
percabangan simpodial, diameter 2 cm, dan berwarna
coklat.

Bagian yang digunakan: seluruh bagian, kecuali akar


(herba), baik segar maupun kering.

Kandungan kimia: Daun mengandung tannin, buah


mengandung saponin dan flavonoid. Akar mengandung
saponin, flavonoid, dan tannin. Herba ini rasanya sedikit
pahit dan sejuk.

Khasiat dan Manfaat: berkhasiat sebagai Pereda demam,


meningkatkan nafsu makan, dan peluruh kencing. Daunnya
digunakan sakit kuning, rematik, kurang gizi pada anak,
keracunan buah dan multiple abses.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kasus keracunan yang terjadi pada umumnya bersumber dari usaha
jasa boga dan makanan jajanan anak sekolah, dan kelompok yang menjadi
sasaran adalah pada karyawan perusahaan, masyarakat yang meghadiri
pesta , dan anak- anak sekolah, dan sumber penyebabnya adalah adanya
pihak produsen yang bekerja sama pihak perusahaa atau sekolah, dari
uraian- uraian tersebut diatas maka penulis dapat simpulkan:
1) Keracunan makanan dapat terjadi disebabkan karena kebersihan dan
proses pengolahan makanan oleh penjamah makanan yang tidak
memperhatikan prinsip- prinsip hyigene dan sanitasi makanan.
2) Terdapatnya bahan- bahan pencemar dalam makanan baik yang
bersifat bakteriologis, chemis, dan fisik dan akan memberikan citra negatif
bagi pengelola jasa makanan seperti jasa boga, dan tempat pengolahan
lainnya.

B. Saran

Saya menyadari bahwa makalah di atas masih banyak terdapat kesalahan


dan

jauh dari kesempurnaan. Saya akan memperbaiki makalah ini dengan


berpedoman

pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Arisman, 2012,buku ajar ilmu gizi keracunan makanan,buku


Kedokteran EGC, Jakarta
Chin, p.(2006), manual pemberantasan penyakit menular, edisi
17
Depkes R.I, (2007), buku pedoman penyelidikan dan penanggulangan
kejadian luar biasa (pedoman epidomiologi )
Morton, F. Richard, dkk. 2008, Panduan Studi: Epidermiologi & Biostatistika,
edisi 5, EGC: Jakarta
Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta :PT.Agro
Media Pustaka

Anda mungkin juga menyukai