Abstrak
Teh merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Disamping itu teh juga mengandung mineral seng, besi dan tembaga yang mempunyai banyak manfaat
bagi kesehatan. Pada penelitian ini teh hitam kemungkinan memiliki kadar logam berat yang melebihi
persyaratan Standart Nasional Indonesia sehingga dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan.
Telah dilakukan analisis kandungan seng, besi, tembaga, kadmium dan timbal dalam teh hitam yang
memiliki nomor registrasi. Sampel teh hitam didestruksi dengan asam nitrat pekat kemudian diencerkan
dengan aqua demineralisata sampai volume tertentu. Larutan tersebut diukur dengan spektrofotometri
serapan atom. Selain itu dilakukan juga validasi alat yang meliputi uji linearitas, uji batas deteksi, uji
batas kuantitasi, presisi dan akurasi. Hasil pengujian menunjukkan validasi memenuhi syarat. Hasil
pengujian terhadap kandungan mineral seng, besi dan tembaga berturut-turut adalah 39,9 mg/kg, kadar
besi 85,3 mg/kg dan kadar tembaga 339,5 mg/kg. Hasil pengujian terhadap kandungan logam berat
kadmium dan timbal adalah 0,0329 mg/kg dan 0,0443 mg/kg. Hasil uji anova satu arah menunjukkan
bahwa untuk semua logam dalam sampel memiliki perbedaan sangat bermakna.
Kata kunci: mineral, logam berat, teh hitam registrasi, spektrofotometri serapan atom
1. Uji linearitas
DAFTAR PUSTAKA
1. Sosro S. Jenis dan manfaat teh. 2008.
Diambil dari : http://www.sosro.com.
Diakses 24 November 2012
2. Pambudi J. Potensi teh sebagai sumber
zat gizi dan perannya dalam kesehatan.
2006. Diambil dari :
http://www.ipard.com/art_perkebun/jul
04-06_jp.asp. Diakses 24 November
2012
3. Darmono. Logam Dalam Sistem Biologi
Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas
Kadar mineral yang terkandung dalam teh
Indonesia Press; 1998. hal. 1-14, 79-
hitam registrasi adalah logam tembaga, hal
81.
itu di mungkinkan karena lingkungan
4. Spillane JJ. Komoditi Teh Peranannya
tumbuh teh hitam banyak mengandung
dalam Perekonomian Indonesia.
logam tembaga. Kadar logam berat dalam
Yogyakarta: Kanisius; 1992. hal. 13-
teh hitam registrasi masih dibawah
24, 44-5, 98-101
persyaratan yang telah ditentukan SNI.
5. United States Pharmacopeia Convention.
The United States Pharmacopeial 32-
The National Formulary 27. Rockville:
United States Pharmacopeial
Convention Inc; 2009. p. 734-36.