PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah
tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan
dapat menimbulkan kematian.Keracunan adalah kondisi atau keadaan fisik
yang terjadi jika suatu zat, dalam jumlah relatif sedikit, terkena zat
tersebut pada permukaan tubuh, termakan, terinjeksi, terhisap, atau
terserap dan selanjutnya menyebabkan kerusakan struktual atau gangguan
fungsi. (Donna L. Wong, 2003).
BAB II: Tinjauan teoritis yang terdiri konsep dasar medik yang meliputi
terdiri definisi, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis,
komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis, konsep dasar
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi dan evaluasi
PEMBAHASAN
B. Etiologi
1. Keracunan singkong
Gejala
Gejala
a. Rasa mual
b. Muntah
c. Sakit perut
d. Mengeluarkan banyak ludah dan keringat
e. Miosis
f. Diplopia
g. Bradikardi sampai konvulsif
h. Manitin dapat menyebabkan disfungsi hepatoseluler
dan ginjal
3. Keracunan bahan makanan yang terkontaminasi
Gejala
Gejala :
a. Karbonmonoksida (CO)
b. Nitrogen oksida (Nox)
c. Hidrokarbon (HC)
d. Dulfur oksida (Sox)
e. Partikulat
a. CO2 (karbonmonoksida)
b. Cemaran asbut (asap kabut)
c. Hujan asam
d. CFC (chloro-fluoro-carbon/Freon)
e. CH4 (metana)
a. Sesak nafas
b. Kematian akibat limbah B3 (berdampak, berakibat, dan
berbahaya )
c. Pupil menjadi midriasis
d. Kulit terluka, kering atau keriput
e. Bibir kering atau pucat
6. Keracunan sengatan lebah
a. Gatal-gatal
b. Bengkak kemerahan atau kebiruan
c. Panas
d. Wajah pucat
Zat asam kuat seperti asam sulfat, asam klorida dan zat
basa kuat seperti kalium hidroksida, natrium hidroksida banyak di
pakai sebagai bahan kimia untuk keperluan rumah tangga, seperti
pembersih porselen, bahan anti sumbat saluran air, pembasmi
serangga, maupun untuk memasak seperti cuka bibit.
Gejala :
Zat asam atau basa kuat dapat merusak epitel atau mukosa
dan disebut bahan korosif(corrosive=memakan perlahan-lahan).
Bahan ini akan membuat nekrosis di bagian tubuh yang terkena,
seperti kulit dan mata jika tersiram, saluran pernafasan jika
terhirup, saluran pencernaan seperti kulit mukosa mulut, esofagus,
lambung jika terminum.
Pengobatan :
Insiden
Pathway
Masuknya insektisida Intioksikasi, insektisida
organofosfat ke GI organofosfat
kematian
Efek skumulasi
asetilcolin pada Kelelahan, kelemahan Defisit perawatan
neuromuscular junction fisik, fasikulasi diri
1. Mual
2. Takikardi/bradikardi
3. Salifasi
4. Pupil berdilatasi
5. Diare
6. Asidosis metabolic
7. Hipertermi/hipotermia
8. Kejang
9. Letargi
10. Mulut kering
11. Stupor
12. Delirium
13. koma
E. Gejala Keracunan
1. Kram perut
2. Demam
3. Muntah-muntah
4. Sering BAB, kadang bercampur darah, nanah atau lender
5. Rasa lemas dan mengigil
6. Hilang nafsu makan
F. Komplikasi
1. henti nafas
2. henti jantung
3. korosi esophagus/trakea jika substansi penyebabnya teringesti
4. Syok,sindrom gawat pernafasan akut
5. edema serebral,konvulsi
G. Pemeriksaan Penunjang
H. Penatalaksanaan
1. Rangsangan muntah pada keracunan hidrokarbon masih
merupakan kontroversi karena bahaya terjadinya aspirasi
pneumonia, karena itu rangsang muntah tidak dianjurkan pada
keracunan hidrokarbon,kecuali bila yang ditelan cukup banyak > 1
ml/kg BB atau bila hidrokarbon yang ditelan tercampur atau
merupakan bahan pelarut dari bahan beracun yang berbahaya
seperti pada pestisida maka rangsangan muntah atau kumbah
lambung harus segera dilakukan dengan perlindungan jalan nafas.
2. Berikan norit 1 gram/kg BB
3. Pemberian oksigen kalau ada tanda-tanda distres nafas atau kalau
berat bisa dilakukan intubasi dan pemberian nafas buatan dengan
ventilator.
4. Antibiotika
5. Kortikosteroid