TUTORIAL 2KELOMPOK 7
RISNA BEKTY KARYANI 21601101043
SITI NORAZIZAH 21601101044
INNA KUSUMA PRATIWI 21601101045
DYAH AYU RIS PUTRI 21601101046
AHMAD ZAKI AZZAM 21601101047
FAIZAH DWI QURROTUL A 21601101048
MOH YAHYA AL HILAL 21601101049
ALISA QOTRUNNADA KIROM 21601101050
MIRA SEPTIANA KUSHANDIKA P 21601101051
NUR KAMILAH 21601101052
INFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFAS: Infeksi bakteri pada traktus genetalia yang terjadi
setelah melahirkan.
Metritis - Demam >38 ֯ C Pemeriksaan Fisik: Diagnosis Klinis: • MRS apabila ada tanda sepsis
- Nyeri perut - Lokia berbau dan purulen - Demam >38 ֯ C • Antibiotik sampai 48 jam bebas demam:
bawah - Subinvolusi uterus - Nyeri perut bawah - Ampisilin 2 gr IV tiap 6 jam
- Perdarahan - Nyeri goyang portio - Nyeri tekan uterus - Ditambah Gentamisin 5 mg/ KgBB IV
pervaginam - Nyeri tekan uterus - Perdarahan tiap 24 jam
pervaginam - Ditambah Metronidazole 500 mg IV tiap
1. Endometritis akut: - Nyeri goyang portio 8 jam
endometritis hiperemi dan • Jika diduga ada sisa plasenta lakukan
edema. eksplorasi digital dan keluarkan bekuan
2. Endometriris kronis: Jika dan sisa kotiledon.
tertinggal sisa abortus. • Jika ditemukan peritonitis (demam, nyeri
lepas, nyeri abdomen): laparotomi dan
Pemeriksaan Penunjang: drainase abdomen bila ada pus.
- Darah lengkap: leukositosis • Perbolehkan pasien pulang apabila suhu
- USG: penebalan dinding < 37,5 ֯ C selama minimal 48 jam dan
uterus hasil pemeriksaan leukosit <11.000/mm³
Nama Penyakit Subjektif Objektif Assessment Planning
Vulvitis (4A) Keluhan: Rasa gatal dan perih di Pemeriksaan Fisik: Diagnosis Klinis: • KRS
kemaluan. - Kulit vulva menebal - Rasa terbakar di • Salep kortison
dan kemerahan kemaluan • Bakterialis: Metronidazole
Gejala Klinis: - Lesi disekitar vulva - Iritasi kemerahan 500 mg peroral 2 dd 1
- Rasa terbakar di daerah - Adanya cairan kental - Ada cairan kental selama 7 hari atau
kemaluan dan berbau keluar dari keluar dari vagina Klindamisin 2% pervagina 1
- Gatal vagina - Vulva menebal dan dd 1, selama 7 hari.
- Kemerahan dan iritasi kemerahan • Trikomonas: Metronidazole
- Keputihan Pemeriksaan Penunjang: 2 gr peroral, dosis tunggal
- Pemeriksaan pH DDx: • Kandida: Flukonazole 150
• Bakterial: Duh vagina banyak, vagina Dermatitis Alergika mg peroral, dosis tunggal.
putih tipis, dan berbau
• Kandida: Duh vagina banyak, Komplikasi:
gatal, disuria, rasa terbakar. - Infeksi sekunder
• Trikomonas: Duh vagina karena sering digaruk
kekuningan, berbau, gatal, dan - Vulva distrofi
ada disuria.
Nama Penyakit Subjektif Objektif Assessment Planning
Galactocele - Adanya massa pada Pemeriksaan Fisik: Diagnosis Klinis: • Akan sembuh dengan
payudara - Massa teraba kenyal, - Adanya massa sendirinya
- Tidak terasa nyeri konsistensi padat, batas pada payudara • Apabila kondisi px tidak
tegas. - Massa teraba nyaman: FNA sebagai terapi
kenyal, untuk mengeluarkan
Pemeriksaan penunjang: konsistensi padat, bendungan ASI
- Fine Needle Aspiration batas tegas.
(FNA): Keluar ASI - Fine Needle
- Pemeriksaan mammografi Aspiration (FNA):
dan ultrasonografi Keluar ASI
tergantung pada jumlah
lemak dalam ASI dan
viskositas cairan, bila ada
massa heterogen dengan
pseudo solid appereance
dan berbatas tegas.
MASTITIS, INVERTED
NIPPLES, DAN CRACKED
NIPPLES
MASTITIS adalah infeksi peradangan pada mammae, terutama pada primipara yang biasanya disebabkan oleh
staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi melalui luka pada putingsusu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah.
SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING
A. KELUHAN 1. Pemeriksaan vital : Pemeriksaan Penunjang : (-) Non medikamentosa
1. Nyeri dan bengkak pada takikardi Diagnosis Klinis : Diagnosis 1. Sebaiknya ibu tirah
daerah payudara 2. Pemeriksaan payudara : bisa ditegakkan melalui baring dan mendapat
2. Adanya demam 38 C a. Payudara bengkak anamnesis dan pemeriksaan asupan cairan yang lebih
3. Paling sering terjadi pada b. Lebih teraba hangat fisik. banyak
minggu 3-4 postpartum c. Kemerahan dg batas 2. Sangga payudara ibu
B. GEJALA KLINIS tegas dengan bebat atau bra
4. Demam disertai d. Adanya rasa nyeri yang pas
menggigil e. Dapat ditemukan luka Medikamentosa
5. Myalgia pada payudara 3. Berikan antibiotik
6. Nyeri didaerah payudara a. Kloksasilin 500 mg
C. FAKTOR RESIKO peroral 6 jam selama 10-
7. PRIMIPARA 14 hari
8. Stress b. Atau erithromisin 250 mg
9. Teknik yang menyusui peroral 3x1 sehari selama
yg benar, shg proses 10-14 hari
pengosongan tidak terjadi 2. Analgetik paracetamol
dg baik 3x500 mg
3. Lakukan evaluasi setelah
3 hari
Stasis ASI
Jaringan mammae
membesar citra tubuh
menjadi tegang mammae Gangguan
Ukuran
Lubang duktus
Nyeri akut
laktiferus lebih
terbuka
Penekanan reseptor
Ketegangan nyeri
pada jaringan
Bakteri masuk Ansietas
mammae pengetahuan
Kurang
Terbukanya port
de entry
Fisura pada
puting
INVERTED NIPPLE, Suatu kondisi dimana puting tertarik kedalam payudara. Pada beberapa kasus, puting
dapat muncul keluar bila di stimulasi namun pada kasus-kasus lain, retraksi ini menetap. Sebagian besar
mastitis terjadi dalam 6 minggu pertama setelah bayi lahir (paling sering pada minggu ke-2 dan ke-3),
■ Kehamilan postterm, juga disebut kehamilan lewat waktu, adalah kehamilan yang telah
melampaui 42 minggu dari hari pertama periode menstruasi trakhir.
■ Faktor penyebab
– Kesalahan dalam penanganan
– Adany riwayat kehamilan lewat bulan
– Genetik
Resiko
Definisi
■ Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan atau
dimulainya tanda inpartu
Faktor predisposisi
■ Riwayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya
■ Infeksi traktus genital
■ Perdarahan antepartum
■ Merokok
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSASMENT PLANNING
Keluhan Pemeriksaan Fisik Diagnosis Klinis Tatalaksana Umum
1. Tercium bau khas Diagnosis ditegakkan
1. Terasa keluar air berdasar anamnesis, 1. Berikan eritromisin
dari jalan lahir ketuban pemeriksaan fisik, dan 4x250 mg selama 10
2. Apakah memang air penunjang.
2. Biasanya tanpa hari.
ketuban keluar dari
disertai dengan kanalis servikalis pada Diagnosis Banding : - 2. Rujuk ke fasilitas
kontraksi atau bagian yang sudah
Pemeriksaan Penunjang yang memadai.
1. Pemeriksaan pH
tanda inpartu pecah, lihat dan vagina (cairan ketuban)
perhatikan atau terdapat dengan kertas lakmus Tatalaksana Khusus
(Nitrazin test) dari
Pada anamnesis, cairan ketuban pada
merah menjadi biru
Di RS rujukan,
hal-hal yang perlu forniks posterior. . 2. Dilakukan dengan lakukan tatalaksana
digali adalah pasien batuk atau meneteskan air ketuban sesuai dengan usia
menentukan usia mengejan pada gelas objek dan
kehamilan:
3. Tidak ada tanda dibiarkan mengering.
kehamilan, adanya inpartu
Pemeriksaan • >34 minggu:
cairan yang keluar mikroskopik 1. Lakukan induksi
4. Pemeriksaan fisik menunjukkan gambaran
dari vagina, warna dilakukan untuk daun pakis. persalinan dengan
cairan yang keluar menilai adanya tanda- 4. Pemeriksaan darah oksitosin bila tidak
rutin, leukosit>
dari vagina, dan tanda infeksi pada ibu ada kontraindikasi.
15.000/mm3.
adanya demam dengan mengukur suhu
tubuh (suhu ≥ 38C)
Lanjutan Tatalaksana Khusus
24-33 minggu:
1. Bila terdapat amnionitis, abruptio plasenta, dan kematian janin, lakukan persalinan segera.
2. Berikan Deksametason 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau betametason 12 mg IM tiap 24 jam selama 48
jam.
3. Lakukan pemeriksaan serial untuk menilai kondisi ibu dan janin.
4. Bayi dilahirkan di usia 34 minggu, bila dapat dilakukan pemeriksaan kematangan paru dan hasil menunjukan
bahwa paru sudah matang.
<24 minggu:
1. Pertimbangan dilakukan dengan melihat risiko ibu dan janin.
2. akukan konseling pada pasien. Terminasi kehamilan mungkin menjadi pilihan.
3. Jika terjadi infeksi (korioamnionitis), lakukan tatalaksana korioamnionitis
PROLAPS TALI PUSAT
DEFINISI
■ Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar dari uterus sebelum janin
■ Klasifikasi
1. Tali pusat terdepan (tali pusat terkemuka), jika tali pusat berada
disamping bagian besar janin dapat teraba pada kanalis servikalis, atau lebih rendahdari
bagian bawah janin sedangkan ketuban masih intek atau belum pecah.
2. Tali pusat menumbung (prolapsus funikuli), jika tali pusat teraba keluaratau berada
disamping dan melewati bagian terendah janin di dalam
jalanlahir, tali pusat dapat prolaps ke dalam vagina atau bahkan di luarvagina setelah
ketuban pecah (Winkjosastro, 2005).
SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSASMENT PLANNING
Keluhan 1. Tali pusat Ddx: - Tatalaksana
Ibu mengeluh kelihatan Pemeriksaan Umum
merasakan ada menonjol keluar Penunjang: 1. Tali pusat
sesuatu yang dari vagina. Pelvimetri sinar-x: terkemuka
menonjol di bagian 2. Tali pusat dapat mengevaluasi arsite Tekanan tali pusat
vagina dirasakan atau ktur pelvis, presenta oleh bagian
diraba dengan si janin dan posisi terendah
Faktor tangan didalam janin janin dapat
Predisposisi 3. Auskultasi diminimalisasi
• Multiparitas terdengar DJJ dengan
• Kehamilan iregulere.( DJJ posisi knee chest
multiple <100x/menit) atau
• Ketuban pecah 4. Hipoksia janin Trendelenburg.
dini ditandai dengan Segera rujuk
• Hidramnion gerakan janin ibu ke fasilitas yang
• Tali pusat yang yang jarang dan menyediakan
panjang lemah layanan
• Malpresentasi seksio sesarea
Lanjutan Tatalaksana
2. Tali pusat menumbung Tatalaksana Khusus
■ Perhatikan apakah tali pusat masih berdenyut atau ■ Di rumah sakit, bila persalinan pervaginam tidak dapat
tidak. Jika sudah tidak berdenyut, artinya janin telah segera berlangsung (persalinan kala I), lakukan seksio
mati dan sebisa mungkin pervaginam tanpa tindakan sesarea. Penanganan yang harus dikerjakan adalah
agresif. Jika tali pusat masih berdenyut: sebagai berikut:
1. Berikan oksigen. – Dengan memakai sarung tangan
2. Hindari memanipulasi tali pusat. Jangan steril/disinfeksi tingkat tinggi (DTT), masukkan
memegang atau memindahkan tali pusat yang tangan melalui vagina dan dorong bagian
tampak pada vagina secara manual. \ terendah janin ke atas.
3. Posisi ibu Trendelenburg atau knee-chest. – Tangan yang lain menahan bagian terendah di
suprapubis dan nilai keberhasilan reposisi.
4. Dorong bagian terendah janin ke atas secara
manual untuk mengurangi kompresi pada tali – Jika bagian terendah janin telah terpegang kuat
pusat. di atas rongga panggul, keluarkan tangan dari
vagina dan letakkan tangan tetap di atas
5. Segera rujuk ibu ke fasilitas yang melayani abdomen sampai operasi siap.
seksio sesarea. Pada saat proses transfer dengan
ambulans, posisi knee chest kurang aman, – Jika tersedia, berikan salbutamol 0,5 mg IV
sehingga posisikan ibu berbaring ke kiri secara perlahan untuk mengurangi kontraksi
uterus
SUBINVOLUSI
UTERUS
Subinvolusi Uterus
Kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi/ proses involusi tidak berjalan
dengan semestinya sehingga proses pengecilan uterus terhambat
Subjective Objective Assessment Planning
- Tampak 4-6 minggu - KU: tampak DDx: 1. Antibiotik jika infeksi C.
pasca nifas letih - Subinvolusi trachomatis: Azitromycin
- Pusing - Nadi lemah plasenta 500mg selama 3 hari/
- Perdarahan banyak - Tekanan darah↓ - Subinvolusi doxycyclin 2x100mg
>500ml - Lokhea banyak perineum 2. Uterotonika: Metilergometrin
- Gelisah dan berbau tidak - Myometritis Maleate 1-2 tab 3xsehari IM
- Lelah sedap 0,1-0,2 mg
- Ekstremitas dingin - Letak fundus P. Penunjang: 3. Transfusi darah jika
- Pengeluaran lochea uteri tinggi - Darah Lengkap: anemi/syok
banyak dan berbau - Perdarahan tanda-tanda 4. Kuretase jika disebabkan oleh
menyengat >500ml anemia sisa plasenta tertinggal
- USG: melihat
uterus
TERIMA KASIH