1. ANGGIAT ERIKSON PASARIBU 2. CYNTHIA YOLANDA LUMBANTOBING 3. EGA HARTINA HUTABARAT 4. FRENIA L SIBURIAN 5. NOVA YULIANTI Human Immunodeficiency Virus (HIV) HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. Virus HIV menyerang salah satu sel darah putih yang berfungsi untuk kekebalan tubuh. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
AISD adalah menurunnya daya tahan tubuh
terhadap berbagai penyakit karena adanya infeksi HIV. Seorang yang terinfeksi HIV, dapat dengan mudah terserang berbagai penyakit yang dalam keadaan normal sebenarnya tidak terlalu berbahaya akan tetapi bagi mereka yang terinfeksi HIV penyakit-penyakit tersebut dapat bertambah parah. Hal ini disebabkan karena menurunnya daya imunitas (kekebalan) tubuh, dan dapat berakhir dengan kematian. Riwayat alamiah HIV/AIDS a. Stage of susceptibility Tahap dimana terjadi interaksi antara host, bibit penyakit, dan lingkungan. Host yang sehat berinteraksi dengan pengidap HIV melalui hubungan seksual maupun non seksual. Pada tahap ini penyakit belum di temukan, daya tahan tubuh host masih kuat, walaupun sudah terancam akibat interaksi tersebut. b. Stage of subclinical disease Pada pasien ini host tidak memperhatikan gejala- gejala walaupun jumlah HIV semakin banyak dan semakin menggerogoti kekebalan tubuhnya. Fase ini berlangsung selama lebih kurang 5-10 tahun. Jika di lakukan tes antibody untuk mengetahui keberadaan HIV, hasilnya akan negatif. c. Stage of clinical disease 1. fase presimtomatis Pada fase ini di dalam tubuh terdapat HIV namun penderita tidak menunjukkan gejala apapun tetapi jika dilakukan tes antibody hasil nya sudah menunjukkan positif. Fase ini berlangsung selama 1-6 bulan. Pada fase ini penderita mengalami perubahan patologi seperti sindrom reatroviral akut berupa pembesaran kelenjar, pembesaran hati atau ginjal, nyeri otot, nyeri tenggorokan dan sebagainya seperti pada infesi firus lain. 2. fase klinis pada fase ini virus akan menghancurkan sebagian besar atau keseluruhan sistem imun penderita dan penderita dapat dinyatakan positif mengidap AIDS gejala klinis pada orang dewasa ialah jika di temukan 2 dari 3 gejala utama dan 1 dari 5 gejala minor gejala utama antaralain demam yang berkepanjangan, penurunan berat badan lebih dari 10 % dalam kurun waktu 3 bulan dan diare klonis >1 bulan secara berulang-ulang maupun terus menerus gejala minor yaitu batuk kronis >1 bulan, munculnya herpes zoster secara berulang-ulang, infeksi pada mulut dan tengorokan yang di sebabkan oleh Candida Albicans, bercak-bercak gatal seluruh tubuh, gatal-gatal seluruh tubuh, serta pembengkakan kelenjar getah bening secara menetap diseluruh tubuh akibat rusaknya sistem kekebalan, penderita menhadi mudah terserang penyakit-penyakit yang disebut penyakit oportunitis. Penyakit yang bisa menyerang orang normal sepeti flu, diare, gatal-gatal, dll bisa menjadi penyakit tang mematian di tubuh seorang penderita AIDS. d. Stage of recovery disability of death untuk mengurangi resiko mendapatkan infeksi, ODHA di anjurkan utnuk selalu menjaga kebersihan diri (personal hygienes), memelihara keamanan dan kebersihan makan, kebersihan lingkungan, menghindari perilaku yang berisiko tertular atau menularkan penyakit dan menjalankan pengobatan secara teratur. ketika penyakit terus berkembang, pasien perlu perawatan serius dari keluarga atau perawat masyarakat (community nurse). Berbagai fasilitas pendukung dimasyarakat harus diketahui ketika pasien berada dalam fase terminal, perawat yang memberi dukungan kenyamanan dan dukungan emosi untuk pasien dan keluarga sangat dibutuhkan Mekanisme penularan HIV/AIDS Terdapat 5 komponen proses pada penyakit menular yaitu: 1. Agent 2. Reservoir 3. portals entry and exit 4. host immunity 5. transmission agen merupakan organisme penyebab penyakit, pada penyakit HIV agent berupa virus, virus tersebut dinamakan Human Immunodefeciency Virus reservoir, merupakan habitat agent untuk berkembang biak dan tumbuh dimana apabila tidak ada resevoir agent tidak dapat melangsungkan hidupnya di alam, jenis reservoir pada penyakit HIV ialah manusia sebagai carriers yang tergolong di dalam incubator carriers dimana masa ini virus menularkan agent sebelum penyakit timbul di dalam dirinya. Portals entry and exit, saluran urogenital dan plasenta merupakan tipe portal and exit yang sesuai pada penyakit HIV. Upaya pencegahan atau memblokir portal entry and exitnya yaitu dengan memakai kondom saat berhubungan. Pada penyakit HIV tidak terdapat Host Immunity Tranmission atau cara penularan penyakit HIV, yaitu melalui kontak. Beberapa kontak yang terjadi pertama, berupa kontak fisik langsung yaitu dengan melakukan hubungan seksual Dengan kontak secara vertikal, yaitu melalui plasenta ibu hamil terhadap janin Kontak tidak langsung berupa penggunaan jarum suntik yang sembarangan atau bergonta ganti. Gambaran Prevalensi penyakit menurut karakteristik demografis a. Distribusi menurut umur Di indonesia, proporasi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun yaitu 18.287 orang, disusul kelompok 30-39 tahun yaitu 15.816 orang dan kelompok umur 40-49 tahun yaitu 5.951 orang. Distribusi golongan umur penderita di AS, Eropa, Afrika, dan ASIA tidak berbeda jauh. Kelompok terbesar adalah 30-39 tahun disusul dengan golongan umur 40-49 tahun dan 20-29 tahun. Mereka ini termasuk kelompok umur yang memang aktif seksual. b. Distribusi menurut jenis kelamin o Dari semua data yang telah dikumpulkan maka secara umum dapat di katakan bahwa laki-laki lebih banyak tertular HIV dibanding wanita o Distribusi menurut jenis kelamin penderita HIV di Afrika dan AS/Eropa menunjukkan perbedaan yang jelas sesuai dengan cara penularan yang dominan di negara-negara tersebut. Sekarang distribusi penderita pria dan wanita di Afrika hampir sama (1:1), sedangkan di AS/Eropa bervariasi antara 10-25 kali lebih banyak penderita pria. c. Distribusi menurut faktor resiko Sampai 30 juni 2014 kementerian kesehatan republik Indonesia melaporkan bahwa jumah kumulatif kasus AIDS di 33 provinsi di Indonesia adalah 55.623 orang dengan kematian berjumlah 9.760 orang cara penularan AIDS kumulatif yang di laporkan melalui heteroseksual 34.187 orang. Homoseksual/biseksual 1.298, IDU 8.451 orang. Transfusi darah 129 orang, tranmisi perinatal 1.499 orang, dan tak di ketahui 9.532 orang. HIV/AIDS di Sumatera Utara tahun 2017 Kasus HIV/AIDS di kota Medan pertama kali di temukan pada tahun 1992 sejak itu kasusnya semakin meningkat tiap tahunnya. Jumlah HIV/AIDS di Sumatera Utara Januari 2017 lalu, telah mencapai 8.272 kasus. Terdiri dari 3.411 kasus HIV dan 4.861 kasus AIDS. Hal ini di laporkan sekretaris komisi penanggulangan AIDS Indonesia (KPAI Sumatera Utara).